Teknik Pengumpulan Data Langkah Penelitian Teknik pengolahan data

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. masyarakat yang pernah menggunakan antibiotik . b. masyarakat yang berusia 18 tahun keatas c. masyarakat yang dapat berkomunikasi dengan baik. Kriteria ekslusi merupakan keadaan yang menyebabkan subjek tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian. Adapun kriteria ekslusi yang dimaksud adalah: a. masyarakat yang tidak bersedia menjawab kuesioner b. masyarakat yang tidak menjawab kuesioner secara lengkap. c. Tenaga Kesehatan Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sampel minimal Lameshow, 1997. n = z 2 1 – α2p 1– p d 2 keterangan: n = jumlah sampel minimal Z 1- α2 = derajat kemaknaan p = proporsi konsumen d = tingkat presisideviasi dengan persen kepercayaan yang diinginkan 90; Z 1- α2 = 1,645; p = 0,5; dan d = 0,1 maka diperoleh besar sampel minimal: n = 1,645 2 x 0,5 1-0,5 = 67,65 orang = 70 orang 0,1 2

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang pernah melakukan pengobatan dengan antibiotik diKelurahan Padang Bulan Selayang II. Kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu: Universitas Sumatera Utara a. data demografi berupa biodataresponden yang terdiri dari 4 poin, yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan. b. pengetahuan responden terdiri dari 10 poin pertanyaan yang meliputi pengetahuan umum mengenaipengertian antibiotik, indikasi, aturan minum, batas penggunaan obat, efek samping, dan golongan antibiotik. c. keyakinanresponden terdiri dari 3 poin pernyataan meliputi sikap responden dalam menyikapi antibiotik. d. penggunaan antibiotik terdiri dari 7 poin pertanyaan meliputi pola penggunaan antibiotik pada responden. 3.6 Penilaian Pengetahuan, Keyakinan dan Penggunaan 3.6.1 Penilaian Pengetahuan Pada penlaian pengetahuan terdapat 10 sepuluh soal pertanyaan, setiap jawaban yang benar pada kuesioner diberi nilai 1, jawaban yang salah dan tidak tahu diberi nilai 0. Menurut Riduan yang dikutip oleh Simanjuntak 2011, skala pengukuran untuk pengetahuan dapat dikategorikan : a. baik, bila responden menjawab 8-10 pertanyan dengan benar 80-100. b. cukup, bila responden menjawab 4-7 pertanyan dengan benar 60-80. c. kurang, bila responden menjawab 0–3 pertanyan dengan benar 60.

3.6.2 Penilaian Keyakinan

Setiap pernyataan tidak setuju akan diberi nilai 1, dan pernyataan setuju akan diberi nilai 0. Skala pengukuran untuk keyakinan dapat dikategorikan : a. baik, bila menjawab tidak setuju 3 pernyataan b. cukup, bila menjawab tidak setuju 2 pernyataan c. kurang, bila menjawab tidak setuju 1 pernyataan Universitas Sumatera Utara d. buruk, bila menjawab setuju ke 3 pernyataan

3.6.3 Penilaian Penggunaan

Kuesioner ini terdiri dari 7 pertanyaan terkait penggunaan antibiotik, pada pertanyaan 1, 5 dan 6, setiap jawaban “ya” diberi skor 1 dan setiap jawaban“tidak” diberi skor 0. Pada pertanyaan nomor 2, 3, 4, dan 7 setiap jawaban “a” diberi skor 1, jawaban “b” diberi skor 2, jawaban “c” diberi skor 3, jawaban “d” diberi skor 4, jawaban “e”diberi skor 5, dan jawaban “f” diberi skor 6.

3.7 Validitas dan Reabilitas Kuesioner

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya di dalam penelitian, terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya. Uji ini dilakukan pada minimal 30 orang yang tidak termasuk responden tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden di lokasi penelitian Notoatmojo, 2010.

3.7.1 Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampuuntuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebutSitumorang, dkk., 2008. Dalam penelitian ini, kuesioner telah divalidasi sebanyak 2 kali. Pada uji pertama hasil uji validasi menunjukkan ada beberapa soal memiliki nilai p value 0,05 dan dinyatakan tidak valid lampiran 2, sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam struktur kalimat untuk memudahkan responden lebih memahami isi dari pertanyaan. Kalimat yang tidak jelas akan menyulitkan responden, sehingga jawaban yang diberikan dapat menyebabkan kuesioner menjadi tidak valid. Pada uji ke dua menunjukkan nilai p value0,05 pada seluruh butir Universitas Sumatera Utara pertanyaan, yang berarti terdapat korelasi antara variabel butir soal 1 hingga 10 dengan variabel total sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

3.7.2 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu.Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu variabel dilakukan uji statistik dengan melihat nilai wilxocon rank test, dimana syarat reliabilitas adalah p value α 0,05 Situmorang, dkk., 2008. Pada penelitian ini, uji reabilitas dilakukan dengan metode uji ulang Test retest, yaitu pengujian keandalan dengan memberikan kuesioner yang sama kepada seorang responden dengan waktu yang berbeda.Dari hasil uji reabilitas didapatkan nilai wilxocon rank test menunjukkan pvalue0,05 pada seluruh butir pertanyaan yang berarti seluruh pertanyaan dinyatakan reliabel.

3.8 Langkah Penelitian

a. meminta rekomendasi Wakil Dekan I Fakultas Farmasi USU untuk dapat melakukan penelitiai di Kelurahan Padang Bulan Selayang II. b. menghubungi Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medanuntuk mendapat izin melakukan penelitian, dengan membawa surat rekomendasi dari Fakultas. c. memberikan surat pengantar dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan kepada Kelurahan Padang Bulan Selayang II untuk mendapatkan izin melakukan penelitian. d. menjumpai masyarakat dan meminta kesediaannya menjadi responden, mengambil data demografi lalu meminta responden mengisi kuesioner. Universitas Sumatera Utara e. mengumpulkan data hasil pengisian kuesioner dari seluruh responden. f. menganalisis data dan informasi yang diperoleh, hingga diperoleh suatu kesimpulan.

3.9 Teknik pengolahan data

a. Editing, yaitu data yang sudah terkumpul diperksa kembali untuk memastikan kelengkapan, kesesuaian, dan kejelasan. b. Coding pengkodean data, setelah dilakukan pengeditan, kemudian dilakukan pengkodean. Data yang diedit kemudian diubah dalam bentuk angka yaitu dengan cara memberikan kode pada setiap variabel. c. Imput data, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam IBM SPSS Statistic 21.0. d. Cleaning data, setelah data dimasukkan kemudian diperiksa kembali untuk memastikan apakah data bersih dari kesalahan dan siap dianalisis. Proses pembersihan data dilakukan dengan pengecekan kembali data yang sudah di entry.

3.10 Analisis Data