23
c. Pengujian Signifikansi Parameter Dispersi pada Model
Pengujian signifikansi untuk parameter dispersi dilakukan untuk menentukan
apakah kondisi
kesamaan rataan
dan variansi
equidispersion terpenuhi atau tidak. Kondisi equidispersion terjadi apabila nilai
= 0
dan
= 0
terpenuhi. Untuk pengujian parameter dispersi pada regresi Binomial
Negatif hipotesis yang digunakan adalah: H
:
= 0
H
1
: Untuk pengujian parameter dispersi pada regresi Generalized
Poisson hipotesis yang digunakan adalah: H
:
= 0
H
1
: ≠ 0
Dengan merupakan parameter dispersi untuk regresi Binomial Negatif dan merupakan parameter dispersi untuk Generalized Poisson.
Misalkan taksiran log likelihood untuk model yang mengandung seluruh variabel independent pada regresi Poisson, Binomial Negatif dan
Generalized Poisson adalah ℓ
,
ℓ dan
ℓ . Pada model regresi Binomial Negatif, statistik uji yang digunakan
adalah:
= 2
ℓ −
ℓ 3.3
24 Pada model regresi Generalized Poisson, statistik uji yang
digunakan adalah:
= 2
ℓ −
ℓ 3.4 Pada kondisi H
, statistik uji mendekati distribusi chi-square dengan derajat bebas 1. Aturan keputusannya adalah H
ditolak pada tingkat signifikansi 0.05 jika
. ;
. Penolakan H berarti pada
tingkat signifikansi 0.05 berarti bahwa model regresi Binomial Negatif atau Generalized Poisson lebih tepat digunakan dibandingkan model
regresi Poisson.
25
3.3 Alur Penelitian
underdispersion
equidispersion overdispersion
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Mulai
Pengumpulan Data
Regresi Poisson Uji
Asumsi Regresi
Generalized Poisson
1. Regresi Binomial Negatif 2. Regresi Generalized Poisson
1. Uji Signifikansi Model 2. Uji Signifikansi Parameter
3. Uji Signifikansi Parameter
Dispersi
Model Terbaik
Selesai
26
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Untuk melihat karakteristik dari masing-masing variabel maka ditampilkan statistika deskriptif yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Statistika Deskriptif
Variabel Rata-rata
Variansi Min
Maks
Penduduk Miskin 985756.4
2.35x10
12
76630 6022590
Jumlah Penduduk 7011197
1.04x10
14
743860 4.15x10
7
Pengangguran 7.235758
7.072094 3.13
14.97 Angka Melek Huruf
92.84364 64.65102
58.31 99.38
Penduduk Tamat SDSederajat
48.4797 54.7914
32.41 62.36
Penduduk Tamat SMPSederajat
39.82 36.44922
21.9 47.8
Penduduk Tamat SMSederajat
8.650303 12.83698
2.89 16.13
Persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2009 tercatat sebesar 14.15 atau 32.529.970. Distribusi jumlah penduduk
miskin tertinggi tahun 2009 untuk setiap provinsi di Indonesia terjadi pada provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk miskin sebesar 6.022.590
jiwa. Sedangkan jumlah penduduk miskin terendah pada tahun 2009 terjadi pada provinsi Bangka Belitung dengan jumlah penduduk miskin sebesar
76.630 jiwa.
27
4.3 Regresi Poisson a. Hasil Pengolahan Data