1.10 Analisa Pencapaian ANALISA PERANCANGAN

59

IV. 1.10 Analisa Pencapaian

Untuk sarana pencapaian, bisa menggunakan kendaraan umum seperti bus ALS, taxi, dan kendaraan pribadi seperti mobilmotor. Pencapaian dari Medan ke Site, bisa melalui 3 jalur yaitu:  Jalan Tercepat adalah: Tol Belmera dan Batang Kuis sepanjang ± 28.2km yang dapat ditempuh dalam 44 menit non traffic  Jalan dari Letda Sujono lalu ke Gg. Pendidikan sepanjang ±17km yang dapat ditempuh dalam 43 menit non traffic  Dari area denai ke jalan Gg. Pendidikan sepanjang ±20km yang dapat ditempuh dalam 51 menit non traffic. Pencapaian dari Bandara Kuala Namu ke site, bisa melalui 2 jalur yaitu: Gambar 4.11 analisa pencapaian Universitas Sumatera Utara 60  Jalan tercepat adalah: Jl. Bandara Kuala Namu ke Jl. Batang Kuis sepanjang ± 17.3 km harus melalui ‘U turn’ di jalan batang kuis yang dapat ditempuh dalam 19 menit non traffic  Lubuk Pakam sepanjang ±14.3km yang dapat ditempuh dalam 24 menit non traffic Pencapaian dari site ke Bandara Kualanamu, bisa melui Jl. Bandara Kuala Namu sepanjang ± 10 km yang dapat ditempuh dalam 10 menit non traffic. Gambar 4.13 analisa pencapaian Gambar 4.13 analisa pencapaian Universitas Sumatera Utara 61 IV 1.10 Analisa Kebisingan dan Polusi Tingkat kebisingan di Jl. Bandara Kuala Namu tinggi, sekitar 69-94 dB. Dikarenakan lalu lintas yang kencang dan banyak, tingkat polusi pun tinggi. Tingkat kebisingan di Jl. Batang Kuis sedang, sekitar 73- 92 dB. Dikarenakan lalu lintas yang tidak terlalu banyak, tingkat polusi sedang. Tingkat kebisingan perkebunan sekitar rendah. Sekitar 10-30 dB. Tingkat polusi rendah karena hanya ada perkebunan di sekitarnya. Solusi : Adanya filter kebisingan seperti penanaman vegetasi untuk menyaring kebisingan yang ditimbulkan dari jalan, dan membangun bangunan sesuai dengan peraturan GSB untuk memberi jarak agar frekuensi suara bisa lebih tersaring. Gaya Arsitektural sekitar: Gaya arsitektural lingkungan sekitar tidak terlalu banyak dan berpengaruh untuk citra kawasan, dikarenakan fungsi yang banyak disana adalah fungsi hunian dan komersil. Namun, ada bangunan seperti masjid di bawah ini yang memberi kesan gaya arsitektural melayu. Dimana terlihat dari pemakaian warna warna khas dan bentuknya. Gambar 4.15 gaya arsitektur Gambar 4.14 analisa kebisingan Universitas Sumatera Utara 62 IV 1.11 Analisa vegetasi Masalah : Tanaman yanga ada di sekitar site berupa tanaman yang biasa ditanam di sekitar jalan. Jumlah tanaman masih tergolong sedikit karena di sekitar di sekitar site masih berfungsi sebagai perkebunan. Apabila ada bangunan di sekotar site ini kemungkinan besar akan terjadi genangan air. Solusi : Memperbanyak jumlah tanaman sehingga penyerapan air meningkat walaupun site ini memiliki bangunan air tidak akan tergenang dalam waktu yang lama. Potensi : Tanaman dengan jumlah daun yang banyak dapat mengurangi intensitas cahayA dan panas yang akan mengenai bangunan. Tanaman yang memiliki bungadapat digunakan dalam merancang landscape bangunan. KETERANGAN: Pohon Angsana Pohon Akasia Pohon Kelapa Bougenville Pohon Angsana Pohon Akasia Pohon Kelapa Bougenville Gambar 4.16 Vegetasi pada site perancangan Universitas Sumatera Utara 63 IV 1. 12 Analisa intesitas bangunan

IV. 1.13 Analisa utilitas