5.4 Kandungan Bakteri E. coli pada Minuman Kelapa Muda Tanpa Jeruk
Kasturi, Pakai Jeruk Kasturi, dan Es Batu
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadapsampel yang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan, diperoleh dari 5 lima sampel minuman kelapa muda tanpa
jeruk yang diperiksa terdapat 3 tiga sampel kode sampel 1A, 3A, 5A yang mengandung bakteri E .coli, ini menunjukkan bahwa sebagian sampel yang diperiksa
tidak memenuhi syarat kesehatan, Dari 5 lima sampel minuman kelapa muda pakai jeruk yang diperiksa diperolehseluruh sampel kode sampel 1B, 2B, 3B, 4B, 5B
tidak ada yang mengandung bakteri E.coli, ini menunjukkan bahwa sampel yang diperiksa memenuhi syarat kesehatan dan dari 5 lima sampel es batu yang diperiksa
terdapat 3 tiga sampel kode sampel 2C, 4C, 5C yang mengandung bakteri E.coli, ini menunjukkan bahwa sebagian sampel yang diperiksa tidak memenuhi syarat
kesehatan menurut Permenkes No.492MenkesPERIV2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang tidak memperbolehkan E. Coli lebih dari 0 pada 100 ml air.
Tindakan pengendalian kritis CCP Escherichia coliterletak pada proses pencucian kelapa muda dan alat pengupas kelapa muda dengan air mengalir serta
perebusan air hingga mendidih untuk campuran larutan air gula. Tindakan pengendalian kritis CCP Escherichia coliini juga terletak pada proses pencucian
peralatan yang digunakan baik peralatan pengolahan maupun penyajian dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun. Jika pengendalian ini dilakukan akan
membuat konsumen terhindar dari resiko kesehatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada kelapa muda tanpa jeruk yang diperiksa,
terdapat 2 sampel yang tidak mengandung E. coli yaitu pada pedagang minuman es
Universitas Sumatera Utara
kelapa muda dengan kode sampel 2 dan 4. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, kedua pedagang inilah yang mencuci kelapa terlebih dahulu
sebelum dibelah dan membersihkan parang sebelum digunakan untuk mengupas kelapa.Hal ini dapat mencegah terjadinya kontaminasi E. coli pada es kelapa muda
karena kotoran yang menempel pada kulit kelapa muda dan pada parang yang digunakan dapat menjadi salah satu sumber E. coli pada minuman es kelapa.Serta
pedagang dengan kode sampel 2 dan 4 menggunakan air yang sudah dimasak terlebih dahulu yang digunakan pada larutan gula, dan pedagang dengan kode sampel 2 dan 4
selalu menjaga kebersihan kuku tangannya dalam mengolah minuman es kelapa muda.
Pada minuman kelapa muda pakai jeruk, tidak ditemukan adanya bakteri Escherichia coli. Hal ini dapat terjadi karena pada proses pengelolaan minuman
kelapa muda yang telah di observasi dapat dilihat sebagian besar memenuhi syarat. Berdasarkan bahan baku minuman kelapa muda, minuman kelapa muda ini memakai
jeruk kasturi sebagai campurannya, asam berpengaruh besar dalam proses menghilangkan bakteri karena jeruk kasturi memiliki kandungan kalori, protein,
lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Dari hasil observasi yang dilakukan, semua pedagang minuman kelapa muda
memakai es balok.Es balok setiap paginya diantar oleh pedagang es ke tempat penjualan minuman kelapa muda.Setiap pedagang memiliki langganan sendiri yang
mengantar es balok setiap paginya.Semua pedagang menyimpan es balok tersebut di dalam termos es. Pada pedagang kode sampel 1 dan 3 tidak terdapat E. coli,
dikarenakan berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti kedua pedagang
Universitas Sumatera Utara
setiap paginya mencuci termos penyimpanan es terlebih dahulu sebelum es dimasukkan, dan pedagang mencuci sendok pengambil es sebelum digunakan.
Escherichia colirelatif peka terhadap panas, segera hancur oleh suhu pasteurisasi dan pemanasan. Sedangkan proses pembekuan 0
˚C tidak akan membinasakan bakteri, sehingga bakteri dapat hidup dalam suhu yang rendah dalam
jangka waktu relatif panjang Volk dan Wheeler, 1984. Pembekuan dalam freezer storage yaitu dalam suhu 0
˚C dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Namun pengaruh pembekuan dalam deep freezer storage pada suhu -17.8
˚C sampai -34.4˚C atau -10
˚C dapat menurunkan jumlah populasi secara drastis dan mematikan bakteri Eschericia colisecara perlahan Nurwanto, 1997.
Es kelapa muda yang disajikan pada pelanggan sebagian besar ditambahkan es.Sementara itu pada hasil penelitian ada sebagian es positif mengandung bakteri
Escherichia coli.Kemungkinan minuman es kelapa muda yang dikonsumsi masyarakat tercemar Escherichia colipada saat ditambahkan es . Apabila Escherichia
colimemasuki sistem pencernaan manusia akan menyebabkan diare. Escherichia coliyang menyebabkan penyakit pada manusia disebut
Enteropathogenic Escherichia coli EPEC.Dosis infektif EPEC 10
8
-10
10
sel mampu menimbulkan enterotoksigeni maupun invasi.Suhu optimum untuk pertumbuhan
bakteri ini adalah 37 ˚C dengan kisaran 10˚ -40˚ C, pH optimum 7.0-7.5 minimum
4.0 dan maksimum 8.5.Escherichia coli relatif peka terhadap pemanasan serta segera hancur pada suhu pasteurisasi dan oleh pemasakan.Ada dua golongan Escherichia
coli penyebab penyakit pada manusia.Golongan pertama disebut Entero Toxigenic Escherichia coli ETEC yang mampu menghasilkan enterotoksin dalam usus kecil
Universitas Sumatera Utara
dan menyebabkan penyebab penyakit dengan gejala diare, muntah-muntah, dehidrasi serupa dengan kolera.Waktu inkubasi penyakit ini 8-24 jam Nurwantoro, 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan E.coli pada minuman es kelapa muda serta
observasi terhadap higiene sanitasi pengolahan minuman es kelapa muda Di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2012, maka diambil kesimpulan sebagai
berikut : 1. Pemilihan bahan baku minuman oleh pembuat pedagang minuman es kelapa
muda yang dijual di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota tidak memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
2. Penyimpanan bahan baku minuman oleh pembuat pedagang minuman es kelapa muda yang dijual di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota tidak memenuhi
syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003. 3. Pengolahan minuman oleh pembuat pedagang minuman es kelapa muda yang
dijual di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota tidak memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
4. Penyimpanan minuman yang sudah jadi oleh pembuat pedagang minuman es kelapa muda yang dijual di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota tidak
memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
5. Pengangkutan minuman yang oleh pembuat pedagang minuman es kelapa muda yang dijual di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota tidak memenuhi syarat
kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003. 72
Universitas Sumatera Utara