Deskripsi Bawang Merah Luas Panen Bawang Merah Sumatera Utara

39 menunjukkan bahwa sektor ini memiliki perkembangan yang cukup baik, yaitu naik sebesar 12,21 poin dibandingkan tahun sebelumnya Provinsi Sumatera Utara termasuk salah satu daerah penghasil produk hortikulura yang potensial. Tercatat pada tahun 2003 daerah sentra tanaman bawang merah terdapat di Kabupaten Simalungun, Toba Samosir dan Karo yang menyumbang produksi sebesar 97,14 persen dari total produksi, komoditi cabe disumbangakan oleh Kabupaten Karo, Simalungun, dan Deli Serdang yang berkontribusi sebesar 80,55 persendari total produksi cabe dan bawang merah merupakan komoditi yang paling strategis dan paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat terutama pada hari-hari besar. Untuk Komoditi kentang Kabupaten Simalungun, Karo dan Dairi menyumbang sebesar 97,75 persen dari total produksi kentang di Sumatera Utara. Begitu juga untuk komoditi tomat Kabupaten Tapanuli Selatan dan Simalungun menyumbang 94,58 dari total produksi tomat. Produksi wortel terbesar disumbangkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara yang menyumbang sebesar 99,55 persen dari total produksi wortel di Sumatera Utara. Produksi bawang putih di Sumatera Utara dikontribus oleh Kabupaten Simalungun, Tobasa dan Dairi yang berkontribusi sebesar 99,8 persen dari prosuksi bawang putih di Sumatera Utara.

4.2 Deskripsi Bawang Merah

Bawang merah Allium ascalonicum L merupakan sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan di dunia, berasal dari Asia Tengah yaitu disekitar Palestina Sunarjono Dan Soedarmo, 1989. Umbi bawang merah dapat Universitas Sumatera Utara 39 dimakan mentah, untuk bumbu masakan, acar, obat tradisonal, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang tangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujungnya dan pangkal tangkainya mengecil dan dibagian tengan mengembung, bentuknya seperti pipa yang berlubnag di dalam. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinngi dari daunya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari tiga daun buah yang disebut carpel, yang membetuk tiga buah ruang dann dalam tiap ruang tersebut terdapat dua calon biji. Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generative. Bawang merah mengandung vitaman C, Kalium, Serat, dan Asam Folat. Selain itu bawang merah juga mengandung Kalsium dan Zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormone auksin dan giberelin. Universitas Sumatera Utara 39

4.3 Luas Panen Bawang Merah Sumatera Utara

Gambar 4.1 Diagram Balok Luas Panen Bawang Merah di Sumatera Utara Pentingnya bawang merah dalam konsumsi sehari-hari di tambah komoditas ini menjadi salah satu komoditas import, sehingga bawang merah menjadi penting dalam perkembangnya. Di dataran rendah pada umumnya bawang merah di tanam pada musim kemarau di daerah sawah bekas tanaman pada, karena pada musim hujan dipergunakan untuk tanaman padi. Namun dalam perjalannyan luas panen bawang merah di Sumatera Utara terus berkurang dalam beberapa tahun belakangan. Dalam rentan waktu dari tahun 2000 sampai 2014 luas panen bawang merah di Sumatera Utara tertinggi terdapat pada tahun 2002 yang tercatat sebesar 4.521 Ha, namun hal ini tidak dapat dilihat lagi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan keadaan ini di perparah dalam 5 tahun terakhir dimana luas panen bawang merah rata-rata hanya 1.275 Ha. Pada tahun 2013 dimana tercatat bahwa luas panen 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Universitas Sumatera Utara 39 bawang merah sebesar 1.048 tentu hal ini di ikuti dengan besarnya jumlah impor pada tahun tersebut, dimana impor bawang merah sebesar 21.876.509 kg. Pengalihan lahan yang semula di tanami bibit bawang merah beralih menjadi beberapa komoditi pertanian yang menguntungkan bagi kalangan petani. 4.4 Produksi bawang merah Sumatera Utara Gambar 4.2 Diagram Balok Produksi Bawang Merah di Sumatera Utara Di iklim seperti Sumatera Utara tanaman bawang merah sulit untuk berbunga, untuk berbunga tanaman bawang merah tersebut diperlukan beberapa suhu rendah antara 5-10 o C. Namun pada dataran tinggi pada musim tertentu yang pada malam hari dingin beberapa kultivar bawang merah mampu berbunga. Tetapi pada musim biasa, pembungaan sulit terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman bahwa pembungaan tanaman bawang merah sulit diharapkan yang berarti sukar diperoleh bijinya. Untuk mengatasi kesulitan pembijian bawang merah tersebut dilakukan dengan pendinginan umbi bibitnya pada suhu rendah 5-10 o C 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Universitas Sumatera Utara 39 dalam lemari pendingin selama 3 - 4 minggu, kemudian menanamnya di daerah sejuk. Bawang merah termasuk tanaman yang sulit di produksi, hal ini pun menjadi salah satu alasan mengapa produksi bawang merah di Sumatera Utara terus menurun. Rata-rata produksi pada tahun 2000 sampai 2014 sebesar 17.906 Ton. Penurun produksi bawang merah yang drastis terjadi pada tahun 2004 dimana pada tahun sebelumnya produksi bawang merah Sumatera Utara tercatat sebesar 37.651 Ton turun menjadi 16.079 Ton pada tahun 2004. Penurunan produksi bawang merah di Sumatera Utara di ikuti pada tahun – tahun selanjutnya. Sebagaimana dalam mengembangkan produksi bawang merah di Sumatera Utara pada periode 2007 – 2012 luas panen bawang merah mengalami peningkatan pertahunnya. Hal ini dapat dikatakan sukses di karenakan produksi bawang merah ikut mengalami kenaikan pada periode tersebut. Di Sumatera Utara terdapat 9 daerah kabupaten yang memproduksi komoditi bawang merah, pada tahun 2011 kabupaten paling besar dan luas panennya adalah Simalungun dengan luas panen 403 ha, dan yang luas panenya terbesar kedua adalah kabupaten Dairi dengan luas panen sebesar 316 ha. Universitas Sumatera Utara 39

4.5 Kinerja