Defenisi Operasional Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Secara Elektronik (E-Procurement) di Kantor Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Medan

29 kebijakan ini dianggap tepat karena memusatkan perhatian pada apa yang sebenarnya dilakukan atau bukan pada apa yang diusulkan atau dimaksudkan. 2. Implementasi kebijakan menurut George C. Edwards III adalah tindakan- tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan kebijakan dengan memperhatikan variabel- variabel berikut: a. Komunikasi b. Disposisi c. Sumber daya d. Struktur Birokrasi 3. Pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik atau E-Procurement adalah sistem pengadaan barang dan jasa yang proses pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi.

2.3 Defenisi Operasional

Definisi operasional sering disebut sebagai suatu proses operasionalisasi konsep. Operasionalisasi konsep berarti menjadikan konsep yang semula bersifat statis menjadi dinamis. Perumusan definisi operasional ditujukan dalam upaya transformasi konsep kedunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat diobservasi. Dalam penelitian ini defnisi operasional diambil dari penjabaran teori yang dikemukan oleh George. C. Edwards III yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Yang terdiri dari :

1. Komunikasi

Universitas Sumatera Utara 30 Komunikasi diperlukan supaya tercipta konsistensi atau keseragaman dari ukuran dasar dan tujuan sehingga implementor mengetahui secara tepat ukuran maupun tujuan kebijakan itu. Komunikasi antar organisasi juga menunjuk adanya tuntutan saling dukung antar institusi yang berkaitan dengan program atau kebijakan. Komunikasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah: a. Kerjasama para implementor b. Metode sosialisasi kebijakan atau program yang digunakan c. Intensitas komunikasi

2. Disposisi atau Sikap

Sikap para implementor sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah kebijakan atau program. Ada pun yang dimaksud dengan sikap implementor yang ditujukan dalam penelitian ini adalah: a. Gambaran komitmen dan kejujuran yang dapat dilihat dari konsistensi antara pelaksanaan kegiatan dengan guideline yang telah ditetapkan. b. Sikap demokratis yang dapat dilihat dari proses kerjasama antar implementor.

3. Sumber Daya

Sumber daya yang memadai baik sumber daya manusia maupun finansial sangat penting dalam menjalankan kebijakan atau program. a. Kemampuan implementor, dengan melihat jenjang pendidikan, pemahaman terhadap tujuan dan sasaran serta aplikasi detail program,kemampuan menyampaikan program dan mengarahkan. Universitas Sumatera Utara 31 b. Ketersedian finansial, dengan melihat kebutuhan dana, prediksi kekuatan dana dan besaran biaya.

4. Struktur Birokrasi

Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting pertama adalah standard operating procedur SOP dan struktur organisasi pelaksana sendiri. a. Ketersediaan SOP yang mudah dipahami. b. Struktur organisasi pelaksana yangmelihat rentang kendali antara pimpinan dan bawahan.

2.4 Sistematika Penulisan