Mellefont berasal dari kalangan rakyat biasa. Karena ditentang oleh ayahnya sendiri, Sara melarikan diri bersama Mellefont ke sebuah penginapan kumuh.
4. Makna Drama
Miss Sara Sampson Karya Gotthold Ephraim Lessing
Setelah dilakukan analisis semiotik di antara ketiga wujud tanda dan acuannya ikon, indeks, dan simbol, ditemukan makna drama Miss Sara Sampson
yaitu perlawanan atas tindakan kaum borjuis middle class pada abad pertengahan. Tokoh Sara dalam drama ini secara simbolik menentang sekaligus
korban atas tindakan Mellefont. Tokoh Marwood dan tokoh Sir William dalam drama ini secara simbolik menentang tindakan Mellefont. Mellefont adalah kaum
kelas menengah yang mempunyai ambisi untuk memperbaiki hidupnya dengan memperjuangkan harta warisan. Sir William, Sara dan Marwood adalah tokoh
yang berasal dari kaum bangsawan. Mellefont adalah tokoh yang mempunyai sifat gila harta. Sifat gila harta
tersebut ditunjukkan dengan berusaha mendapatkan sebuah warisan dari ayahnya. Bertepatan dengan itu, Mellefont dengan kekasihnya Sara melarikan diri untuk
melangsungkan upacara pernikahan. Mereka melarikan diri karena tidak mendapatkan restu dari ayah Sara, Sir William. Mellefont dan Sara singgah di
sebuah penginapan selama sembilan minggu sejak pelarian. Di penginapan tersebut Mellefont menyatakan pada Sara bahwa ia menunda upacara pernikahan
untuk mendapatkan sebuah warisan terlebih dahulu. Sikap Mellefont ini merupakan wujud individu yang menjadi kaum borjuis. Kekayaan adalah
segalanya untuk sebuah perubahan hidup. Warisan di sini merupakan wujud
kekayaan yang diperjuangkan kaum borjuis. Di akhir cerita, Mellefont tersadar akan tindakannya dan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri setelah
melihat calon istrinya mati karena diracuni mantan istrinya. Bunuh diri di sini adalah wujud dari penyesalan kaum borjuis atas tindakan-tindakannya yang
ternyata dapat merugikan orang lain. Sara adalah wujud individu yang menjadi penentang sekaligus korban dari
tindakan Mellefont. Ia menjadi penentang atas tindakan Mellefont yang bersikeras untuk mendapatkan warisan. Sara menentang penundaan upacara pernikahan yang
tertunda selama sembilan minggu sejak pelarian. Ia berpendapat bahwa harta bukanlah segalanya untuk sebuah perubahan hidup. Yang terpenting bagi Sara
sebuah kebajikan tertinggi yaitu sebuah upacara pernikahan. Watak Mellefont yang keras membuat Sara pasrah akan keadaan yang terjadi, sampai akhirnya ia
mati karena diracun Marwood. Tokoh Marwood adalah wujud individu yang menjadi penentang atas
tindakan Mellefont. Ia adalah mantan istri Mellefont yang ditinggalkan sejak ia mengandung anak Mellefont. Mellefont meninggalkan Marwood untuk menikah
dengan seorang gadis yaitu Sara. Marwood adalah sosok yang ingin membalas dendam atas perbuatan Mellefont. Ia menyusul pelarian Mellefont dan tinggal di
sebuah penginapan lain. Ia menulis sebuah surat
untuk mengabarkan kedatangannya. Kedatangan Mellefont ke kamar Marwood merupakan sebuah
interaksi yang mengarahkan pada sebuah perjanjian. Perjanjian itu adalah Marwood meminta pada Mellefont untuk bertemu Sara dengan mengaku sebagai
kerabat Mellefont, Lady Solmes. Mellefont mengabulkan permintaan Marwood
dengan sebuah syarat yaitu segera meninggalkan dirinya dan Sara. Marwood menyetujui syarat itu. Ia bertemu dengan Sara dengan nama samara Lady Solmes.
Di akhir drama ini, Marwood mengingkari janji tersebut dengan cara membuka identitas aslinya pada Sara. Wujud sikap menentang atas tindakan Mellefont
semakin terlihat jelas saat Marwood meninggalkan sebuah surat pengakuan bahwa dirinya yang menukarkan obat dengan racun.
Dari analisis yang melibatkan ikon, indeks dan simbol di atas, peneliti memandang drama Miss Sara Sampson ini bukan drama yang hanya berkisah
tentang tokoh Sara Sampson, melainkan lebih menceritakan peran borjuasi sebagai landasan sosial bagi perubahan-perubahan masyarakat dan kebudayaan
Eropa pada zaman pencerahan Aufklärung menuju dunia modern. Borjuasilah pelaku dari perubahan-perubahan. Kelas inilah yang mengetahui arah untuk suatu
perubahan. Keadaan baru muncul dengan kekuatan besar. Sistem feodal mundur, peran bangsawan di pedalaman digantikan borjuasi di kota-kota.
Kekayaan adalah ukuran kehormatan kaum borjuasi pada saat itu yang akan mengancam
ukuran kehormatan lama berdasarkan status kelahiran. Ikatan yg menjamin kesetiaan bukan lagi karena status tetapi karena perjanjian. Sementara itu, borjuasi
sangat memerlukan kebebasan agar dapat mewujudkan cita-citanya. Cita-cita yang dihasilkan borjuasi tidak selalu membawa kebaikan, cita-cita yang mereka
capai menyebabkan kepincangan dan krisis. Maka timbullah kritik pada kaum borjuasi, sehinggan kaum borjuasi mengadakan perbaikan untuk melenyapkan
kejahatan-kejahatan yang ditimbulkan oleh cita-citanya sendiri Kuntowijoyo, 2005: 233.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui drama Miss Sara Sampson ini, Lessing membawa pembaca untuk melihat peran kaum borjuasi pada
abad pertengahan.
E. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam proses penerjemahan naskah drama Miss Sara Sampson ke dalam bahasa Indonesia, peneliti mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan
minimnya padanan kata Bahasa Jerman dalam Bahasa Indonesia. Kendala lainnya dalam penerjemahan yakni ada beberapa ejaan bahasa
Jerman yang digunakan Lessing merupakan ejaan lama. 2. Dalam pencarian teori Sanders Pierce, penulis mengalami kesulitan
karena minimnya buku berbahasa Indonesia yang mengulas teori Sanders Pierce. Jika pun ada, buku-buku tersebut berasal dari terbitan
luar yang menggunakan bahasa Inggris.