Aplikasi regresi binomial negatif dan generalized poisson dalam mengatasi overdispersion pada regresi poisson (studi kasus data kemiskinan provinsi di Indonesia tahun 2009)
APLIKASI REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN
GENERALIZED POISSON DALAM MENGATASI
OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON
(Studi Kasus Data Kemiskinan Provinsi di Indonesia Tahun 2009)
Fitriana Fadhillah
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
(2)
i
APLIKASI REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN
GENERALIZED POISSON DALAM MENGATASI
OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON
(Studi Kasus Data Kemiskinan Provinsi di Indonesia Tahun 2009)
Skripsi
Sebagai Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Sains
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Fitriana Fadhillah
107094002808
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
(3)
ii
PENGESAHAN PEMBIMBING
APLIKASI REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN
GENERALIZED POISSON DALAM MENGATASI
OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON
(Studi Kasus Data Kemiskinan Provinsi di Indonesia Tahun 2009)
Skripsi
Sebagai satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana sains
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh
Fitriana Fadhillah 107094002808
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Hermawan Setiawan, M. Kom Bambang Ruswandi, M. Stat
NIP. 19740623 199312 2001 NIDN. 0305108301
Mengetahui :
Ketua Program Studi Matematika
Yanne Irene, M. Si NIP. 19741231 200501 2018
(4)
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul “Aplikasi Regresi Binomial Negatif dan Generalized Poisson
Dalam Mengatasi Overdispersion Pada Regresi Poisson” yang ditulis oleh Fitriana
Fadhillah, NIM 107094002808 telah di uji dan dinyatakankan lulus dalam sidang
Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Matematika.
Menyetujui,
Penguji 1 Penguji 2
Gustina Elfiyanti, M.Si Taufik Edy Sutanto, M.ScTech
NIP. 19820820 200901 2006 NIP. 19790530 200604 1002
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Hermawan Setiawan, M. TI Bambang Ruswandi, M. Stat
NIP. 19740623 199312 2001 NIDN. 0305108301
Mengetahui :
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Matematika
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis Yanne Irene, M. Si
(5)
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juni 2011
Fitriana Fadhillah 107094002808
(6)
K a r y a i n i ku per sem ba hka n un t uk
Or a n gt ua ku t er ci n t a y a n g t ela h ba n y a k m en cur a hka n ka si h sa y a n g da n dukunga n ba i k m or i l m a upun m a t er i K edua ka ka kku da n kepon a ka n ku (Sa lsa )
F ebr i y a n a
M ot t o
T i da k a ka n a da r a sa kecew a ji ka sega la n y a di la kuka n den ga n ket ulusa n . T i da k a ka n di t em uka n ka t a sa kit ha t i ji ka ki t a m ur n i m ela kuka n n y a un t uk A llah da n a t a s n a m a A lla h.
“Ja n ga n la h ka li a n ber sika p lem a h da n ja n ga n la h pula ka li a n ber sedi h ha t i , pa da ha l ka li a n la h or a ng-or a n g y a n g pa li n g t i n ggi (der a ja t n y a ) ji ka ka lia n or a n g-or a n g y a n g ber i m a n ”
(7)
v ABSTRAK
Model Regresi Poisson secara umum digunakan untuk menganalisis data cacah yang diasumsikan menyebar Poisson dimana nilai rata-rata dan variansinya sama (equidispersion). Namun seringkali terjadi masalah nilai variansi melebihi nilai rataannya atau lebih dikenal dengan overdispersion. Regresi Poisson yang diterapkan pada data yang mengandung overdispersion akan menghasilkan nilai
standard error yang menjadi underestimate. Model yang sering digunakan untuk
mengatasi masalah overdispersion adalah Regresi Binomial Negatif dan
Generalized Poisson. Regresi Binomial Negatif dan Generalized Poisson dapat
digunakan baik dalam keadaan equidispersion maupun overdispersion. Penaksiran
parameter dapat diperoleh dengan menggunakan metode maximum likelihood
melalui iterasi Newton-Raphson. Beberapa ukuran perbandingan dapat digunakan
untuk membandingkan model Regresi Poisson, Binomial Negatif dan Generalized
Poisson. Kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan provinsi di Indonesia tahun 2009.
Data Jumlah penduduk miskin menunjukkan terjadi overdispersion.
Sehingga pemodelan yang tepat adalah menggunakan Regresi Binomial Negatif
dan Generalized Poisson. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
faktor yang berpengaruh terhadap jumlah penduduk miskin adalah jumlah penduduk. Model Regresi Generalized Poisson memenuhi kriteria kesesuaian model regresi dibandingkan dengan model Regresi Poisson dan Binomial Negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kasus data kemiskinan provinsi di Indonesia tahun 2009, Regresi Generalized Poisson merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan overdispersion.
Kata Kunci : Kemiskinan, Overdispersion, Regresi Poisson, Regresi Binomial Negatif, Regresi Generalized Poisson
(8)
vi ABSTRACT
Poisson regression model is commonly used to analyze count data that is assumed to spread Poisson where the average and variance values are equal (equidispersion). But often there are problems with the variance value exceeds the average or better known as overdispersion. Poisson regression is applied to the data that contains overdispersion will generate the value of standard error becomes underestimate. Models are often used to solve problem of overdispersion are Negative Binomial and Generalized Poisson regression. Negative Binomial and Generalized Poisson regression can be used either in a state equidispersion or overdispersion. Estimation of parameters can be obtained by using maximum likelihood method via Newton-Raphson iteration. Some size comparison can be used to compare the model Poisson, Negative Binomial and Generalized Poisson regression. Studies used in this research was to determine the factors that affect poverty rate in provinces of Indonesia 2009.
Data on the number of poor people show that there were overdispersion. So that proper modeling is to use Negative Binomial and Generalized Poisson Regression. The results showed that the factors which affects the number of poor people is the population, unemployment, number of illiterate population, population who complete elementary, junipr and senior high school. Generalized Poisson Regression model criteria fullfilment regression model compared with Poisson and Negative Binomial Regression models. It can be concluded that for the case of data poverty rate in provinces of Indonesia 2009, Generalized Poisson regression is one solution that can be used to solve problems of overdispersion. Keywords : Poverty, Overdispersion, Poisson Regression, Negative Binomial
(9)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta segenap umatnya.
Penulis sadar bahwa skripsi ini tidak akan selesai bila penulis tidak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan secara langsung maupun dukungan moril dan doa. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarya kepada:
1. Dr. Syopyansyah Jaya Putra, M.Si, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Yanne Irene, M.Si, Ketua Program Studi Matematika dan Ibu Sumainna,
M.Si, Sekretaris Program Studi Matematika.
3. Bapak Hermawan Setiawan, M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing I, yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Bambang Ruswandi, M.Stat, sebagai Dosen Pembimbing II, atas
bimbingan, saran dan bantuannya dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Alm. Ayahanda tercinta yang telah menghabiskan waktu dan tenaga tanpa mengenal batas untuk memberikan yang terbaik bagi penulis agar dapat meraih cita-cita serta segenap kasih sayang dan perhatiannya.
(10)
viii 6. Ibunda tercinta yang selalu memberikan semagat dan dukungan kepada penulis, atas doa, kasih sayang, dorongan, pengertian dan kesabaran yang tak terkira hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh dosen jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan segenap ilmu.
8. Febriyana yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membantu
menyelesaikan skripsi ini serta memberikan dukungan moril dan kesabaran. 9. Dua kakakku, keponakanku (Salsa) dan seluruh keluarga besarku tercinta
yang telah memberikan perhatian, dukungan dan doanya.
10. Seluruh karyawan dan murid Primagama Mayestik yang selalu memberikan dorongan motivasi kepada penulis hingga terselesaikan skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman Matematika 2007 yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat memperbaiki kekurangan yang ada. Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan pihak lain umumnya.
Jakarta, Juni 2011
(11)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN UJIAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
PERSEMBAHAN DAN MOTTO ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Permasalahan ... 3
1.3. Pembatasan Masalah ... 3
1.4. Tujuan Penelitian ... 3
1.5. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1. Kemiskinan ... 6
2.2. Regresi Poisson ... 7
(12)
x
2.4. Regresi Binomial Negatif ... 10
2.5. Regresi Generalized Poisson ... 13
2.6. Penaksiran Parameter ... 15
2.7. Kesesuaian Model Regresi ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19
3.1. Sumber Data ... 19
3.2. Pengujian Signifikansi Model dan Parameter ... 21
3.3. Alur Penelitian ... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26
4.1. Deskripsi Data ... 26
4.2. Regresi Poisson ... 27
4.3. Overdispersion ... 32
4.4. Regresi Binomial Negatif ... 33
4.5. Regresi Generalized Poisson ... 38
4.6. Kesesuaian Model Regresi ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46
5.1. Kesimpulan ... 46
5.2. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA... 48
(13)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Statistik Deskriptif ... 26
Tabel 4.2 : Nilai Parameter Regresi Poisson... 27
Tabel 4.3 : Hasil Uji Overdispersion ... 32
Tabel 4.4 : Nilai Parameter Regresi Binomial Negatif ... 33
Tabel 4.5 : Nilai Parameter Regresi Generalized Poisson ... 38
(14)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Syntax Pengolahan Data Stata Versi Trial ... 49
Lampiran 2 : Output Statistik Deskriptif ... 51
Lampiran 3 : Output Regresi Poisson ... 51
Lampiran 4 : Output Kesesuaian Model Regresi Poisson ... 52
Lampiran 5 : Output Pendeteksian Overdispersion ... 52
Lampiran 6 : Output Regresi Binomial Negatif ... 53
Lampiran 7 : Output Kesesuaian Model Regresi Binomial Negatif ... 53
Lampiran 8 : Output Regresi Generalized Poisson ... 54
Lampiran 9 : Output Kesesuaian Model Regresi Generalized Poisson ... 54
(15)
1
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Model regresi Poisson merupakan salah satu model yang digunakan
untuk memodelkan hubungan antara variabel dependent berupa data cacah
dengan variabel independent berupa data kontinu, diskrit, kategori atau campuran. Dalam model regresi Poisson terdapat beberapa asumsi. Salah satu asumsi yang harus terpenuhi adalah variansi dari variabel dependent sama dengan rataannya (equidispersion), yaitu:
( ) = ( ) =
Namun, dalam analisis data cacah sering dijumpai data yang variansinya lebih kecil atau lebih besar dari rataan. Keadaan ini lebih dikenal dengan
underdispersion atau overdispersion. Regresi Poisson yang diterapkan pada
data yang mengandung overdispersion akan menghasilkan nilai standard
error yang menjadi turun atau underestimate [4]. Pendekatan yang dapat
digunakan untuk menangani overdispersion pada regresi Poisson adalah regresi Binomial Negatif dan regresi Generalized Poisson.
Hasil penelitian Dimas Haryo Pamungkas (2003) menyatakan bahwa saat terjadi overdispersion pada data, regresi Binomial Negatif lebih baik digunakan dibandingkan regresi Poisson [7]. Sedangkan pada penelitian Ega Prihastari (2008), saat terjadi underdispersion dan overdispersion pada data, regresi Generalized Poisson lebih baik digunakan dibandingkan regresi Poisson [8]. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
(16)
2 membandingkan regresi Poisson, Binomial Negatif dan Generalized Poisson pada data yang mengandung overdispersion. Model yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kemiskinan penduduk Indonesia tahun 2009.
Tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia membuat pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap upaya pengentasan kemiskinan. Untuk menurunkan tingkat kemiskinan terlebih dahulu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan, sehingga dapat dirumuskan kebijakan yang efektif untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia antara lain Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk dan Pendidikan [10].
Dalam penelitian ini akan dijelaskan hubungan antara jumlah
penduduk miskin (variabel dependent) dengan faktor-faktor yang
berpengaruh (variabel independent) yaitu jumlah penduduk, pengangguran, angka melek huruf penduduk, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat dan penduduk tamat SM/sederajat.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia dapat dikatakan masih cukup tinggi namun jarang sekali terjadi dalam ruang sampel besar. Sehingga hubungan antara jumlah penduduk miskin dengan faktor-faktor yang berpengaruh dapat dilihat melalui regresi Poisson.
(17)
3 1.2 Permasalahan
Rumusan masalah penelitian ini dapat dirinci ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh overdispersion pada regresi Poisson dalam data kemiskinan Indonesia tahun 2009.
b. Bagaimana penerapan Regresi Poisson, regresi Binomial Negatif dan regresi Generalized Poisson pada data kemiskinan Indonesia tahun 2009 yang mengandung overdispersion.
c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi angka kemiskinan di Indonesia tahun 2009.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar dalam pembahasan tidak terlalu luas dan hasilnya dapat mendekati pokok permasalahan, maka dalam penulisan hanya akan
membahas overdispersion pada data kemiskinan, faktor-faktor yang
mempengaruhi angka kemiskinan di Indonesia tahun 2009 serta analisis yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh pada waktu penelitian.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisa adanya pengaruh overdispersion pada regresi Poisson dalam data kemiskinan Indonesia tahun 2009.
b. Untuk membandingkan penerapan regresi Poisson, regresi Binomial
Negatif dan regresi Generalized Poisson pada data kemiskinan Indonesia tahun 2009 yang mengandung overdispersion.
(18)
4
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan di
Indonesia tahun 2009. 1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis serta manfaat praktis digunakan untuk perbaikan bagi pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah (Pemda) yang bersangkutan. Manfaat penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan studi lanjutan yang
relevan dan bahan kajian ke arah pengembangan, serta kultur yang
berkembang. Pembahasan tentang indikator yang berkaitan dengan angka kemiskinan, diharapkan dapat menjadi masukan untuk peningkatan pembangunan sosial di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memiliki kontribusi sebagai berikut:
a. Bagi Pemerintah
1) Sebagai dasar perencanaan terutama yang terkait dengan masalah faktor-faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan di Indonesia tahun 2009.
2) Dapat memberikan sumbangan penelitian dalam membantu mengatasi angka kemiskinan yang dihadapi, melalui kebijakan yang
(19)
5 b. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model pengembangan faktor-faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan. Serta menambah pengetahuan bagi penulis dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah di dapat selama kuliah. c. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan perbandingan bagi pembaca yang sedang melakukan penelitian.
(20)
6
BAB II
LANDASAN TEORI2.1 Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang harus menjadi perhatian pemerintah di negara manapun. Secara umum, kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar pada setiap aspek kehidupan [2]. Badan Pusat Statistik (BPS) mendasarkan pada besarnya rupiah yang dibelanjakan perkapita/bulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan non makanan [1].
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia akan berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi suatu wilayah. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dapat dilihat dari jumlah penduduknya [2]. Perkembangan jumlah penduduk dapat menjadi faktor pendorong dan penghambat pembangunan. Faktor pendorong karena memungkinkan semakin banyaknya tenaga kerja. Sedangkan penduduk disebut faktor penghambat pembangunan karena akan terdapat banyak pengangguran. Dalam kaitannya dengan kemiskinan, jumlah penduduk yang besar justru akan menambah tingkat kemiskinan. Fakta menunjukkan, beberapa Negara dengan jumlah penduduk yang besar, tingkat kemiskinannya juga lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk sedikit.
(21)
7 Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikannya. Dengan melakukan investasi pendidikan, maka akan meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas akan meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang cukup akan mampu mengangkat kehidupan seseorang dari kemiskinan.
2.2 Regresi Poisson
Regresi Poisson termasuk ke dalam Generalized Linear Models dan merupakan salah satu bentuk regresi yang digunakan untuk model data cacah. Variabel dependent dalam persamaan tersebut menyatakan data cacah [4].
Jika ingin diketahui hubungan antara variabel dependent dan buah
variabel independent , , …, . Diberikan sampel sebesar pengamatan
yaitu , , …, , ; = 1, 2, …, dan = 1, 2, …, . Pengamatan
ke- dari variabel , , …, adalah , , …, . Pengamatan ke- dari
variabel adalah .
Jika merupakan variabel acak untuk data cacah dengan = 1, 2, ..., , dimana menyatakan banyaknya data dan mengikuti distribusi Poisson. Maka fungsi kepadatan peluangnya adalah:
( ; ) =
! (2.1) Untuk > 0, dengan merupakan rataan dari variabel dependent .
Fungsi peluang Poisson termasuk keluarga eksponensial, sehingga dapat dituliskan dalam bentuk:
( ; ) = [ ( ) − ]
(22)
8 Berdasarkan fungsi peluang di atas, maka diperoleh fungsi penghubung (Link
Function) yaitu:
= ( ) = (2.3) Asumsi yang harus dipenuhi pada model regresi Poisson yaitu:
( ) = ( ) = = ( ) (2.4) Dengan adalah vektor yang berukuran x1 yang menjelaskan variabel
independent dan adalah vektor berukuran x1 merupakan parameter
regresi. Sehingga fungsi kepadatan peluang regresi Poisson adalah sebagai berikut:
( ; ) = [ − ( ) ]
! (2.5) Nilai harapan yang bergantung pada variabel independent adalah .
Taksiran parameter koefisien regresi Poisson dapat dilakukan dengan menggunakan Maximum Likelihood Estimation (MLE). Fungsi log likelihood untuk regresi Poisson dapat ditulis sebagai:
ℓ( ; ) = ∑ [ ( )− − ( !) ] (2.6)
dimana = ( )
ℓ( ; ) = ∑ [ ( ) − ( ) − ( !) ] (2.7) Dengan demikian, penaksir maximum likelihood dapat diselesaikan dengan memaksimumkan model log likelihoodℓ( ; ), yaitu:
ℓ( ; ) = ∑ ( − ) = 0 , = 1, 2, …, (2.8) dan
(23)
9 2.3 Overdispersion
Pada model regresi Poisson terdapat asumsi yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah asumsi kesamaan antara rataan dan variansi dari variabel dependent, yang disebut juga equidispersion. Namun, dalam analisis data cacah seringkali dijumpai data yang variansinya lebih besar dari rataannya (overdispersion).
Jika pada data cacah terjadi overdispersion namun tetap digunakan regresi Poisson, akan berpengaruh pada nilai standard error yang menjadi turun atau underestimate, sehingga kesimpulannya menjadi tidak valid [4]. Fenomena overdispersion dapat dituliskan:
( ) > ( )
Overdispersion dapat diindikasikan dengan nilai deviance dan
pearson chi-squares yang dibagi dengan derajat bebasnya. Jika kedua nilai
tersebut lebih dari 1, maka dikatakan terjadi overdispersion pada data [6]. Terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
overdispersion, yaitu:
1. Deviance
= ; = 2∑ −( − ) (2.10)
Dimana = − dengan merupakan banyaknya parameter
termasuk konstanta, merupakan banyaknya pengamatan dan adalah
(24)
10
2. Pearson Chi-Squares
= ; = ∑ ( )
( ) (2.11)
Dimana = − dengan merupakan banyaknya parameter
termasuk konstanta, merupakan banyaknya pengamatan dan
adalah Pearson Chi-Squares [5].
Jika dan bernilai lebih dari 1 maka terjadi overdispersion pada data. 2.4 Regresi Binomial Negatif
Model Regresi Binomial Negatif merupakan suatu model regresi yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara sebuah variabel dependent yang berupa data cacah dengan satu atau lebih variabel independent. Regresi
Binomial Negatif dapat digunakan baik dalam keadaan equidispersion
ataupun overdispersion [5].
Jika ingin diketahui hubungan antara variabel dependent dan buah
variabel independent , , …, . Diberikan sampel sebesar pengamatan
yaitu , , …, , ; = 1, 2, …, dan = 1, 2, …, . Pengamatan
ke- dari variabel , , …, adalah , , …, . Pengamatan ke- dari
(25)
11
Jika menyebar Poisson dengan parameter dan terdapat variabel
random berdistribusi gamma dengan parameter dan rataan 1. Maka
fungsi peluang bersama Poisson Gamma adalah:
( ; ) = ( )
! Γ( )
=
( ) ( ) ∫
( ) ( )
misal = ( + ) maka =
( ) . Sehingga = ( )
Diperoleh,
=
( ) ( ) ∫ ( ) ( )
=
( ) ( ) ( ) ∫
( )
=
( ) ( ) ( ) Γ( + )
=
( ) ( )
( ) ( )
= ( )
( ) ( )
Jika inverse dari adalah dan = . Sehingga fungsi kepadatan peluang
Binomial Negatif menjadi:
( ; , ) =
( ) ( ) (2.12)
Rataan dan variansi dari Binomial Negatif adalah ( ) = dan ( ) =
(26)
12
Jika = 0, maka rataan dan variansinya akan sama, ( ) =
( ). Jika > 0, maka variansinya akan melebihi rataannya, ( ) > ( ) [5].
Jika diasumsikan bahwa ( | ) = = ( ). Dengan
adalah vektor yang berukuran x1 yang menjelaskan variabel independent dan adalah vektor berukuran x1 merupakan parameter regresi. Maka model log likelihood untuk regresi Binomial Negatif dapat dituliskan sebagai:
ℓ( ; , ) =
1 + −
1
( 1 + ) + Γ + 1
− Γ( + 1) − Γ (2.13)
dimana = ( )
ℓ( ; , ) = ( )
1 + ( ) −
1
1 + ( )
+ Γ + − Γ( + 1) − Γ (2.14) Dengan demikian, penaksir maximum likelihood dapat diselesaikan dengan
memaksimumkan model ℓ( ; , ), yaitu:
ℓ( ; , ) = ∑ ( ) = 0, = 1, 2, …, (2.15)
ℓ( ; , ) = − ∑ ( )
( ) , , = 1, 2, …, (2.16)
dan
(27)
13
ℓ ; ,
= ∑ − ( ) ( ) ( )
( ) + 2 ( 1 + ) +
+ − (2.18)
Fungsi digamma merupakan turunan pertama dari fungsi log-gamma Γ( ).
Fungsi trigamma merupakan turunan kedua dari Γ( ) [4].
2.5 Regresi Generalized Poisson
Model Regresi Generalized Poisson merupakan suatu model regresi yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara sebuah variabel
dependent yang berupa data cacah dengan satu atau lebih variabel
independent. Regresi Generalized Poisson dapat digunakan baik dalam
keadaan underdispersion, equidispersion ataupun overdispersion [5].
Jika ingin diketahui hubungan antara variabel dependent dan buah
variabel independent , , …, . Diberikan sampel sebesar pengamatan
yaitu , , …, , ; = 1, 2, …, dan = 1, 2, …, . Pengamatan
ke- dari variabel , , …, adalah , , …, . Pengamatan ke- dari
variabel adalah .
Fungsi kepadatan peluang distribusi Generalized Poisson adalah:
( ; , ) = ( )
!
( )
(2.19)
Dengan ( ) = dan ( ) = ( 1 + ) . Dengan merupakan
(28)
14
Generalized Poisson merupakan perluasan dari Poisson. Dengan
merupakan parameter dispersi. Jika = 0, maka ( ) = ( ). Jika
> 0 maka ( ) > ( ). Jika < 0 maka ( ) < ( ) [5].
Jika diasumsikan bahwa ( | ) = = ( ). Dengan
adalah vektor yang berukuran x1 yang menjelaskan variabel independent dan adalah vektor berukuran x1 merupakan parameter regresi. Maka model log likelihood untuk regresi Generalized Poisson dapat dituliskan sebagai:
ℓ( ; , ) = ∑ + ( −1) ( 1 + ) −
( ) − ( !) (2.20)
dimana = ( )
ℓ( ; , ) = ∑ + ( −1) ( 1 + )−
( ) − ( !) (2.21)
Dengan demikian, penaksir maximum likelihood, dapat diselesaikan
dengan memaksimumkan model ℓ( ; , ), yaitu:
ℓ( ; , ) = ∑ ( )
( ) = 0, = 1, 2, …, (2.22)
ℓ( ; , ) = − ∑
( ) , , = 1, 2, …, (2.23)
dan
ℓ( ; , ) = ∑ − + ( )− ( )
( ) = 0 (2.24)
ℓ( ; , ) = ∑ −
( ) +
( ) ( ) −
( )
(29)
15 2.6 Penaksiran Parameter
Penaksiran parameter untuk regresi Poisson, Binomial Negatif dan
Generalized Poisson menggunakan iterasi Newton-Raphson [4]. Penurunan
algoritma didasarkan pada modifikasi dua orde deret taylor dengan fungsi log
likelihood. Bentuk dari deret Taylor yaitu:
( ) = ( ) + ( − ) ( ) + ( )
! "( ) +
( )
! ′′′( ) + ⋯ (2.26) Jika dipotong sampai orde kedua menjadi:
( ) = ( ) + ( − ) ′( ) (2.27)
Untuk menentukan nilai dapat menggunakan perluasan deret Taylor
berupa ( ) = 0 [9].
0 = ( ) + ( − ) ′( ) (2.28) atau
= − ( )
( ) (2.29) Metode Newton-Raphson menerapkan estimasi di atas dengan menggunakan nilai turunan pertama dan kedua dari fungsi log likelihood sebagai dasar estimasi parameter, yaitu:
= − ℓ( )
ℓ( ), = 1, 2, …, (2.30)
Dengan dan adalah vektor untuk = , , …, pada iterasi ke
dan ke −1 untuk iterasi Newton-Raphson. Turunan pertama dari fungsi
log likelihood, ℓ( ) , untuk regresi Poisson, Binomial Negatif dan
(30)
16 Turunan kedua dari fungsi log likelihood, ℓ( ), untuk regresi Poisson, Binomial Negatif dan Generalized Poisson terdapat pada Persamaan (2.9), (2.16) dan (2.23).
Penaksiran parameter dispersi, untuk memaksimumkan ℓ( ; , )
terhadap pada regresi Binomial Negatif dapat menggunakan iterasi
Newton-Raphson.
= − ℓ( −1)
ℓ( ) (2.31)
Untuk memaksimumkan ℓ( ; , ) terhadap pada regresi Binomial Negatif
dapat menggunakan iterasi Newton-Raphson. = − ℓ( −1)
ℓ( ) (2.32) Turunan pertama dari fungsi ℓ( ) dan ℓ( ) untuk regresi Binomial Negatif dan Generalized Poisson terdapat pada Persamaan (2.17) dan (2.24).
Turunan kedua dari fungsi ℓ( ) dan ℓ( ) untuk regresi Binomial
Negatif dan Generalized Poisson terdapat pada Persamaan (2.18) dan (2.25). Secara umum, model Regresi Poisson, Binomial Negatif dan
Generalized Poisson untuk menganalisis data adalah:
, , …, = + + + …+ (2.33)
Atau dapat ditulis dengan:
, , …, = + + + …+
(31)
17 Nilai residual didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai yang diamati ( )
dengan nilai hasil prediksi atau ( ). Sehingga, Residual = − atau Residual = ( − ) .
2.7 Kesesuaian Model Regresi
Ketika ketiga model regresi telah didapatkan, selanjutnya adalah membandingkan model tersebut untuk mencari model yang terbaik yang dapat digunakan. Pengukuran yang sering digunakan adalah likelihood ratio
tests, Akaike Information Criteria (AIC) dan Bayesian Schwartz Information
Criteria (BIC) [4].
Uji likelihood ratio tests ( ) biasa digunakan untuk uji perbandingan
model. Uji nilai likelihood ratio tests ( ) yang menunjukkan penolakan H0
berarti model tersebut lebih baik, karena mengindikasikan terjadinya
overdispersion pada data.
Nilai AIC dapat didefinisikan sebagai:
AIC = −2 ℓ − (2.35)
Nilai log likelihood untuk model yang mengandung seluruh variabel
independent adalah ℓ . Banyaknya parameter termasuk konstanta dinyatakan
dengan . Dalam pengukuran ini, jika nilai AICA < AICB, maka model A
(32)
18 Nilai BIC dapat didefinisikan sebagai:
BIC = −2ℓ + ( ) (2.36) Nilai log likelihood untuk model yang mengandung seluruh variabel
independent adalah ℓ . Banyaknya parameter termasuk konstanta dinyatakan
(33)
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data berasal dari hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel dependent
Dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk miskin dengan ukuran jiwa.
b. Variabel independent
Adapun variabel independent dalam penelitian ini adalah: 1. Jumlah penduduk ( ) yang diukur dalam satuan jiwa.
Adalah jumlah penduduk yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap serta yang sudah diakui secara sah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
(34)
20 2. Pengangguran ( ) yang diukur dalam ukuran persentase.
Adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja tetapi berharap mendapatkan pekerjaan. Terdiri dari penduduk yang mencari pekerjaan, penduduk yang mempersiapkan usaha, penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan penduduk yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
3. Angka Melek Huruf Penduduk ( ) yang diukur dalam ukuran
persentase.
Adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis, dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas.
4. Penduduk Tamat SD/Sederajat ( ) yang diukur dalam ukuran
persentase.
Adalah penduduk yang tamat pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah dan sederajat yang ditandai dengan sertifikat/ijazah.
5. Penduduk tamat SMP/Sederajat ( ) yang diukur dalam ukuran
persentase.
Adalah penduduk yang tamat pada jenjang pendidikan SMP Umum, Madrasah Tsanawiyah, SMP kejuruan dan sederajat yang ditandai dengan sertifikat/ijazah.
(35)
21
6. Penduduk tamat SM/Sederajat ( ) yang diukur dalam ukuran
persentase.
Adalah penduduk yang tamat pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Madrasah Aliyah dan sederajat yang ditandai dengan
sertifikat/ijazah.
3.2 Pengujian Signifikansi Model dan Parameter
a. Pengujian Signifikansi Model
Setelah taksiran parameter dari model regresi diketahui, selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi model. Pengujian yang dilakukan adalah uji rasio likelihood, dengan hipotesis:
H0 : = = . . . = = 0
H1 : ∃ ≠0 = 1, 2, 3, …,
Statistik uji yang dilakukan adalah:
= 2 ℓ − ℓ (3.1) Dengan ℓ adalah log likelihood untuk model yang mengandung seluruh variabel independent dan ℓ adalah log likelihood untuk model yang tidak mengandung variabel independent.
Pada kondisi H0 statistik uji mendekati distribusi chi-square
( ) dengan derajat bebas . Aturan keputusannya adalah H0 ditolak
pada tingkat signifikansi 0.05 jika > . ; . Penolakan H0 pada
(36)
22
parameter di antara , , . . ., yang signifikan pada tingkat
signifikansi 0.05 atau dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut cocok untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent pada tingkat signifikansi 0.05.
b. Pengujian Signifikansi Parameter dalam Model
Setelah dilakukan pengujian signifikansi model, selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi masing-masing parameter dari model. Pengujian yang dilakukan adalah uji Wald, dengan hipotesis:
H0 : = 0
H1 : ∃ ≠0 = 1, 2, …,
Statistik uji yang digunakan adalah:
= (3.2)
Dengan adalah nilai taksiran parameter dan adalah nilai
taksiran standard error dari .
Pada kondisi H0, statistik uji mendekati distribusi chi-square
( ) dengan derajat bebas 1. Aturan keputusannya adalah H0 ditolak
pada tingkat signifikansi 0.05 jika > . ; . Penolakan H0 pada
tingkat signifikansi 0.05 berarti bahwa variabel independent untuk suatu tertentu dengan = 1, 2, …, memiliki kontribusi terhadap variabel dependent pada tingkat signifikansi 0.05.
(37)
23
c. Pengujian Signifikansi Parameter Dispersi pada Model
Pengujian signifikansi untuk parameter dispersi dilakukan untuk
menentukan apakah kondisi kesamaan rataan dan variansi
(equidispersion) terpenuhi atau tidak. Kondisi equidispersion terjadi
apabila nilai = 0 dan = 0 terpenuhi.
Untuk pengujian parameter dispersi pada regresi Binomial Negatif hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : = 0
H1 : > 0
Untuk pengujian parameter dispersi pada regresi Generalized Poisson hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : = 0
H1 : ≠ 0
Dengan merupakan parameter dispersi untuk regresi Binomial Negatif dan merupakan parameter dispersi untuk Generalized Poisson. Misalkan taksiran log likelihood untuk model yang mengandung seluruh variabel independent pada regresi Poisson, Binomial Negatif dan
Generalized Poisson adalah ℓ , ℓ dan ℓ .
Pada model regresi Binomial Negatif, statistik uji yang digunakan adalah:
(38)
24 Pada model regresi Generalized Poisson, statistik uji yang digunakan adalah:
= 2 ℓ − ℓ (3.4) Pada kondisi H0, statistik uji mendekati distribusi chi-square
( ) dengan derajat bebas 1. Aturan keputusannya adalah H0 ditolak
pada tingkat signifikansi 0.05 jika > . ; . Penolakan H0 berarti pada
tingkat signifikansi 0.05 berarti bahwa model regresi Binomial Negatif atau Generalized Poisson lebih tepat digunakan dibandingkan model regresi Poisson.
(39)
25 3.3 Alur Penelitian
underdispersion
equidispersion/ overdispersion
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Mulai
Pengumpulan Data
Regresi Poisson Uji
Asumsi
Regresi Generalized
Poisson
1. Regresi Binomial Negatif 2. Regresi Generalized Poisson
1. Uji Signifikansi Model 2. Uji Signifikansi Parameter 3. Uji Signifikansi Parameter
Dispersi
Model Terbaik
(40)
26
BAB IV
PEMBAHASAN4.1 Deskripsi Data
Untuk melihat karakteristik dari masing-masing variabel maka ditampilkan statistika deskriptif yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Statistika Deskriptif
Variabel Rata-rata Variansi Min Maks
Penduduk Miskin ( ) 985756.4 2.35x1012 76630 6022590
Jumlah Penduduk ( ) 7011197 1.04x1014 743860 4.15x107
Pengangguran ( ) 7.235758 7.072094 3.13 14.97
Angka Melek Huruf ( ) 92.84364 64.65102 58.31 99.38
Penduduk Tamat
SD/Sederajat ( ) 48.4797 54.7914 32.41 62.36
Penduduk Tamat
SMP/Sederajat ( ) 39.82 36.44922 21.9 47.8
Penduduk Tamat
SM/Sederajat ( ) 8.650303 12.83698 2.89 16.13
Persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2009 tercatat sebesar 14.15% atau 32.529.970. Distribusi jumlah penduduk miskin tertinggi tahun 2009 untuk setiap provinsi di Indonesia terjadi pada provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk miskin sebesar 6.022.590 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk miskin terendah pada tahun 2009 terjadi pada provinsi Bangka Belitung dengan jumlah penduduk miskin sebesar 76.630 jiwa.
(41)
27 4.3 Regresi Poisson
a. Hasil Pengolahan Data
Setelah melakukan pengolahan data, diperoleh nilai untuk
parameter , , , , , , pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Nilai Parameter Regresi Poisson
Parameter estimate Std. error
Konstanta ( ) 52.82108 0.456093 -
Jumlah Penduduk ( ) 8.04 10-8 1.55x10-11 26905972.94
Pengangguran ( ) 0.0033977 0.0000998 34.045
Angka Melek Huruf ( ) -0.0237666 0.0000629 142768.64
Penduduk Tamat
SD/Sederajat ( ) -0.3710933 0.0045578 6629.117
Penduduk Tamat
SMP/Sederajat ( ) -0.3997937 0.0045677 7660.846
Penduduk Tamat
SM/Sederajat ( ) -0.3207848 0.0045712 4924.556
ℓ -2.21 107
ℓ -2629140
Model regresi Poisson yang dihasilkan adalah:
̂( , , …, ) = 52.82108 + 8.04x10-8 + 0.0033977 -
0.0237666 - 0.3710933 - 0.3997937 -
(42)
28 Pada model terlihat bahwa nilai taksiran parameter model untuk angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat dan penduduk tamat SM/sederajat bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel tersebut dengan log rata-rata dari jumlah penduduk miskin berbanding terbalik. Jika terjadi kenaikan angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat dan penduduk tamat SM/sederajat maka log rata-rata penduduk miskin akan menurun. Sedangkan nilai taksiran parameter model untuk jumlah penduduk dan pengangguran bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel tersebut dengan log rata-rata dari jumlah penduduk miskin berbanding lurus. Jika terjadi kenaikan jumlah penduduk dan pengangguran maka log rata-rata penduduk miskin akan meningkat.
b. Uji Signifikansi Model
Pengujian signifikansi model dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi Poisson tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk, pengangguran, angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat serta penduduk tamat SM/sederajat.
Hipotesis:
H0 : = = ... = 0
(43)
29 Statistik uji yang digunakan untuk pengujian tersebut adalah:
= 2 ℓ − ℓ
= 2(-2629140-(-2.21x107))
= 2(19470860) = 38941720
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 6 diperoleh nilai . ; = 12.59. Nilai = 38941720 > . ; = 12.59, maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 0.05. Sehingga, model
tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk, pengangguran, angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat serta penduduk tamat SM/sederajat.
c. Uji Signifikansi Parameter
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi masing-masing parameter dari model regresi Poisson.
Hipotesis:
H0 : = 0 = 1, 2, …, 6
H1 : ≠ 0
Berdasarkan Persamaan (3.2) diperoleh:
1) =
( ) = .
. = 26905972.94
2) =
( ) = .
. = 34.045
3) =
( ) = .
(44)
30
4) =
( ) = .
. = 6629.117
5) =
( ) = .
. = 7660.846
6) =
( ) = .
. = 4924.556
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 1 diperoleh nilai . ; = 3.841.
Aturan keputusan:
1) = 26905972.94 > . ; = 3.841, maka H0 ditolak
2) = 34.045 > . ; = 3.841, maka H0 ditolak
3) = 142768.64 > . ; = 3.841, maka H0 ditolak
4) = 6629.117 > . ; = 3.841, maka H0 ditolak
5) = 7660.846 > . ; = 3.841, maka H0 ditolak
6) = 4924.556 > . ; = 3.841, maka H0 ditolak
Parameter , , , , , signifikan pada tingkat signifikansi 0.05.
Artinya, pada tingkat signifikansi 0.05 jumlah penduduk, pengangguran, angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat serta penduduk tamat SM/sederajat memiliki kontribusi terhadap jumlah penduduk miskin.
(45)
31
d. Interpretasi Parameter
Karena seluruh parameter dalam model regresi Poisson signifikan pada tingkat signifikansi 0.05, maka seluruh parameter dapat diinterpretasi.
1) Interpretasi = 8.04x10-8
Untuk setiap kenaikan jumlah penduduk sebanyak 1 jiwa, dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata jumlah penduduk miskin cenderung bertambah sebesar (8.04 10-8) ≈ 1 jiwa.
2) Interpretasi = 0.0033977
Untuk setiap kenaikan pengangguran sebanyak 1 persen, dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata jumlah penduduk
miskin cenderung bertambah sebesar (0.0033977) ≈ 1 jiwa.
3) Interpretasi = -0.0237666
Untuk setiap kenaikan angka melek huruf penduduk sebanyak 1 persen, dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata
jumlah penduduk miskin cenderung berkurang sebesar
(-0.0237666) ≈ 1 jiwa.
4) Interpretasi = -0.3710933
Untuk setiap kenaikan penduduk yang tamat SD/sederajat sebanyak 1 persen, dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata
jumlah penduduk miskin cenderung berkurang sebesar
(46)
32
5) Interpretasi = -0.3997937
Untuk setiap kenaikan penduduk tamat SMP/Sederajat sebanyak 1 persen, dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata
jumlah penduduk miskin cenderung bertambah sebesar
(-0.3997937) ≈ 1 jiwa.
6) Interpretasi = -0.3207848
Untuk setiap kenaikan penduduk tamat SM/Sederajat sebanyak 1 persen, dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata
jumlah penduduk miskin cenderung berkurang sebesar
(-0.3207848) ≈ 1 jiwa. 4.4 Overdispersion
Overdispersion pada data kemiskinan tahun 2009 ditunjukkan pada
Tabel 4.1 dimana variansi lebih besar dari rataan . Selain itu, fenomena
overdispersion pada data kemiskinan tahun 2009 dapat dilihat berdasarkan
nilai Pearson Chi-Squares dan Deviance yang dibagi dengan derajat bebasnya bernilai lebih dari 1.
Tabel 4.3 Hasil Uji Overdispersion
Goodness of Fit Statistik
5257833 22
5265652 22
Berdasarkan Persamaan (2.10) dan (2.11) didapatkan =
238992.409 dan = 239347.818 atau jauh di atas 1. Sehingga dapat disimpulkan terjadi overdispersion pada data.
(47)
33 4.5 Regresi Binomial Negatif
a. Hasil Pengolahan Data
Setelah melakukan pengolahan data, diperoleh nilai untuk
parameter , , , , , , pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Nilai Parameter Regresi Binomial Negatif
Parameter estimate Std. error
Konstanta ( ) 100.7498 196.8678 -
Jumlah Penduduk ( ) 9.18 10-8 1.19 10-8 59.51
Pengangguran ( ) 0.0259301 0.045808 0.32
Angka Melek Huruf ( ) -0.0308432 0.0282524 1.192
Penduduk Tamat
SD/Sederajat ( ) -0.8454549 1.969745 0.184
Penduduk Tamat
SMP/Sederajat ( ) -0.8791235 1.972733 0.199
Penduduk Tamat
SM/Sederajat ( ) -0.7888285 1.97907 0.159
ℓ -431.3128
ℓ -407.2713
Model regresi Binomial Negatif yang dihasilkan adalah:
̂( , , …, ) = 100.7498 + 9.18 10-8 + 0.0259301 –
0.0308432 - 0.8454549 - 0.8791235 -
(48)
34 Pada model terlihat bahwa nilai taksiran parameter model untuk angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat dan penduduk tamat SM/sederajat bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel tersebut dengan log rata-rata dari jumlah penduduk miskin berbanding terbalik. Jika terjadi kenaikan angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat dan penduduk tamat SM/sederajat maka log rata-rata penduduk miskin akan menurun. Sedangkan nilai taksiran parameter model untuk jumlah penduduk dan pengangguran bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel tersebut dengan log rata-rata dari jumlah penduduk miskin berbanding lurus. Jika terjadi kenaikan jumlah penduduk dan pengangguran maka log rata-rata penduduk miskin akan meningkat.
b. Uji Signifikansi Model
Pengujian signifikansi model dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi Binomial Negatif tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk, pengangguran, angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat serta penduduk tamat SM/sederajat.
Hipotesis:
H0 : = = ... = 0
(49)
35 Statistik uji yang digunakan untuk pengujian tersebut adalah:
= 2 ℓ − ℓ
= 2(-407.2713-(-431.3128)) = 2(24.0415)
= 48.083
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 6 diperoleh nilai . ; = 12.59. Nilai = 48.083 > . ; = 12.59, maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 0.05. Sehingga,
model tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk, pengangguran, angka
melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat
SMP/sederajat serta penduduk tamat SM/sederajat.
c. Uji Signifikansi Parameter
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi masing-masing parameter dari model regresi Binomial Negatif.
Hipotesis:
H0 : = 0 = 1, 2, …, 6
H1 : ≠0
Berdasarkan Persamaan (3.2) diperoleh:
1) =
( ) = .
. = 59.51
2) =
( ) = .
. = 0.32
3) =
( ) = .
(50)
36
4) =
( ) = .
. = 0.184
5) =
( ) = .
. = 0.199
6) =
( ) = .
. = 0.159
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 1 diperoleh nilai . ; = 3.841.
Aturan keputusan:
1) = 59.51 > . ; = 3.841, maka H0 ditolak
2) = 0.32 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
3) = 1.192< . ; = 3.841, maka H0 diterima
4) = 0.184 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
5) = 0.199 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
6) = 0.159 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
Parameter signifikan pada tingkat signifikansi 0.05. Artinya, pada tingkat signifikansi 0.05 jumlah penduduk memiliki kontribusi terhadap jumlah penduduk miskin.
(51)
37
d. Uji Signifikansi Parameter Dispersi
Hipotesis:
H0 : = 0
H1 : > 0
Statistik uji yang digunakan untuk pengujian tersebut berdasarkan Persamaan (3.3) adalah:
= 2 ℓ − ℓ
= 2(-407.2713 – (-2629140)) = 2(2628732.729)
= 5257465.457
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 1 diperoleh nilai . ; = 3.841. Nilai = 5257465.457 >
. ; = 3.841, maka tolak H0 pada tingkat signifikansi 0.05.
Parameter signifikan pada tingkat signifikansi 0.05. Artinya, model regresi Binomial Negatif lebih baik digunakan dibandingkan dengan model regresi Poisson.
e. Interpretasi Parameter
Parameter yang signifikan pada tingkat signifikansi 0.05 dalam model regresi Binomial Negatif hanyalah parameter , maka interpretasi yang diperlukan adalah interpretasi untuk parameter dan parameter .
(52)
38 1) Interpretasi = 9.18 10-8
Untuk setiap kenaikan jumlah penduduk sebanyak 1 jiwa, dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata jumlah penduduk miskin cenderung bertambah sebesar (9.04 10-8) ≈ 1 jiwa.
2) Interpretasi = 0.2972525
Nilai taksiran yang diperoleh adalah positif. Hal ini
mengindikasikan terjadinya overdispersion.
4.6 Regresi Generalized Poisson
a. Hasil Pengolahan Data
Setelah melakukan pengolahan data, diperoleh nilai untuk
parameter , , , , , , pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Nilai Parameter Regresi Generalized Poisson
Parameter estimate Std. Error
Konstanta ( ) 149.4583 156.8523 -
Jumlah Penduduk ( ) 8.19 10-8 6.83 10-9 11.991
Pengangguran ( ) 0.0123919 0.0448386 0.276
Angka Melek Huruf ( ) -0.0143374 0.0244077 0.345
Penduduk Tamat
SD/Sederajat ( ) -1.342203 1.565608 0.735
Penduduk Tamat
SMP/Sederajat ( ) -1.382839 1.568798 0.777
Penduduk Tamat
SM/Sederajat ( ) -1.29325 1.570368 0.678
ℓ -426.9894
(53)
39 Model regresi Generalized Poisson yang dihasilkan adalah:
̂( , , …, ) = 149.4583 + 8.19 10-8 + 0.0123919 –
0.0143374 - 1.342203 – 1.382839 –
1.29325
Pada model terlihat bahwa nilai taksiran parameter model untuk angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat dan penduduk tamat SM/sederajat bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel tersebut dengan log rata-rata dari jumlah penduduk miskin berbanding terbalik. Jika terjadi kenaikan angka melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat dan penduduk tamat SM/sederajat maka log rata-rata penduduk miskin akan menurun. Sedangkan nilai taksiran parameter model untuk jumlah penduduk dan pengangguran bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel tersebut dengan log rata-rata dari jumlah penduduk miskin berbanding lurus. Jika terjadi kenaikan jumlah penduduk dan pengangguran maka log rata-rata penduduk miskin akan meningkat.
b. Uji Signifikansi Model
Pengujian signifikansi model dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi Generalized Poisson tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk, pengangguran, angka melek huruf, penduduk tamat
(54)
40 SD/sederajat, penduduk tamat SMP/sederajat serta penduduk tamat SM/sederajat.
Hipotesis:
H0 : = = ... = 0
H1 : ∃ ≠0 = 1, 2, …, 6
Statistik uji yang digunakan untuk pengujian tersebut adalah:
= 2 ℓ − ℓ
= 2(-405.8395 - (-426.9894)) = 2(21.1499)
= 42.2998
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 6 diperoleh nilai . ; = 12.59. Nilai = 42.2998 >
. ; = 12.59, maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 0.05. Sehingga,
model tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk, pengangguran, angka
melek huruf, penduduk tamat SD/sederajat, penduduk tamat
SMP/sederajat serta penduduk tamat SM/sederajat.
c. Uji Signifikansi Parameter
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi masing-masing parameter dari model regresi Generalized Poisson.
Hipotesis:
H0 : = 0 = 1, 2, …, 6
(55)
41 Berdasarkan Persamaan (3.2) diperoleh:
1) =
( ) = .
. = 11.991
2) =
( ) = .
. = 0.276
3) =
( ) = .
. = 0.345
4) =
( ) = .
. = 0.735
5) =
( ) = .
. = 0.777
6) =
( ) = .
. = 0.678
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 1 diperoleh nilai . ; = 3.841.
Aturan keputusan:
1) = 11.991 > . ; = 3.841, maka H0 ditolak
2) = 0.276 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
3) = 0.345 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
4) = 0.735 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
5) = 0.777 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
6) = 0.678 < . ; = 3.841, maka H0 diterima
Parameter signifikan pada tingkat signifikansi 0.05. Artinya, pada tingkat signifikansi 0.05 jumlah penduduk memiliki kontribusi terhadap jumlah penduduk miskin.
(56)
42
d. Uji Signifikansi Parameter Dispersi
Hipotesis:
H0 : = 0
H1 : ≠ 0
Statistik uji yang digunakan untuk pengujian tersebut berdasarkan Persamaan (3.3) adalah:
= 2 ℓ − ℓ
= 2(-405.8395 – (-2629140)) = 2(2628734.161)
= 5257468.321
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05
dan derajat bebas 1 diperoleh nilai . ; = 3.841. Nilai =
5257468.321 > . ; = 3.841, maka tolak H0 pada tingkat signifikansi
0.05.
Parameter signifikan pada tingkat signifikansi 0.05. Artinya, model regresi Generalized Poisson lebih baik digunakan dibandingkan dengan model regresi Poisson.
(57)
43
e. Interpretasi Parameter
Parameter yang signifikan pada tingkat signifikansi 0.05 dalam
model regresi Generalized Poisson hanyalah parameter , maka
interpretasi yang diperlukan adalah interpretasi untuk parameter serta untuk parameter .
1) Interpretasi = 8.19 10-8
Untuk setiap kenaikan jumlah penduduk sebanyak 1 jiwa, dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata jumlah penduduk miskin cenderung bertambah sebesar (8.19 10-8) ≈ 1 jiwa.
2) Interpretasi = 0.9979845
Nilai taksiran yang diperoleh adalah positif. Hal ini
mengindikasikan terjadinya overdispersion.
4.7 Kesesuaian Model Regresi
Untuk membandingkan model regresi Poisson, regresi Binomial Negatif dan regresi Generalized Poisson dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Kesesuaian Model Regresi
Kriteria Poisson Binomial
Negatif
Generalized Poisson
Likelihood Ratio - 5257465.457 5257468.321
AIC 5258293 830.5427 827.6789
(58)
44 Berdasarkan nilai likelihood ratio tests antara regresi Poisson dan regresi Binomial Negatif, nilai likelihood ratio statistics dari regresi Binomial Negatif sebesar = 5767616.842 dinyatakan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi Binomial Negatif merupakan model yang lebih baik. Untuk perbandingan lebih lanjut dapat menggunakan nilai AIC dan BIC yang ditunjukkan pada Tabel 4.6. Berdasarkan nilai likelihood ratio, AIC dan BIC, maka pada penelitian ini regresi Binomial Negatif merupakan model yang lebih baik dari regresi Poisson.
Nilai likelihood ratio tests antara regresi Poisson dan regresi
Generalized Poisson sebesar = 5767616.842 dinyatakan signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa model regresi Generalized Poisson merupakan model yang lebih baik. Untuk perbandingan lebih lanjut dapat menggunakan nilai AIC dan BIC yang ditunjukkan pada Tabel 4.6. Berdasarkan nilai likelihood
ratio, AIC dan BIC, maka pada penelitian ini regresi Generalized Poisson
merupakan model yang lebih baik dari regresi Poisson.
Berdasarkan pengujian di atas, regresi Binomial Negatif dan
Generalized Poisson lebih baik dibandingkan model regresi Poisson. Maka
langkah selanjutnya adalah membandingkan model regresi Binomial Negatif
dan Generalized Poisson berdasarkan nilai AIC dan BIC.
Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai AIC dan BIC untuk regresi
Generalized Poisson lebih kecil dibandingkan regresi Binomial Negatif.
Sehingga, pada penelitian ini model regresi Generalized Poisson lebih baik dibandingkan regresi Binomial Negatif.
(59)
45
Gambar 4.1 Hasil Observasi dan Prediksi Regresi
Grafik di atas digunakan untuk melihat hasil prediksi antara regresi Poisson, Binomial Negatif dan Generalized Poisson berdasarkan model yang telah di dapatkan. Pada gambar terlihat bahwa regresi Generalized Poisson lebih mendekati nilai sebenarnya dari jumlah penduduk miskin. Sehingga, untuk data kemiskinan Indonesia tahun 2009 model regresi Generalized Poisson lebih baik digunakan dibandingkan regresi Poisson dan regresi Binomial Negatif.
0 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000
1 2 3 4
R. P R. BN R. GP M iskin
(60)
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jika pada data cacah terjadi overdispersion namun tetap digunakan regresi Poisson akan berpengaruh pada nilai standard error yang menjadi turun atau underestimate seperti yang terlihat pada Tabel 4.2. Sehingga kesimpulannya menjadi tidak valid.
Ketika model telah didapatkan, dilakukan pembandingan model untuk mencari model terbaik yang dapat digunakan. Berdasarkan nilai likelihood
ratio tests, AIC dan BIC, model regresi Generalized Poisson lebih baik
digunakan dibandingkan model regresi Poisson dan Binomial Negatif untuk kasus jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2009.
Model untuk regresi Generalized Poisson yang dihasilkan adalah:
̂( , , …, ) = 149.4583 + 8.19 10-8 + 0.0123919 –
0.0143374 - 1.342203 – 1.382839 –
1.29325
Setelah taksiran parameter dari model regresi Generalized Poisson diperoleh, dilakukan pengujian signifikansi untuk kebaikan model dan parameter yang terdapat dalam model. Pada model regresi Generalized Poisson, variabel jumlah penduduk memiliki kontribusi terhadap jumlah penduduk miskin.
(61)
47 5.2 Saran
Dalam penelitian ini telah dibahas mengenai model regresi Poisson,
Binomial Negatif dan Generalized Poisson dengan metode penaksiran
parameter maximum likelihood. Berdasarkan model regresi Binomial Negatif
dan Generalized Poisson yang dihasilkan masih terdapat parameter yang
dinyatakan tidak signifikan, sehingga model tersebut dirasa kurang tepat.
Selain menggunakan metode penaksiran maximum likelihood, dapat
digunakan metode penaksiran lain yaitu moment. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk membahas metode penaksiran parameter
(62)
48
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Pusat Statistik. Data dan Informasi Kemiskinan 2009, Buku 2: Kabupaten/Kota. Jakarta: BPS. 2009.
[2] Chamsyah, Bachtiar. Pembangunan Sosial untuk Kesejahteraan Masyarakat
Indonesia. Jakarta: Trisakty University Press. 2008.
[3] Hardin, J.W. and J.M. Hilbe. Generalized Linear Models and Extensions. Texas: A Stata Press Publication. 2007.
[4] Hilbe, Joseph M. Negative Binomial Regression 2nd edition. Cambridge: Cambridge University Press. 2011.
[5] Ismail, N and A.A. Jemain. Handling Overdispersion with Negative
Binomial and Generalized Poisson Regression Model. Malaysia: Causalty
Actuarial Society Forum. 2007.
[6] McCullagh, P. and J.A. Nelder. Generalized Linear Models 2nd edition. London: Chapman and Hall. 1989.
[7] Pamungkas, Dimas Haryo. Kajian Pengaruh Overdispersi Dalam Regresi Poisson. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2003.
[8] Prihastari, Ega. Model Regresi Generalized Poisson I. Depok: Universitas Indonesia. 2008.
[9] Munir, Rinaldi. Metode Numerik Revisi Kedua. Bandung: Informatika. 2003.
[10] Usman, Sunyoto. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
(63)
49 LAMPIRAN
Lampiran 1 Syntax STATA versi Trial
Syntax Statistik Deskriptif
tabstat Penduduk Pengangguran AMH SD SMP SM, statistics( mean var min max ) columns(statistics)
Syntax Regresi Poisson
poisson Miskin Penduduk Pengangguran AMH SD SMP SM, nolog technique(nr)
Syntax Kesesuaian Model Regresi Poisson
estat ic, n(29)
Syntax Deviance . estat gof
SyntaxPearson Chi-Squares
. estat gof, pearson
Syntax Regresi Binomial Negatif
nbreg Miskin Penduduk Pengangguran AMH SD SMP SM, dispersion(mean) nolog technique(nr)
(64)
50
Syntax Kesesuaian Model Regresi Binomial Negatif
estat ic, n(29)
Syntax Regresi Generalized Poisson
gpoisson Miskin Penduduk Pengangguran AMH SD SMP SM, nolog technique(nr)
Syntax Kesesuaian Model Regresi Generalized Poisson
(65)
51 Lampiran 2 Output Statistik Deskriptif
Lampiran 3 Output Regresi Poisson
SM 8. 650303 12. 83698 2. 89 16. 13
SMP 39. 82 36. 44922 21. 9 47. 8
SD 51. 5203 54. 7914 37. 64 67. 59
AMH 92. 84364 64. 65102 58. 31 99. 38
Penganggur an 7. 235758 7. 072094 3. 13 14. 97
Penduduk 7011197 1. 04e+14 743860 4. 15e+07
Mi sk i n 985756. 4 2. 35e+12 76630 6022590
var i abl e mean var i ance mi n max
_cons 52. 82108 . 456093 115. 81 0. 000 51. 92715 53. 715
SM - . 3207848 . 0045712 - 70. 18 0. 000 - . 3297442 - . 3118255
SMP - . 3997937 . 0045677 - 87. 53 0. 000 - . 4087461 - . 3908412
SD - . 3710933 . 0045578 - 81. 42 0. 000 - . 3800265 - . 3621602
AMH - . 0237666 . 0000629 - 377. 60 0. 000 - . 02389 - . 0236432
Penganggur an . 0033977 . 0000998 34. 03 0. 000 . 003202 . 0035934
Penduduk 8. 04e- 08 1. 55e- 11 5172. 49 0. 000 8. 04e- 08 8. 04e- 08
Mi ski n Coef . St d. Er r . z P>| z| [ 95% Conf . I nt er val ] Log l i kel i hood = - 2629140. 3 Pseudo R2 = 0. 8810
Pr ob > chi 2 = 0. 0000
LR chi 2(6) = 3. 89e+07
(66)
52 Lampiran 4 Output Kesesuaian Model Regresi Poisson
Lampiran 5 Output Pendeteksian Overdispersion
Deviance
Pearson Chi-Squares
Not e: N=29 used i n cal cul at i ng BI C
. 29 - 2. 21e+07 - 2629140 6 5258293 5258301 Model Obs l l ( nul l ) l l ( model ) df AI C BI C
Pr ob > chi 2(
22
) =
0. 0000
Goodness- of - f i t chi 2 =
5257833
Pr ob > chi 2(
22
) =
0. 0000
Goodness- of - f i t chi 2 =
5265652
(67)
53 Lampiran 6 Output Regresi Binomial Negatif
Lampiran 7 Output Kesesuaian Model Regresi Binomial Negatif
Li kel i hood- r at i o t est of al pha=0: chi bar 2( 01) = 5. 3e+06 Pr ob>=chi bar 2 = 0. 000
al pha . 2972525 . 0745172 . 1818614 . 4858591
/ l nal pha - 1. 213173 . 2506866 - 1. 70451 - . 7218367
_cons 100. 7498 196. 8678 0. 51 0. 609 - 285. 1039 486. 6035
SM - . 7888285 1. 97907 - 0. 40 0. 690 - 4. 667735 3. 090078
SMP - . 8791235 1. 972733 - 0. 45 0. 656 - 4. 74561 2. 987363
SD - . 8454549 1. 969745 - 0. 43 0. 668 - 4. 706084 3. 015175
AMH - . 0308432 . 0282524 - 1. 09 0. 275 - . 0862169 . 0245306
Penganggur an . 0259301 . 045808 0. 57 0. 571 - . 0638519 . 115712
Penduduk 9. 18e- 08 1. 19e- 08 7. 73 0. 000 6. 85e- 08 1. 15e- 07
Mi ski n Coef . St d. Er r . z P>| z| [ 95% Conf . I nt er val ] Log l i kel i hood = - 407. 27134 Pseudo R2 = 0. 0557
Di sper si on = mean Pr ob > chi 2 = 0. 0000 LR chi 2(6) = 48. 08
Negat i ve bi nomi al r egr essi on Number of obs = 29
Not e: N=29 used i n cal cul at i ng BI C
. 29 - 431. 3128 - 407. 2713 8 830. 5427 841. 481 Model Obs l l ( nul l ) l l ( model ) df AI C BI C
(68)
54 Lampiran 8 Output Regresi Generalized Poisson
Lampiran 9 Output Kesesuaian Model Regresi Generalized Poisson
Li kel i hood- r at i o t est of del t a=0: chi bar 2( 1) = 5. 3e+06 Pr ob>=chi bar 2 = 0. 0000
del t a . 9979845 . 0003508 . 9971652 . 9985672
/ t anhdel t a 3. 449517 . 0871204 3. 278764 3. 62027
_cons 149. 4583 156. 8523 0. 95 0. 341 - 157. 9665 456. 883
SM - 1. 29325 1. 570368 - 0. 82 0. 410 - 4. 371115 1. 784615
SMP - 1. 382839 1. 568798 - 0. 88 0. 378 - 4. 457628 1. 691949
SD - 1. 342203 1. 565608 - 0. 86 0. 391 - 4. 410739 1. 726333
AMH - . 0143374 . 0244077 - 0. 59 0. 557 - . 0621755 . 0335008
Penganggur an . 0123919 . 0448386 0. 28 0. 782 - . 0754902 . 1002739
Penduduk 8. 19e- 08 6. 83e- 09 11. 98 0. 000 6. 85e- 08 9. 53e- 08
Mi ski n Coef . St d. Er r . z P>| z| [ 95% Conf . I nt er val ] Log l i kel i hood = - 405. 83947 Pseudo R2 = 0. 0495
Di sper si on = 496. 1582 Pr ob > chi 2 = 0. 0000 LR chi 2(6) = 42. 30
Gener al i zed Poi sson r egr essi on Number of obs = 29
Not e: N=29 used i n cal cul at i ng BI C
.
29 - 426. 9894 - 405. 8395 8 827. 6789 838. 6173
Model Obs l l ( nul l ) l l ( model ) df AI C BI C
(69)
Nama : Fitriana Fadhillah
NIM : 107094002808
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 27 April 1990 Alamat Rumah : Komp. Pelni Blok H1 No.5
Rt 004 Rw 019
Baktijaya – Depok 16418 Phone / Hand Phone : 08998944011/08567171007
Email : [email protected]
Jenis Kelamin : Perempuan
1. S1 : Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2007 – 2011 2. SMA : SMA Islam PB Soedirman, Tahun 2004 – 2007
3. SMP : SMP Islam PB Soedirman, Tahun 2002 – 2004 4. SD : SD Islam PB Soedirman, Tahun 1996 – 2002
DAFTAR RIW AYAT HIDUP
Data Pribadi
(1)
50
Syntax Kesesuaian Model Regresi Binomial Negatif
estat ic, n(29)
Syntax Regresi Generalized Poisson
gpoisson Miskin Penduduk Pengangguran AMH SD SMP SM, nolog technique(nr)
Syntax Kesesuaian Model Regresi Generalized Poisson
(2)
51
Lampiran 2 Output Statistik Deskriptif
Lampiran 3 Output Regresi Poisson
SM 8. 650303 12. 83698 2. 89 16. 13
SMP 39. 82 36. 44922 21. 9 47. 8
SD 51. 5203 54. 7914 37. 64 67. 59
AMH 92. 84364 64. 65102 58. 31 99. 38
Penganggur an 7. 235758 7. 072094 3. 13 14. 97
Penduduk 7011197 1. 04e+14 743860 4. 15e+07
Mi sk i n 985756. 4 2. 35e+12 76630 6022590
var i abl e mean var i ance mi n max
_cons 52. 82108 . 456093 115. 81 0. 000 51. 92715 53. 715 SM - . 3207848 . 0045712 - 70. 18 0. 000 - . 3297442 - . 3118255 SMP - . 3997937 . 0045677 - 87. 53 0. 000 - . 4087461 - . 3908412 SD - . 3710933 . 0045578 - 81. 42 0. 000 - . 3800265 - . 3621602 AMH - . 0237666 . 0000629 - 377. 60 0. 000 - . 02389 - . 0236432 Penganggur an . 0033977 . 0000998 34. 03 0. 000 . 003202 . 0035934 Penduduk 8. 04e- 08 1. 55e- 11 5172. 49 0. 000 8. 04e- 08 8. 04e- 08 Mi ski n Coef . St d. Er r . z P>| z| [ 95% Conf . I nt er val ] Log l i kel i hood = - 2629140. 3 Pseudo R2 = 0. 8810 Pr ob > chi 2 = 0. 0000 LR chi 2(6) = 3. 89e+07 Poi sson r egr essi on Number of obs = 29
(3)
52
Lampiran 4 Output Kesesuaian Model Regresi Poisson
Lampiran 5 Output Pendeteksian Overdispersion
Deviance
Pearson Chi-Squares
Not e: N=29 used i n cal cul at i ng BI C
. 29 - 2. 21e+07 - 2629140 6 5258293 5258301
Model Obs l l ( nul l ) l l ( model ) df AI C BI C
Pr ob > chi 2(
22
) =
0. 0000
Goodness- of - f i t chi 2 =
5257833
Pr ob > chi 2(
22
) =
0. 0000
(4)
53
Lampiran 6 Output Regresi Binomial Negatif
Lampiran 7 Output Kesesuaian Model Regresi Binomial Negatif
Li kel i hood- r at i o t est of al pha=0: chi bar 2( 01) = 5. 3e+06 Pr ob>=chi bar 2 = 0. 000 al pha . 2972525 . 0745172 . 1818614 . 4858591 / l nal pha - 1. 213173 . 2506866 - 1. 70451 - . 7218367 _cons 100. 7498 196. 8678 0. 51 0. 609 - 285. 1039 486. 6035 SM - . 7888285 1. 97907 - 0. 40 0. 690 - 4. 667735 3. 090078 SMP - . 8791235 1. 972733 - 0. 45 0. 656 - 4. 74561 2. 987363 SD - . 8454549 1. 969745 - 0. 43 0. 668 - 4. 706084 3. 015175 AMH - . 0308432 . 0282524 - 1. 09 0. 275 - . 0862169 . 0245306 Penganggur an . 0259301 . 045808 0. 57 0. 571 - . 0638519 . 115712 Penduduk 9. 18e- 08 1. 19e- 08 7. 73 0. 000 6. 85e- 08 1. 15e- 07 Mi ski n Coef . St d. Er r . z P>| z| [ 95% Conf . I nt er val ] Log l i kel i hood = - 407. 27134 Pseudo R2 = 0. 0557 Di sper si on = mean Pr ob > chi 2 = 0. 0000 LR chi 2(6) = 48. 08 Negat i ve bi nomi al r egr essi on Number of obs = 29
Not e: N=29 used i n cal cul at i ng BI C
. 29 - 431. 3128 - 407. 2713 8 830. 5427 841. 481
Model Obs l l ( nul l ) l l ( model ) df AI C BI C
(5)
54
Lampiran 8 Output Regresi Generalized Poisson
Lampiran 9 Output Kesesuaian Model Regresi Generalized Poisson
Li kel i hood- r at i o t est of del t a=0: chi bar 2( 1) = 5. 3e+06 Pr ob>=chi bar 2 = 0. 0000 del t a . 9979845 . 0003508 . 9971652 . 9985672 / t anhdel t a 3. 449517 . 0871204 3. 278764 3. 62027 _cons 149. 4583 156. 8523 0. 95 0. 341 - 157. 9665 456. 883 SM - 1. 29325 1. 570368 - 0. 82 0. 410 - 4. 371115 1. 784615 SMP - 1. 382839 1. 568798 - 0. 88 0. 378 - 4. 457628 1. 691949 SD - 1. 342203 1. 565608 - 0. 86 0. 391 - 4. 410739 1. 726333 AMH - . 0143374 . 0244077 - 0. 59 0. 557 - . 0621755 . 0335008 Penganggur an . 0123919 . 0448386 0. 28 0. 782 - . 0754902 . 1002739 Penduduk 8. 19e- 08 6. 83e- 09 11. 98 0. 000 6. 85e- 08 9. 53e- 08 Mi ski n Coef . St d. Er r . z P>| z| [ 95% Conf . I nt er val ] Log l i kel i hood = - 405. 83947 Pseudo R2 = 0. 0495 Di sper si on = 496. 1582 Pr ob > chi 2 = 0. 0000 LR chi 2(6) = 42. 30 Gener al i zed Poi sson r egr essi on Number of obs = 29
Not e: N=29 used i n cal cul at i ng BI C
.
29 - 426. 9894 - 405. 8395 8 827. 6789 838. 6173
Model Obs l l ( nul l ) l l ( model ) df AI C BI C
(6)
Nama : Fitriana Fadhillah
NIM : 107094002808
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 27 April 1990
Alamat Rumah : Komp. Pelni Blok H1 No.5
Rt 004 Rw 019
Baktijaya – Depok 16418
Phone / Hand Phone : 08998944011/08567171007
Email : [email protected]
Jenis Kelamin : Perempuan
1. S1 : Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2007 – 2011 2. SMA : SMA Islam PB Soedirman, Tahun 2004 – 2007
3. SMP : SMP Islam PB Soedirman, Tahun 2002 – 2004 4. SD : SD Islam PB Soedirman, Tahun 1996 – 2002
DAFTAR RIW AYAT HIDUP
Data Pribadi