SOXHLET EXTRACTION Ekstraksi Minyak dari Biji Kurma (Phoenix dactylifera L.) dengan Metode Soxhlet Extraction dengan Menggunakan Etil Asetat

16

2.2.1.4 Pengadukan

Pengadukan adalah penting karena akan meningkatkan difusi eddy dan sehingga perpindahan material dari permukaan partikel ke larutan bulk. Lebih lanjut lagi, pengadukan suspensi dari partikel mencegah sedimentasi dan lebih efektif digunakan [23].

2.3 SOXHLET EXTRACTION

Soxhlet extraction adalah suatu prosedur ekstraksi kontinu yang memerlukan suatu peralatan yang khusus. Prosedurnya sangat umum untuk mengekstraksi campuran organik ke dalam suatu solvent dan dapat diaplikasikan pada bahan padat atau semi-padat [28]. Untuk ekstraksi campuran yang berharga, Soxhlet extraction SE dipertimbangkan sebagai prosedur standar dan referensi utama untuk menilai kinerja dari teknik ekstraksi yang berbeda. Penggunaan dari metode ini terbatas karena tingginya jumlah pemakaian pelarut organik yang memiliki kerugian pada kesehatan manusia dan lingkungan, campuran bioaktif alami bersifat sensitif terhadap panas dan kemungkinan akan terurai pada suhu yang tinggu untuk waktu ekstraksi yang lama, umumnya ini terdapat pada SE [22]. Soxhlet telah digunakan sejak lama sebagai teknik standar dan referensi utama untuk mengevaluasi kinerja dari metode ekstraksi padat-cair leaching [29]. Pada 1879, von Soxhlet mengembangkan suatu sistem ekstraksi yang baru Soxhlet Extractor yang mana dipakai secara luas pada teknik leaching [30]. Soxhlet extraction adalah teknik standar dimana pelarut segar dikontakkan dengan sampel secara berkala [7]. Efisiensi metode Soxhlet extraction dapat ditentukan oleh beberapa faktor seperti ukuran rata-rata partikel, waktu ekstraksi dan penggunaan pelarut polar dan non-polar [8]. Keuntungan pemakaian dari Soxhlet extraction konvensional meliputi 1 pengurangan kesetimbangan perpindahan yang mebmbawa pelarut segar secara berulang yang dikontakkan dengan matriks padat 2 menjaga temperatur ekstraksi relatif tinggi dengan panas dari distillation flask, dan 3 tidak ada penyaringan setelah leaching. Dan juga, metode Soxhlet sangat sederhana dan murah. Sedangkan, kekurangannya meliputi 1 waktu ekstraksi yang lama; 2 Universitas Sumatera Utara 17 banyak pelarut yang digunakan; 3 tidak ada pengadukan di dalam peralatan Soxhlet ; 4 banyak pelarut yang digunakan untuk evaporasi; dan 5 kemungkinan kehilangan panas dari campuran yang tidak bisa dihindari selama ekstraksi yang biasanya terjadi pada saat tingginya titik didih pelarut [29]. Khususnya, pada Soxhlet extraction sampel dikontakkan dengan pelarut segar untuk mengurangi perpindahan kesetimbangan [31]. Untuk mendukung metode Soxhlet extraction ini maka dibutuhkan suatu rangkaian peralatan yang dinamakan peralatan sokhlet Soxhlet Apparatus. Dari Gambar 2.3 dapat dijelaskan bahwa untuk ekstraksi, material padatan diekstrak dan diletakkan di dalam suatu thimble yang terbuat dari kertas saring yang tebal atau di dalam suatu tabung yang terdapat di tengah bagian dari Soxhlet. Thimble biasanya dibuat dari selulosa dan bersifat permeable ke pelarut. Sampel yang digunakan harus dihancurkan untuk menghasilkan partikulat yang baik dengan luas permukaan yang besar sebelum melakukan Soxhlet extraction. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi ditambahkan pada bagian tengah dari Soxhlet sampai batas dari siphon ke dalam bagian bawah round-bottom flask. Pelarut didistilasi dari bottom flask dengan menggunakan suatu peralatan panas umum laboratorium yaitu hot plate. Universitas Sumatera Utara 18 Gambar 2.3 Peralatan Sokhlet [28] Intensitas pemanasan mengendalikan aliran pelarut melalui sistem. Soxhlet dilengkapi dengan kondenser. Pelarut dikondensasikan kembali ke dalam bagian tengah dari peralatan. Suhu dari kondenser harus rendah untuk menghindari banyak pelarut yang hilang. Proses diulang dalam sejumlah proses ekstraksi, pelarut terakumulasi di bagian tengah dari peralatan secara berkala dikembalikan kembali ke dalam flask dimana pelarut dipanaskan. Efisiensi ekstraksi dengan menggunakan peralatan Soxhlet sangat baik mendekati 100, dan prosedurnya dapat dengan mudah digunakan untuk menganalisa secara kuantitatif dengan pemulihan yang baik [28].

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Soxhlet Extraction

Ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari metode Soxhlet extraction yaitu meliputi 1 Pemilihan pelarut, 2 Sifat Matriks, dan 3 Kondisi Operasi [29]. Air Keluar Air Masuk Thimble Labu alas bulat Hot plate Sifon Kondenser Universitas Sumatera Utara 19

2.3.1.1 Pemilihan Pelarut

Pemilihan pelarut yang tepat untuk ekstraksi harus dipilih dari target dengan menggunakan metode Soxhlet extraction. Pelarut yang berbeda akan meghasilkan ekstrak yield dan komposisi ekstrak yang berbeda. Penggunaan pelarut alternatif telah meningkatkan kesadaran lingkungan dan keamanan. Suatu pelarut alternatif terkadang ditambahkan agar meningkatkan polaritas dari fasa cair. Campuran pelarut akan meningkatkan yield dan kinetika ekstraksi [29]. Pelarut yang akan digunakan atas dasar sifat kelarutannya seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4, jika pelarut saling larut maka pelarut tersebut tidak dapat digunakan, karena minyak tidak akan terpisah antara komponen polar dan polar non polar dan non polar bercampur sesuai dengan pada tabel 2.9 [32]. Gambar 2.4 Diagram Kelarutan Pelarut [32] Universitas Sumatera Utara 20 Tabel 2.9 Polaritas Pelarut [32]

2.3.1.2 Sifat Matriks

Soxhlet extraction bergantung dari sifat matriks dan ukuran partikel ketika difusi internal sebagai tahap akhir selama proses ekstraksi [29].

2.3.1.3 Kondisi Operasi

Selama proses ekstraksi, solvent biasanya dipulihkan dengan cara evaporasi. Suhu ekstraksi dan evaporasi memiliki dampak dalam kualitas produk [29].

2.4 PELARUT PENGEKSTRAK