Berat Badan Mencit Mus musculus L.

4.2. Berat Badan Mencit Mus musculus L.

Pengaruh ekstrak daun sirsak Annona muricata L. terhadap berat badan mencit Mus musculus L. jantan hiperurisemia yang diberikan diet otak sapi hari dan ekstrak daun sirsak EDS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.2. Data berat badan mencit Mus musculus L. setelah pemberian diet otak sapi dan ekstrak daun sirsak EDS. Perlakuan Berat Badan g hari ke 0 hari ke 7 hari ke 14 hari ke 21 P1 26 27 27 26 P2 27 28 27 27 P3 26 27 26 27 P4 27 29 28 27 P5 27 27 26 26 Keterangan: P1= kontrol negatif P2= kontrol positif P3= diet otak sapi + EDS 0,1 mgg BB P4= diet otak sapi + EDS 0,2 mgg BB P5= diet otak sapi + EDS 0,3 mgg BB Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata berat badan mencit setiap perlakuan pada hari ke 0, hari ke 7, hari ke 14 dan hari ke 21 mengalami perubahan berat badan. Hasil analisis statistik ANOVA menunjukkan bahwa perubahan berat badan mencit setelah pemberian diet otak sapi tidak signifikan atau tidak berbeda nyata Lampiran 3 walaupun diet otak sapi yang diberikan memiliki kandungan lemak cukup tinggi yaitu 11 g100 g yang berpotensi dalam menaikkan berat badan mencit. Terdapat hubugan antara berat badan dan kadar asam urat. Saat berat badan meningkat maka akan berpotensi dalam menaikkan kadar asam urat. Menurut arsyiyanti 2012 lemak yang masuk ke dalam tubuh akan termetabolisme hingga menghasilkan keton. Kadar keton yang meningkat atau yang disebut dengan ketosis bersifat asam sehingga menyebabkan pH darah juga menjadi asam adosis. Adosis terjadi karena kadar keton lebih besar daripada pembuangannya di ginjal. Ginjal yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan bekerja lebih berat untuk mengeluarkan keton sehingga proses pengeluaran zat-zat lain akan terhambat salah satunya adalah Universitas Sumatera Utara asam urat. Asam urat akan terhambat pengeluarannya sehingga mengakibatkan kadar asam urat dalam darah meningkat. Asam urat sebagai hasil sintesis purin pada kondisi hiperurisemia, merupakan faktor resiko dari kegemukan, kurangnya aktivitas, kenaikan kadar lipid, stroke selain hipertensi, diabetes melitus DM. Selain itu faktor lingkungan juga berperan terhadap kejadian hiperurisemia Gillium, 1999.

4.3. Kadar Asam Urat mencit Mus musculus L.