BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Menstruasi 2.1.1 Pengertian Menstruasi
Mentruasi adalah pendarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi Bobak, dkk, 2005.
Menstruasi adalah masa dikeluarkannya darah akibat peluruhan endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan Ayu dan Bagus, 2010.
2.1.2 Intensitas Menstruasi
Menstruasi terjadi secara teratur setiap 28 hari ditambah 7 hari dengan pengeluaran ovum melalui proses ovulasi Ayu dan Bagus, 2010.
Lama rata-rata menstruasi adalah lima hari dengan rentang tiga sampai enam hari dan jumlah darah rata-rata yang keluar rentang 20 sampai 80 ml,
namun hal ini sangat bervariasi Bobak, dkk, 2005.
2.1.3 Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi endometrium terdiri dari empat fase yaitu fase menstruasi, fase proliferasi, fase sekresi, fase iskemi. Fase proliferasi merupakan
periode perumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari kelima hingga ovulasi, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke 14 siklus 28 hari. Permukaan
endometrium secara lengkap kembali normal dalam sekitar empat hari atau
Universitas Sumatera Utara
menjelang pendarahan berhenti dan terjadi penebalan 8 sampai 10 kali lipat, fase proliferasi bergantung kepada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium
Graaf. Fase sekresi berlangsung sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi
selanjutnya, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan, menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar, tempat yang sesuai
untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang dibuahi. Implantasi nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar tujuh sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila
tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum badan kuning yang menyekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penurunan kadar
progesteron dan estrogen yang cepat, arteri spiral menjadi spasme. Selama fase iskemi, suplay darah ke endometrium fungsional berhenti dan terjadi nekrosis.
Lapisan fungsional berpisah dari lapisan basal dan pendarahan menstruasi dimulai, menandai hari pertama siklus berikutnya Bobak, dkk, 2005.
2.2 Konsep Dismenore 2.2.1 Pengertian Dismenore