Komunikasi Hasil Wawancara .1 Komunikasi

69 implementasi adalah untuk dapat mengindentifikasi variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan sebuah implementasi kebijakan. Maka, akan ditemukan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan implementasi, pada gilirannya akan sangat membantu dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan proses implementasi kebijakan kedepannya. George C.Edward mengemukakan bahwa implementasi merupakan tindakan- tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan kebijakan. Akan tetapi pemerintah dalam membuat kebijakan juga harus mengkaji terlebih dahulu apakah kebijakan tersebut dapat memberikan dampak yang buruk atau tidak bagi masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar suatu kebijakan tidak bertentangan dengan masyarakat apalagi sampai merugikan masyarakat. Dalam mengkaji implementasi kebijakan, Edwards memiliki 4 empat variabel yang merupakan faktor untuk mempengaruhi implementasi kebijakan, yakni komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. 4 Empat Variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

A. Komunikasi

Sebagai salah satu faktor penting dalam implementasi sebuah kebijakan adalah sosialisasi kepada pihak-pihak yang melaksanakan maupun yang dikenakan kebijakan tersebut. Hal ini diperlukan agar mereka mengetahui apa saja yang akan dilaksanakan dan bagaimana kegiatan tersebut dilakukan serta apa tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Komunikasi ini dapat dilihat dari penyaluran informasi kepada implementor tentang kebijakan pengadaan barang dan jasa Universitas Sumatera Utara 70 secara elektronik, kejelasan informasi dan konsistensi kebijakan yang dipahami oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE Kota Medan. Dari wawancara yang telah dilakukan, menurut informan proses komunikasi di Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE sudah berjalan dengan baik mulai dari transmisi atau penyampaian informasi, kejelasan informasi, bahkan konsistensi implementor. Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE sesuai dengan penuturan dari informan sudah melakukan sosialisasi walaupun sosialiasi secara langsung yang dilakukan sekarang ini tidak sering seperti pada awal ketika kebijakan ini mulai dilaksanakan. Meski demikian, pihak Layanan Pengadaaan Barang dan Jasa LPSE tetap memberikan informasi yang penting kepada penyedia jasa maupun masyarakat yang membutuhkan informasi melalu website resmi LPSE Kota medan. Selain itu, Layanan Pengadaan Barang dan Jasa selalu membuka pintu kepada setiap orang atau pun penyedia jasa jika ingin belajar mengenai hal-hal yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa secara elektronik secara langung di kantor LPSE. Berdasarkan analisis secara keseluruhan dapat diketahui bahwa indikator komunikasi sudah terpenuhi secara baik,baik komunikasi dikalangan implementator sendiri sebagai pelaksana dari kebijakan maupun kepada penyedia jasa atau masyarakat luas. Hal ini dapat dilihat dari koordinasi setiap pegawai dalam menjalan tugasnya, serta contoh lain yaitu website resmi Layanan Universitas Sumatera Utara 71 Pengadaan Secara Elektronik LPSE yang selalu menampilkan informasi yang terbaru. Dari website tersebut dapatlah kita menilai, bukan hanya komunikasi yang baik saja tetapi prinsip transparansi yang selalu mereka terapkan sudah berhasil. Artinya dalam pemberian informasi tidak ada lagi yang kesannya disembunyikan. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dengan dibentuknya Layanan Pengadaan Secara Elektronik ini bisa dicapai.

B.Sumber Daya

Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya menunjukkan setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia, fasilitas, dan finansial. Ketersediaan sumber daya mempengaruhi efektifitas implementasi suatu program kebijakan tertutama dalam proses implementasi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dan Peraturan Walikota Medan No.38 Tahun 2011 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE.

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah kecukupan baik kualitas maupun kuantitas implementor yang dapat melingkupi seluruh kelompok sasaran. Menurut informan, seluruh sumber daya manusia di Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE Kota Medan sudah memenuhi syarat, baik itu secara kuantitas maupun kualitas para pegawai. Universitas Sumatera Utara 72 Layanan Pengadaan Secara Elektronik menurut informan memiliki pegawai berjumlah 15 orang, dan rata-rata berpendidikan S1. Walau terdapat juga yang tamatan SMA, namun kemampuan mereka dalam bekerja sangat lah membantu LPSE. Berdasarkan analisis, dapat diketahui bahwa sumber daya manusia di Layanan Pengadaan Secara Elektronik sudah cukup baik untuk melaksanakan kebijakan pengadaan barang dan jasa secara elektronik ini. Hal itu juga di dukung dengan dilaksanakannya Pendidikan dan Pelatihan DIKLAT kepada setiap pegawai, sehingga kinerja pegawai di Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE Kota Medan dapat ditingkatkan.

2. Finansial

Sumber daya finansial adalah kecukupan modal investasi atas sebuah program atau kebijakan. Dengan adanya sumber daya finansial juga akan mendukung segala fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung terlaksananya kebijakan atau program. Menurut informan, kecukupan finansial atau dana untuk mendukung pelaksanaan pengadan barang dan jasa secara elektronik E-procurment sudah mencukupi untuk mendukung pelaksanaan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik. Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa sumber daya modal atau finansial di Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE Kota Medan sudah mencukupi, namun akan lebih baik lagi jika ada penambahan dana untuk melengkapi fasilitas Universitas Sumatera Utara 73 yang masih kurang atau memperbaiki fasilitas yang tidak layak pakai. Sehingga dapat mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut.

3. Fasilitas

Menurut masing-masing informan, fasilitas yang terdapat di KantorLayanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE Kota Medan sudah cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang dan jasa secara elektronik. Di LPSE Kota Medan sudah memiliki ruangan khusus untuk administrator dan verifikasi, ruang server, ruang tamu, dan juga ruang bidding. Dan setiap ruangan sudah dilengkapi sarana yang memadai seperti komputer, pendingin ruangan, meja, sampai jaringan internet. Walaupun fasilitas di Layanan Pengadaan Secara Elektronik sudah memadai, namun masih memerlukan penambahan fasilitas berupa server. Karena banyak terdapat masalah teknis dari gangguan serveryang mengakibatkan website LPSE susah untuk di akses.

C. Disposisi