Orientasi Nilai Budaya Tentang Hubungan Manusia dengan Sesamanya

58 Serdang akan bersungguh-sungguh, bekerja keras agar usaha dagangnya benar- benar sukses. Saat mengelola usaha dagangnya, dan usaha dagangnya tersebut belum sukses pantang bagi mereka merintis atau mengeola jenis usaha dagang yang lain. Namun, kalau mereka menganggap jenis usaha dagang yang ia kelola tidak memiliki prospek yang bagus, barulah mereka berganti jenis yang prospeknya jauh lebih bagus. Menurut informan Jumiati perempuan, 40 tahun mengatakan bahwa: “ Seorang pedagang harus memiliki tujuan yang ingin dicapai dan berusaha mewujudkannya. Seorang pedagang harus fokus terhadap kerja, jangan mempersoalkan masalah pekerjaan kemarin, tetapi memikirkan apa yang harus dikerjakan besok. Memiliki tujuan dan target yang terencana membuat pedagang memiliki motivasi untuk selalu maju dan berpikir ke depan, tidak terpaku pada masa lampau, gagasan-gagasan lama, tetapi berpandangan kedepan dan mencari ide-ide baru.” Masyarakat Tionghoa di pasar Galang Deli Serdang juga harus menunjukkan kesungguhan dan komitmen yang tinggi agar terus berdagang tanpa mengenal musim.Mereka sendiri tidak suka berdagang secara musiman meskipun ada di antara mereka yang mengusahakan perdagangannya secara kecil- kecilan.Hal itu jauh lebih baik daripada berdagang musiman karena pedagang itu memiliki peluang untuk berkembang. Pedagang musiman bukan saja tidak berkembang, melainkan akan menghadapi masalah modal dan likuiditas ketersediaan dana yang siap dicairkan untuk memulai kegiatan berdagangnya.

5.2.5 Orientasi Nilai Budaya Tentang Hubungan Manusia dengan Sesamanya

Memulai kegiatan perdagangan, seseorang tidak boleh menggunakan jalan pintas.Mereka harus membuat sedikit persiapan sebelum memulai suatu kegiatan perdagangan. Para pedagang juga harus memahami sistem perdagangan yang akan Universitas Sumatera Utara 59 dijalankannya. Sistem yang sering digunakan oleh masyarakat Tionghoa di pasar Galang Deli Serdang adalah perdagangan yang berorientasi pada pelanggannya. Sistem tersebut mementingkan bertemu mukanya face to face antara pedagang, pembeli,dan berkomunikasi dengan banyak orang.Mereka percaya bahwa pedagang harus menciptakan hubungan yang akrab dan bersahabat dengan anggota masyarakat.Hubungan ini penting untuk memajukan perdagangannya. Sistem ini juga menghendaki adanya komunikasi yang baik, efektif, dan menyenangkan di antara pedagang dan pembeli.Pedagang dan pembeli tidak boleh ada unsur paksaan. Kedua belah pihak melakukan transaksi atas dasar suka sama suka dan saling menguntungkan. Jika hal ini bisa diwujudkan oleh seorang pedagang, tentu pihak pembeli akan merasa senang melakukan transaksi dengannya. Jika tidak pedagang akan menghadapi masalah dalam kegiatan penjualan dan pemasaran barangnya pedagang yang bijak akan menggunakan sistem perdagangan yag dapat menarik minat para pembeli agar terus berkunjung ke tempatnya. Selain sistem face to face, sistem yang digunakan masyarakat Tionghoa di pasar Galang Deli Serdang adalah mengijinkan para pembelinya membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari pemilik tempat.Pembeli bebas bergerak, memilih, dan membuat keputusan.Pembeli tetap diberikan kebebasan dan pelayanan yang istimewa dalam mendapatkan layanan yang ada. Sementara bagi pembeli yang baru akan diiming-imingi dengan potongan harga yang menarik, bahkan mungkin juga kemudahan kredit. Pembeli yang baru bukan saja dianggap penting, Universitas Sumatera Utara 60 melainkan juga dianggap berpotensi untuk menarik lebih banyak lagi pelanggan ke tempatnya. Masyarakat Tionghoa di pasar Galang Deli Serdang harus pandai menyesuaikan diri dengan keadaan, bermacam-macam perilaku pasar, dan keinginan pelanggan.Mereka juga harus melakukan pembaharuan sejalan dengan perubahan zaman.Mereka bersikap ringan tangan, ramah, dan menjadikan pelanggan mereka sebagai saudara atau paling tidak sahabat dekat.Terciptanya perasaan seperti itu, para pelanggan merasa bahwa mereka mendapatkan pelayanan yang istimewa.Setiap pelanggan sudah tentu merasa tenang jika diberi pelayanan yang lebih baik.Hal ini sependapat dengan informan Netty perempuan, 28 tahun yang mengatakan bahwa: “Antara pedagang dengan penjual harus memiliki hubungan yang baik Sikap seseorang yang menjadi seorang pedagang harus memiliki kepribadian yang baik, sopan, berpenampilan rapi, fleksibel dalam menghadapi konsumen.Saya bersikap ramah terhadap semua konsumen yang datang ke toko saya, saya sabar terhadap pembeli yang terlalu banyak maunya.” Salah satu cara dagang yang dipraktikkan oleh masyarakat Tionghoa di pasar Galang Deli Serdang adalah jangan sekali-kali membuat pelanggan marah dan kecewa. Hati pelanggan harus dijaga. Jika barang yag dicari pelanggan tidak ada di tokonya maka pedagang Tionghoa akan berusaha mendapatkan barang di toko yang lain. Pedagang Tionghoa ingat bahwa mereka bukan saja menjual barang dan pelayanan, melainkan image diri.Image pedagang yang baik adalah yang mampu memenuhi segala permintaan dan harapan pelanggannya.Hal ini penting untuk menjaga image pedagang untuk menunjukkan kepada pelanggan bahwa mereka adalah pedagang yang dapat diandalkan. Universitas Sumatera Utara 61 Masyarakat Tionghoa di pasar Galang Deli Serdang menganjurkan tidak boleh pelit mengeluarkan biaya tambahan untuk memikat hati pelanggan.Mereka tidak pernah ragu untuk memberikan hadiah atau sekedar potongan harga yang miring agar pelanggan mau membeli produk di tokonya.Mereka membuat kuis atau undian berhadiah bagi pelangganya.Sebagian besar masyarakat Tionghoa di pasar Galang Deli Serdang untuk memastikan mereka dapat mencuri hati pelanggan dan memikat hati sebanyak-banyaknya pelanggan.Pedagang Tionghoa terpaksa mengesampingkan keuntungan asal mereka berhasil meyakinkan dan mendapat kepercayaan dari para pelanggannya. Untung sedikit tetapi mendapat pelanggan yang banyak, jauh lebih baik daripada untung banyak tetapi semua pelanggan lari. Universitas Sumatera Utara 62

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN