2.2.2.1. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
Kebersihan mulut yang baik diperlukan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut dan membuang plak gigi. Plak tersebut mengandung bakteri yang
dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi secara teratur. Berbagai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang dapat dilakukan ibu terhadap kesehatan gigi
anaknya, yaitu: a.
Membantu menyikat gigi anak. Menyikat gigi anak dapat dilakukan secara rutin, yaitu dua kali sehari setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan
menggunakan pasta gigi b.
Mengajari anak cara menyikat gigi. Mengajari menyikat gigi dapat dilakukan di depan cermin. Jelaskan sebelumnya permukaan gigi yang harus disikat dengan
memakai gambar atau model gigi. Tujuan utama penyikatan gigi adalah untuk membersikan sisa makanan yang menempel pada gigi.
c. Mengawasi anak saat melakukan sikat gigi. Pengawasan dapat dilakukan dengan
melihat lamanya menggosok gigi 2-3 menit dan dapat diperiksa dengan kontrol plak yang menggunakan zat pewarna untuk melihat adanya plak yang masih
melekat pada permukaan gigi. d.
Menyediakan sikat gigi yang ukurannya sesuai dengan ukuran dan umur anak. e.
Mengganti sikat gigi anak setidaknya tiga bulan sekali atau segera diganti jika bulu sikat gigi sudah melebarrusak.
Universitas Sumatera Utara
f. Mengawasi pemakaian pasta gigi yang berfluorida yang baru boleh diberikan
pada anak-anak di atas usia 3 tahun yang sudah dapat berkumur dan membuang air kumurannya atau meludah.
g. Ukuran pasta gigi yang diberikan hanya sebesar ukuran kacang tanah atau
sekitar 0,5 cm Panjaitan, 1997: Pintauli Hamada, 2008.
2.2.2.2. Pengawasan Jajanan
Tingkat kebersihan gigi dan mulut dapat dilihat dari proses pembentukan plak. Menurut McDonald dan Avery 1994,
b
ahan makanan yang tergolong karbohidrat dapat difermentasikan oleh bakteri, sehingga dapat menurunkan pH plak
dalam rongga mulut sampai dibawah 5 dalam waktu 1-3 menit Haswani, D.A., 2005. Sedangkan Makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan
mengandung 75-95 air. Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembersih alamiah pada permukaan oklusal gigi-geligi, berkaitan dengan serat yang terkandung
didalamnya. Serat dapat memperlambat proses makan, menghambat laju pencernaan makanan, dan meningkatkan intensitas pengunyahan. Proses mengunyah makanan
berserat akan merangsang produksi air liur. Air liur dapat melindungi gigi dari proses kerusakan Pollack, R.L., 1985. Penelitian Johansson, dkk. 1996 dari Universitas
King Saud, Saudi Arabia menunjukkan tingkat kebersihan gigi dan mulut pada vegetarian lebih baik daripada non vegetarian pada suku Indian.
Beberapa tindakan ibu dalam pemeliharan kesehatan gigi anak, melalui pengawasan pola jajanan adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Mengawasi jenis jajan dan menghindari makanan yang lengket dan manis serta
kandungan karbohidrat yang tinggi, seperti: permen, coklat dan makanan manis lainnya yang dapat melekat erat pada permukaan gigi, sehingga sulit
dibersihkan. b.
Memberitahu anak setelah jajan yang manis harus segera berkumur atau minum air putih
2.2.2.3. Pemeriksaan Gigi