TeoriMotivasi Berprestasi N-Ach Landasan Teori

14

2.3 Landasan Teori

Landasan Teori, teori merupakan yang alat terpenting dari suatu pengalaman. Tanpa teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan, Koentjaraningrat, 1973:10.Teori adalah landasan dasar keilmuan untuk menganalisis berbagai fenomena.Teori adalah rujukan utama dalam memecahkan masalah penelitian didalam ilmu pengetahuan. Sebagai pedoman dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menggunakan teori yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini. Adapun teori yang penulis pergunakan adalah seperti teori yang diuraikan berikut:

2.3.1 TeoriMotivasi Berprestasi N-Ach

Motivasi berprestasi pertama kali diperkenalkan oleh Murray yang diistilahkan dengan need for achievement dan dipopulerkan oleh Mc Clellanddengan sebutan n-ach,dalamMc Clelland, 1971:40. Motivasi berprestasi adalah semangat seseorang untuk memberikan yang terbaik di dalam melakukan suatu pekerjaan dan mampu bekerja secara optimal dan tidak pesimis.Menurut Mc Clelland1971:40motivasi berprestasi merupakan“... Daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang karena itu, kebutuhan berprestasi ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal.” Individu yang menunjukkan motivasi berprestasi merupakan individu yang task oriented dan siap menerima tugas-tugas yang menantang dan kerap Universitas Sumatera Utara 15 mengevaluasi tugas-tugasnya dengan beberapa cara, yaitu membandingkan dengan hasil kerja orang lain atau dengan standar tertentu. Ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sangat suka dengan tantangan yang bertaraf sedang tidak suka dengan tantangan yang terlalu mudah, terlalu sulit, bertanggung jawab hingga tuntas terhadap tugas yang sedang dikerjakan, menyukai umpan balik dengan cara membandingkan performannya dengan orang lain ataupun suatu standarisasi tertentu, tekun dan gigih terhadap tugas yang berkaitan dengan kemajuannya.Menurut McClelland,dalam Maentiningsih, 2008:6-8. Ciri-ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah: 1. Menyukai tugas yang memiliki taraf kesulitan sedangmenengah. Mereka yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi tidak menyukai tugas yang terlalu mudah atau tidak menantang, yang dinilai tidak mampu memuaskan kebutuhan berprestasi mereka. Mereka berpendapat jika tugas terlalu mudah, tidak ada alasan untuk terlihat lebih baik karena semua orang pasti dapat melakukannya. Namun disisi lain mereka juga tidak menyukai tugas yang terlalu sulit karena hal ini dapat menghambat kesempatan mereka untuk meraih kesuksesan. Mereka tidak tertarik untuk melakukannya karena kemungkinan untuk gagal terlampau besar.Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih menyukai tugas yang memiliki taraf kesukaran sedang namun menjanjikan kesuksesan. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berusaha mencoba setiap tugas yang menantang dan sulit tetapi mampu untuk diselesaikan, sedangkan orang yang tidak memiliki motivasi berprestasi Universitas Sumatera Utara 16 tinggi akan enggan melakukannya. Maka orang-orang yang memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi menyenangi tugas, pekerjaan, dan vokasional yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan kemampuan mereka dengan tuntutan dari pekerjaan mereka tersebut. 2. Bertanggung jawab secara personal atas performa kerja. Orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi memilih untuk bertanggung jawab secara personal untuk performa mereka, karena hanya dalam kondisi tersebut mereka dapat memperoleh kepuasan setelah melakukan sesuatu yang lebih baik. Individu tersebut juga mempunyai kecenderungan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya hingga tuntas, dan selalu ingat akan tugas-tugasnya yang belum terselesaikan. Intinya, mereka fokus pada peningkatan performa mereka secara pribadi, tanpa memperhatikan apakah prestasi tersebut berpengaruh bagi anggota kelompok mereka atau tidak. 3. Suka menerima umpan balik suka membandingkan kinerja dengan orang lain. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mengharapkan umpan balik dengan cara membandingkan performannya dengan orang lain atau suatu standarisasi tertentu. Penetapan standar keberhasilan merupakan motif ekstrinsik yang bukan dari dalam dirinya, namun ditetapkan dari orang lain. Seseorang terdorong untuk berusaha mencapai standar yang ditetapkan oleh orang lain karena takut kalah dari orang lain. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi kerap mengharapkan umpan balik dan membandingkan hasil kerjanya dengan hasil kerja orang Universitas Sumatera Utara 17 lain dengan suatu ukuran keunggulan yaitu perbandingan dengan prestasi orang lain atau standartertentu. 4. Tekun dan gigih terhadap tugas yang berkaitan dengan kemajuannya. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan memiliki kinerja yang baik, aktif berproduktivitas, dan tekun dalam bekerja. Dengan adanya motivasi berprestasi akan memiliki sifat-sifat seperti selalu berusaha mencapai prestasi sebaik-baiknya dengan selalu tekun dalam menjalankan tugas. Adanya motivasi berprestasi dalam diri individu akan menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat dan menumbuhkan individu-individu yang bertanggung jawab. Motivasi berprestasi yang tinggi juga akan membentuk individu menjadi pribadi yang kreatif. Jadi dapat disimpulkan, bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu nilai kesuksesan. Nilai kesuksesan tersebut mengacu pada perbedaan dengan suatu keberhasilan atas penyelesaian masalah yang pernah diraih oleh individu maupun keberhasilan individu lain yang dianggap mengandung suatu nilai kehormatan.

2.3.2 TeoriOrientasi Nilai Budaya