Aset tetap dan penyusutan Aset tetap dan penyusutan

PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 Dalam Rupiah

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan

r. Hibah Pemerintah

s. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan. Hibah pemerintah yang terkait dengan aset, termasuk hibah non moneter pada nilai wajar, disajikan dalam laporan posisi keuangan, baik disajikan sebagai penghasilan ditangguhkan atau hibah tersebut dicatat sebagai pengurang nilai tercatat aset. Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan metode pengakuan hibah sebagai penghasilan tangguhan yang diakui dalam laba rugi dengan dasar sistematis selama umur manfaat aset. Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus straight-line method berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi.

t. Aset lain-lain

Pajak penghasilan tangguhan dakui dengan menggunakan Balance Sheet Liability Method untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada setiap tanggal pelaporan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika pengajuan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Aset Tetap Non Operasional ATNO adalah aset tetap yang tidak digunakan lagi karena rusak atau usang, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dipindahkan sebagai aktiva lain-lain. Aset Non Operasional tersebut kecuali Aset Non Operasional bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 lima tahun dihapusbukukan dari Laporan Keuangan setelah mendapat tanggapan tertulis Dewan Komisaris dan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari penghapusbukuan dicatat dalam Laporan Laba Rugi tahun terjadinya. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 19 PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 Dalam Rupiah

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan u. Imbalan kerja

1. Imbalan kerja jangka pendek 2. Imbalan kerja jangka panjang pensiun Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada Karyawan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama PKB dan peraturan yang berlaku di Perusahaan. Berdasarkan PKB antara Perusahaan dan Serikat Pekerja, pada akhir masa kerjanya, karyawan akan memperoleh imbalan manfaat pasti berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak, yang dihitung sesuai dengan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Perusahaan menyelenggarakan program Pensiun Manfaat Pasti dan Iuran Pasti untuk karyawan. Untuk Program Pensiun Iuran Pasti, kontribusi Perusahaan yang terhutang diakui sebagai beban pada periode berjalan. Perusahaan mengakui Kewajiban Imbalan Manfaat Pasti sesuai dengan PSAK 24 Revisi 2010 “Imbalan Kerja” yang Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah, yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban imbalan pasca kerja terkait. Obligasi pemerintah digunakan sebagaimana saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi. Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari adanya penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi aktuaria, yang melebihi nilai tertinggi antara 10 sepuluh persen dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti atau 10 sepuluh persen dari nilai wajar aset program dibebankan atau dikreditkan terhadap laba rugi komprehensif konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut. Biaya jasa lalu diakui jika telah menjadi hak vested atau diamortisasi selama periode vesting . Pembayaran kepada karyawan pada saat dilakukan pemutusan hubungan kerja akan mengurangi jumlah kewajiban imbalan manfaat pasti yang telah dibentuk. dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan diperoleh karyawan di masa depan sehubungan dengan jasa di masa sekarang dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar dari aset program pensiun setelah disesuaikan dengan laba atau rugi aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit ”. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 20 PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 Dalam Rupiah

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan v. Provisi masa garansi

w. Pendapatan dan beban

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Provisi masa garansi diakui dan dicatat pada akhir periode akuntansi yang jumlahnya ditetapkan maksimal sebesar 2 dari hasil penjualan peralatan, yang hingga tanggal penutupan buku belum diterbitkan BAST-2 Berita Acara Serah Terima ke-2. Perusahaan dan entitas anak mengadopsi PSAK 23 Revisi 2010, “Pendapatan”, dan PSAK 34 Revisi 2010 “Kontrak Konstruksi”. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal Perusahaan selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

1. Penjualan Barang

Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi: a. b. Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara entitas dan pembeli atau pengguna aset tersebut. Untuk penjualan barang material dan atau peralatan yang bukan bersifat sistem, didasarkan pada Berita Acara Penerimaan Barang atau dokumen yang setara yang dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jika barang atau jasa yang dipertukarkan tersebut sifat dan nilainya serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Jika barang dijual dan jasa yang diberikan untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa tidak serupa, maka pertukaran tersebut dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan. Ketika nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur secara andal, maka pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 21