16 Seiring dengan hal itu, maka penggunaan tempat pembuangan
akhir tinja berupa jamban septik juga meningkat pesat dari 53,17 2012 menjadi 72,5 2015. Walaupun begitu perlu
dicermati bahwa masih ada sekitar 27,5 rumah masih menggunakan lubang tanah, kolam, sawah, sungai, danau, atau
kali sebagai tempat pembuangan akhir tinja.
Tabel I.6 Statistik Perumahan OKU TIMUR
URAIAN 2012
2013 2014
2015
Luas Lantai Perkapita 10 m
2
17,46 15,20
12,30 12,90
Lantai Bukan Tanah 90,13
90,50 92,61
94,30 Sumber Penerangan
Listrik 97,61
98,17 98,23
99,20 Air Bersih
63,21 66,39
77,25 87,30
Jamban Sendiri Dengan Septik
53,17 60,20
72,50 72,50
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
Dari sisi kemiskinan, persentase penduduk miskin di Kabupaten OKU TIMUR mengalami perubahan yang fluktuatif
dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2013, persentase penduduk miskin Kabupaten OKU TIMUR sebesar 10,28, pada Tahun
2014 turun menjadi 10,13.
4. Kondisi Perekonomian a. Sektor Unggulan
i. Pertanian
Kabupaten OKU TIMUR merupakan daerah yang sangat potensial untuk pengembangan pertanian, baik pertanian
tanaman pangan, perkebunan, buah-buahan, kehutanan, perikanan dan peternakan.
Potensi ini ditunjukkan dengan angka produktivitas dan luas areal lahan pertanian.
Sebagai salah satu lumbung pangan di Sumatera Selatan, OKU TIMUR memiliki kawasan persawahan yang
luas dan diairi jaringan irigasi teknis yang senantiasa
17 direvitalisasi. Namun usaha di kategori pertanian juga
bergantung pada faktor musim yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh teknologi. Kondisi tersebut mengakibatkan
produksi hasil pertanian mengalami gangguan, bahkan di beberapa tempat terjadi gagal panen. Tersedianya jaringan
irigasi teknis di OKU TIMUR dapat meminimalisir dampak kemarau
sehingga ketahanan
pangan masih
dapat dipertahankan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi
tanaman pangan khususnya padi yang meningkat. Produksi padi di Kabupaten OKU TIMUR meningkat dari 715,14 ton di
tahun 2014 menjadi 861,24 ton di tahun 2015. Perbaikan teknologi pertanian juga terlihat dari produktivitas padi yang
meningkat dari 54,38 tonha 2014 menjadi 60,77 tonha 2015.
Produktivitas tanaman
menunjukkan kemampuan
tanaman berproduksi tiap hektar. Dapat dilihat bahwa produktivitas ubi kayu adalah yang tertinggi, yaitu 175,55
tonhektar. Hal ini berarti bahwa petani dapat menghasilkan 175,55
ton ubi
kayu per
hektar. Sementara
itu produkstivitas tanaman kedelai paling rendah, sebesar 8,05
tonhektar.
Tabel I.6 Statistik Pertanian Tanaman Bahan Makanan OKU TIMUR
URAIAN LUAS PANEN 000 Ha
PRODUKSI 000 TON 2013
2014 2015
2013 2014
2015
Padi Sawah 132,11
131,50 141,73
726,01 715,14
861,24 Padi Ladang
1,91 0,96
1,60 4,13
2,51 3,20
Jagung 9,20
8,53 7,77
62,91 60,55
44,51 Kedelai
0,79 0,87
0,75 0,93
1,01 0,67
Kacang Tanah 3,39
0,47 0,32
0,50 0,40
0,30 Ubi Kayu
2,01 1,91
1,75 35,67
28,39 30,77
Ubi Jalar 1,16
0,23 0,14
1,02 2,97
1,69
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
18
ii. Perkebunan
Perkebunan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR ini merupakan
sub sektor
pertanian yang
memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian daerah
Kabupaten OKU TIMUR. Jenis tanaman perkebunan pada tahun 2015 yang dijumpai di wilayah ini adalah karet,
kelapa, kelapa sawit, kopi, lada dan kakao. Hasil produksi tanaman perkebunan yang ada di
Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel I.7 Statistik Perkebunan OKU TIMUR Tahun 2015
No Jenis
Perkebunan Luas Lahan
Ha Jumlah Produksi
Ton
1 Karet
75.072,04 35.755.342,50
2 Kelapa
3.168,03 2.626.635,00
3 Kelapa Sawit
6.809,03 55.913.721,00
4 Kopi
2.138,21 2.169.672,00
5 Lada
2.295,93 3.047.545,00
6 Kakao
814,09 367.177,77
Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka 2016
iii. Peternakan dan Perikanan
Sub sektor peternakan, baik ternak besar, ternak kecil dan unggas berkembang cukup baik, namun pada
umumnya usaha peternakan di OKU TIMUR merupakan usaha rumah tangga yang bersifat sampingan. Belum ada
perusahaan besar yang berinvestasi di bidang peternakan di Kabupaten OKU TIMUR, akan tetapi usaha peternakan tetap
berkembang. Demikian juga usaha perikanan, masih didominasi
oleh usaha
rumah tangga
yang masih
mengandalkan kemurahan alam. Populasi hewan ternak di OKU TIMUR pada tahun 2015
dapat dilihat pada tabel berikut:
19
Tabel I.7 Statistik Peternakan OKU TIMUR Tahun 2015
No Jenis Ternak
Populasi Ekor Jumlah Yang
Dipotong Ekor
1 Sapi Potong
63.430 8.790
2 Kerbau
2.919 27
3 Kambing
37.347 16.618
4 Domba
6.496 2.648
5 Babi
17.374 8.500
Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka 2016
Untuk jenis unggas, populasi ayam kampung di OKU TIMUR pada tahun 2015 sebanyak 518.669 ekor dengan
produksi daging 510.497 Kg, Ayam Petelur sebanyak 3500 ekor dengan produksi daging 455.353 Kg, Ayam Pedaging
sebanyak 180.033 ekor dengan produksi daging 1.673.840 Sedangkan populasi itik pada tahun 2015 sebanyak 156.167
ekor dengan produksi daging 96.012 Kg. Usaha bidang perikanan yang terdapat di Kabupaten
OKU TIMUR dikelompokkan ke dalam usaha perikanan perairan umum danau, rawa dan sungai dengan produksi
sebesar 477,43 Ton dan usaha perikanan yang khusus dibudidayakan di kolam, sawah dan keramba dengan
produksi sebesar 42.417,80 Ton. Dengan demikian, total produksi ikan di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015
adalah sebesar 42.895,23 Ton.
iv. Pertambangan dan Energi
Sektor pertambangan dan energi dapat menjadi sektor andalan dan aset Kabupaten OKU TIMUR. Untuk itu, perlu
dimanfaatkan secara optimal agar di masa yang akan datang dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan dan
pengembangan wilayah. Kekayaan bahan galian alam dan energi yang cukup besar di Kabupaten OKU TIMUR
sangatlah potensial untuk dikembangkan mengingat baru sebagian kecil saja yang dimanfaatkan atau dikelola.
20 Kategori pertambangan dan penggalian di Kabupaten
OKU Timur masih didominasi oleh penggalian golongan C, yang terdiri dari penggalian pasir, batukoral, dan tanah
liat. Usaha penggalian pasir dan koral di kabupaten ini kebanyakan dilakukan di sepanjang aliran Sungai Komering.
Kualitas pasir dan koral yang berasal dari Sungai Komering ini terkenal baik, akibatnya permintaan datang dari
kabupatenwilayah lain, seperti OKU, OKUS, OKI dan bahkan Lampung. Potensi bahan galian golongan A dan B
seperti minyak bumi, gas dan batubara masih merupakan potensi OKU TIMUR namun belum dieksploitasi.
Nilai tambah yang tercipta akibat berbagai usaha penggalian di Kabupaten OKU TIMUR juga meningkat akibat
peningkatan jumlah produksi dan harga. Jika pada tahun 2010 nilai tambah kategori penggalian ini sebesar Rp 169,71
miliar, kini meningkat menjadi Rp 309,28 miliar di tahun 2015.
Sebagai sumber penerangan dan energi baik di sektor rumah tangga maupun industri, listrik memegang peran
yang sangat vital. Produksi listrik di OKU TIMUR sebesar 136,83 juta Kwh 2015, naik dari tahun lalu yang hanya
130,06 juta Kwh 2014. Kenaikan ini juga seiring dengan kenaikan jumlah konsumen yang menggunakan listrik PLN
dari 58.654 pelanggan 2013 menjadi 64.160 pelanggan 2014 bertambah kembali menjadi 68.752 pelanggan 2015.
Tabel I.8 Statistik Energi OKU TIMUR
URAIAN 2013
2014 2015
Produksi Listrik KWh
113.612.866 130.834.151 136.834.151 Pelanggan Listrik
58.654 64.160
68.752 Pelanggan PDAM
2.731 2.857
3.377 Air Yang Disalurkan
PDAM 976.575
971.393 1.040.006
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
21
v. Industri Pengolahan dan Perdagangan