Gambar 2 : Mekanisme patofisiologi asam esofagus menginduksi bronkokonstriksi Harding, 1999.
2.5.4 Inflamasi Neurogenik Harding, 1999
Pada percobaan hewan didapati asam esofagus menyebabkan pelepasan substansi P yang menyebabkan terjadinya edema aliran nafas
pada paru .
2.6 Gejala Klinis PRGE Pada Penderita Asma
Edema jalan nafas tersebut diinhibisi oleh suatu reseptor antagonis substansi P . Asam esofagus menyebabkan pelepasan takikinin
dan substansi P dari saraf sensorik melalui jalur akson vagal gambar 2 .
Gejala yang sangat spesifik untuk RGE adalah heartburn, regurgitasi atau keduanya dan sering timbul setelah makan terutama dalam jumlah besar atau
yang berlemak . Asma malam atau timbul batuk malam hari, rasa tercekik, mengi pada saat bangun tidur perlu dipikirkan terdapat episode RGE pada saat tidur
Devault, 2003. Manan, 2001.Sontag, 1990. Pasien asma dengan RGE sering mengeluh sesak nafas, nafas pendek, mengi dan batuk setelah episode refluks,
Universitas Sumatera Utara
setelah makan makanan tinggi lemak, kopi, coklat, alkohol serta pada posisi terlentang . RGE sebagai pencetus asma perlu dipikirkan jika gejala asma yang
timbul mungkin sulit dikontrol dengan obat-obat asma yang biasa dipakai Devault, 2003. Harding, 1999
Karakteristik asma yang dicetuskan oleh refluks antara lain timbul pada usia dewasa, bukan perokok, bukan tipe alergenik, gejala
batuk menetap, lebih dominan pada malam hari, memburuk setelah makan, tidak respon dengan pengobatan asma dan respons dengan pengobatan anti sekretori
asam Devault, 2003.
Tabel 2 . Gejala klinis PRGE pada Asma
Gejala klinis PRGE pada asma dapat dilihat pada Tabel 2 .
Gejala Khas
Heartburn Regurgitasi
Water Brash
Disfagiasulit menelan Perburukan Asma pada Saat
Tidur Makan
Minum Alkohol
Posisi terlentangbernaring Gejala Tidak Khas
Suara Parau Sakit Tenggorokan
Nyeri Leher Nyeri telinga
Nyeri Dada
Rasa Tercekik Penggunaan obat Bronkodilator
Teofilin
Agonis β2 adrenergik sistemik Asma Yang Timbul Usia dewasa
Reflux Associated Resp. Symtoms Silent Reflux
2.7 Pendekatan Diagnosa PRGE Pada Penderita Asma.
Semua penderita asma harus dianamnese secara teliti mengenai manifestasi esofagus dan ekstraesofagus dari PRGE. Pertanyaan-pertanyaan yang
spesifik harus menyertakan apakah gejala asma muncul setelah makan dalam porsi yang banyak atau makan makanan yang berlemak, atau dengan makanan
yang diketahui dapat menurunkan tekanan LES. Juga akan bermanfaat untuk
Universitas Sumatera Utara
mengetahui apakah batuk, sesak nafas, atau apakah penderita menggunakan inhaler saat mengalami gejala-gejala PRGE. Field dkk telah menerbitkan suatu
kwesioner mengenai asma dan PRGE yang dapat disertakan dalam penatalaksanaan penderita Field, 1996.
Jika riwayat penderita sejalan dengan PRGE, tidak diperlukan penjajakan diagnostik tambahan lainnya, dan pemberian terapi antirefluks yang agresif harus
segera dimulai. Penjajakan diagnostik tambahan lainnya direkomendasikan pada penderita yang dengan terapi empiris untuk PRGE tidak menunjukkan hasil atau
pada mereka yang memiliki gejala yang menunjukkan adanya PRGE yang mengalami komplikasi seperti esofagitis, striktur esofagus, Barrett’s esofagus atau
neoplasma . Pada mereka yang dicurigai adanya komplikasi PRGE, penjajakan yang seharusnya dilakukan adalah dengan endoskopi, karena dapat memberikan
visualisasi secara langsung pada mukosa esofagus, dapat mengambil spesimen biopsi, dan lebih sensitif dibandingkan dengan esofagogram Barium dalam
mendeteksi esophagus Harding, 1997. Pemeriksaan pH esofagus 24 jam memainkan peranan penting dalam
menegakkan diagnosa PRGE, terutama pada penderita asma tanpa gejala-gejala klasik refluks atau pada mereka yang sulit untuk diobati. Irwin et al meneliti
sekelompok penderita asma yang sulit dikontrol, yang didefinisikan sebagai mereka yang memerlukan 10 mg prednisone setiap selang sehari selama
minimal 3 bulan dalam setahun, menemukan bahwa PRGE didapati ”silent” secara klinis pada 24. Mereka menemukan bahwa pengobatan dosis tinggi
terhadap PRGE bermanfaat dalam mengubah penderita yang asmanya tadinya sulit dikontrol menjadi penderita yang asmanya tidak lagi sulit ditangani Devault,
1995. Para peneliti tersebut akhirnya menganjurkan dilakukannya pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
pH esofagus 24 jam pada seluruh penderita asma yang dengan keadaan sulit dikontrol atau yang mendapatkan terapi prednisone jangka panjang. American
Gastroenterological Association sendiri merekomendasikan pemeriksaan pH esofagus hanya untuk penderita asma yang dicurigai menderita asma yang
dicetuskan oleh refluks Irwin, 1993.
2.8 Penanganan Penderita Asma Dengan PRGE .