asam urat. Asam urat akan terhambat pengeluarannya sehingga mengakibatkan kadar asam urat dalam darah meningkat.
Asam urat sebagai hasil sintesis purin pada kondisi hiperurisemia, merupakan faktor resiko dari kegemukan, kurangnya aktivitas, kenaikan kadar
lipid, stroke selain hipertensi, diabetes melitus DM. Selain itu faktor lingkungan juga berperan terhadap kejadian hiperurisemia Gillium, 1999.
4.3. Kadar Asam Urat mencit Mus musculus L.
Pengamatan terhadap kadar asam urat mencit Mus musculus L. yang diberi ekstrak daun sirsak Annona muricata L. setelah diberi diet otak sapi dapat
dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Kadar Asam Urat Mencit Mus Musculus L. Jantan Hiperurisemia Yang Diberi Ekstrak Daun Sirsak Annona Muricata
L. Dengan Dosis Yang Berbeda Setelah Diberi Diet Otak Sapi.
Keterangan P1= kontrol negatif, P2= kontrol positif, P3= diet otak sapi + EDS 0,1 mgg BB, P4= diet otak sapi + EDS 0,2 mgg BB, P5= diet otak sapi +
EDS 0,3 mgg BB. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa kadar asam urat paling tinggi pada
mencit jantan setelah diberi diet otak sapi terdapat pada P4 dengan kadar 2,96 mgdl. Pada pengukuran kadar asam urat hari ke-0 setiap perlakuan berada pada
kadar normal karena pengukuran kadar asam urat dilakukan satu hari sebelum
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
7 14
21
K ad
ar A
sam U
rat m
g d
l
P1 P2
P3 P4
P5
Universitas Sumatera Utara
pemberian diet otak sapi. Pengukuran dilakukan agar diketahui bahwa kadar asam urat pada setiap mencit yang akan diberi perlakuan berada pada kadar asam urat
yang normal sehingga lebih efektif dalam melihat kenaikan kadar asam urat setelah diberi diet otak sapi.
Pada pengukuran kadar asam urat hari ke 7 terlihat bahwa kadar asam urat mencit pada P2, P3, P4 dan P5 mengalami kenaikan yang signifikan atau berbeda
nyata p0,05 dan sudah mengalami hiperurisemia kecuali P1 sebagai kontrol negatif akuades. Menurut Mazzali et al 2001 bahwa mencit dikatakan
hiperurisemia bila kadar asam uratnya 1,7-3,0 mgdl dengan kadar asam urat normal 0,5-1,4 mgdl. Kenaikan kadar asam urat darah pada mencit terjadi karena
pemberian diet otak sapi 0,15 ml ekor. Otak sapi mengandung kadar purin tinggi yang nantinya akan termetabolisme di dalam tubuh yang dibantu enzim xanthine
oksidase hingga terbentuk asam urat. Menurut Noormindhawati 2013 yang menyebabkan kadar asam urat
darah di dalam tubuh meningkat adalah produksi asam urat di dalam tubuh yang lebih banyak dari pada pembuangannya dan karena adanya asam urat yang
terbentuk akibat metabolisme purin didalam tubuh. Purin berasal dari makanan yang mengandung protein seperti ikan kaleng, kerang, makarel, otak, jeroan,
ginjal, jantung dan hati. Di dalam bahan pangan, purin terdapat dalam asam nukleat berupa
nukleoprotein. Di usus, asam nukleat dibebaskan dari nukleoprotein oleh enzim pencernaan ribonuklease, deoksiribonuklease dan polinukleotidase. Asam
nukleat ini akan dipecah lagi menjadi mononukleotida. Mononukleotida tersebut dihidrolisis menjadi nukleosida yang dapat secara langsung diserap oleh tubuh.
Sebagian lagi mononukleotida dipecah lebih lanjut menjadi purin dan pirimidin. Purin kemudian teroksidasi setelah dikatabolisme dalam jaringan tubuh menjadi
asam urat Yenrina Diah, 2002. Pembentukan asam urat terjadi melalui jalur oksidasi hipoxanthin dan
guanine menjadi xanthin yang dikatalisis oleh enzim xanthin oksidase dan guanase xanthin. Kemudian xanthin akan teroksidasi menjadi asam urat dalam
reaksi selanjutnya yang dikatalisisasi oleh enzim xanthin oksidase Murray et al., 1999.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran kadar asam urat pada hari ke-14 menunjukkan bahwa kadar asam urat sudah mulai turun pada P3, P4 dan P5 tetapi pada P2 terjadi
peningkatan kadar asam urat. Hal ini disebabkan karena P2 hanya diberikan diet otak sapi selama 11 hari tanpa pemberian ekstrak daun sirsak. Menurut
Purwatiningsih Arief 2010 kadar asam urat naik pada hewan percobaan setelah 11 hari pemberian makanan yang kaya purin. Pemasukan purin ke tubuh
akan menyebabkan terbentuknya asam urat. Purin dalam bahan makanan terdapat dalam asam nukleat berupa nucleoprotein.
Demikian juga pada pemeriksaan hari ke-21 terjadi penurunan kadar asam urat yang signifikan atau bebeda nyata p0,05 pada semua kelompok perlakuan
EDS. Pada P2 penurunan kadar asam urat tidak signifikan karena P2 merupakan kontrol positif diet otak sapi. Kadar asam urat kembali normal kecuali P2
sedangkan pada P1 kadar asam urat tetap normal karena P1 merupakan kontrol negatif akuades. Penurunan kadar asam urat terjadi setelah pemberian ekstrak
daun sirsak yang memiliki senyawa antihiperurisemia yaitu flavonoid, alkaloid dan polifenol Tabel 4.1.
Senyawa flavonoid dan alkaloid dapat menghambat kerja enzim Xanthine Oxidase sehingga dapat menghambat pembentukan asam
urat dalam tubuh Cos et al., 1998. Menurut Lelyana dan Rosa 2008 Apabila xanthine oxidase terhambat
maka produksi xhantin berkurang sehingga produksi asam urat pun berkurang, maka hiperurisemia dan kristalisasi asam urat dapat diobati. Flavonoid diketahui
dapat menurunkan asam urat dengan cara menghambat kerja xantin oksidase. Flavonoid mempunyai efek penghambat aktivitas xantin oksidase dengan daya
inhibisi terkuat. Menurut Azmi 2010 bahwa flavonoid juga bersifat antioksidan yang
dapat menghambat kerja enzim xantin oksidase dan reaksi superoksida, sehingga proses pembentukan asam urat terlambat. Flavonoid golongan flavon dan flavonol
memiliki daya inhibisi lebih tinggi daripada golongan flavonoid yang lainnya karena posisi gugus hidroksilnya lebih mudah menangkap elektron dari sisi aktif
xantin oksidase. Senyawa lainnya seperti polifenol dan saponin juga berpotensi sebagai inhibitor xantin oksidase karena memiliki gugus hidroksil sebagai
akseptor elektron dari xantin oksidase.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan