20 Tabel 2.9 Polaritas Pelarut [32]
2.3.1.2 Sifat Matriks
Soxhlet extraction bergantung dari sifat matriks dan ukuran partikel ketika
difusi internal sebagai tahap akhir selama proses ekstraksi [29].
2.3.1.3 Kondisi Operasi
Selama proses ekstraksi, solvent biasanya dipulihkan dengan cara evaporasi. Suhu ekstraksi dan evaporasi memiliki dampak dalam kualitas produk
[29].
2.4 PELARUT PENGEKSTRAK
Sejumlah pelarut yang digunakan dalam ekstraksi adalah faktor lain yang dipertimbangkan. Pemilihan pelarut pengekstrak harus berdasarkan sifat alami
dari sampel. Selain itu, efisiensi ekstraksi dan matriks yang tak larut, pemilihan ini harus mempertimbangkan aspek-aspek lain. Pelarut harus lebih banyak daripada
jumlah sampel. Volume pelarut yang rendah terkadang berguna untuk menghasilkan konsentrasi yang lebih tinggi dalam penganalisaan [28].
Ada beberapa faktor spesifik yang dipertimbangkan dalam pemilihan solvent
yang meliputi: 1.
Selektifitas Kemampuan untuk menghilangkan dan konsentrat solute dari komponen
lainnya [21].
Kepolaran Rumus
Kelompok Pelarut
Non-Polar R-H
Alkana Petroleum eter, heksana,
ligroin Ar-H
Aromatik Toluena
R-O-R Eter
Dietil eter R-X
Alkil Halida Triklorometan, klorofom
R-COOR Ester
Etil Asetat R-CO-R
Aldehida dan keton Aceton, MEK
R-NH2 Amina
Piridina, Trietilamina R-OH
Alkohol MeOH, EtOH, IPA, Butanol
R-COHN2 Amida
Dimetilfomida R-COOH
Asam Karboksilat Asam Etanoat
H-O-H Air
Polar
Universitas Sumatera Utara
21 2.
Ketersediaan Pelarut harus tersedia selama proses ekstraksi [21].
3. Kemampuan melarut dalam umpan
Diperlukannya pemulihan pelarut dari rafinat atau penyegaran kembali pelarut yang digunakan [21].
4. Perbedaan Densitas
Perbedaan densitas yang terlalu rendah antara fasa-fasa akan menghasilkan masalah dalam pemisahan. Perbedaan densitas yang terlalu tinggi dapat
menyulitkan untuk menentukan proses ekstraksi yang terbaik yang diinginkan [21]. Dengan meningkatnya densitas, laju ekstraksi akan
meningkat pada suhu yang konstan. Hasil ekstraksi akan berbeda untuk densitas yang sama pada suhu yang berbeda [27].
5. Sifat Fisik
Pelarut yang terlalu kental akan menghalangi perpindahan massa dan kapasitasnya. Tegangan permukaan yang terlalu rendah akan mendorong
kearah masalah pengemulsian. Titik didih pelarut harus berbeda dengan titik didih solute [21].
6. Toksisitas
Toksisistas harus dipertimbangkan untuk kesadaran kesehatan dan kemurnian dari produk yang dihasilkan [21].
7. Tidak Bersifat Korosif
Disyaratkan menggunakan konstruksi material yang mahal untuk peralatan proses ekstraksi.
8. Mudah untuk dipulihkan
Pemulihan dan pemurnian pelarut yang sempurna dibutuhkan sebaik mungkin ketika pelarut dikembalikan lagi ke dalam ekstraktor untuk
meminimalisasikan kehilangan banyak pelarut [21].
2.5 EDIBLE OIL