KESIMPULAN KURMA Ekstraksi Minyak dari Biji Kurma (Phoenix dactylifera L.) dengan Metode Soxhlet Extraction dengan Menggunakan Etil Asetat

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah di lakukan adalah: 1. Pelarut etil asetat sangat efektif digunakan sebagai pelarut dalam proses ekstraksi dengan metode sokletasi karena mampu mengekstrak minyak biji kurma dengan baik. 2. Kandungan minyak tertinggi yang dihasilkan dari ekstraksi minyak biji kurma pada penelitian ini adalah pada waktu ekstraksi 2 jam dengan perbandingan biji kurma:pelarut 1:6 sebesar 18,90. 3. Kadar asam lemak bebas yang terkandung di dalam minyak biji kurma sebesar 3,38. 4. Spesific gravity yang diperoleh pada minyak biji kurma sebesar 0,80. 5. Nilai bilangan peroksida yang diperoleh pada minyak biji kurma sebesar 141,23 meqkg. 6. Nilai bilangan iodin yang diperoleh pada minyak biji kurma sebsear 15,85 mggram. 7. Dari hasil analisis dengan menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometry GCMS didapatkan asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Dimana asam oleat memiliki jumlah tertinggi diantara asam lemak tak jenuh lainnya sebesar 37,22, sedangkan asam laurat memiliki jumlah tertinggi diantara asam lemak jenuh lainnya sebesar 19,36. 8. Dari hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa minyak biji kurma belum memenuhi standar untuk edible oil. Universitas Sumatera Utara 57

5.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah : 1. Perlu dilakukan perlakuan lebih lanjut seperti proses pemurnian yang dapat dilakukan dengan proses esterifikasi. 2. Melakukan analisis lain seperti bilangan keasaman, total fenol, dan refraktif indeks untuk mengetahui sifat-sifat minyak biji kurma yang sesuai standar edible oil . 3. Melakukan variasi suhu ekstraksi dan massa sampel untuk mengetahui suhu dan massa sampel terbaik. 4. Melakukan analisis segera setelah proses ekstraksi selesai dengan memperhatikan lamanya penyimpanan. Universitas Sumatera Utara 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KURMA

Kurma Phoenix dactylifera L. termasuk salah satu dari famili Palmae Arecaceae. Kurma adalah buah yang manis dengan kandungan gula lebih dari 50 [2]. Dalam genus Phoenix, pada umumnya terdapat 12-13 spesies. Spesies Phoenix liar ditemukan di negara tropis dan subtropis seperti Afrika dan Asia, sementara Phoenix dactylifera ditemukan di India dan Irak [13]. Terdapat lebih dari 3000 varietas kurma di seluruh dunia [14]. Negara penghasil kurma terbanyak yaitu Mesir, Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Aljazair, Irak, Pakistan, Oman, Tunisia dan Libia [15]. Persentase produksi kurma di dunia dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Produksi Kurma di Berbagai Daerah di Dunia [4] Negara Produksi ton Dunia Mesir 1.352.950 17,2 Arab Saudi 1.078.300 13,7 Iran 1.023.130 13 Uni Emirat Arab 775.000 9,8 Pakistan 759.200 9,6 Aljazair 710.000 9 Irak 566.829 7,2 Sudan 431.000 5,4 Oman 276.000 3,5 Libya 161.000 2 Asia 4.804.126 61,1 Afrika 3.011.205 38,3 Amerika 26.003 0,3 Eropa 16.121 0,2 Dunia 7.857.455 - Phoenix Dactylifera L. mempunyai klasifikasi sebagai berikut [16] : Kingdom : Plantae Plants Subkingdom : Tracheobionta vascular plants Division : Magnoliophyta Angiospermae Class : Liliopsida Monocotyledons Universitas Sumatera Utara 8 Subclass : Arecidae Order : Arecales Family : Arecaceae Genus : Phoenix L. Species : Phoenix dactylifera L. Biji kurma adalah suatu limbah yang dihasilkan dari banyak komoditi industri. Biji berperan sebagai bagian yang penting dari tumbuhan dalam menghasilkan generasi tumbuhan baru. Normalnya, biji mengandung protein, karbohidrat, dan lipid; yang mana berupa wax, lemak atau minyak. Di antara tiga komponen tersebut, kandungan minyak adalah yang penting untuk perkecambahan biji sebagai penyuplai energi yang dibutuhkan untuk proses perkecambahan dibandingkan protein dan karbohidrat [1]. Biji kurma mewakili 6 - 12 dari berat total buah kurma yang matang tergantung dari varitas dan tingkat kualitasnya. Biji kurma mengandung komponen kimia yang berbeda seperti asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh, Zink Zn, Kadmium Cd, dan Kalium K. Sementara, komponen asam lemak jenuhnya meliputi asam stearat dan palmitat dan asam lemak tak jenuhnya meliputi asam linoleat dan asam oleat [17]. Biji kurma mengndung asam lemak yang meliputi asam kaprat, asam laurat, asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan asam arasidik [18]. Kandungan buah dan biji kurma dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Kandungan Buah dan Biji Kurma [1] Komponen Daging Buah Kurma Biji Kurma Segar Biji Kurma basis kering Biji Kurma yang dipanggang basis kering Kelembaban 9,7-17,7 8,6-12,5 - - Protein 1,1-3,0 4,8-6,9 5,2-5,6 7,1 Lemak 0,5-3,3 5,7-8,8 10,2-12,7 8,1 Abu 1,4-2,6 0,8-1,1 1,1-1,2 1,0 Serat Diet 5,9-18,4 67,6-74,2 - - Karbohidrat 72,8-85,0 2,4-4,7 81,0-83,1 62,3 Universitas Sumatera Utara 9 Kadar asam lemak bebas menentukan banyaknya gliserida di dalam minyak yang telah terkomposisi oleh aktivitas lipase. Dekomposisi ini dipengaruhi oleh pencahayaan dan pemanasan, sehingga ketengikan biasanya ditandai dengan pembentukan asam lemak bebas [49]. Asam lemak bebas yang tinggi memiliki tingkat keasaman yang tinggi pula. Asam lemak bebas yang rendah menunjukkan bahwa minyak tersebut bersifat edible. Asam lemak bebas minyak biji kurma berkisar 0,5-1 [46]. Terdapat beberapa spesies dari jenis Phoenix dengan beberapa penyebarannya secara geografis dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Beberapa Spesies dari Jenis Phoenix [19] Spesies Nama Umum Penyebaran Phoenix dactylifera L Date Palm Negara-negara mediteranian, Afrika dan bagian-bagian Asia; termasuk Amerika Utara dan Australia P. atlantica A. Chev. - Afrika barat dan Pulau Kanari P. canariensis Chabeaud Canary Palm Pulau Kanari dan Tanjung Varde P. reclinata Jacq. Dwarf Palm Afrika tropis Senegal dan Uganda dan YamanAsia P. sylvestri Roxb. Wild Date Palm or Sugar Palm India dan Pakistan P. humilis Royle - India, Burma, dan China P. hanceana Naudin. - China dan Thailand P. robelinic O’Brein - Sri Lanka, Toukin, Annam, Laos, dan Thailand P. farinifera Roxb. Pigmy Palm India, Ceylon, dan Annam P. rupicola T. Anders. Rocky Date Palm India P. acaulis Roxb. Dwarf Palm Bangladesh dan India P. paludosa Roxb. Hental atau Juliana Palm Bangladesh, Tenasherin, Andaman, Nikobaren, dan Thailand Dalam penelitian ini digunakan varietas kurma Mesir yang memiliki kandungan nutrisi seperti yang terdapat pada Tabel 2.4. Universitas Sumatera Utara 10 Tabel 2.4 Kandungan Nutrisi Kurma Mesir [20] Nutrisi Komposisi Kelembaban 8,81 Total Gula 81,49 Protein 1,97 Serat 2,77 Lemak 2,95 Abu 2,02 Total Suspended Solid 91,20 Sementara untuk mengetahui kandungan kimia yang terdapat di dalam kurma mesir dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5 Kandungan Kimia Kurma Mesir [20] Kandungan Kimia Kurma Mesir mg100 g Ca 79,62 Fe 4,56 Zn 0,86 K 55,11 Na 81,7 Mg 66,33 P 53,87 Mn 54,4 Cu 94,4 Kurma mesir memiliki beberapa vitamin yang terkandung didalamnya dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6 Kandungan Vitamin Kurma Mesir [20] Vitamin Kurma Mesir ppm C mg100 g 10,52 B1 42,74 B2 105,18 B6 59,71 B9 11,57 B12 23,32 Asam Nikotinik 173,64 Biji berperan sebagai bagian yang penting dari tumbuhan dalam menghasilkan generasi tumbuhan baru. Normalnya, biji mengandung protein, karbohidrat, dan lipid; yang mana berupa wax, lemak atau minyak. Diantara tiga Universitas Sumatera Utara 11 2.1 konsentrasi A dalam fasa ekstrak konsentrasi A dalam fasa rafinat komponen tersebut, kandungan minyak adalah yang penting untuk perkecambahan biji sebagai penyuplai energi yang dibutuhkan untuk proses perkecambahan dibandingkan protein dan karbohidrat [1]. Biji kurma adalah suatu limbah yang dihasilkan dari banyak komoditi industri. Umumnya, biji kurma dijadikan pakan ternak yang diolah secara tradisional yang mudah untuk dilakukan. Dengan perkembangan teknologi, minyak biji kurma telah digunakan sebagai bahan pengganti dari minyak nabati dalam pembuatan body creams, shampoos, dan sabun [5]. Biji kurma berpotensi sebagai sumber edible oil [6].

2.2 EKSTRAKSI