Tabel 4.6 Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
Df Sig.
1 7.322
6 .292
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai chi-square dari penelitian ini adalah 7,32 dan nilai signifikansi dari penelitian ini adalah 0,292 di mana nilai chi-square
tabel adalah 12,59. Dengan demikian, maka nilai chi-square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel 7,322 12,59 dan nilai signifikansi penelitian ini lebih
besar dari 0,05 0,292 0,05, berarti model dapat diterima dan layak digunakan untuk penelitian ini.
4.2.3. Uji Model Fit Overall Model Fit
Untuk uji ini dapat kita nilai dengan membandingkan nilai antara - 2 Log likelihood pada awal dengan nilai -2 Log Likelihood pada awal Block Number =
0 di mana model hanya memasukkan konstanta dengan -2 Log likelihood pada akhir Block Number = 1 dimana model sudah memasukkan konstanta dan
variabel bebas. Penelitian ini menghasilkan nilai -2 Log likehood awal dan akhir sebagai berikut.
Tabel 4.7
Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 0 1
52.237 -.937
2 52.193
-1.031 3
52.193 -1.067
4 52.193
-1.067
Tabel 4.8 Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant Tenure Reputasi1 Spesialisasi1 Ukuran
Step 1 1
40.683 .383
-.735 -.077
2.110 -1.004
2 39.161
.507 -1.218
-.123 2.758
-1.015 3
39.156 .712
-1.428 -.140
3.006 -1.036
4 39.145
.793 -1.459
-.133 3.039
-1.042 5
39.145 .793
-1.459 -.121
3.039 -1.042
a. Method: Enter b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 52.193 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by
less than ,001
Dari kedua tabel diatas, dapat kita lihat bahwa nilai -2 Log likelihood pada tabel pertama adalah 52,237 sedangkan nilai -2 Log likelihood pada tabel kedua
setelah model dimasukkan konstanta dan variabel bebas adalah 39,145. Penurunan nilai ini menunjukkan model dalam penelitian regresi ini baik atau dengan kata
lain sudah fit dengan data.
4.2.4. Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square Hasil penelitian ini menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebagai
berikut :
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 52.193
c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox Snell R
Square Nagelkerke R Square
1 39.145
a
.264 .393
a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found.
Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,393 menunjukkan bahwa variabel
dependen, yaitu kualitas audit, dapat dijelaskan oleh variabel independen, yaitu audit tenure, reputasi auditor, spesialisasi audit, ukuran perusahaan, sebesar 39,3
dan sisanya sebesar 60,7 100 - 38,3 dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
4.2.5. Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi dan Pengujian Simultan
Hasil pengolahan data menunjukkan bagaimana hasil dari penelitian yang memberikan kesimpulan sebagai berikut :
Tabel 4.10
Variables in the Equation
B S.E.
Wald Df
Sig. ExpB
Step 1 Tenure
-1,459 ,964
2,288 1
,132 2,869
Reputasi1 .598
,684 ,766
1 ,039
.121 Spesialisasi1
-2,044 1,420
3,585 1
,383 .276
Ukuran -1,854
,924 3,035
1 ,443
.140 Constant
,889 1,292
,474 1
.994 2,354
a. Variables entered on step 1: Tenure, Reputasi, Spesialisasi, Ukuran.
Dari pengujian persamaan regresi logistik tersebut, diperoleh sebuah persamaan model regresi logistik sebagai berikut :
Kualitas = 0,889 – 1,49Tenure + 0,598Reputasi + 2,044Spesialisasi –
1,854Ukuran + e
Dari hasil analisis regresi logistik diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :s
1. Hipotesis I H1 : Audit Tenure berpengaruh terhadap Kualitas Audit pada perusahaan Real
Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011-2014. Dari tabel 4.5 dapat kita lihat nilai signifikansi Audit Tenure adalah 0,132.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas nilai alpa 0,05, yaitu 0,132 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh Audit Tenure terhadap Kualitas Audit pada perusahaan Real Estate di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2014. Oleh karena itu peneliti menolak
hipotesis 1.
2. Hipotesis II H2 : Reputasi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit pada perusahaan
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011 – 2014. Dari tabel 4.5 dapat kita lihat nilai signifikansi Reputasi Auditor adalah
0,39. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada dibawah nilai alpa 0,05, yaitu 0,39 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Reputasi Auditor terhadap Kualitas Audit pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2014.Oleh karena itu peneliti
menerima hipotesis II.
3. Hipotesis III H3 : Spesialisasi Audit berpegaruh terhadap Kualitas Audit pada perusahaan
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011 – 2014. Dari tabel 4.5 dapat kita lihat nilai signifikansi Spesialisasi Audit adalah
0,383. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas nilai alpa 0,05, yaitu 0,383 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh Spesialisasi Audit terhadap Kualitas Audit pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2014.Oleh karena itu
peneliti menolak hipotesis III.
4. Hipotesis IV H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Kualitas Audit pada
perusahaan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011 – 2014.
Dari Tabel 4.5 diatas dapat kita lihat nilai signifikansi Ukuran Perusahaan adalah 0,443. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersbut berada diatas nilai alpa
0,05, yaitu, 0,443 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit pada perusahaan Real
Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2014. Oleh karena itu peneliti menolak hipotesis IV.
Tabel 4.11
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square Df
Sig. Step 1
Step 12,707
4 ,232
Block 12,707
4 ,232
Model 12,707
4 ,232
5. Hipotesis V H5 : Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, Ukuran Perusahaan
berpengaruh secara simultan terhaadap Kualitas Audit pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011 – 2014.
Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan nilai Df sebesar 4, hasil Chi-square hitung sebesar 12,707 sedangkan Chi-square tabel sebesar 19,49, dan dari tabel
tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi penelitian ini adalah sebesar 0,232 sedangkan nilai alpa dalam penelitian ini sebesar 0,05. Oleh karena itu, nilai Chi-
square hitung lebih kecil dari nilai Chi-square tabel 12,707 19,49 dan nilai signifikansi penelitian ini lebih besar dari 0,05 0,232 0,05. Ini berarti secara
simultan Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, dan Ukuran Perusahaantidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit pada perusahaan Real
Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011 – 2014. Oleh karena itu peneliti menolak Hipotesis V.
4.3 Pembahasan
1. Hipotesis I
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa secara parsial Audit Tenure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh M.T Sinaga dan Permana yang mengatakan Audit Tenure tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Artinya
dalam penelitian ini lama hubungan antara auditor dengan klien tidak akan mempengaruhi independensi seorang auditor. Data penelitian yang diperoleh
sudah valid dan alasan mengapa hasil penelitian tidak signifikan adalah karena perbandingan antara jumlah tahun masa perikatan audit dengan opini audit yang
dihasilkan perusahaan tidak menujukkan suatu hubungan.
2. Hipotesis II
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa secara parsial Reputasi Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit. Penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M.T Sinaga dan Permana yang mengatakan Reputasi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit.Hasil
penelitian ini mendukung teori Al-Thuneibat yang mengatakan KAP besar lebih memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan KAP kecil. Jika disimpulkan
dalam penelitian ini adalah KAP Big4 lebih berani memberikan opini going concern dibandingkan dengan KAP non-Big4
3. Hipotesis III
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa secara parsial Spesialisasi Audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit. Penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustika yang mengatakan Spesialisasi Audit berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Hasil penelitian ini tidak
mendukung teori Mayhew dan Wilkins 2003 dan Wiguna 2012 yang
mengatakan KAP dengan Auditor spesialis lebih mampu dalam mendeteksi salah saji karena mempunyai pengalaman yang lebih.Jika disimpulkan dalam penelitian
ini KAP Spesialis dengan KAP non-Spesialis tidak memiliki perbedaan dalam memberikan opini going concern.
4. Hipotesis IV
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa secara parsial Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M.T. Sinaga yang mengatakan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Kualitas Audit, tetapi
sejalan dengan penelitian Clinton yang mengatakan Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Penelitian ini menolak teori Fijrianto 2010
yang mengatakan perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar akan lebih mampu mempertahankan usahanya dibandingkan dengan perusahaan dengan aset
yang kecil.
5. Hipotesis V
Hasil penelitian diatas menujukkan bahwa secara simultan Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap Kualitas Audit. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustika yang secara simultan terdapat pengaruh antara Tenure dan
Reputasi Auditor terhadap Kualitas Audit.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan