Unsur-Unsur Intrinsik dalam Drama

133 Figurenkonstellation dalam drama meliputi hubungan perselisihan dan hubungan persekutuan. Hubungan perselisihan meliputi yaitu antara Sara dan Marwood dan Marwood dan Mellefont. Hubungan persekutuan, yakni antara Sir William dengan Waitwell, Sara dengan Betty, Mellefont dengan Norton, serta Marwood dengan Hannah, Mellefont dan Sara sebagai pasangan kekasih. Tokoh statis, sederhana, tertutup meliputi Sara, Sir William, Marwood, Waitwell, Betty, Arabella dan Hannah. Tokoh dinamis, tokoh rumit dan tokoh tertutup yaitu hanya Mellefont. d. Tema dalam drama Miss Sara Sampson berupa konflik sosial yang dialami oleh kaum bangsawan akibat ambisi dari kepentingan rakyat menengah. Melalui tokoh Mellefont, ambisi ini terlihat jelas. Pertama, pelarian yang dilakukan Mellefont bersama kekasihnya Sara karena ambisinya untuk melangsungkan upacara pernikahan tidak mendapatkan restu dari ayah Sara. Kedua, ambisi Mellefont untuk mendapatkan warisan, sehingga ia membuat keputusan menunda upacara pernikahannya dengan Sara untuk mengurus warisan terlebih dahulu. Ketiga, ambisi Mellefont untuk merebut Arabella dari tangan Marwood, mantan istrinya.

2. Keterkaitan Antar Unsur Alur, Latar, Penokohan dan Tema dalam Drama

Miss Sara Sampson karya Gotthold Ephraim Lessing Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur intrinsik dalam drama Miss Sara Sampson karya Gotthold Ephraim Lessing saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Tema yang mendasari cerita Miss Sara Sampson adalah konflik sosial yang dialami kalangan rakyat biasa akibat ambisi dari kepentingan individu. Dalam hal ini, konflik mempunyai peranan penting untuk menciptakan interaksi sosial dan aksi. Untuk memunculkan konflik yang membangun keseluruhan isi cerita dalam drama tidak terlepas pada fungsi dialog. Dengan itu, tema bersifat mengikat unsur-unsur intrinsik lainnya, dalam hal ini, unsur alur, latar, dan penokohan. Interaksi-interaksi yang terjalin dari para tokoh ini mengembangkan alur cerita dari tahap Eksposition mengalir dan terus berkembang hingga berakhir pada Katastrophe. Karakter setiap tokoh yang dimunculkan terlihat jelas karena ada kejadian-kejadian yang mengantarkannya. Dari sini dapat dilihat bahwa terdapat keterkaitan antara penokohan dengan alur. Hal itu didukung oleh latar waktu dan latar tempat yang membuat penokohan menjadi berkembang dan menghidupkan interaksi di antara para tokohnya.

3. Wujud Ikon, Indeks dan Simbol serta Maknanya dalam Drama Miss Sara

Sampson karya Gotthold Eprahim Lessing a. Wujud Ikon 1 Ikon Topologis Ikon topologis dalam drama ini berupa penunjukan tempat yaitu bangsal di sebuah penginapan ein Saal im Gasthofe, kamar Mellefont Mellefonts Zimmer, kamar Sara Das Zimmer der Sara dan kamar Marwood Marwoods Zimmer. Selain ikon topologis berupa penunjukan tempat, ditemukan ikon topologis penunjukan benda-benda, yaitu air mata Tränen melambangkan kesedihan, racun Gift melambangkan bentuk pembalasan dendam, belati Dolch 133 melambangkan bentuk kemurkaan, mimpi Traum melambangkan kesedihan, warisan Erbschaft melambangkan ambisi, penginapan kumuh das allerelendes Aufenthalte, kursi Lehnstuhl dan tirai Vorhang melambangkan kegelisahan dan surat-surat Briefs. Surat yang ditulis oleh Sir William untuk Sara melambangkan sifat pemaaf Sir William. Surat yang ditulis oleh Marwood untuk Mellefont melambangkan pembalasan dendam. 2 Ikon Diagramatis Ikon diagramatis dalam drama Miss Sara Sampson ini meliputi pemberian nama tokoh sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Nama Sara merupakan ikon diagramatis yang berupa kemiripan cerita dengan tokoh Sara dalam Injil, yaitu seorang perempuan yang berlaku baik sepanjang hidupnya dan setia kepada suaminya. Saat Tuhan menggantikan nama Sarai menjadi ‘Sarah’, artinya tidak berubah tapi lebih menambah arti keibuan. Hal ini sejalan dengan ayat alkitab yang bertuliskan ‘ibu bangsa-bangsa’. Pemberian nama Sara sesuai dengan tujuan Lessing, yakni tokoh Sara adalah puteri William yang mempunyai sifat baik. Sifat keibuan Sara muncul saat ia memohon kepada Sir William agar merawat Arabella. Nama Sara juga merupakan ikon diagramatis yang berupa kemiripan cerita dengan tokoh Sara dalam Al-quran, yaitu seorang yang mempunyai sifat keibuan. Sara menerima dengan ikhlas kelahiran Ismail. Ismail lahir dari rahim Hajar, seorang budak yang diberikan oleh raja Mesir untuk nabi Ibrahim dan Sara. Hal ini sejalan dengan drama ini, yakni Sara menerima Arabella, meski Arabella lahir dari perempuan lain. Nama William berasal dari bangsa Jerman , yakni Willahelm yang berarti pelindung. Nama ini sesuai dengan perannya dalam drama ini, yaitu melindungi anak perempuannya yang ia sayangi dengan sebuah pengampunan. Nama Medea merupakan ikon diagramatis yang berupa kemiripan cerita dengan tokoh Medeia dalam mitologi Yunani, yaitu seorang penyihir wanita yang menikah dengan Iason. Mitologi tersebut juga menceritakan bagaimana Medeia membalas perbuatan Iason, yakni dengan mengirim pakaian dan karangan bunga yang telah diracun, yang mengakibatkan Glauke meninggal. Hal ini sejalan dengan cerita Marwood dalam drama yang ditulis Lessing, yakni pembalasan dendam Marwood kepada Mellefont. Marwood menukarkan obat dengan racun sebagai bentuk pembalasan dendam, akibatnya Sara meninggal. Nama Waitwell berasal dari penggabungan dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu wait dan well yang berarti ‘’menunggu” dan “baik”. Nama ini sesuai dengan perannya dalam drama. Waitwell digambarkan sebagai sosok pelayan yang baik dalam menyikapi majikannya serta anak majikannya.

b. Wujud Indeks

Dalam drama Miss Sara Sampson terdapat tujuh wujud indeks yang meliputi interaksi antara Mellefont dan Sara. Mereka membicarakan penundaan upacara pernikahan. Penundaan upacara pernikahan tersebut dikarenakan Mellefont ingin mendapatkan warisan terlebih dahulu. Hal ini menandakan penggambaran situasi yang merujuk pada sifat gila harta. Indeks kedua merupakan aksi Marwood mencoba menghunuskan belati ke dada Mellefont. Hal ini menandakan bahwa Marwood mempunyai karakter mudah emosi. Indeks ketiga