pekerjaan responden mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang antibiotik.
4.6 Hubungan Karakteristik Responden dengan Tingkat Keyakinan
Hasil analisis ini menunjukkan ada tidaknya hubungan antara setiap karakteristik responden dengan tingkat keyakinan.Pada analisis ini, dilakukan uji
statistik dengan menggunakan uji statistik non parametrik. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil analisis hubungan karakteristik responden dengan tingkat keyakinan
Karakteristik keyakinan
P Baik
Cukup Kurang Buruk
Jenis Kelamin : Laki – laki
Perempuan 13 23,2
13 29,5 23 41,1
14 31,8 23 41,1
14 31,8 7 12,5
3 6,8 0,460
Usia : 18 – 30 tahun
31- 45 tahun 46 – 60 tahun
61 tahun keatas 11 40,7
5 23,8 8 20,0
2 16,7 8 29,6
9 42,9 18 45,0
2 16,7 6 22,2
5 23,8 10 25,0
6 50,0 2 7,4
2 9,5 4 10,0
2 16,7 0,470
Pendidikan : Tidak Sekolah
SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
2 11,8 3 20,0
2 20,0
10 27,0 9 42,9
4 23,5 6 40,0
7 70,0
13 35,1 7 33,3
9 52,9 4 26,7
0 0,0 11 10,0
3 14,3 2 11,8
2 13,3 1 10,0
3 8,1 2 9,5
0,180
Pekerjaan : Pegawai
Wiraswasta Mahasiswa
Lain – lain 10 41,7
5 19,2 4 36,4
7 17,9 6 25,0
15 57,7 4 36,4
12 17,9 5 20,8
4 15,4 2 18,2
16 41,0 3 12.5
2 7,7 1 9,1
4 10,3 0,120
Pada Tabel 4.8 perbandingan kategori jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dapat dilihat perbandingan keyakinan tentang antibiotik diantara
keduanya.Pada kategori perempuan memiliki tingkat keyakinan yang lebih baik dari laki-laki, hasil korelasi antara jenis kelamin dan pengetahuan diperoleh nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikan P0,460. Pada korelasi kategori usia dengan tingkat pengetahuan, usia 18-30 tahun mempunyai tingkat keyakinan yang baik, hasil korelasi antara jenis
kelamin dan pengetahuan diperoleh nilai signifikan P0,470. Pada korelasi pendidikan terakhir dengan tingkat keyakinan, menunjukkan bahwa pendidikan
terakhir perguruan tinggi mempunyai tingkat keyakinan yang lebih baik, hasil korelasi antara jenis kelamin dan pengetahuan diperoleh nilai signifikan
P0,180.Pada korelasi pekerjaan dengan tingkat keyakinan, menunjukkan bahwa pegawai mempunyai keyakinan yang lebih baik, hasil korelasi antara pekerjaan
dengan keyakinan diperoleh nilai signifikanP 0,120. Nilai ke empat karakteristik tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
karakteristik responden dengan tingkat keyakinan dimana nilai p 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden jenis kelamin, usia, pendidikan
dan pekerjaan tidak mempengaruhi tingkat keyakinan mengenai antibiotik..
4.7 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Keyakinan Responden tentang Antibiotik