1
BAB I
PENDAHULUAN
A A
. .
G G
A A
M M
B B
A A
R R
A A
N N
U U
M M
U U
M M
D D
A A
E E
R R
A A
H H
1. Dasar Hukum Pembentukan Daerah
Kabupaten Ogan
Komering Ulu
Timur OKU
TIMUR merupakan salah satu dari 17 kabupaten dan kota yang ada di
Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU TIMUR tersebut merupakan salah satu daerah otonom yang terbentuk sebagai hasil
pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu OKU melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir.
Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR didasari dengan pertimbangan untuk mempersingkat rentang kendali pemerintahan,
memudahkan pengawasan, meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat
dan meningkatkan
kemampuan daerah
dalam pemanfaatan
sumber daya
alam serta
memacu proses
pembangunan dalam
rangka mempercepat
kesejahteraan masyarakat.
Pada tanggal 18 Desember 2003 diresmikanlah pembentukan Kabupaten OKU TIMUR dengan diterbitkannya Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 2003 di atas. Selanjutnya, pada tanggal 17 Januari 2004, Gubernur Sumatera Selatan menunjuk Pejabat
Sementara Bupati OKU TIMUR yang menjadi tonggak sejarah dan momentum dimulainya pelaksanaan roda pemerintahan Kabupaten
OKU TIMUR. Tanggal 17 Januari ini pula kemudian ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten OKU TIMUR Nomor 30 Tahun 2007.
2
2. Kondisi Geografis
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003, luas wilayah Kabupaten OKU TIMUR adalah 3.370 km
2
dan beribukota di Martapura. Secara geografis, wilayah ini terletak antara 103
40 ’-
104 33’ Bujur Timur dan 3
45 ’-4
55’ Lintang Selatan. Adapun secara administrasi, wilayah Kabupaten OKU TIMUR
memiliki batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kabupaten OKI
Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing
Sebelah Timur : Kabupaten
OKI Kecamatan
Lempuing dan Mesuji Sebelah Selatan
: Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung dan Kabupaten OKU
Selatan Kecamatan Simpang Sebelah Barat
: Kabupaten OKU
Kecamatan Lengkiti,
Sosoh Buay
Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan
dan Kabupaten
Ogan Ilir
Kecamatan Muara Kuang
Secara umum, kondisi topografi Kabupaten OKU TIMUR merupakan dataran rendah dengan variasi ketinggian antara 35-67
meter di atas permukaan laut. Kabupaten OKU TIMUR beriklim tropis dan cenderung basah, karena dipengaruhi musim penghujan
dan musim kemarau. Suhu rata-rata harian berkisar antara 15 C
sampai dengan 38 C. Curah hujan tahunan sekitar 2690 mm rata-
rata curah hujan 224,17 mmbulan dengan 205 hari hujan sepanjang tahun 2015. Selama tahun 2015 Kabupaten OKU TIMUR
memasuki 5 bulan basah dimana bulan basah adalah bila rata-rata curah hujan lebih dari 200 mmbulan.
3 Menurut bentuk kontur permukaannya, keadaan tanah di
wilayah Kabupaten OKU TIMUR dapat digolongkan ke dalam wilayah datar peneplain zone, bergelombang piedmont zone dan
berbukit hilly zone. Wilayah datar terdapat di Kecamatan Belitang, Belitang II, Belitang III, Buay Madang, Madang Suku I, Madang
Suku II, Madang Suku III, Cempaka, Semendawai Suku III, BP Bangsa Raja, Bunga Mayang, Semendawai Timur, Belitang Madang
Raya, Belitang Mulya, Belitang Jaya dan Semendawai Barat. Sementara itu, wilayah berbukit terdapat di sebagian Kecamatan
Jayapura serta daerah bergelombang terdapat di sebagian Kecamatan Martapura dan Kecamatan Buay Pemuka Peliung.
Meskipun demikian, sebagian besar wilayah kabupaten ini merupakan
dataran, sehingga
cocok dimanfaatkan
untuk pengusahaan pertanian, seperti tanaman bahan makanan,
perkebunan, perikanan, peternakan dan juga untuk pemukiman penduduk. Sebesar 59,38 wilayah OKU TIMUR didominasi oleh
lahan pertanian diantaranya 35,89 untuk perkebunan, 17,16 untuk persawahan, dan 6,33 untuk pertanian lainnya.
Tabel I.1 Statistik Geografi dan Iklim OKU TIMUR Tahun 2015
URAIAN SATUAN
2015
Luas Km
2
3.370 Suhu Harian
C 15-38
TinggiTopografi Mdpl
35-67 Curah Hujan
Mm 2.690
Sungai Alur
53 Pemukiman
Ha 9.010
Hutan Ha
75.642 Persawahan
Ha 58.527
Lahan Kering Ha
143.945 Lahan Lainnya
Ha 12.172
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
3. Gambaran Umum Demografis a. Data Kependudukan