Simpangan Baku Relatif Validasi Metode Analisis .1 Uji Perolehan Kembali

28 menyatakan ketiga sampel dari rata-rata populasi adalah sama dan H 1 menyatakan ketiga sampel dari rata-rata populasi adalah berbeda, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antar sampel Trihendradi, 2013. Perbedaan tersebut disebabkan oleh tempat tumbuh tanaman dan faktor lingkungan iklim, pemupukan dan curah hujan Hanum, 2009. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 47. 4.5 Validasi Metode Analisis 4.5.1 Uji Perolehan Kembali Recovery Uji perolehan kembali dilakukan terhadap sampel yang sama dan dianalisis dengan cara yang sama dengan pengerjaan sampel awal dan dilakukan penambahan larutan baku konsentrasi 12,7 µgml pada 5,0 g daging buah sirsak yang segar. Uji perolehan dilakukan untuk mengetahui ketepatan metode yang digunakan. Dari uji peroleh kembali yang dilakukan, didapat perolehan kembali sebesar 85,16. Maka dapat disimpulkan bahwa metode yang dilakukan memberikan akurasi yang memenuhi persyaratan yaitu 80-120 Harmita, 2004. Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 12-13, halaman 55-56.

4.5.2 Simpangan Baku Relatif

Untuk menetapkan presisi dari metode yang digunakan maka dilakukan perhitungan simpangan baku relatif Relative Standard Deviation dengan kadar part per million ppm tidak lebih dari 16 Harmita, 2004. Pada penelitian ini diperoleh RSD sebesar 1,5012 . Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang dilakukan memiliki potensi yang baik. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 14, halaman 57. Universitas Sumatera Utara 29 4.5.3 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Berdasarkan data kurva kalibarasi fosfor diperoleh batas deteksi dan batas kuantitasi. Batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Batas deteksi dan batas kuantitasi fosfor No. Mineral Batas deteksi µgml Batas kuantitasi µgml 1. Fosfor 0,1095 0,3648 Dari hasil perhitungan diperoleh batas deteksi LOD sebesar 0,1095 µgml dan batas kuantitasi LOQ sebesar 0,3648 µgml. Batas deteksi merupakan parameter uji batas yang dilakukan untuk mendeteksi jumlah terkecil analit dalam sampel yang masih memberikan respon signifikan. Sedangkan batas kuantitasi merupakan kuantitasi terkecil analit yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 58. Universitas Sumatera Utara 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkkan penelitian yang di lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kadar fosfor pada sirsak biasa, sirsak ratu dan sirsak mandalika Annona muricata L. 7,1379 ± 0,0003 mg100g, 6,8726 ± 0,0001 mg100g dan 7,4755 ± 0,0002 mg100g.

2. Dari hasil uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95, Kadar fosfor pada

sirsak biasa, sirsak ratu dan sirsak mandalika Annona muricata L. terdapat perbedaan yang signifikan. 5.2 Saran 1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti kadar mineral lain seperti besi dan magnesium pada sirsak biasa, sirsak ratu dan sirsak mandalika Annona muricata L.. 2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kadar fosfor dengan metode asam vanomolibdofosfor dan stanium klorida pada sirsak biasa, sirsak ratu dan sirsak mandalika Annona muricata L.. Universitas Sumatera Utara