Uji Autokorelasi Uji Heterokedastitas

39 Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation faktor VIF. Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila nilai VIF dibawah nilai 10 atau tolerance value diatas 0,10 Santoso, 2002

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya t-1. Autokorelasi terjadi karena disebabkan beberapa hal, yaitu : Inertia, yaitu adanya momentum yang masuk kedalam variabel-variabel bebas yang terus-menerus sehingga mempengaruhi nilai-nilai variabel bebasnya Terjadi penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel-variabel bebas dan tidak dimasukkan dalam model Bentuk fungsi yang salah Adanya lags tenggang Waktu Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji statitik Durbin-Watson.Setelah nilai d atau DW didapat,kemudian nilai d tersebut dibandingkan dengan nilai-nilai kritis dari dL dan dU dari table statistic Durbin-Watson. Secara umum,kriteria yang digunakan adalah.  Jika d 4dL, berarti ada autokorelasi positif.  Jika d 4dL, berarti ada autokorelasi negatif. Universitas Sumatera Utara 39  Jika dU d 4 - dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif.  Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 - dU ≤ d ≤ 4 - dL, berarti pengujian tidak meyakinkan. Apabila terdapat autokorelasi cara menanggulangi masalahnya yaitu dengan cara mentransformasikan data atau bisa juga dengan mengubah model regresi kedalam bentuk persamaan beda umum. Selain itu dapat dilakukan dengan memasukkan variabel lag dari variabel variabel terikat menjadi salah satu variabel bebas, sehingga data observasi menjadi berkurang 1.

d. Uji Heterokedastitas

Uji Heterokedastitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan yang lain. Dalam regresi linier diasumsikan bahwa varians bersyarat dari E homokedastisitas, apabila varians bersyarat Untuk setiap 1, ini berarti variansnya homogen atau homokedastitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya Heterokedastitas dalam model regresi bisa dilihat dari pola yang berbentuk pada titik-titik yang terdapat pada grafik scaterplot. Lebih lanjut dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut Santoso, 2002:  Jika ada pola tertentu seperti titik- titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka terjadi Heterokedastitas Universitas Sumatera Utara 39  Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tiSdak terjadi Heterokedastitas.

3.6.2 Uji Paired sample T-test

Pembuktian hipotesis ini menggunakan analisis statistik deskriptif dengan metode Pengujian Sampel Berpasangan Paired sample T-test, yaitu untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan berhubungan. Dengan demikian maka pada penelitian ini pembuktian hipotesis dilakukan dengan pengujian terhadap perbedaan produktivitas bawang merah sebelum penerapan tarif impor dan setelah tarif impor. Penarikan kesimpulan pada uji ini di dasarkan pada : - Jika t hitung t table atau probabilitas pada kolom sig.2-tailed 0,05 maka Ha diterima berarti perbedaan produktivitas bawang merah sebelum penerapan tariff impor dan setelah tariff impor. - Jika t hitung t table atau probabilitas pada kolom sig.2-tailed 0,05 maka Ho diterima berarti tidak terdapat perbedaan produktivitas bawang merah sebelum penerapan tariff impor dan setelah tariff impor Selanjutnya pengolahan data untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan program komputer SPSS. Universitas Sumatera Utara 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Produk Hortikultura Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1 o - 4 o Lintang Utara dan 98 o - 100 o Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Nanggro Aceh Darussalam, sebelah timur dengan negara Malaysia dan Selat Malaka, sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Riau, dan Sumatera Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas Provinsi Sumatera Utara sebesar 71.680,68 km 2 , sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di pulau Nias, pulau- pulau Batu, serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat maupun bagian timur pantai pulau Sumatera. Berdasarkan konsisi letak dan kondisi alam tersebut, Sumatera dibagi dalam tiga kelompok wilayah yaitu pantai Barat, daratan Tinggi, dan Pantai Timur. Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis, karena terletak dekat garis khatulistiwa permukaan daratan Provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagai daerahnya datar dan beberapa meter diatas permukaan laut beriklim cukup panas bisa menvapai 35,8 o C, sebagai daerah berbukut dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang, dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian dengan suhu minimalnya bisa mencapai 13 o C. Produksi sector pertanian Sumatera Utara pada Tahun 2009 sebesar 148,44 yang dalam hal ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini di sumbangkan oleh pertanian Hortikultura yang memberi kontribus. Dimana pada tahun 2009 produksi pertanian hortikultura mencapai nilai 151,09 yang Universitas Sumatera Utara