2.2.3. Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah diatas batas normal Kelley dan Wortmann, 1997. Ada beberapa hal yang
dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan merupakan faktor resiko terjadinya hiperurisemia. Faktor-faktor resiko terjadinya hiperurisemia tersebut
dapat dikelompokkan menjadi tiga mekanisme, yaitu:
a. Peningkatan produksi asam urat
Peningkatan produksi asam urat terjadi karena faktor idiopatik primer, mengkonsumsi makanan yang kaya purin banyak mengandung protein,
obesitas, alkohol, proses hemolitik dan penyakit kulit prosiaris. b.
Penurunan ekskresi asam urat Penurunan ekskresi asam urat merupakan sebagian besar penyebab
hiperurisemia hampir 90 kasus. Penyebabnya antara lain: idiopatik primer, insufesiensi ginjal, ginjal polikistik, diabetes insipidus, hipertensi,
asidosis, toksik pada kehamilan, penggunaan obat-obatan seperti salisilat kurang dari 2 gramhari, diuretik, alkohol, levodopa, ethambutol dan
pirazinamid. c.
Kombinasi antara kedua mekanisme tersebut Dapat terjadi pada defisiensi glukosa 6-fosfat, defisiensi fruktosa 1-fosfat,
konsumsi alkohol dan syok Kelley dan Wortmann, 1997. Jika pada hiperurisemia didapatkan hasil bentukan kristal asam urat maka hiperurisemia
dapat berkembang menjadi gout. Berdasarkan penyebab peningkatan asam urat dalam darah atau
hiperurisemia dan gout dapat dibedakan menjadi: a.
Hiperurisemia dan gout primer adalah hiperurisemia dan gout tanpa disebabkan penyakit dan penyebab lain.
b. Hiperurisemia dan gout sekunder adalah hiperurisemia dan gout yang
disebabkan penyakit dan meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
c. Hiperurisemia dan gout idiopatik adalah hiperurisemia dengan penyebab
primer yang tidak jelas, kelainan genetik dan tidak ada kelainan fungsi fisiologis ataupun anatomi yang jelas Schumacher Jr, 1992.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Gout
Gout atau pirai adalah penyakit akibat adanya penumpukan kristal mononatrium urat pada jaringan akibat peningkatan kadar asam urat Terkeltaub, 2001; Becker
Meenaskshi, 2005. Gout disebabkan oleh deposit kristal asam urat didalam sendi. Penumpukan asam urat didalam darah dapat menyebabkan timbulnya
kristal asam urat pada bagian tubuh, termasuk kulit dan ginjal, tetapi pada sendi yang paling mudah diserang. Saat kristal asam urat menumpuk dan jumlahnya
banyak, maka kristal asam urat akan tersebar ke dalam rongga sendi Kelley dan Wortmann, 1997.
Pada gout biasanya serangan terjadi secara mendadak kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika gout menyerang sendi maka sendi yang
terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang hebat dan persendian sulit digerakan. Gejala lain adalah suhu
badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang dan jantung berdebar.
Gambar 2.3 Peradangan pada pangkal ibu jari kaki gout akibat kadar asam urat darah yang tinggi.
Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi
lain seperti tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul tofus tophus, yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk tonjolan yang
menandai pengendapan kristal asam urat Soeparman, 1998.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang