BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Refluks Gastroesofageal
RGE merupakan fenomena biasa yang dapat timbul pada setiap orang sewaktu-waktu . Pada orang normal refluks ini biasanya terjadi pada posisi tegak
sewaktu makan atau pada posisi berbaring setelah makan . Pada saat terjadi refluks, esofagus akan berkontraksi untuk membersihkan lumen dari material
refluks tersebut sehingga tidak terjadi suatu kontak yang lama antara isi lambung dan mukosa esofagus . Refluks yang sejenak seperti ini tidak merusak mukosa
esofagus dan tidak menimbulkan keluhan atau gejala oleh karena itu disebut refluks fisiologis .Refluks dikatakan patologis bila terjadi berulang-ulang yang
menyebabkan esofagus distal terkena pengaruh isi lambung untuk waktu yang lama dan dapat menyebabkan inflamasi pada mukosa, keadaan ini disebut sebagai
Penyakit Refluks Gastroesofageal Djojoningrat, 2002. Manan, 2001.
Penyakit Refluks Gastroesofagus PRGE didefenisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus,
dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan esofagus, faring, laring dan saluran nafas. Istilah Esofagistis Refluks berarti kerusakan mukosa esofagus
akibat refluks cairan lambung seperti erosi dan ulserasi epitel esofagus . Pada kondisi terdapat gejala refluks tanpa kelainan mukosa esofagus pad pemeriksaan
endoskopi disebut Asymtomatic Gastro-Esophageal Reflux atau Non-Erosiv Reflux Disease NERD . Kelainan ini timbul akibat hipersensitivitas mukosa
Universitas Sumatera Utara
esofagus terhadap asam yang dihubungkan dengan peningkatan persepsi nyeri Makmun, 2006.
Keadaan ini umum ditemukan pada populasi di Negara-negara Barat,namun dilaporkan relatif rendah insidennya di Negara Asia dan Afrika. Di
Amerika dilaporkan bahwa satu dari lima orang dewasa mengalami gejala refluks heartburn dan atau regurgitasi sekali dalam seminggu serta lebih dari 40
mengalami gejala tersebut sekali dalam sebulan . Prevalensi esofagitis di Amerika Serikat mendekati 7, sementara dinegara-negara non-western prevalensinya
lebih rendah 1.5 di China dan 2.75 di korea . Di Indonesia belum ada data epidemiologi mengenai penyakit ini, namun di Divisi Gastroenterologi
Departemen Ilmu Penyakit dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta didapatkan kasus esofagitis sebanyak 22.8 dari semua pasien yang menjalani
pemeriksan endoskopi atas indikasi dispepsia Syafrudin 1999 Makmun, 2006.
2.2 Patofisiologi RGE