5 cabang atau ranting juga sama dengan batangnya, namun saat masih muda
berwarna hijau. Akar tanaman sirsak ada 2 jenis, yaitu akar tunggang vertikal dan akar serabut horizontal, akar tunggang berfungsi untuk memperkuat
berdirinya tanaman dan tumbuh kearah bawah sedangkan akar serabut memiliki fungsi untuk mencari unsur hara dan air, panjang akar tanaman sirsak dapat
mencapai 1-2 m. Bunga sirsak berwarna kuning atau kehijauan, terdiri atas kelopak-kelopak bunga yang tersusun seperti membentuk kerucut, bunga sirsak
dapat tumbuh pada cabang, ranting, bahkan batang. Buah sirsak memiliki bentuk dasar kerucut, tetapi bentuknya tidak beraturan, kulit buah berwarna hijau tua
pada saat muda, namun berwarna kuning setelah masak, buahnya memiliki duri-duri lunak berwarna hijau yang menyelimuti seluruh buah, daging buah
berwarna putih, beraroma khas, dan rasanya manis asam pada saat sudah masak. Biji sirsak berwarna hitam, lonjong, dan keras. Ujungnya memiliki bagian
berwarna putih, yang merupakan titik tumbuh, biji biasanya akan tumbuh setelah disemaikan selama 2-3 minggu Warisno dan Dahana, 2012.
2.1.4 Jenis-Jenis Tanaman Sirsak
Jenis tanaman sirsak yang banyak ditemukan di Indonesia ada 4 macam yaitu, sirsak ratu, sirsak biasa, sirsak mandalika dan sirsak bali. Sirsak ratu
memiliki ukuran yang beragam, mulai dari ukuran kecil hingga besar. Berkulit licin dan berduri, daging buah kering bertepung dan rasanya manis. Sirsak biasa
tersebar diseluruh wilayah indonesia, bentuk buah sirsak biasa memiliki kemiripin dengan sirsak ratu perbedaan terletak pada daging buah yang bertepung, berkadar
air tinggi, dan berasa asam manis. Sirsak bali biasa disebut dengan sirsak gundul, memiliki ukuran kecil dengan bobot sekitar 200-300 g perbuah, kulit buahnya
licin, tidak berduri dan daging buah manis. Sirsak mandalika hampir mirip dengan
Universitas Sumatera Utara
6 buah nona, berbentuk bulat, daging buah berwarna kuning, bijinya banyak,
rasanya manis, dan duri kulitnya lebih jarang Zuhud, 2011.
2.1.5 Kandungan Kimia Tanaman Sirsak
Semua bagian dari tamanan sirsak mengandung senyawa aktif, buah sirsak mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan vitamin C. Batang, biji,
akar dan daunnya kaya akan tanin, alkaloid, steroidterpenoid, flavonoid, kumarin,
fitosterol dan kalsium oksalat Hariana, 2011. 2.1.6 Manfaat Tanaman Sirsak
Semua bagian tanaman sirsak dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan, Buah sirsak mengandung vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan,
meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan. Buah sirsak juga mengandung serat yang tinggi, yang sangat baik untuk
membantu proses pencernaan. Dengan berbagai kandungan yang dimilikinya buah sirsak dapat mengobati penyakit disentri, osteoporosis, asam urat, demam,
diabetes, dan batu empedu. Daun sirsak memiliki lebar 3-7 cm dan panjang antara 6-18 cm. Daun yang tua berwarna hijau tua dan yang muda berwarna hijau
kekuningan. daun sirsak mengandung berbagai zat aktif yang berkhasiat untuk pengobatan lever penyakit hati, kejang, batuk, rematik, radang sendi, dan rasa
nyeri pada sel saraf. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin yaang berfungsi sebagai pengganti kemoterapi bagi penderita kanker. Biji buah sirsak di
manfaatkan untuk anti cacing, pestisida dan untuk membunuh kecoa. Akar sirsak
biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh, akar ini digunakan sebagai obat penenang, antikejang, antidiabetes, dan menurunkan tekanan darah dan penggunaan lainnya
adalah sebagai racun untuk menangkapan ikan .
Kulit batang biasa dikonsumsi
Universitas Sumatera Utara
7 setelah direbus, air rebusannya digunakan untuk pengobatan penyakit asma,
batuk, obat penenang dan hipertensi Warisno dan Dahana, 2012.
2.2 Mineral Fosfor