PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014
Dalam Rupiah
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan
b. Penyertaan lainnya
o. Aset tetap dan penyusutan
Penyertaan pada Perseroan dengan kepemilikan kurang dari 20 diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
Penyertaan pada perusahaan-perusahaan dengan kepemilikan kurang dari 20 dinyatakan sebesar nilai wajarnya sesuai dengan teknik-teknik penilaian yang diijinkan pada PSAK 55 Revisi 2010: Instrumen keuangan: Pengukuran. Jika nilai
wajarnya tidak tidak bisa ditentukan maka penyertaan tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehan. Jika terjadi, Perusahaan dan entitas anak menghitung nilai penurunan sebagai selisih antara nilai entitas asosiasi yang
dapat terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakui nilai perkiraan bagian dari laba rugi entitas asosiasi dalam Laporan Keuangan komprehensif Konsolidasian.
o. Aset tetap dan penyusutan
a. b.
Biaya perolehan aset harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika: a.
b. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
a. b.
Diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.
Biaya perolehan cost adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau jika dapat diterapkan jumlah yang dapat diatribusikan
ke aset saat pertama kali diakui. Biaya perolehan terdiri dari:
Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan manajemen, seperti biaya penyiapan lahan dan instalasi aset tetap, biaya pengujian aset tetap, biaya imbalan kerja dan
komisi profesional. Harga perolehannya, termasuk bea impor, pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan;
Suku cadang utama dan peralatan memenuhi kriteria aset tetap kalau diperkirakan akan menggunakan aset tersebut lebih dari satu periode. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap terutama terdiri biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk
suku cadang kecil dibebankan sebagai biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
Besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan;
dan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
16
PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014
Dalam Rupiah
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan
Jenis Aset Tetap Taksiran masa manfaat
Tanah Tidak ada batasan
Bangunan emplasemen 20 - 25 Tahun
Mesin dan instalasi 10 - 16 Tahun
Alat ukur perkakas kerja 4 - 5 Tahun
Alat pengolah data 4 - 5 Tahun
Aset tetap yang disewakan 3 - 5 Tahun
Inventaris kantor dan gudang 4 - 5 Tahun
Alat angkutan dan kendaraan 4 Tahun
Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaatnya, yaitu:
Batasan mengenai biaya perolehan minimum yang dapat diperlakukan sebagai penambahan nilai aset tetap ditetapkan persatuan unit sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap Tanah
Bangunan emplasemen Mesin dan instalasi
Alat ukur perkakas kerja Alat pengolah data
Inventaris kantor dan gudang Aset tetap yang disewakan
Alat angkutan dan kendaraan
Setelah diakui sebagai aset, suatu aset dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Metode penyusutan, masa manfaat, nilai residu yang digunakan untuk aset direview minimal setiap akhir tahun.
Aset tetap dalam pembangunan diakui sebesar harga perolehan dan belum disusutkan hingga pembangunan selesai, dan kemudian direklasifikasi menjadi aset tetap terkait. Selama masa pembangunan sampai dengan aset siap digunakan, biaya
pinjaman, yang termasuk di dalamnya beban bunga dan selisih kurs yang timbul untuk membiayai pembangunan aset, dikapitalisasi secara proporsional terhadap rata-rata nilai akumulasi pengeluaran selama periode tersebut. Kapitalisasi biaya
pinjaman dihentikan ketika pembangunan selesai dan aset tetap siap untuk digunakan.
Aset tetap yang tidak digunakan lagi karena usang, rusak atau sebab lainnya, direklasifikasi ke aset lain-lain dan disusutkan dengan nilai buku per unit 1 satu rupiah.
Tidak ada batasan Rp50.000.000
Rp10.000.000 Rp5.000.000
Rp5.000.000 Rp2.500.000
Tidak ada batasan
Perolehan minimum
Tidak ada batasan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
17