90
BAB V KONSEP PERANCANGAN
V.1 Konsep Dasar
Konsep dasar mengacu kepada tema perancangan yang diambil yaitu Metafora peawat kertas. Konsep pesawat kertas merupakan konsep bentuk pada bangunan, bentuk
bangunan akan memberikan interpretasi seperti pesawat kertas. Bentukan tema di fokuskan pada bentukan atap yang berupa lipatan pada pesawat kertas. Konsep desain pusat
perbelanjaan ini menyatukan antara ruang terbuka hijau atau area rekreasi dengan pusat perbelanjaan menjadi satu kesatuan.
V.2 Konsep Perancangan Tapak V.2.1 Pemintakatan
Pemintakatan pada tapak perancangan dapat terlihat sebagai berikut, Pemintakan
pada site
perancangan didesain
menyebar untuk
memaksimalkan penggunaan lahan perancangan. Sebagimana bangunan Gambar 5.1 pemintakatan site
Universitas Sumatera Utara
91
komersial pada umumnya memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk dibangun agar tidak mengalami kerugian.
Parkir
Area parkir pada pusat perbelanjaan ini di terbagi dua yaitu parkiran outdoor dan parkiran indoor
Massa bangunan
Warna biru pada zoning diatas merupakan masa bangunan, massa bangunan terdiri dari tiga masa utama.
- Masa 1 dan 2 merupakan pusat perbelanjaan itu sendiri berupa supermarket department store, retail, restaurant dan cafe.
- Masa 3 merupakan pusat oleh-oleh dan souvenir merupakan bangunan 3 lantai dengan fungsi tambahan berupa area bermain
indoor, selasar budaya, coffe shop dan restaurant.
Area rekreasi Dilambangkan dengan warna hijau, area rekreasi ini mengambil luas
lahan sekitar 10-15 , area rekreasi berupa kolam, gazebo dan area bermain outdoor.
Area servis
Direncanakan sebagai area loading sehingga proses loading tidak mengganggu sikulasi kendaraan lain.
V.2.2 Tata Ruang Luar
Tata ruang luar berupa taman dan area bermain yang didesain saling berkesinambungan dan berhubungan langsung dengan retail outdoor pada
site perancangan. Dengan memusatkan pergerakan dan aktivitas pada pusat perbelanjaan.
Adapun elemen-elemen
ruang luar
berupa:retail outdoor,restaurant outdoor ,gazebo,taman , parkiran outdoor,
Universitas Sumatera Utara
92
V.2.3 Gubahan massa
Konsep gubahan massa meruupakan transformasi dari bentuk pesawat kertas. Adapun perubahan bentuk yang terjadi.
Skema diatas menjelaskan transformasi bentuk masa bangunan yang terjadi dalam desain.
Dari skema diatas terlihat jelas tahp-tahap transformasi bentuk yang terjadi paada masa bangunan.
segitiga
segitiga menjadi bentuk dasar utama yang diaplikasikan pada desain, segitiga diambil dari bentukan site yang berada pada hook
sehingga memiliki kecocokan dengan bentukan sgitiga itu sendiri
Prinsip multi masa Memasukkan prinsip multi masa kedalam bentukan segitiga
sehingga muncul transsformasi bentuk kedua yang membelah sgitiga menjadi dua bagian yaitu kepala dan badan.
Gambar 5.2 transformasi gubahan masa
Universitas Sumatera Utara
93
Tema perancangan
Bentukan segitiga kemudidan bertransformasi menyesuaikan dengan tema yaitu “Metafora pesawat kertas” sehingga muncul
masa bangunan yang mengaplikasikan bentukann pesawat kertas secara utuh kedalam site perancangan.
Bentukan final
Bentukan final merupakan penyesuauan dengan keaadaa arsitektur sekitar, agar bangunan tidak menjadi anomali atau menjadi asing
dari antara kawasan perancangan tersebut.
V.2.4 Pencapaian
Konsep pencapaian, site hanya dapat dicapai melalui satu pintu masuk yaitu melalui jalan bandara kualanamu. Jalur ini dapat dicapai dari jalan batang
kuis dan dari arah tanjung morawa. Kendaraan yang dapat mencapai site ialah angkutan umum berupa angkot, bus, dan kendaraan pribadi berupa
motor dan mobil.
Angkot
Gambar 5.3 konsep pencapaian pada site
Universitas Sumatera Utara
94
Angkutan umum yang dapat mengakses atau mencapai site perancangan merupakan 2 angkutan umum. Angkutan umum daoat
mencapai site perancangan secara langsung sehingga perlu perlakuan khusus untuk pemberhentian anngkutan umum tersebut
agar tidak menimbulkan kemaacetan.
Mobil, sepeda motor Merupakan kendaraan pribadi yang mapu mengakses bangunan
secara langsung, melalui jaalan bandara kualanamu. Jarak tempuh site perancangan dari bandara kualanamu sekitar 7 km dapat
dicapai sekitar 5 menit perjalanan menggunakan kendaraaan bermotor. Dan dapat ditempuh sekitar 10-15 menit dari simpang tanjung Morawa.
V.2.5 Hirarki ruang
Bangunan private atau bangunan yang tidak semua orang dapat mengunjungi dan memakainya diletakkan paada sudut sehingga tidak
dialalui oleh jalur sirkulasi. Sedangkan bangunan public berupa retail outdoor dan pusat perbelanjaan serta took souvenir diletakkan ditengah
menjadi pusat sirkulasi. Dan untuk area bermain yang memiliki sifaat semi private diletakkan pada suudut belakang kanan site perancangan untuk
memberi kesan semiprivate pada area itu tersendiri dan memberikan suasana nyamaan kaarena cukup jauh dari sumber kebisingan, sekeliling
area rekreasi di buat peredam bunyi berupa pohon yang menambah kesan dan suasana nyaman.
Universitas Sumatera Utara
95
V.2.6 Sirkulasi
Konsep sirkulasi 1 merupakan konsep sirkulasi yang menjadi alternatif pertama konsep sirkulasi pada site perancangan, konsepe sirkulasi ini
memiliki kekurangan dikarenakan, area drop off lebih baik tidak dilalui oleh kendaraaan sehingga menjadi mall penghunbung antara ketiga masa
dan area rekreasi. Gambar 5.4 konsep sirkulasi 1
Gambar 5.5 konsep sirkulasi 2
Universitas Sumatera Utara
96
Konsep sirkulasi 2 hanya memiliki perbedaan pada sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan pada sirkulasi satu yang merupakan drop off pada
konsep sirkulasi 1 menjdi koridor pedestrian pada konsep sirkulasi 2.
V.2.7 Utilitas
Konsep utilitas pada site perancangan, untuk air bersih ground water tank akan di lokasikan di luar bangunan sehingga tidak mengganggu sirkulasi
dan keadaan ruang dalam pada bangunann.
V.2.8 Tata Hijau
Konsep desain taman atau ruang terbuka hijau pada site perancangan didesain pada bagian ujung site perancangan karena apabila dilihat dari
jarak dan sudut yang pas maka bangunan akan menjadi point off view dan pada ujung site saya mendesain ruang terbuka hijau sebagai area rekreasi.
Gambar disamping
merupakan bentukan dan desain landscape awal
yang saya buat untuk perancangan piusat perbelanjaan ini. Setelah diskusi
dan asistensi
bersama dosen
pembimbing maka terjadi perubahan desain tata hijau pada site perancangan.
Gambar disamping
merupakan perubahan
tata hijau
pada site
perancangan yaitu pada koridor pejalan kaki yang sebelumnya merupakan area
drop off, dan pada bentukan landscape pada site perancangan.
Gambar 5.6 tata hijau 1
Gambar 5.7 tata hijau 2
Universitas Sumatera Utara
97
V.3 Konsep Perancangan Bangunan
V.3.1 Pemintakatan bangunan
Zoning diatas mewakili zoning bangunan secara keseluruhan karena zoning perlantai memiliki tipikal yang sama
Kuninng merupakan area servis berupa wctoilet , ruang utilitas,
kantor pengelola,ruang janitor, dll.
Merah merupakan fasilitas berbelanja berupa supermarket, retail, restaurant dan café
Biru merupakan sirkulasi pada bangunan baik sirkulasi horizontal
maupiun sirkulasi vertical berupa taangga, escalator, lift dan koridor pada bangunan.
Gambar 5.8 zoning pada bangunan
Universitas Sumatera Utara
98
V.3.2 Tata ruang dan suasana ruang
Konsep tata ruang pada bangunan dibuat mempunyai interaksi langsung dengan koridor pejalan kaki sehingga memberikan suasana menyatu dengan ruang
terbuka dan membiarkan angin leluasa masuk kedalam bangunan. Dan bagian bangunan yang berhapan langsung dengan koridor dibuat transparan sehingga
memudahkan pengunjung melihatb dari koridor kedalam bangunan.
V.3.3 Sirkulasi
Konsep sirkulasi pada bangunan merupakan sirkulasi melingkar atau sirkulasi tanpa ujung sehingga pengunjung dapat mengelilingi bangunan
tanpa berbalik arah. Sirkulasi ini juga memudahkan pengunjung agar tidak tersesat didalam bangunan
V.3.4 Bentuk
Konsep bentuk ruangan yang ada pada bangun mengikuti bentukan masa sehingga ruangan, ruangan mayoritas berbentuk persegi dan segitiga.
Bentukan ini mendukung sirkulasi sehingga dapat menghasilkan sirkulasai yang maksimal pada bangunan.
Gambar 5.9 pola sirkulasi bangunan
Universitas Sumatera Utara
99
V.3.5 Estetika bentuk
Fasad
Pada fasad bangunan konsep bentukan fasad sesuai dengan tema perancangan ‘Metafora pesawat kertas”, diaplikasikan menjadi
berupa lipatan-lipatan pada fasad bangunan itu sendiri.
Atap Bentukan atap bangunan dibuat seperti bentukan lipatan pada
pesawat kertas sehingga menggambarkan sifat pesawat kertas itu sendiri.
V.4 Konsep Perancangan Struktur Bangunan V.4.1 Konsep dasar struktur dan konstruksi
Konsep struktur bangunan menggunakan gabungan dari struktur bentang lebar yaitu rangka batang dan rigid frame:
Pondasi
Pondasi yang dipakai dalam perancangan pusat perbelanjaan ini adalah pondasi tiang pancang. Penggunaan tang pancang
disesuaikan dengan beban pada bangunan yang merupakan panduan untuk menentukan jenis pondasi yang dapat dipakai dalam
bangunan.
Kolom Kolom menjadi struktur utama yang menopang beban dan
menyalurkannya kepondasi pada bangunan, kolom pada bangunan ini merupakan kolom konkret. Ukuran kolom 50 x 50 cm.
Balok
Balok elemen struktur yang menopang plat lantai dan menyakurkan beban tersebut kekolom. Ukuran balok sekitar 25 x 50 cm.
Rangka atap
Universitas Sumatera Utara
100
Rangka atap merupakan struktur bentang lebar yaitu rangka batang yang ditopang oleh kolom.
V.4.2 Konsep pemilihan jenis struktur, bahan dan sistem konstruksi
Jenis struktur yang dipilih adalah struktur bentang lebar sebagi struktur penopang atap dan rigid frame sebagai struktur penopang beban didalam
bangunan. Kelebihan struktur rangka batang ialah menghasilkan ruangan bebas kolom dengan bentaang yang luas. Sedangkann struktur rigid frame
merupakan struktur yang praktis dan sangan sesuai untuk menopang beban didalam bangunan.
V.4.3 Konsep dan metode membangun dan tahapan pembangunan
Konsep pmbangunan dilakukan dengan bantuan alat konstruksi cangging berupa, tower crane, roller , bulldozer, dll. Tahapan pembangunan
dilakukan sesuai tahapan pembangunan pada umumnya:
Pembersihan lahan
Penggalian
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan struktur
Pekerjaan dinding dan lantai
Pekerjaan bukaan
Pekerjaan asbes
Finishing
Gambar 5.10 struktur atap bangunan
Universitas Sumatera Utara
101
V.4.4 Perhitungan umum dimensi struktur
Perhitungan dimensi struktur berupa
Balok Rumus ukuran tinggi balok induk = 112 bentangan : 112 x 8 meter
: 0,67 : 70 cm Rumus lebar balok = ½ tinggi balok : ½ x 70 cm : 35 cm
Rumus tinggi balok anak = 115 bentangan : 115 x 8 meter : 50 cm Lebar balok anak = ½ x tinggi balok anak : ½ x 50 : 25 cm
Kolom
Penampang kolom = lebar balok + 2x5cm : 35 + 10 : 45 cm, maka dilakukan pembulataann menjadi 50 cm, maka ukuran kolom pada
bangunan ialah 50x50 cm
Tebal plat lantai Ukuran ketebalan plat lantai = 1 40 bentang : 840 : 0.2 meter : 20
cm
Universitas Sumatera Utara
102
V.5 Konsep utilitas bangunan V.5.1 Konsep penyediaan air bersih
Konsep pengadaan air bersih pada bangunan, memakai air PDAM, yang dialokasikan ke dalam water tank, setelah itu di distribusi kebangunan.
V.5.2 Konsep sistem pengolahan limbah
V.5.3 Konsep sistem air hujan dan drainase
Skematik drainase dan sistem air hujan pada bangunan dan site perancangan hingga sampai keriol kota.
Gambar 5.11Skematik sistem air bersih
Gambar 5.12 Skematik sistem pengolahan limbah
Gambar 5.13 Skematik sistem air hujan dan drainase
Universitas Sumatera Utara
103
V.5.4 Konsep sistem penanggulangan kebakaran
V.5.5 Konsep sistem elektrikal
V.5.6 Konsep sistem transportasi vertical
Perhitungan dan kebutuhan lift dan escalator pada bangunan. Gambar 5.14 Skematik sistem kebakaran
Gambar 5.15 Skematik sistem elektrikal
Gambar 5.16 Skematik sistem transportasi vertikal
Universitas Sumatera Utara
104
V.5.7 Konsep sistem penangkal petir
Penangka petir ditletakkan pada atap tiap2 masa bangunan dan didesain dengan sistem dibawah ini.
Gambar 5.17 Skematik sistem penangkal petir
Universitas Sumatera Utara
105
BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR