Konsep Dismenore .1 Pengertian Dismenore

menjelang pendarahan berhenti dan terjadi penebalan 8 sampai 10 kali lipat, fase proliferasi bergantung kepada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium Graaf. Fase sekresi berlangsung sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi selanjutnya, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan, menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar, tempat yang sesuai untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang dibuahi. Implantasi nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar tujuh sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum badan kuning yang menyekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penurunan kadar progesteron dan estrogen yang cepat, arteri spiral menjadi spasme. Selama fase iskemi, suplay darah ke endometrium fungsional berhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional berpisah dari lapisan basal dan pendarahan menstruasi dimulai, menandai hari pertama siklus berikutnya Bobak, dkk, 2005. 2.2 Konsep Dismenore 2.2.1 Pengertian Dismenore Dismenore adalah rasa nyeri menyertai menstruasi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari Ayu dan Bagus, 2010. Dismenore adalah nyeri haid yang biasanya bersifat kram dan berpusat pada perut bagian bawah Sophia, 2013. Universitas Sumatera Utara Dismenore adalah gangguan ginekologi yang paling umum saat menstruasi pada wanita, dan diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder Maruf, dkk, 2013. Dismenore adalah nyeri yang terjadi selama siklus haid yaitu satu dari gejala-gejala ginekologi pada masa remaja yang paling sering terjadi yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.

2.2.2 Intensitas Dismenore

Dismenore ringan intensitasnya terjadi sejenak, dapat pulih kembali, tidak memerlukan obat, rasa nyeri hilang sendiri, dan tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari. Dismenore sedang intensitasnya memerlukan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit, tidak perlu meninggalkan pekerjaannya. Dismenore berat intensitasnya rasa sakit yang hebat sehingga tidak mampu melakukan tugas harian, memerlukan istirahat, memerlukan obat dengan intensitas tinggi, diperlukan tindakan operasi karena mengganggu setiap menstruasi Ayu Bagus, 2010.

2.2.3. Klasifikasi Dismenore

Dismenore dibagi berdasarkan penyebabnya menjadi dismenore primer dan sekunder, dismenore primer terjadi tanpa dijumpai kelainan pada alat reproduksi, semata-mata berkaitan proses hormonal menstruasi. Dismenore sekunder terjadi karena terdapat kelainan pada alat reproduksi Ayu dan Bagus, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Gejala dismenore

Dismenore primer biasanya dimulai dalam enam sampai dua belas bulan pertama setelah menarche ketika siklus ovulasi teratur dan terkait gejala sistemik seperti mual, muntah, diare sembelit, sakit kepala, pusing ringan, kelelahan, dan pingsan. Selain itu, frekuensi kencing, lekas marah, depresi saraf, perut kembung mungkin terjadi selama periode menstruasi. Rasa sakit biasanya dimulai pada atau sebelum menstruasi dan secara bertahap berulang 1 sampai 3 hari. Selanjutnya, rasa sakit mungkin berselang dan dapat berkisar dari ringan sampai parah. Nyeri haid menjadi kurang sejalan dengan usia wanita yang semakin bertambah Maruf, 2013. Keadaan patologis yang dijumpai pada dismenore sekunder ialah seperti endometriosis, tumor pada ovarium, infeksi pada tuba dan sekitarnya, mioma uteri, polip uterus dan mioma terlahir, stenosis atau tertutupnya kanalis serviks, kelainan kongenital uterus, himen inperforata, septum vagina transversal, dll Ayu dan Bagus, 2010. 2.3 Konsep Remaja 2.3.1 Pengertian Remaja