usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas. Salah satu
faktor penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan kesehatannya, terutama kesehatan gigi dan mulut, karena dapat
mengakibatkan meningkatnya angka ketidakhadiran bolos pada proses pendidikan di sekolah. Sesuai dengan rekomendasi WHO yang menyatakan bahwa kelompok
umur 12 tahun sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan status kesehatan gigi anak, karena umumnya anak-anak meninggalkan bangku sekolah dasar dan akan
beranjak ke masa remaja pada umur 12 tahun. Selain itu, semua gigi permanen diperkirakan sudah erupsi pada kelompok umur ini kecuali gigi molar tiga.
Berdasarkan ini, umur 12 tahun ditetapkan sebagai pemantauan global global monitoring age untuk karies
Berbagai penyakit yang menyerang gigi anak-anak tersebut dapat menyebabkan gangguan pengunyahan yang menyebabkan terganggunya penyerapan
dan pencernaan makanan. Selain itu, dapat menyebabkan gangguan kesehatan secara umum. Hal ini terjadi karena gigi berlubang yang tidak dirawat akan menjadi busuk
dan menjadi sumber infeksi yang dapat menyebabkan penyakit pada tubuh lainnya Axellson, 1999; Harris Christen, 1995.
2.3.1. Karies
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi pit, fisur dan daerah interproksimal meluas ke
arah pulpa. Karies gigi yang disebut juga lubang gigi merupakan suatu penyakit
Universitas Sumatera Utara
dimana bakteri merusak struktur jaringan gigi enamel, dentin dan sementum sehingga menyebabkan lubang pada gigi Axellson, 1999.
Indeks karies digunakan untuk mengukur pengalaman seseorang terhadap karies gigi. Dalam hal ini, indeks karies yang dipakai adalah indeks DMF-T yang
diperkenalkan oleh Klein, 1954. Indeks karies terdiri atas komponen D. M. F. T sebagai berikut:
1. Decay : Gigi tetap dengan satu lesi karies atau lebih yang belum di tambal.
2. Missing : a. Mi Missing indicated: Gigi tetap dengan lesi karies yang tidak
dapat ditambal lagi dan harus dicabut b. Me Missing extracted: Gigi tetap dengan lesi karies yang tidak
dapat ditambal lagi dan sudah dicabut 3.
Filled : Gigi tetap dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan sempurna
Angka DMF-T menggambarkan banyaknya karies yang diderita seseorang. DMF-T maksudnya karies dihitung per gigi, artinya gigi yang memiliki karies lebih
dari 1 misal karies pada gigi molar 1 permanen terdapat karies di oklusal dan di bukal maka karies tetap dihitung ”satu”.
Rumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T :
diperiksa yang
orang Jumlah
F M
D Jumlah
rata -
rata T
- DMF
+ +
=
Target Indeks DMF-T menurut WHO menetapkan status kesehatan gigi dan mulut Oral Health Global Indicators for Year 2015 untuk anak usia 12 tahun yaitu
rata-rata indeks DMF-T per-anak 1
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Oral Higiene
Indeks Oral Higiene OHI mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi yang terdiri atas dua komponen yaitu indeks debris dan indeks
kalkulus. Indeks debris maupun indeks kalkulus masing-masing mempunyai rentangan skor 0-3.
Oral debris adalah lapisan lunak yang terdapat di atas permukaan gigi yang terdiri atas mucin, bakteri dan sisa makanan yang putih kehijau-hijauan dan jingga.
Indeks debris yang dipakai adalah Debris Index D.I Greene and Vermillion 1960 dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 2.1. Indeks Debris Skor Kriteria
Tidak ada debris atau steinpewarnaan ekstrinsik 1
Ada debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 13 permukaan atau kurang dari 13 permukaan
Tidak ada debris lunak tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi, sebagian atau seluruhnya
2 Ada debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas lebih 13
permukaan atau kurang dari 23 permukaan 3
Ada debris lunak yang menutupi 23 permukaan atau seluruh permukaan gigi
6 Diperiksa
Yang Gigi
Jumlah Diperiksa
Skor Jumlah
is IndeksDebr
=
Kalkulus adalah pengendapan dari garam-garam anorganis yang terutama terdiri atas kalsium karbonat dan kalsium fosfat tercampur dengan sisa-sisa makanan,
bakteri-bakteri dan sel-sel epitel yang telah mati. Berdasarkan lokasi perlekatannya dikaitkan dengan tepi gingival, kalkulus dapat dibedakan atas dua macam yaitu: 1
Universitas Sumatera Utara
kalkulus supra gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah oklusal dari tepi free gingiva. Biasanya berwarna putih sampai kecoklat-coklatan. Konsistensinya
keras seperti batu apung, dan mudah dilepas dari perlekatannya ke permukaan gigi. 2 kalkulus sub gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah lingual dari tepi
gingiva bebas dan biasanya berwarna coklat muda sampai hitam bercampur dengan darah. Konsistensinya keras seperti batu api, dan melekat sangat erat kepermukaan
gigi. Pengukuran indeks kalkulus yang digunakan adalah Calculus Index C.I. Greene and Vermillion yaitu:
Tabel 2.2. Indeks Kalkulus Skor
Kriteria
Tidak ada kalkulus 1
Ada kalkulus supragingiva yang menutupi karang dari 13 permukaan gigi 2
a. Ada kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 23 permukaan
gigi b.
Pada bagian servikal terdapat sedikit kalkulus subgingiva 3
a. Ada kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 23 permukaan
gigi atau seluruh permukaan gigi b.
Ada kalkulus subgingiva yang menutupi dan melingkari seluruh servikal
6 Diperiksa
Yang Gigi
Jumlah Diperiksa
Skor Jumlah
Kalkulus Indeks
=
Pengukuran Indeks kebersihan mulut menggunakan Simplified Oral Hygiene Index OHI-S Greene and Vermillion. Yang diukur hanya ke-enam gigi indeks, yaitu
gigi 16, 11, 26, 36, 31, dan 46. Pada gigi 16, 11, 26, 31 yang dilihat permukaan bukalnya sedangkan gigi 36 dan 46 permukaan lingualnya. Apabila gigi 11 tidak ada
diganti dengan gigi 21 dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Indeks OHI-S = Indeks Debris + Indeks Kalkulus Indeks Oral Hygiene rata-rata =
Diperiksa yang
Anak Jumlah
S -
OHI Jumlah
Tingkat kebersihan mulut secara klinis pada OHI-S dikategorikan baik jika Indeks OHI-S: 0,0 - 1,2 , sedang: 1,3 – 3,0 dan buruk 3,1 – 6,0.
2.3.3. Gingivitis