Hubungan Dismenore dengan Aktivitas Belajar Siswi SMAN 4 Medan

(1)

No Aktivitas Penelitian September 2015 Oktober 2015 November 2015 Desember 2015

Januari Februari 2016

Maret 2016

April 2016

Mei Juni Juli

2016 2016 2016 2016

Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan

judul penelitian 2 Menyusun Bab

1 3 Menyusun Bab

2 4 Menyusun Bab

3 5 Menyusun Bab

4 6 Menyerahkan proposal penelitian 7 Ujian sidang proposal 8 Revisi proposal

penelitian 9 Uji Validitas &

Reliabilitas 10 Pengumpulan

data 11 Analisa data 12 Pengajuan sidang skripsi 13 Ujian sidang

skripsi 14 Revisi skripsi 15 Mengumpulkan


(2)

Lampiran 2 LEMBAR PENJELASAN SUBYEK PENELITIAN

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Saya Rusni kumala sari sinaga, mahasiswi semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian berjudul Hubungan dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMAN4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMAN 4 Medan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan referensi, dapat memberikan pendidikan kesehatan, serta dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang berkaitan dengan ilmu keperawatan.

Oleh karena itu saya meminta kesediaan Saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan sukarela dan tanpa paksaan. Saya akan memberikan kuesioner kepada saudari untuk di jawab. Saya mengharapkan saudari menjawab semua pertanyaan dengan kejadian sebenar-benarnya yang dialami.

Indentitas pribadi Saudari sebagai partisipan akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini, Saudari tidak akan dikenakan baiaya apapun. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Saudari bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya siapkan. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudari dapat langsung menanyakan kepada Saya sebagai peneliti.

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan dan kesedian Saudari menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Medan, Peneliti,


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama (Inisial) : ………

Usia : ………

Kelas : ………

Setelah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian tentang “Hubungan

dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMAN 4 Medan”, dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* untuk ikut serta berpartisipasi dengan menjadi objek penelitian.

Medan, ………

Peneliti, Yang membuat pernyataan

Rusni kumala sari sinaga ………


(4)

Kuesioner Penelitian

Hubungan dismenore dengan Aktivitas Belajar siswi SMA Negeri 4 Medan

Petunjuk pengisian kuesioner sebelum menjawabnya

1. Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu:

- Bagian A yang berkaitan dengan karakteristik responden/subjek yang terdiri dari 5 pernyataan dan bentuk pengisiannya ada yang pilihan dan ada yang mengisi titik-titik.

- Bagian B yang berkaitan dengan intensitas dismenore yang terdiri dari 4 pernyataan dalam bentuk pilihan.

- Bagian C yang berkaitan dengan aktivitas belajar mahasiswa yang terdiri dari 32 pernyataan dalam skala likert dengan jawaban tidak, kadangkadang, sering, dan sering sekali.

2. Seluruh pernyataan harus diisi dan dijawab sesuai dengan keadaan Anda. 3. Bacalah terlebih dahulu setiap petunjuk cara menjawab pernyataan yang ada

A. Karakteristik Responden/Subjek

- Pernyataan pada bagian ini berhubungan dengan karakteristik responden.

Berilah tanda cheklist (√) pada salah satu pilihan yang tersedia yang berhubungan dengan Anda

- Isilah semua pernyataan yang ada titik-titiknya berdasarkan kondisi Anda yang sebenarnya.

1. Nama (Inisial) :

2. Usia : …….. tahun 5. Status obstetri

a. Usia Menarche (pertama kali menstruasi) : …….. tahun

b. Lama pendarahan menstruasi : [ ] 1. 3-5 hari [ ] 2. 6-8 hari c. Sifat nyeri haid yang dirasakan : [ ] 1. Menetap

[ ] 2. Hilang-timbul


(5)

A. Intensitas Dismenore (Nyeri haid)

- Pada bagian ini menjelaskan tentang karakteristik gejala dismenore Anda. Berikan tanda cheklist (√) pada kotak jawaban yang tersedia yang sesuai dengan apa yang Anda alami saat mengalami dismenore.

- Semua peryataan harus dijawab - Keterangan:

T = Tidak

KK = Kadang-kadang S = Sering

SS = Sering Sekali

No Pernyataan Jawaban

T KK S SS 1 Pada saat dismenore nyeri yang saya rasakan

terjadi sejenak, dan dapat pulih kembali

2 Pada saat dismenore saya tidak memerlukan obat obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit 3 Pada saat dismenore saya tidak perlu

meninggalkan aktivitas/ pekerjaan saya

4 Pada saat dismenore saya merasakan sakit yang hebat

5 Pada saat dismenore saya tidak mampu melakukan tugas harian

6 Pada saat dismenore saya memerlukan istirahat 7 Pada saat dismenore saya memerlukan obat

dengan intensitas tinggi

8 Pada saat dismenore saya memerlukan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit


(6)

B. Aktivitas Belajar Siswi

- Pada bagian ini menjelaskan tentang aktivitas belajar siswa. Berikan tanda

cheklist (√) pada kotak jawaban yang tersedia yang sesuai dengan apa yang

Anda alami saat mengalami dismenore. - Semua peryataan harus dijawab - Keterangan:

T = Tidak

KK = Kadang-kadang S = Sering

SS = Sering Sekali

No Pernyataan Jawaban

T KK S SS 1 Menghadiri semua kegiatan sekolah waktu saya

mengalami dismenore

2 Mampu memperhatikan dan menyimak penjelasan materi dari guru dengan baik ketika saya mengalami dismenore

3 Berani mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas waktu saya mengalami dismenore 4 Mampu bertanya tentang pelajaran yang tidak

dipahami waktu saya mengalami dismenore 5 Mampu mengikuti diskusi kelompok saat saya

mengalami dismenore

6 Saat mengikuti diskusi kelompok saya aktiv mengeluarkan pendapat saat mengalami dismenore

7 Saat mengikuti diskusi kelompok saya aktiv bertanya saat mengalami dismenore

8 Mampu mendengarkan uraian dari teman diskusi dengan baik saat mengalami dismenore

9 Ketika dismenore saya mampu mengikuti upacara bendera

10 Mampu mendengarkan pidato dari guru saat mengalami dismenore

11 Mampu menulis tugas/latihan yang diberikan saat jam belajar ketika mengalami dismenore

12 Mampu menulis karangan cerita saat mengalami dismenore

13 Mampu menyalin/membuat catatan pelajaran saat mengalami dismenore

14 Mampu mengerjakan tugas menggambar di kelas saat mengalami dismenore

15 Mampu mengikuti pelajaran olahraga saat mengalami dismenore


(7)

16 Mampu mengikuti ekstrakulikuler ketika saya mengalami dismenore

17 Mampu mengikuti praktikum saat mengalami dismenore

18 Tidak bersemangat dan tidak berani untuk tampil di depan kelas saat saya mengalami dismenore 19 Tidak mampu membaca slide atau tulisan yang

ditampilkan guru dengan baik waktu saya mengalami dismenore

20 Tidak mampu mendengarkan petunjuk/penjelasan yang disampaikan guru di laboratorium saat praktikum dengan baik waktu saya mengalami dismenore

21 Tidak mampu mengambil kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan guru waktu saya mengalami dismenore

22 Tidak mampu memberikan respon/jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru waktu saya mengalami dismenore

23 Tidak mampu membuat laporan hasil pratikum/ percobaan waktu saya mengalami dismenore 24 Tidak mampu menulis kesimpulan yang dibahas

dalam diskusi kelompok waktu saya mengalami dismenore

25 Tidak mampu mengingat tentang materi pelajaran yang telah diajarkan waktu saya mengalami dismenore

26 Tidak mampu memecahkan soal/ kuis yang diberikan guru waktu proses belajar berlangsung waktu saya mengalami dismenore

27 Tidak mampu berdiskusi dengan teman ketika menghadapi masalah dalam mengerjakan praktikum/ percobaan di laboratorium waktu saya mengalami dismenore

28 Tidak mampu melaksanakan kegiatan praktikum/ percobaan sesuai waktu yang ditentukan waktu saya megalami dismenore

29 Tidak mampu mendemonstrasikan kegiatan pratikum/ percobaan waktu saya mengalami dismenore

30 Tidak mampu mengerjakan soal yang ada di papan tulis yang ditugaskan oleh guru waktu saya mengalami dismenore

31 Tidak berhadir ke sekolah ketika mengalami dismenore


(8)

(9)

(10)

(11)

Lampiran 7

RELIABILITY

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Pada saat dismenore

nyeri yang saya rasakan terjadi sejenak, dan dapat pulih kembali

14.27 15.926 .272 .708

Pada saat dismenore saya tidak memerlukan obat-obatan untuk

menghilangkan rasa sakit

14.27 13.030 .354 .712

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(12)

pada saat dismenore saya tidak perlu meninggalkan aktivitas/ pekerjaan saya

14.23 12.392 .594 .635

Pada saat dismenore saya merasakan sakit yang hebat

14.87 13.913 .541 .656

Pada saat dismenore saya tidak mampu melakukan tugas harian

15.07 13.375 .585 .644

Pada saat dismenore saya

memerlukan istirahat 14.10 14.438 .380 .690

Pada saat dismenore saya memerlukan obat dengan intensitas tinggi

15.80 16.786 .424 .700

Pada saat dismenore saya memerlukan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit


(13)

RELIABILITY

/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 VAR00031

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Menghadiri semua kegiatan sekolah waktu saya mengalami dismenore

81.53 200.533 .361 .946

Mampu mamperhatikan dan menyimak penjelasan materi dari guru dengan baik ketika saya mengalami dismenore

82.07 197.375 .484 .945

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(14)

Berani mempersentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas waktu sya mengal;ami dismenore

81.87 193.706 .659 .942

Mampu bertanya tentang pelajaran yang tidak dipahami waktu saya mengalami dismenore

81.97 196.240 .714 .942

Mampu mengikuti diskusi kelompok saat saya mengalami dismenore

81.87 197.430 .686 .942

Saat mengikuti diskusi kelompok saya aktiv

mengeluarkan pendapat saat saya mengalami dismenore

82.17 197.937 .570 .943

Saat mengikuti diskusi kelompok saya aktiv bertanya saat mengalami dismenore

82.13 198.189 .546 .944

Mampu mendengarkan uraian dari teman diskusi dengan baik saat mengalami dismenore

81.93 200.616 .484 .944

Ketika dismenoer saya mampu

mengikuti upacara bendera 81.70 193.114 .656 .943

Mampu mendengarkan pidato dari guru saat mengalami dismenore

81.77 196.530 .732 .942

Mampu menulis tugas/ latihan yang diberikan saat jam belajar ketika mengalami dismenore


(15)

Mampu menulis karangan cerita saat mengalami dismenore

82.20 194.993 .615 .943

Mampu menyalin/ membuat catatan pelajaran saat mengalami dismenore

81.90 191.679 .784 .941

Mampu mengerjakan tugas menggambar di kelas saat saya mengalami dismenore

82.07 195.995 .593 .943

Mampu mengikuti pelajaran olahraga saat mengalami dismenore

82.37 194.309 .553 .944

Mampu mengikuti

ekstrakulikuler ketika saya mengalami dismenore

82.40 193.766 .741 .942

Mampu mengikuti praktikum

saat mengalami dismenore 81.97 198.171 .614 .943

Tidak bersemangat dan tidak berani untuk tamp[il di depan kelas saat saya mengalami dismenore

81.37 208.516 .099 .947

Tidak mampu membaca slide atau tulisan yang ditampilkan guru dengan baik waktu saya mengalami dismenore

81.17 201.592 .461 .944

Tidak mampu mendengarkan petunjuk/ penjelasan yang disampaikan guru di laboratorium saat praktikum dengan baik waktu asaya mengalami dismenore


(16)

Tidak mampu mengambil kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan guru waktu sya mengalami dismenore

81.00 201.034 .636 .943

Tidak mampu memberikan respon/ jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru waktu saya mengalami dismenore

81.10 201.472 .588 .943

Tidak mampu membuata laporan hasil praktikum/ percobaan waktu saya mengalami dismenore

81.10 199.059 .670 .943

Tidak mampu menulis kesimpulan yang dibahas dalam diskusi kelompok waktu saya mengalami dismenore

81.10 198.852 .683 .943

Tidak mampu mengingat tentang materi pelajaran yang telah diajarkan waktu saya mengalami dismenore

81.10 199.266 .555 .944

Tidak mampu memecahkan soal/ kuis yang diberikan guru waktu proses belajar

berlangsung waktu saya mengalami dismenore

81.13 200.809 .489 .944

Tidak mampu berdiskusi dengan teman ketika menghadapi maslah dalam mengerjakan praktikum/ percobaan di laboratorium waktu saya mengalami dismenore


(17)

Tidak mampu melaksanakan kegiatan praktikum/ percobaan waktu saya mengalami dismenore

81.10 198.438 .646 .943

Tidak mampu

mendemonstrasikan kegitan praktikum/ percobaan waktu saya mengalami dismenore

81.13 200.257 .619 .943

Tidak mampu mengerjakan soal yang ada di papan tulis yang ditugaskan oleh guru waktu saya mengalami dismenore

81.07 196.409 .644 .943

Tidak berhadir ke sekolah


(18)

(19)

Lampiran 9

MASTER DATA

No Intensitas Dismenore Jumlah Kategori Koding P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

1 3 4 3 3 2 2 1 1 19 Sedang 2

2 4 1 1 3 3 3 1 1 17 Sedang 2

3 3 1 2 3 3 4 1 1 18 Sedang 2

4 3 3 2 4 3 4 1 2 22 Sedang 2

5 2 4 2 2 1 2 1 1 15 Ringan 1

6 3 4 4 1 2 2 1 1 18 Sedang 2

7 2 4 3 3 2 3 1 1 19 Sedang 2

8 2 4 3 2 1 2 1 1 16 Ringan 1

9 3 4 2 3 2 4 1 1 20 Sedang 2

10 3 4 2 3 2 4 1 1 20 Sedang 2

11 3 4 4 3 1 3 1 1 20 Sedang 2

12 1 4 1 2 1 1 1 1 12 Ringan 1

13 2 4 4 4 3 3 3 2 25 Berat 3

14 3 4 3 3 2 3 1 1 20 Sedang 2

15 3 2 3 1 2 3 1 2 17 Sedang 2

16 3 4 4 2 1 3 1 1 19 Sedang 2

17 1 4 3 4 3 2 1 4 22 Sedang 2

18 1 4 3 4 2 3 1 1 19 Sedang 2

19 2 2 2 1 1 1 1 1 11 Ringan 1

20 3 4 4 2 2 2 1 2 20 Sedang 2

21 1 1 3 2 3 3 1 1 15 Ringan 1

22 2 1 3 2 2 3 1 2 16 Ringan 1

23 4 4 3 3 1 2 1 1 19 Sedang 2

24 3 4 2 1 2 4 1 2 19 Sedang 2

25 2 3 1 4 3 3 1 2 19 Sedang 2

26 2 2 3 2 2 3 1 1 16 Ringan 1

27 3 4 4 2 1 2 1 1 18 Sedang 2

28 2 4 4 2 1 2 2 2 19 Sedang 2

29 3 4 4 2 1 1 1 1 17 Sedang 2

30 1 4 4 4 4 4 4 2 27 Berat 3

31 1 3 4 4 3 2 1 2 20 Sedang 2

32 3 3 2 2 2 2 1 2 17 Sedang 2

33 4 4 4 2 2 3 1 1 21 Sedang 2


(20)

36 3 4 4 3 1 2 1 1 19 Sedang 2

37 3 4 4 2 2 1 1 1 18 Sedang 2

38 2 4 3 3 2 4 1 1 20 Sedang 2

39 4 4 4 4 2 3 2 1 24 Sedang 2

40 3 4 3 1 2 3 1 3 20 Sedang 2

41 3 1 1 2 1 2 1 1 12 Ringan 1

42 2 1 1 2 1 2 1 1 11 Ringan 1

43 3 2 2 3 1 2 1 1 15 Ringan 1

44 2 4 3 2 2 4 1 2 20 Sedang 2

45 2 2 1 2 1 2 2 1 13 Ringan 1

46 2 2 4 2 2 4 2 2 20 Sedang 2

47 2 4 1 4 2 3 1 1 18 Sedang 2

48 1 1 1 1 1 2 1 1 9 Ringan 1

49 2 1 1 3 2 4 1 1 15 Ringan 1

50 2 1 1 2 1 3 1 1 12 Ringan 1

51 3 4 4 2 2 3 1 1 20 Sedang 2

52 3 4 2 3 2 3 1 1 19 Sedang 2

53 3 2 4 2 2 2 1 3 19 Sedang 2

54 3 1 1 2 1 3 1 1 13 Ringan 1

55 3 4 3 2 1 2 1 1 17 Ringan 1

56 3 4 3 3 3 2 1 1 20 Sedang 2

57 4 3 3 2 2 3 1 2 20 Sedang 2

58 3 1 1 3 1 2 1 1 13 Ringan 1

59 2 1 1 2 1 3 1 1 12 Ringan 1

60 3 4 4 2 1 2 1 1 18 Sedang 2

No Aktivitas Belajar

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 1 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 3 1 5 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 6 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 7 3 2 3 2 2 1 1 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 8 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 9 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 3 3 1 2 2 2 4 10 2 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 11 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 2 3 1 2 2 3 2 1 2 1 3 4 4 2 2 1 3 3 14 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 15 2 1 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3


(21)

16 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 17 3 1 2 1 4 1 1 2 4 3 4 1 4 4 3 4 3 3 18 1 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 1 2 4 4 4 4 3 19 3 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 20 4 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 21 4 2 1 3 2 2 2 3 2 2 4 2 4 3 3 1 3 3 22 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 23 4 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 1 3 2 2 3 24 4 2 3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 25 4 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 4 26 4 3 1 1 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 27 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 29 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 30 4 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 31 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 32 2 2 1 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3 1 2 1 2 3 33 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 34 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 2 35 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 36 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 7 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 3 38 4 1 1 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 39 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 40 2 1 3 1 2 2 1 1 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 41 3 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42 3 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 2 4 44 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 45 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 46 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 3 47 4 1 1 2 2 2 1 2 3 2 3 1 3 2 2 1 3 2 48 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 49 4 3 3 3 3 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 50 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 51 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 52 4 3 1 3 3 2 2 3 1 1 2 3 3 3 1 3 2 4 53 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 54 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 55 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 56 3 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 57 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 1 3 3 58 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 59 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 60 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3


(22)

No Aktivitas Belajar Jumlah Kategori Koding P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31

1 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 92 Terganggu 2

2 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 85 Terganggu 2

3 4 4 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 4 90 Terganggu 2

4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 75 Terganggu 2

5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 104 Sangat

terganggu 3

6 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 88 Terganggu 2

7 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 91 Terganggu 2

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 Sangat

terganggu 3

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92 Terganggu 2

10 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 66 Terganggu 2

11 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 79 Terganggu 2

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 122 Sangat

terganggu 3

13 3 4 3 2 2 1 4 4 4 3 3 2 1 77 Terganggu 2

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 Terganggu 2

15 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 85 Terganggu 2

16 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 81 Terganggu 2

17 2 1 2 3 2 4 2 4 2 4 3 4 4 85 Terganggu 2

18 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 1 79 Terganggu 2

19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 83 Terganggu 2

20 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 77 Terganggu 2

21 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 87 Terganggu 2

22 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 79 Terganggu 2

23 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4 78 Terganggu 2

24 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 90 Terganggu 2

25 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 4 72 Terganggu 2

26 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 4 85 Terganggu 2

27 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 96 Sangat

terganggu 3

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108 Sangat

terganggu 3

29 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 77 Terganggu 2

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 72 Terganggu 2

31 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 41 Tidak

terganggu 1

32 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 80 Terganggu 2

33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 84 Terganggu 2

34 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 100 Sangat

terganggu 3


(23)

terganggu

36 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 4 4 80 Terganggu 2

37 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 70 Terganggu 2

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 76 Terganggu 2

39 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69 Sangat

terganggu 3

40 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 80 Terganggu 2

41 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 97 Sangat

terganggu 3

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98 Sangat

terganggu 3

43 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 72 Terganggu 2

44 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 60 1

45 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 95 Sangat

terganggu 3

46 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 2 3 2 70 Terganggu 2

47 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 71 Terganggu 2

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 97 Sangat

terganggu 3

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109 Sangat

terganggu 3

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 109 Sangat

terganggu 3

51 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 4 3 92 Sangat

terganggu 3

52 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 83 Terganggu 2

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 89 Terganggu 2

54 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 97 Sangat

terganggu 3

55 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 114 Sangat

terganggu 3

56 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 66 Terganggu 2

57 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 82 Terganggu 2

58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101 Sangat

terganggu 3

59 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 Sangat

terganggu 3

60 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 86 Sangat


(24)

Lampiran 10

Frequencies Statistics

Usia

N Valid 60

Missing 0

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 14 tahun 2 3.3 3.3 3.3

15 tahun 12 19.7 20.0 23.3

16 tahun 38 62.3 63.3 86.7

17 tahun 8 13.1 13.3 100.0

Total 60 98.4 100.0

Missing System 1 1.6


(25)

Frequencies Statistics

UsiaMenarce

N Valid 60

Missing 0

menarce

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 10 2 3.3 3.3 3.3

11 12 19.7 20.0 23.3

12 22 36.1 36.7 60.0

13 19 31.1 31.7 91.7

14 4 6.6 6.7 98.3

15 1 1.6 1.7 100.0

Total 60 98.4 100.0

Missing System 1 1.6


(26)

Frequencies

Statistics

Lamapendarahan

N Valid 60

Missing 0

Mean 1.48

Lamapendarahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3-5 hari 31 51.7 51.7 51.7

6-8 hari 29 48.3 48.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

SifatNyeri


(27)

Statistics

SifatNyeri

N Valid 60

Missing 0

SifatNyeri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Menetap 11 18.3 18.3 18.3

Hilang- timbul 49 81.7 81.7 100.0


(28)

Lampiran 11

Nonparametric Correlations

Correlations

Intensitasnyeri Aktivitasbelajar

Spearman's rho Intensitasnyeri Correlation Coefficient 1.000 -.598**

Sig. (2-tailed) . .000

N 60 60

Aktivitasbelajar Correlation Coefficient -.598** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 60 60


(29)

Hasil Crosstab Antara usia, usia menarce, lama pendarahan dengan intensitas dismenore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia * IntensitasDismenore 60 98.4% 1 1.6% 61 100.0%

Usia * IntensitasDismenore Crosstabulation

IntensitasDismenore

Total

Ringan Sedang Berat

Usia 14 thn Count 0 2 0 2

% within Usia .0% 100.0% .0% 100.0%

% within IntensitasDismenore .0% 5.0% .0% 3.3%

% of Total .0% 3.3% .0% 3.3%

15 thn Count 3 8 1 12

% within Usia 25.0% 66.7% 8.3% 100.0%

% within IntensitasDismenore 16.7% 20.0% 50.0% 20.0%

% of Total 5.0% 13.3% 1.7% 20.0%


(30)

% within Usia 34.2% 63.2% 2.6% 100.0%

% within IntensitasDismenore 72.2% 60.0% 50.0% 63.3%

% of Total 21.7% 40.0% 1.7% 63.3%

17 thn Count 2 6 0 8

% within Usia 25.0% 75.0% .0% 100.0%

% within IntensitasDismenore 11.1% 15.0% .0% 13.3%

% of Total 3.3% 10.0% .0% 13.3%

Total Count 18 40 2 60

% within Usia 30.0% 66.7% 3.3% 100.0%

% within IntensitasDismenore 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 30.0% 66.7% 3.3% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Menarce *

IntensitasDismenore 60 98.4% 1 1.6% 61 100.0%


(31)

IntensitasDismenore

Total

Ringan Sedang Berat

Menarce 10 thn Count 0 2 0 2

% within Menarce .0% 100.0% .0% 100.0%

% within IntensitasDismenore .0% 5.0% .0% 3.3%

% of Total .0% 3.3% .0% 3.3%

11 thn Count 6 6 0 12

% within Menarce 50.0% 50.0% .0% 100.0%

% within IntensitasDismenore 33.3% 15.0% .0% 20.0%

% of Total 10.0% 10.0% .0% 20.0%

12 thn Count 4 17 1 22

% within Menarce 18.2% 77.3% 4.5% 100.0%

% within IntensitasDismenore 22.2% 42.5% 50.0% 36.7%

% of Total 6.7% 28.3% 1.7% 36.7%

13 thn Count 5 13 1 19

% within Menarce 26.3% 68.4% 5.3% 100.0%

% within IntensitasDismenore 27.8% 32.5% 50.0% 31.7%

% of Total 8.3% 21.7% 1.7% 31.7%

14 thn Count 3 1 0 4


(32)

% within IntensitasDismenore 16.7% 2.5% .0% 6.7%

% of Total 5.0% 1.7% .0% 6.7%

6 Count 0 1 0 1

% within Menarce .0% 100.0% .0% 100.0%

% within IntensitasDismenore .0% 2.5% .0% 1.7%

% of Total .0% 1.7% .0% 1.7%

Total Count 18 40 2 60

% within Menarce 30.0% 66.7% 3.3% 100.0%

% within IntensitasDismenore 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 30.0% 66.7% 3.3% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

LamaPendarahan *


(33)

LamaPendarahan * IntensitasDismenore Crosstabulation

IntensitasDismenore

Total

Ringan Sedang Berat

LamaPendar ahan

3-5 hari Count 12 19 0 31

% within LamaPendarahan 38.7% 61.3% .0% 100.0%

% within

IntensitasDismenore 66.7% 47.5% .0% 51.7%

% of Total 20.0% 31.7% .0% 51.7%

6-8 hari Count 6 21 2 29

% within LamaPendarahan 20.7% 72.4% 6.9% 100.0%

% within

IntensitasDismenore 33.3% 52.5% 100.0% 48.3%

% of Total 10.0% 35.0% 3.3% 48.3%

Total Count 18 40 2 60

% within LamaPendarahan 30.0% 66.7% 3.3% 100.0%

% within

IntensitasDismenore 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


(34)

Lampiran 13 Taksasi DanaPenelitian

No Nama kegiatan Biaya

1 Proposal

Penelusuran literatur dari internet Pencetakan literatur dari internet Fotokopi literatur dari buku Pencetakan Proposal

Penggandaan dan penjilidan Proposal

Rp 100.000,- Rp 50.000,- Rp 70.000,- Rp 80.000,- Rp 70.000,- 2 Pengumpulan Data

Transportasi

Penggandaan kuesioner dan lembar persetujuan responden

Souvenir penelitian

Rp 150.000,- Rp 70.000,- Rp 300.000,-

3 A n a l i s a D a t a D a n P e n yu s u n a n La p o r a n

Pencetakan skripsi

Penggandaan dan penjilidan skripsi CD

Rp 100.000,- Rp 100.000,- Rp 10.000,-

4 Biaya tak terduga R p 1 0 0 . 0 0 0


(35)

Lampiran 14 RIWAYAT HIDUP

Nama : Rusni kumala sari sinaga

Tempat/Tanggal Lahir : Kisaran/ 27 Juli 1994

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Afd 3 Tinjowan, kab. Simalungun. Orangtua

Ayah : Alm. Yuspan sinaga

Ibu : Hasni daulay

Riwayat Pendidikan :

1. Sekolah Dasar Negeri 017715 tahun 2000-2006

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kisaran tahun 2006-2009 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kisaran tahun 2009-2012 Riwayat Organisasi :

1. Anggota ROHIS Adzkia SMAN 4 Kisaran Periode 2010-2011 2. Sekretaris ekonomi Forum Silaturahmi Mahasisiwa Asahan

periode 2012- 2013

3. Anggota keputrian FORKIS (Forum Kajian Islam) Rufaidah Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara periode 2012-2013

4. Sekretaris departemen Kaderisasi FORKIS Rufaidah periode 2013-2014


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Ayu & Bagus. (2010). Buku ajar penuntun kuliah ginekologi. Jakarta. TIM

Pranya, dkk. (2014). Hubungan dismenore dengan aktivitas belajar mahasiswa PSIK UNUD. Denpasar, skripsi

Maruf, et al., (2013). Physical aktivity level and adposity:are they associated with primary dysmenorrhea in scool adolencents?. Nnewi, Skripsi

Adesola, et al., (2010). Management of primary dysmenorrhea by school adolescents in ILE-IFE, Nigeria, Skripisi

Isnaini, (2012). Peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan metode bermain peran pada siswa kelas IV SDN 19. Pontianak, skripsi

Handayani, (2011). Hubungan dismenorea terhadap ktivtas belajar siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, skripsi

Rochimah, (2011). Penerapan field study untuk peningkatan aktivitas dan prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Nawawi Berjan, Purwerejo, Skripsi

Putri. (2013). Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran sains dengan menggunakan metode problem solving di kelas V SD Negeri 060895 Padang Bulan Medan, Skripsi

Shopia. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenore pada siswi SMK Negeri 10 Medan. Medan, skripsi

Trisnawati, dkk. (2010). Perilaku seksual remaja SMA di Purwekerto dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Purwekerto, skripsi

Bobak, dkk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC Dharma. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. Jakarta.TIM

Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Research: Generating and Assesing Evidence for Nursing Practice (9th edition). Philadelphia: Lippincott

Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Llewellyn, S. 2007. Endometrial expression of the insulin-like growth factor system during uterine involution in the postpartum dairy cow. Journal of Dairy Sciences, 13, 391-402.

Moersintawati, B. 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Bina Pustaka


(37)

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Ed. 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Hal 95-97

Perry, et, al., (2010). Meternal child nursing care. Forth Edition. Mosboy: Elsevier Inc

Wong, et, al., (2009). Wong’s essentials of pediatric nursing. 6thEd. St. Louis, Missouri: Mosby

Djaramah. (2008). Psikologi Belajar, Edisi 2, hlm 38. Jakarta: Rineka Cipta Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu kebidanan. Jakarta. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Kartika. (2012). Penurunan tingkat Dismenore pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad menggunakan yoga. Bandung. Skripsi

Roza. (2011). karakteristik gejala dysmenorrhea dan pengaruhnya terhadap aktivitas belajar mahasiswa S1 Keperawatan kelas ekstensi di Fakultas Keperawatan USU. Medan. Skripsi

Fajaryati. (2012). Hubungan kebiasaan olahraga dengan dismenore primer remaja putri di SMP N 2 Mirit. Kebumen. Skripsi

Sari. (2015). Hubungan Stres dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Skripsi

Khuluq. (2014). Tingkat kecemasan dan derajat dismenore pada atlet putri POMNAS X111 DIY. Skripsi

Pilliteri. 2006. Maternal & Child Health Nursing, Care of the Chilbrearing & Childearing Family 4 Edition. Lippincott William & Wilkins: Philadelphia Widjanarko, 2006. Prinsip dasar Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Shinta. 2014. Faktor yang berhubungan dengan kejadian Dismenore pada siswi SMA Negeri 2 Medan tahun 2014.Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Skripsi

Manuaba. 2011. Buku ajar penuntun kuliah Ginekologi. Trans Info Media. Jakarta Shanon. 2006. Dysmenorrhea.skripsi

Ehrenthal. 2006. Menstrual Disorder. Versa Press: USA


(38)

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep akan menjelaskan tentang variabel-variabel yang dapat diukur dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut meliputi variabel terikat dan variabel independen, variabel terikat pada penelitian ini adalah dismenore yang dialami siswi, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswi.

Adapun skema kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2 Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Ha: Terdapat hubungan antara dismenore dengan aktivitas belajar siswi. b. Ho: Tidak terdapat hubungan antara dismenore dengan aktivitas belajar

siswi.

Aktivitas belajar - Tidak terganggu - Terganggu - Sangat terganggu Dismenore

- Ringan - Sedang - berat


(39)

3. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari variabel yang diteliti untuk memperjelas maksud dari suatu penelitian yang dilakukan.

Variabel

Definisi Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Independen: Intensitas Dismenore Intensitas Dismenore adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri haid

dirasakan oleh siswi

SMAN 4

Medan.

Mengisi kuesioner

Kuesioner menggunakan skala likert dengan

alternatif pilihan

jawaban sering sekali (SS), sering (S),

Kadang-kadang (KK), Tidak (T). Pada

pernyataan favorable, SS diberi nilai=4; S=3; KK=2; T=1. Pada pernyataan unfavorable SS diberi nilai = 1; S=2; KK=3; T=4.

Dinyatakan dalam tingkatan: Ringan dengan skor (8-16), sedang dengan skor (17-24), berat dengan skor (25-32). Ordinal Dependent: Aktivitas belajar siswi SMA Semua kegiatan belajar di sekolah yang diikuti siswi

SMAN 4

Mengisi kuesioner Skala

Kuesioner menggunakan skala likert dengan

alternatif

Aktivitas belajar sangat

terganggu dengan rentang nilai= 94-125;


(40)

aktivitas belajar. Terdiri dari 32 pernyataan , dengan 18

pernyataan positif (favorable ) dan 14 pernyataan negative (unfavora ble).

jawaban sering sekali (SS), sering (S),

Kadang-kadang (KK), Tidak (T). Pada

pernyataan favorable, SS diberi nilai=4; S=3; KK=2; T=1. Pada pernyataan unfavorable SS diberi nilai = 1; S=2; KK=3; T=4.

93; tidak terganggu; 31-62


(41)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara variabel yang berasal dari satu grup sampel. Pada penelitian ini peneliti dapat menggambarkan hubungan antara dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMAN 4 Medan.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswi yang telah mengalami menstruasi di SMAN 4 Medan yang berjumlah 596 orang.

4.2.2 Sampel

Untuk pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik non probabability sampling yaitu porposive sampling. Proporsi dengan jumlah proporsi terbatas adalah:

Pada penelitian ini ditetapkan presisi sebesar 10% (0,1) sehingga berdasarkan rumus diatas besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 596×0,1=59,6 atau 60 orang.


(42)

Kriteria sampel penelitian

Sample dalam penelitian ini adalah siswi yang mengalami dismenore dan memiliki kriteria-kriteria meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah siswi yang bersedia menjadi responden, siswi yang mengalami dismenore, kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah siswi yang tidak hadir saat penelitian,dan siswi yang belum menstruasi.

4.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian mulai dilakukan pada bulan Mei sampai dengan juni 2016 di SMAN 4 yang beralamat di Jln. Gelas no. 12 Medan. Pertimbangan peneliti memilih lokasi ini adalah untuk efisiensi biaya dan efektivitas waktu, karena penelitian ini dilakukan dalam masa studi. Selain itu, di SMAN 4 Medan belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan dismenore dengan aktivitas belajar dan lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti.

4.4 Pertimbangan Etik Penelitian

Pertimbangan etik pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu, menjelaskan maksud dan tujuan serta prosedur pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Peneliti mengakui hak-hak responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan menjadi subjek penelitian dan memiliki hak untuk membuat keputusan sendiri (Otonomy). Jika calon responden bersedia, maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed consent) penelitian


(43)

dan memberikan kuesioner untuk diisi. Jika dalam pengisian kuesioner responden kurang mengerti, maka peneliti memberikan penjelasan. Setelah seluruh kuesioner telah selesai dijawab oleh responden, kemudian dikembalikan kepada peneliti. Jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung.

Peneliti melindungi subjek dari semua kerugian (Nonmaleficence ) baik material, nama baik dan bebas dari tekanan fisik dan psikologis yang timbul akibat penelitian ini. Untuk menjaga kerahasiaan (Confidentiality), peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya digunakan dalam penelitian ini (anonymity). Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga bersikap adil (Justice) kepada setiap calon responden dan tidak membeda-bedakan calon responden.

4.5Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuisioner, yang terdiri dari 3 kuesioner yaitu kuesioner karakteristik demografi responden, kuesioner intensitas dismenore dan kuesioner aktivitas belajar.

a. Kuesioner karakteristik demografi responden

Kuesioner karakteristik responden terdiri dari inisial, usia, usia menarce, lama pendarahan menstruasi, sifat nyeri haid yang dirasakan.


(44)

b. Kuesioner intensitas dismenore

Kuesioner intensitas dismenore dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari 8 pertanyaan. Penilaian kuesioner ini berdasarkan skala Likert. Kuesioner ini disajikan dalam bentuk pernyataan positif 3 pertanyaan dan pertanyaan negative 5 pertanyaan, dengan empat pilihan alternatif jawaban yaitu sering sekali, sering, kadang- kadang, dan tidak. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap pernyataan adalah pada pertanyaan positif diberi nilai 1,2,3, dan 4 dengan jawaban tidak mendapat nilai 1, kadang- kadang mendapat nilai 3, sering mendapat nilai 2, dan jawaban sering sekali mendapat nilai 4. Pada pertanyaan negative diberi nilai 4,3,2, dan 1 dengan jawaban tidak mendapat nilai 4, sering mendapat nilai 3, kadang- kadang mendapat nilai 2, dan jawaban sering sekali mendapat nilai 1. Total skor adalah 8-32. Semakin tinggi jumlah skor maka intensitas dismenore semakin berat.

c. Kuesioner aktivitas belajar

Kuesioner aktivitas belajar dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari 31 pertanyaan. Penilaian kuesioner ini berdasarkan skala Likert. Kuesioner ini disajikan dalam bentuk pernyataan positif 17 pertanyaan dan pertanyaan negative 14 pertanyaan, dengan empat pilihan alternatif jawaban yaitu sering sekali, sering, kadang- kadang, dan tidak. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap pernyataan adalah pada pertanyaan positif diberi nilai 1,2,3, dan 4 dengan jawaban tidak mendapat nilai 1, kadang- kadang mendapat nilai 2, sering mendapat nilai 3, dan jawaban sering


(45)

sekali mendapat nilai 4. Pada pertanyaan negative diberi nilai 4,3,2, dan 1 dengan jawaban tidak mendapat nilai 4, kadang-kadang mendapat nilai 3, sering mendapat nilai 2, dan jawaban sering sekali mendapat nilai 1. Total skor adalah 31-125. Semakin tinggi jumlah skor maka aktivitas belajar semakin sangat terganggu.

4.6.Validitas dan reliabilitas

4.6.1 Uji validitas

Uji validitas Penelitian ini dilakukan oleh salah satu Dosen Departemen Maternitas Fakultas Keperawatan USU yaitu Ibu Febrina Oktaviola Kaban, SST, M.keb.

Penelitian ini menggunakan content validity index dengan 3 judges or experts, dengan standar valid 0,8 (Polit & Beck, 2006). Dari hasil validitas untuk instrumen intensitas dismenore didapatkan nilai 1 maka dikatakan valid. Untuk instrumen aktivitas belajar didapatkan hasil validitas yaitu 1 maka dikatakan valid.

4.6.2 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 responden di SMA Negeri 17 Medan. setelah dilakukan proses penghitungan dengan menggunakan analisa Cronbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan komputer diperoleh hasil 0,71 untuk Instrumen intensitas dismenore dan instrumen aktivitas belajar didapatkan nilai reliabilitas 0,94. Instrumen dukungan keluarga dan instrumen


(46)

intensitas dismenore dan aktivitas belajar siswi adalah reliabel karena jika memiliki nilai reliabilitas > 0.70 maka dikatakan reliabel (Polit & Beck, 2012).

4.7 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan pertama kali adalah mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di SMA Negeri 4 Medan ke Dinas pendidikan kota Medan. Setelah mendapat izin dari Dinas pendidikan kota Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada siswi sesuai kriteria penelitian. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner dismenore dan aktivitas belajar yang telah disertai informed consent kepada responden. Cara pengumpulan data dengan meminta bantuan mencari siswi yang sedang menstruasi dan mengalami dismenore dari guru BP/BK, kemudian datang ke tiap kelas pada jam istirahat, atau saat di kelas sedang tidak ada guru yang mengajar, kemudian membagi kuesioner pada responden, pemilihan responden dilakukan dengan cara memilih responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian, yaitu siswi yang bersedia dan yang sedang menstruasi dan mengalami dismenore, kemudian responden diberi kuesioner saat responden sedang mengalami dismenore. Pembagian dan pengisian kuesioner dilakukan selama lebih kurang 20 menit. Setelah pengumpulan data responden selesai, kemudian dilakukan identifikasi dismenore (ringan, sedang atau berat). Untuk dismenore ringan diberi (skor 8-16), dismenore sedang (skor 17-24) dan dismenore berat (skor 25-32). Peneliti mengumpulkan data dari kuesioner


(47)

dismenore dan aktivitas belajar yang telah diisi oleh sampel dalam penelitian ini, setelah data terkumpul maka dilakukan tabulasi, dan dimasukkan dalam tabel frekuensi yang kemudian diinterpretasikan dan dianalisis dengan menggunakan

uji korelasi rank spearman dengan tingkat kepercayaan 95% atau p≤0,05. Uji

korelasi rank spearman digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen berskala ordinal (Dharma, 2011).

4.8 Analisa Data

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengolahan data (Hastono, 009) adalah

1. Editing

Peneliti mengumpulkan seluruh kuesioner dan memastikan kelengkapan data responden.

2. Coding

Peneliti mengubah data yang berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk angka, baik secara manual yang menggunakan kalkulator maupun komputerisasi.

3. Scoring

Peneliti memberikan skor pada setiap sub variabel sesuai dengan jenis data dan pertanyaan.

4. Entry Data

Peneliti memproses data agar dapat dianalisis dengan menggunakan data dari kuesioner dimasukkan ke dalam program komputerisasi.


(48)

5. Tabulation

Peneliti memeriksa kembali data yang telah dimasukkan agar terbebas dari kesalahan sebelum dilakukan analisa data.

4.8.1 Pengolahan data

Analisa data yang akan peneliti lakukan adalah analisa univariat dan bivariat, yaitu sebagai berikut:

4.8.2 Analisis univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran pada masing-masing variabel. Gambaran yang didapatkan dimasukkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan akan digunakan untuk uji analisis statistik deskriptif terhadap data demografi dan variabel penelitian. Tabel distribusi frekuensi pada analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel.

4.8.3 Analisis bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan variabel dependen dan variable independen. Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala pengukuran berupa kategorikal (ordinal) maka akan diuji dengan uji non parametrik. Untuk membuktikan kedua variable memiliki hubungan, maka dilakukan uji korelasi rank spearman.


(49)

Pada uji rank spearman nilai koefisien 1,01-0,29 memiliki kekuatan hubungan yang lemah, nilai koefisien 0,30-0,49 memiliki kekuatan hubungan yang sedang, dan nilai koefisien 0,50-0,89 memiliki hubungan yang kuat. Nilai positif menunjukkan adanya hubungan yang searah, dan nilai yang negatif menunjukkan hubungan yang tidak searah antara variabrl independen dan variabel dependen.


(50)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMA Negeri 4 Medan pada bulan mei tahun 2016, dengan jumlah responden sebanyak 60 siswi. Selanjutnya penyajian hasil data penelitian meliputi data karakteristik responden, variabel intensitas dismenore, dan variabel aktivitas belajar di SMA Negeri 4 Medan. Dan menghubungkan variabel intensitas dismenore dan aktivitas belajar.

5.1.1. Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap siswi SMA Negeri 4 Medan menunjukkan gambaran hasil penelitian tentang karakteristik responden yang mencakup usia, usia menarce, lama pendarahan menstruasi, sifat nyeri haid yang dirasakan.

Pada tabel 1 menunjukkan gambaran bahwa mayoritas responden pada siswi SMA Negeri 4 Medan berusia 16 tahun sebanyak 38 siswi (62,3%), dengan usia menarce 12 tahun sebanyak 22 siswi (22%), dengan lama pendarahan menstruasi 3-5 hari sebanyak 31 siswi (51.7%), dan dengan sifat nyeri haid yang dirasakan hilang-timbul 49 siswi (80.3%).


(51)

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan karakteristik

(n=84)

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia 14 tahun 15 tahun 16 tahun 17 tahun 2 12 38 8 3.3 19.7 62.3 13.1 Usia menarce 10 tahun 11 tahun 12 tahun 13 tahun 14 tahun 15 tahun 2 12 22 19 4 1 3.3 19.7 36.1 31.1 6.6 1.6 Lama pendarahan

menstruasi 3-5 hari 6-8 hari 31 29 51.7 48.3 Sifat nyeri haid yang

dirasakan Menetap Hilang-timbul 11 49 18 80.3

2. Intensitas dismenore

Berdasarkan hasil penelitian, responden mayoritas mengalami Intensitas nyeri sedang sebanyak 40 siswi (65.6%).


(52)

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan intensitas

nyeri yang dialami siswi SMA Negeri 4 Medan (n=84)

Variabel Frekuensi Persentase(%)

Intensitas dismenore Ringan 8-16 Sedang 17-24 Berat 25-32

18 40 2

29.5 65.6 3.3

3. Aktivitas belajar yang dialami siswi SMA Negeri 4 Medan

Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswi SMA Negeri 4 Medan mayoritas memiliki aktivitas belajar terganggu sebanyak 38 siswi (63.3%).

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase aktivitas belajar yang dialami siswi

SMA Negeri 4 Medan (n=84)

Variabel Frekuensi Persentase(%)

Aktivitas belajar Tidak terganggu Terganggu Sangat terganggu

2 38 20

3.3 63.3 32.8

5.1.2 Analisa Bivariat

1. Hubungan antara Intensitas Dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMA Negeri 4 Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Intensitas Dismenore dengan aktivitas belajar.


(53)

Tabel 5.4 Hubungan antara Intensitas Dismenore dengan aktivitas belajar siswi

SMA Negeri 4 Medan.

Dismenore Aktivit as belajar Intensitas Ringan Sedang Berat Sangat tergang gu 13 7 - (%) 21. 7 11. 7 Terganggu 5 31 2 (%) 8.3 51. 3 3.3 Tidak terganggu 2 (% ) 3.3 Nilai p 0,00 0 Nilai r -0,59 8

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan intensitas dismenore sedang dengan aktivitas belajar yang terganggu sebanyak 31 siswi (51,3%). Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai p sebesar 0,000 dimana memiliki hubungan dan nilai (r) -0,598 dengan arah negatif antara dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMA Negeri 4 Medan.

Hasil analisa statistik menggunakan uji Korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95% (p≤0,05), didapatkan p= 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMAN 4 Medan. Adapun kekuatan hubungan dapat dilihat berdasarkan nilai correlation coefficient (r) yaitu -0,598 menunjukkan memiliki kekuatan yang sedang yaitu dengan rentang 0,33 sampai 0,67. Nilai negative berarti ada hubungan tidak searah yang artinya jika dismenore yang dirasakan siswi SMAN 4 Medan tidak


(54)

berat maka aktivitas belajarnya tidak terganggu dan jika dismenore yang dirasakan siswi SMAN 4 Medan berat maka Aktivitasnya terganggu .

5.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di presentasikan di bab sebelumnya maka dapat dibahas

5.2.1. Intensitas Dismenore

Berdasarkan hasil penelitian, responden mayoritas mengalami Intensitas nyeri sedang sebanyak 40 siswi (65.6%). Dari crosstab yang dilakukan peneliti didapatkan hasil bahwa dismenore sedang dialami oleh siswi SMA Negeri 4 Medan yang berusia 14 – 17 tahun. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti menyimpulkan bahwa Dismenore dialami oleh siswi SMAN 4 Medan dikarenakan siswi sedang berada pada usia pubertas dimana pada usia 14-17 tahun sedang terjadi perkembangan organ – organ reproduksi.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan Dismenore pada umumnya terjadi 2-3 tahun setelah menarce, umur menarce yang ideal adalah 13-14 tahun, sehingga dismenore lebih banyak terjadi pada usia 15-17 tahun. Selain itu pada usia tersebut terjadi perkembangan ortgan - organ reproduksi dan perubahan hormonal yang signifikan (Baradero, 2006).

Kejadian dismenore sangat dipengaruhi oleh usia wanita. Rasa sakit yang dirasakan beberapa hari sebelum menstruasi dan saat menstruasi biasanya karena meningkatnya sekresi hormone prostaglandin. Semakin tua umur seseorang, semakin sering ia mengalami menstruasi dan semakin lebar leher Rahim maka sekresi hormone prostaglandin akan semakin berkurang. Selain itu, dismenore


(55)

nantinya akan hilang dengan makin menurunnya fungsi saraf rahim akibat penuaan (Novia, 2006).

Hasil penelitian ini sejalan dengan Shinta (2014) mengenai Faktor – factor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada siswi SMA Negeri 2 Medan yaitu dismenore pada kelompok umur 15 tahun yaitu 86,0% dan pada kelompok umur 16-18 tahun yaitu 85,9%. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Shopia (2013) mengenai Faktor – factor yang berhubungan dengan dismenore pada siswi SMK Negeri 10 Medan yaitu kelompok umur 15-17 tahun mengalami dismenore sebanyak (85,9%), siswi pada kelompok umur 15-17 tahun memiliki kemungkinan resiko 1,6 kali lebih besar mengalami dismenore dibandingkan kelompok usia > 17 tahun.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah responden sebagian besar mengalami dismenore sedang pada usia menarce 12 tahun yaitu 17 orang (77,3%). Dismenore berat dialami oleh siswi yang usia menarcenya 12 tahun yaitu 1 orang (4,5%) dan usia menarce 13 tahun yaitu 1 orang (5,3%). Maka peneliti menyimpulkan bahwa siswi yang mengalami dismenore adalah siswi yang usia

menarce ≤ 12 tahun . dismenore yang dialami dikarenakan pada usia menarce ≤

12 tahun organ reproduksi belum berkembang secara maksimal.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori Ehrenthal tahun 2006 menyatakan Pubertas adalah suatu masa transisi antara masa anak – anak dan dewasa yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan organ – organ reproduksi. Salah satu tanda remaja wanita sudah memasuki masa pubertas adalah menarce. Menarce atau


(56)

menstruasi pertama pada umumnya dialami remaja pada usia 13 – 14 tahun,

namun pada dapat terjadi pada usia ≤ 12 tahun. Umur menarce yang terlalu muda (≤ 12 tahun) dimana organ – organ reproduksi belum berkembang secara maksimal dan masih terjadi penyempitan pada leher rahim, maka akan timbul rasa sakit pada saat menstruasi karena organ reproduksi wanita belum berfungsi secara maksimal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Shopia (2013) yang

menyatakan bahwa siswi yang menstruasi pada umur ≤ 12 tahun memiliki kemungkinan resiko 1,6 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi yang menstruasi pada umur 13-14 tahun. Berdasarkan hasil penelitian gustina (2015)

diketahui respomden yang usia menarce ≤ 12 tahun mengalami dismenore

sebanyak 89 siswi (89,9%), lebih banyak dibandingkan dengan usia menarce > 12 tahun yaitu sebanyak 11 siswi (22,4%). Penelitian ini tidak sejalan dengan Shinta (2014) yang dilakukan di SMA Negeri 2 Medan, menunjukkan bahwa responden

yang mengalami usia menarce ≥ 12 tahun paling banyak yaitu sebanyak (86,4%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami lama pendarahan 6-8 hari dan mengalami dismenore yang sedang yaitu 21 orang (72,4%). Dan yang mengalami lama pendarahan 6-8 hari dan mengalami dismenore berat yaitu 2 orang (6,9%). Maka dapat disimpulkan bahwa wanita yang mengalami menstruasi lebih lama dari menstruasi normal akan mengalami nyeri ketika menstruasi. Hal ini dikarenakan kontraksi otot uterus yang berlebih dalam fase sekresi sehingga produksi hormon prostaglandin menjadi berlebih.


(57)

Menurut Shanon (2006) semakin lama menstruasi terjadi, maka semakin sering uterus berkontraksi, akibatnya semakin banyak prostaglandin yang dikeluarkan. Akibat produksi prostaglandin yang berlebihan, maka timbul rasa nyeri. Selain itu kontraksi uterus yang terus-menerus juga menyebabkan suplai darah ke uterus berhenti sementara sehingga terjadilah dismenore. Lama pendarahan menstruasi secara fisiologis lebih kepada kontraksi otot uterus yang berlebihan, dalam fase sekresi akan memproduksi hormon prostaglandin. Prostaglandin terbentuk dari asam lemak tidak jenuh yang disintesis oleh seluruh sel yang ada di dalam tubuh (Anurogo, 2011). Lama menstruasi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya dismenore, teratur atau tidaknya lama menstruasi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor stres atau aktivitas remaja yang berlebihan sehingga mengakibatkan stres yang bisa menjadikan lama menstruasi (Proverawati dan Misaroh, 2009).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Shopia (2013) yaitu proporsi

dismenore tertinggi pada kelompok siswi dengan lama menstruasi ≥ 7 hari yaitu

87,20% dan terendah pada kelompok siswi dengan lama menstruasi < 7 hari yaitu 73,30%. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Novia (2006) bahwa dismenore paling banyak terjadi (76,5%) pada responden yang lama menstruasinya > 7 hari jika dibandingkan dengan responden yang lama menstruasinya 3-7 hari dan < 3 hari. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Gustina (2015) yaitu responden yang mengalami lama menstruasi ≤ 7 hari mengalami dismenore sebanyak 96 siswi (85%), sedangkan yang mengalami lama menstruasi > 7 hari yaitu 31 siswi. Hasil penelitian ini juga berbeda dengan


(58)

penelitian Utami (2012) pada siswi SMA Negeri 1 Kahu Bone yang menunjukkan bahwa responden yang mengalami dismenore terbanyak yaitu yang mengalami

lama menstruasi ≤ 7 hari(86,5%).

5.2.2 Aktivitas belajar

Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswi SMA Negeri 4 Medan mayoritas memiliki aktivitas belajar terganggu sebanyak 38 siswi (63.3%). Dari hasil penelitian dappat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswi mayoritas terganggu, aktivitas belajar yang terganggu dapat menjadikan tujuan belajar tidak tercapai.

Aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan siswa. Jadi dapat kita pahami bahwa segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan baik secara jasmani atau rohani yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa sehingga dapat mencapai tujuan belajar (Iin, 2012).

Belajar bukanlah berproses dalam kehampaan. Tidak pula pernah sepi dari berbagai aktivitas, tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya. Apalagi bila aktivitas belajar itu berhubungan dengan masalah belajar menulis, mencatat, memandang, membaca, mengingat, berfikir, atau praktek (Djamarah, 2008).

Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melakukan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami,


(59)

sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar (Aunurrahman, 2009).

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 31 siswi (51,3%) mengalami dismenore sedang dengan aktivitas belajar yang terganggu, yang mengalami dismenore sedang dan aktivitas sangat terganggu adalah 7 siswi (11,7 %). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar responden cukup terganggu dengan adanya dismenore yang dialaminya. Menurut Kurniawati (2008), dismenore merupakan salah satu penyebab utama absen sekolah pada remaja putri untuk beberapa jam atau beberapa hari. Hal tersebut dihubungkan pada pengaruh negative terhadap aktivitas belajar sosial pada kebanyakan remaja putri. Remaja putri yang mengalami dismenore pada saat libur sekolah atau absen, prestasinya kurang begitu baik di sekolah dibandingkan mereka yang tidak terkena dismenore. Menurut Prawiroharjo (2008) dismenore membuat remaja tidak bisa beraktivitas secara normal dan memerlukan resep obat. Keadaan tersebut menyebabkan menurunnya kualitas hidup remaja sebagai contoh siswi yang mengalami dismenore tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan motivasi belajar menurun karena nyeri yang dirasakan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Handayani (2011) mengenai hubungan dismenore terhadap aktivitas belajar siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta bahwa mengalami dismenore sedang dan aktivitas belajarnya cukup terganggu yaitu 22 orang (42,3%) sedangkan responden yang paling sedikit mangalami dismenore ringan dengan aktivitas terganggu dan mengalami


(60)

dismenore ringan dengan aktivitas belajar terganggu yaitu masing-masing 2 orang (3,8%).

5.2.3 Hubungan Dismenore dengan Aktivitas Belajar

Tabel 5.4 menunjukkan hubungan dismenore dengan aktivitas belajar responden. Dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan intensitas dismenore sedang dengan aktivitas belajar yang terganggu sebanyak 31 siswi (51,3%).

Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai r sebesar -0,598 dimana memiliki hubungan yang sedang dengan arah negatif yang artinya jika siswi mengalami dismenore yang berat maka aktivitas belajarnya tidak terganggu dan jika dismenore ringan maka aktivitas belajarnya terganggu.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan dismenore dengan aktivitas belajar namun dismenore yang dialami oleh siswi SMAN 4 Medan merupakan hal yang dapat ditoleransi, sehingga tidak menjadi hal utama yang dapat mengganggu aktivitas belajar siswi.

Dismenore dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktivitas para wanita khususnya remaja. Dismenore membuat remaja tidak bisa beraktivitas secara normal dan memerlukan resep obat. Keadaan tersebut menyebabkan menurunnya kualitas hidup remaja, sebagai contoh siswi yang mengalami dismenore primer tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan motivasi belajar menurun karena nyeri yang dirasakan (Prawirohardjo, 2009)


(61)

Dismenore memiliki efek negative baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek dismenore dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari khususnya bagi remaja akan sangat mengganggu proses belajar- mengajar, sulit berkonsentrasi, memiliki lebih banyak hari libur (tidak masuk sekolah), konflik emosional, ketegangan dan kecemasan. Sedangkan untuk jangka panjang dismenore yang berat dapat memicu terjadinya kemandulan bahkan kematian (Proverawati dan Maisaroh, 2009).

Hasil penelitian ini sejalan dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Handayani (2011) mengenai hubungan dismenore terhadap aktivitas belajar siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta bahwa hasil uji statisyik spearman rank didapatkan nilai r sebesar 0,402 dengan taraf signifikansi (p) 0,003 dinyatakan bahwa ada hubungan antara dismenore terhadap aktivitas belajar siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun 2011, responden yang paling banyak mengalami dismenore sedang dan aktivitas belajarnya cukup terganggu yaitu 22 orang (42,3%), sedangkan responden yang paling sedikit mengalami dismenore ringan dengan aktivitas belajar tidak terganggu dan mengalami dismenore berat dengan aktivitas belajar terganggu yaitu masing-masing 2 orang (3,8%).

5.3 KETERBATASAN PENELITIAN

Mengingat jam belajar siswi SMAN 4 Medan yang cukup padat dan jam istirahat yang singkat dan saat pengambilan data tidak semua siswi yang sedang menstruasi mengalami dismenore sehingga sedikit kesulitan untuk mencari responden.


(62)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 60 responden pada siswi SMA Negeri 4 Medan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Siswi SMAN 4 Medan sebagian besar mengalami dismenore sedang dan sebagian besar aktivitas belajarnya terganggu akibat dismenore yang dirasakan. Dari hasil analisa statistik menggunakan uji Korelasi Rank didapatkan p= 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMAN 4 Medan. Adapun berdasarkan nilai correlation coefficient (r) yaitu -0,598 menunjukkan memiliki kekuatan yang sedang. Nilai negative berarti ada hubungan tidak searah yang artinya jika dismenore yang dirasakan siswi SMAN 4 Medan berat maka aktivitas belajarnya tidak terganggu dan jika dismenore yang dirasakan siswi SMAN 4 Medan ringan maka Aktivitasnya terganggu .

6.2Saran

1. Bagi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dan masukan bagi pendidikan keperawatan khususnya keperawatan maternitas sehingga perlu diberikan penekanan materi tentang cara pencegahan dismenore pada remaja sehingga aktivitas belajar remaja tidak terganggu.


(63)

2.Bagi pelayanan keperawatan

Bagi pelayanan keperawatan agar lebih memberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore kepada remaja di sekolah dan dapat bekerja sama dengan unit kesehatan sekolah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore kepada remaja.

3. Bagi penelitian keperawatan selanjutnya

Adanya hubungan yang lemah antara dismenore dan aktivitas belajar menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar tersebut sehingga diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang lebih besar pengaruhnya terhadap gangguan aktivitas belajar untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya tanpa mengalami gangguan pada kegiatan pembelajaran.


(64)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Menstruasi

2.1.1 Pengertian Menstruasi

Mentruasi adalah pendarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, dkk, 2005).

Menstruasi adalah masa dikeluarkannya darah akibat peluruhan endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

2.1.2 Intensitas Menstruasi

Menstruasi terjadi secara teratur setiap 28 hari ditambah 7 hari dengan pengeluaran ovum melalui proses ovulasi (Ayu dan Bagus, 2010).

Lama rata-rata menstruasi adalah lima hari (dengan rentang tiga sampai enam hari) dan jumlah darah rata-rata yang keluar (rentang 20 sampai 80 ml), namun hal ini sangat bervariasi (Bobak, dkk, 2005).

2.1.3 Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi endometrium terdiri dari empat fase yaitu fase menstruasi, fase proliferasi, fase sekresi, fase iskemi. Fase proliferasi merupakan periode perumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari kelima hingga ovulasi, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke 14 siklus 28 hari. Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal dalam sekitar empat hari atau


(65)

menjelang pendarahan berhenti dan terjadi penebalan 8 sampai 10 kali lipat, fase proliferasi bergantung kepada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium (Graaf).

Fase sekresi berlangsung sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi selanjutnya, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan, menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar, tempat yang sesuai untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang dibuahi. Implantasi (nidasi) ovum yang dibuahi terjadi sekitar tujuh sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum (badan kuning) yang menyekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penurunan kadar progesteron dan estrogen yang cepat, arteri spiral menjadi spasme. Selama fase iskemi, suplay darah ke endometrium fungsional berhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional berpisah dari lapisan basal dan pendarahan menstruasi dimulai, menandai hari pertama siklus berikutnya (Bobak, dkk, 2005).

2.2Konsep Dismenore

2.2.1 Pengertian Dismenore

Dismenore adalah rasa nyeri menyertai menstruasi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari (Ayu dan Bagus, 2010).

Dismenore adalah nyeri haid yang biasanya bersifat kram dan berpusat pada perut bagian bawah (Sophia, 2013).


(66)

Dismenore adalah gangguan ginekologi yang paling umum saat menstruasi pada wanita, dan diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder (Maruf, dkk, 2013).

Dismenore adalah nyeri yang terjadi selama siklus haid yaitu satu dari gejala-gejala ginekologi pada masa remaja yang paling sering terjadi yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.

2.2.2 Intensitas Dismenore

Dismenore ringan intensitasnya terjadi sejenak, dapat pulih kembali, tidak memerlukan obat, rasa nyeri hilang sendiri, dan tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari. Dismenore sedang intensitasnya memerlukan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit, tidak perlu meninggalkan pekerjaannya. Dismenore berat intensitasnya rasa sakit yang hebat sehingga tidak mampu melakukan tugas harian, memerlukan istirahat, memerlukan obat dengan intensitas tinggi, diperlukan tindakan operasi karena mengganggu setiap menstruasi (Ayu & Bagus, 2010).

2.2.3. Klasifikasi Dismenore

Dismenore dibagi berdasarkan penyebabnya menjadi dismenore primer dan sekunder, dismenore primer terjadi tanpa dijumpai kelainan pada alat reproduksi, semata-mata berkaitan proses hormonal menstruasi. Dismenore sekunder terjadi karena terdapat kelainan pada alat reproduksi (Ayu dan Bagus, 2010).


(67)

2.2.4 Gejala dismenore

Dismenore primer biasanya dimulai dalam enam sampai dua belas bulan pertama setelah menarche ketika siklus ovulasi teratur dan terkait gejala sistemik seperti mual, muntah, diare/ sembelit, sakit kepala, pusing ringan, kelelahan, dan pingsan. Selain itu, frekuensi kencing, lekas marah, depresi saraf, perut kembung mungkin terjadi selama periode menstruasi. Rasa sakit biasanya dimulai pada atau sebelum menstruasi dan secara bertahap berulang 1 sampai 3 hari. Selanjutnya, rasa sakit mungkin berselang dan dapat berkisar dari ringan sampai parah. Nyeri haid menjadi kurang sejalan dengan usia wanita yang semakin bertambah (Maruf, 2013).

Keadaan patologis yang dijumpai pada dismenore sekunder ialah seperti endometriosis, tumor pada ovarium, infeksi pada tuba dan sekitarnya, mioma uteri, polip uterus dan mioma terlahir, stenosis atau tertutupnya kanalis serviks, kelainan kongenital uterus, himen inperforata, septum vagina transversal, dll (Ayu dan Bagus, 2010).

2.3 Konsep Remaja 2.3.1 Pengertian Remaja

Remaja adalah suatu masa yang dimulai dengan pubertas, proses yang mengarah kepada kematangan seksual atau fertilitas atau kemampuan bereproduksi, yang dimulai pada usia 11 atau 12 tahun sampai akhir masa remaja akhir atau usia dua puluhan, dan masa tersebut membawa perubahan dalam semua ranah perkembangan. Remaja SMA merupakan remaja dalam masa yang penuh


(68)

gejolak dalam mencari identitas diri dan perkembangan seksual mereka (Trisnawati, 2010).

Remaja adalah masa transisi dari anak-anak mejadi dewasa (Jose, 2010).

2.3.2 Kelompok Usia Remaja

Remaja adalah seseorang yang berusia 10-20 tahun dan ditandai dengan perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, psikologi, dan aspek fungsional (Jafar, 2005). Menurut WHO remaja adalah masa pada usia 10-24 tahun.

2.4 Aktivitas Belajar

2.4.1. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan siswa. Jadi dapat kita pahami bahwa segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan baik secara jasmani atau rohani yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa sehingga dapat mencapai tujuan belajar (Iin, 2012).

Aktivitas belajar adalah rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan sehingga mengakibatkan adanya perubahan pada dirinya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, karena adanya interaksi antara individu dengan individu maupun individu dengan lingkungannya (Rezeki, 2013).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan aktivitas berasal dari kata kerja akademik aktif yang berarti giat, rajin, selalu berusaha bekerja atau belajar dengan sungguh sungguh supaya mendapat prestasi yang gemilang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 12)


(69)

Aktivitas belajar adalah segala kegiatan belajar yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan belajar.

2.3.2. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar

Menurut Sardiman (2009:101) dalam penelitian Rezeki Putri, 2013 menyatakan jenis-jenis aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa, antara lain:

1) Aktivitas visual yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan penjelasan guru, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan pekerjaan lain.

2) Aktivitas berbicara, mengatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3) Aktivitas mendengarkan sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Aktivitas menulis seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5) Aktivitas menggambar misalnya membuat gambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Aktivitas motorik yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat reparasi, bermain, berkebun, beternak.

7) Aktivitas mental misalnya menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Aktivitas emosional seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.


(70)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tanda seorang perempuan memasuki usia pubertas adalah terjadinya menstruasi, menstruasi akan dialami perempuan kecuali jika terjadi kehamilan. Menstruasi adalah masa dikeluarkannya darah akibat peluruhan endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan. Menstruasi terjadi secara teratur setiap 28 hari ditambah 7 hari dengan pengeluaran ovum melalui proses ovulasi (Ayu dan Bagus, 2010). Gangguan menstruasi yang sering terjadi adalah dismenore (Shopia, 2013).

Dismenore adalah nyeri selama siklus haid yaitu satu dari gejala-gejala ginekologi pada masa remaja yang paling sering terjadi yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Berdasarkan intensitasnya dismenore dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat. Dismenore ringan terjadi sejenak kemudian dapat pulih kembali, tidak memerlukan obat, rasa nyeri dapat hilang sendiri, tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Dismenore sedang memerlukan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit dan tidak perlu meningggalkan aktivitas, untuk Dismenore berat memerlukan istirahat, memerlukan obat dengan intensitas tinggi, rasa sakit yang hebat, sehingga tidak mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari, diperlukan tindakan operasi, karena mengganggu setiap kali menstruasi (Ayu dan Bagus, 2010).


(71)

Dismenore dapat di klasifikasikan menjadi dua berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dismenore primer dan sekunder, dismenore primer terjadi tanpa dijumpai kelainan pada alat reproduksi, semata-mata berkaitan proses hormonal menstruasi, sedangkan dismenore sekunder terjadi karena terdapat kelainan pada alat reproduksi. Dismenore tidak hanya menyebabkan gangguan aktivitas tetapi juga memberi dampak dari segi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi terhadap remaja diseluruh dunia, dampak psikologis dari dismenore dapat berupa konflik emosional, ketegangan, dan kegelisahan.

Dismenore primer biasanya dimulai dalam enam sampai dua belas bulan pertama setelah menarche ketika siklus ovulasi teratur. Gejala sistemik dismenore seperti mual, muntah, diare/ sembelit, sakit kepala, pusing ringan, kelelahan, dan pingsan. Selain itu, frekuensi kencing, mudah marah, depresi saraf, perut kembung mungkin terjadi selama periode menstruasi. Rasa sakit biasanya dimulai pada atau sebelum menstruasi dan secara bertahap, kejadiannya dapat berulang 1 sampai 3 hari. Selanjutnya, rasa sakit mungkin berselang dan dapat berkisar dari ringan sampai parah. Nyeri haid menjadi kurang sejalan dengan usia wanita yang semakin bertambah (Maruf dkk, 2013). Keadaan patologis yang dijumpai pada dismenore sekunder ialah seperti endometriosis, tumor pada ovarium, infeksi pada tuba dan sekitarnya, mioma uteri, polip uterus dan mioma terlahir, stenosis atau tertutupnya kanalis serviks, kelainan kongenital uterus, himen inperforata, septum vagina transversal, dll (Ayu dan Bagus, 2010).


(1)

5. Ibu Febrina Oktavinola K, SST, M.Keb selaku Dosen Validator membantu memvalidasi instrumen penelitian yang saya gunakan dalam penelitian.

6. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani program akademik. 7. Seluruh Dosen, Pegawai dan Staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

8. Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Medan yang telah memberikan izin agar saya dapat melakukan Uji Reliabilitas.

9. Seluruh responden untuk penelitian ini, yaitu Siswi SMA Negeri 4 Medan.

10. Seluruh teman-teman Fakultas Keperawatan angkatan 2012.

11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis hanya dapat mengharapkan mudah-mudahan penulisan Tugas Akhir ini, dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan ilmu, masyarakat, dan Fakultas Keperawatan.

Medan, Juni 2016 Penulis

Rusni Kumala Sari Sinaga NIM:121101009


(2)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... .. i

Halaman Pengesahan ... .. ii

Halaman Orisinalitas ... .. iii

Prakarta ... .. iv

Daftar Isi ... .. vi

Daftar Skema ... .. ix

Daftar Tabel ... .. x

Abstrak ... ... xi

Bab 1. Pendahuluan ... .... 1

1.1 Latar Belakang ... … 1

1.2 Rumusan Masalah ... … 3

1.3 Tujuan Penelitian... … 3

1.4 Manfaat Penelitian ... … 4

Bab 2. Tinjauan Pustaka ... 6

2.1 Konsep Menstruasi ... … 6

2.1.1 Pengertian menstruasi ... … 6

2.1.2 Intensitas dismenore ... … 6

2.1.3 Siklus menstruasi ... … 6

2.1 Konsep Dismenore ... … 7

2.2.1 Pengertian Dismenore ... … 7

2.2.2 Intensitas Dismenore ... … 8

2.2.3 Klasifikasi Dismenore ... … 9

2.2.4 Gejala Dismenore... … 9

2.3 Konsep Remaja ... … 9

2.3.1 Pengertian Remaja ... … 9

2.3.2 Kelompok usia Remaja ... … 10


(3)

2.4.1 Pengertian Aktivitas Belajar ... … 10

2.4.2 Jenis-jenis Aktivitas Belajar ... … 11

BAB 3. Kerangka Konseptual 3.1 Kerangka Konsep ... … 12

3.2 Defeninsi Operasional ... … 13

BAB 4. Metodologi Penelitian 4.1 Desain Penelitian ... … 15

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel Penelitian ... … 15

4.2.1 Populasi ... … 15

4.2.2 Sampel... … 16

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... … 16

4.4 Pertimbangan Etik ... … 15

4.5 Instrumen penelitian ... … 19

4.6 Validitas dan Reliabilitas ... … 18

4.6.1Validitas ... … 18

4.6.2Reliabilitas ... … 18

4.7 Proses Pengumpulan Data ... … 20

4.8 Analisa Data ... … 21

4.8.1 Pengolahan Data... … 22

4.8.2 Analisa univariat ... … 22

4.8.3 Analisa Bivariat ... … 22

BAB 5. Hasil dan Pembahasan 5.1Hasil Penelitian ... … 23

5.1.1 Analisa Univariat ... … 23

5.1.2 Analisa Bivariat ... …. 26

5.2 Pembahasan ... … 28

5.2.1 Intensitas Dismenore ... … 28

5.2.2 Aktivitas Belajar... … 32

5.2.3 Hubungan Dismenore dengan Aktivitas Belajar ... … 34

5.3 Keterbatasan Penelitian ... … 35 BAB 6. Kesimpulan dan Saran


(4)

viii

6.1Kesimpulan ... … 36

6.2 Saran ... … 36

Daftar Pustaka ... … 38

Lampiran 1. Jadwal tentatif penelitian ... … 40

Lampiran 2. Lembar persetujuan penelitian (informed consent) ... … 41

Lampiran 3. Instrumen penelitian ... … 43

Lampiran 4. Lembar persetujuan valid ... … 47

Lampiran 5. Surat komisi etik ... … 47

Lampiran 6. Surat izin reliabilitas ... … 48

Lampiran 7. Hasil uji reliabilitas ... … 50

Lampiran 8. Surat izin penelitian ... … 55

Lampiran 9. Master data penelitian ... … 56

Lampiran 10. Hasil pengolahan data karakteristik ... … 61

Lampiran 11. Hasil pengolahan uji analisa data (spearmans’s rho) ... … 65

Lampiran 12. Crosstab antara usia, usia menarce, lama pendarahan dengan intensitas dismenore ... … 66

Lampiran 13. Taksasi dana ... … 71


(5)

Daftar Skema

Halaman


(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... …12 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik

responden ... 23 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase intensitas nyeri yang

dialami siswi SMA Negeri 4 Medan ... 38 Tabel5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase aktivitas belajar yang dialami

siswi SMA Negeri 4 Medan ... 38 Tabel 5.4 Hubungan antara Intensitas Dismenore dengan aktivitas belajar siswi SMA Negeri 4 Medan... 39