Pengertian Pengukuran Pengetahuan Pengetahuan

c. Reaksi toksik Antibiotik umumnya bersifat toksik-selektif, tetapi sifat ini relatif.Efek toksik pada hospes ditimbulkan oleh semua jenis antibiotik.Yang mungkin dapat dianggap relatif tidak toksik sampai kini ialah golongan penisilin.Contohnya golongan aminoglikosida pada umumnya bersifat toksik terutama terhadap N.VIII, golongan tetrasiklin cukup terkenal dalam mengganggu pertumbuhan jaringan tulang, termasuk gigi, akibat deposisi kompleks tetrasiklin kalsium- ortofosfat. Di samping faktor jenis obat, berbagai faktor dalam tubuh dapat turut menentukan terjadinya reaksi toksik ; antara lain fungsi organ sistem tertentu sehubungan dengan biotransformasi dan ekskresi obat. d. Perubahan biologik dan metabolik pada hospes pada tubuh hospes Baik yang sehat maupun yang menderita infeksi, terdapat populasi mikroflora normal. Dengan keseimbangan ekologik, populasi mikroflora tersebut biasanya tidak menunjukkan sifat pathogen.Misalnya pada penggunaan antibiotik, terutama yang berspektrum luas, dapat mengganggu keseimbangan ekologik mikroflora sehingga jenis mikroba yang meningkat jumlah populasinya dapat menjadi pathogen.

2.2 Pengetahuan

2.2.1 Pengertian

Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Universitas Sumatera Utara 1979 pengetahuan adalah hal hal yang mengenai sesuatu, segala apa yang diketahui, kepandaian. Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. b. Tingkat Pendidikan Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. c. Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. d. Fasilitas Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengethuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku-buku. e. Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi. f. Sosial budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan domain diatas Notoatmodjo, 2003. Beberapa teori lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain teori Lawrence Green Green, dalam Notoatmodjo, 2003 mencoba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi perilaku non behaviour causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau dibentuk dari 3 faktor, yaitu : a. Faktor-faktor pengaruh predisposing factor yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai–nilai. b. Faktor-faktor pendukung enabling factor yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas- fasilitas atau sarana-sarana kesehatan. c. Faktor–faktor penguat reinforcing factor yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan. Universitas Sumatera Utara

2.3 Keyakinan