Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui drama Miss Sara Sampson ini, Lessing membawa pembaca untuk melihat peran kaum borjuasi pada
abad pertengahan.
E. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam proses penerjemahan naskah drama Miss Sara Sampson ke dalam bahasa Indonesia, peneliti mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan
minimnya padanan kata Bahasa Jerman dalam Bahasa Indonesia. Kendala lainnya dalam penerjemahan yakni ada beberapa ejaan bahasa
Jerman yang digunakan Lessing merupakan ejaan lama. 2. Dalam pencarian teori Sanders Pierce, penulis mengalami kesulitan
karena minimnya buku berbahasa Indonesia yang mengulas teori Sanders Pierce. Jika pun ada, buku-buku tersebut berasal dari terbitan
luar yang menggunakan bahasa Inggris.
132
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis unsur-unsur intrinsik, keterkaitan antar unsur intrinsik, dan wujud hubungan antara tanda dan acuannya yang terdapat dalam
drama Miss Sara Sampson karya Gotthold Ephraim Lessing, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Unsur-Unsur Intrinsik dalam Drama
Miss Sara Sampson Karya Gotthold Ephraim Lessing yang Meliputi Alur, Latar, Penokohan, dan
Tema.
a.
Alur yang digunakan adalah dinamischer Handlungsverlauf alur dinamis dan terdiri dari lima babak. Tahap eksposition meliputi pengenalan tokoh Sir
William, Waitwell, Mellefont, Norton dan Sara. Tahap steigende Handlung meliputi konflik antara Mellefont dan Sara tentang penundaan upacara
pernikahan. Konflik kedua yaitu antara Mellefont dan Marwood tentang
kedatangan Marwood menyusul pelarian Mellefont dan Sara. Tahap Höhepunkt yaitu ketika Marwood membuka identitas aslinya kepada Sara. Fallende
Handlung meliputi surat pengakuan Marwood yang telah meracuni Sara. Tahap Katastrophe yaitu Sir William mengabulkan semua permintaan Sara.
b.
Latar tempat yang berfungsi sebagai beraksinya para tokoh meliputi bangsal sebuah penginapan, kamar Mellefont, kamar Sara dan kamar Marwood. Di
bangsal sebuah penginapan, William Sampson dan Waitwell membicarakan Sara,
133
anak perempuan William Sampson melarikan diri bersama Mellefont, kekasihnya. Kamar Mellefont merupakan tempat Mellefont dan Sara bercakap-cakap tentang
penundaan pernikahan. Kamar ini juga berfungsi sebagai tempat Marwood membuka identitasnya pada Sara. Kamar Sara merupakan tempat Mellefont
memperkenalkan Marwood pada Sara dengan nama samaran Lady Solmes. Di Kamar Sara, Waitwell memberikan sara sebuah surat dari Sir William Sampson
dan Sara dan Mellefont meminta ampunan kepada Sir William. Di kamar Marwood, Mellefont dan Marwood memperebutkan Arabella. Marwood mencoba
menghunuskan belati ke dada Mellefont. Latar tempat yang berfungsi menggambarkan watak tokoh secara tidak
langsung zur inderekten Charakterisierung seiner Bewohner meliputi kamar Sara dan kamar Marwood. Kamar Sara, menggambarkan watak tokoh Sara secara
tidak langsung, yaitu tertutup. Kamar Marwood, menggambarkan watak tokoh Marwood secara tidak langsung, yaitu picik.
Latar tempat yang berfungsi mencerminkan suasana hati para tokohnya meliputi bangsal di sebuah penginapan dan kamar Mellefont. Bangsal sebuah
penginapan mencerminkan suasana hati tokoh Sir William yang mengkhawatirkan anak perempuannya. Kamar Mellefont mencerminkan suasana hati tokoh
Mellefont. Ia gelisah karena pelariannya dengan Sara. Kamar Sara mencerminkan suasana hati Sara yang berkecamuk karena Marwood telah membuka identitas
aslinya. Latar tempat yang berfungsi untuk memperjelas proposisi simbolik meliputi
bangsal penginapan dan kamar Marwood. Bangsal penginapan ini memperjelas
proposisi Sir William Sampson sebagai kaum bangsawan yang tidak terbiasa dengan tempat-tempat kumuh. Kamar Marwood berfungsi memperjelas proposisi
tokoh Marwood sebagai pembunuh. Latar waktu yang terdapat dalam Miss Sara Sampson ini terdiri dari
historische Zeit, im Lebensabschnitt der Figur dan Tageszeit. Historische Zeit dalam drama ini melukiskan masyarakat Eropa abad ke-18. Lebensabschnitt
dalam drama ini yakni ketika tokoh utama paling utama sedang masa penundaan upacara pernikahan. Tageszeit dalam drama ini berlangsung pagi hari.
c.
Penokohan dalam drama Miss Sara Sampson disampaikan dengan dua cara, yaitu secara langsung direkte Charakterisierung dan secara tidak langsung
indirekte Charakterisierung. Sara digambarkan sebagai seorang yang setia, religius, mencintai Mellefont dengan sepenuh hati, keibuan, lapang dada dan
pemaaf. Mellefont mempunyai sifat tidak mau kalah, keras kepala, ambisius dan gila harta. Marwood digambarkan sebagai sosok yang licik, tidak berpandangan
luhur, mudah cemburu, mudah marah, bermuka dua dan pendendam. Sir William Sampson dilukiskan sebagai seorang ayah yang sensitif, penyayang, lemah lembut
dan pemaaf. Arabella dilukiskan sebagai seorang gadis yang mencintai kedua orangtuanya dan pemaaf. Waitwell dilukiskan sebagai sosok pelayan yang setia,
jujur, baik hati dan tulus ikhlas. Norton digambarkan sebagai sosok pelayan yang setia dan bijaksana. Betty dilukiskan sebagai sosok pelayan yang sabar, setia dan
perasa. Hannah digambarkan sebagai sosok pelayan yang mendukung kelicikan Marwood.