BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian sistem monitoring keberadaan pegawai menggunakan RFID sebagai masukan untuk mengukur beban kerja dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Trilateration dapat menentukan posisi dari tag melalui beberapa reader. Namun akurasi dari posisi tersebut sangat bergantung kepada nilai kekuatan sinyal yang
banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Untuk menambah akurasi dibutuhkan survey dan teknik untuk mendapatkan nilai sinyal yang akurat.
2. Penggunaan RFID sebagai media monitoring pegawai dapat diimplementasikan sebagai salah satu alternatif dalam mengawasi dan menganalisis aktivititas pegawai
pada saat bekerja. Kesimpulan yang dihasilkan sistem bersifat sebagai saran untuk kemudian ditentukan tindakan yang lebih lanjut oleh user.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan untuk pengembangan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan alat RFID dapat disediakan sehingga dapat diketahui akurasi dari sistem yang diajukan skripsi ini.
2. Sistem ini tidak mencakup pengamatan Rating Factor dan Allowance, diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan sistem sehingga perhitungan
beban kerja pegawai dapat lebih akurat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Beban kerja
Menurut Gopher Doncin 1986 beban kerja adalah suatu konsep yang timbul akibat adanya keterbatasan kapasistas dalam memproses informasi. Dalam menjalankan
sebuah tugas, individu diharapkan dapat menyelesaikan tugas tersebut dalam tingkatan tertentu. Apabila keterbatasan yang dimiliki individu tersebut menghambat tercapainya
hasil kerja yang diharapkan, maka telah terjadi kesenjangan antara tingkat kemampuan individu yang diharapkan dengan tingkat kapasitas yang dimiliki. Kesenjangan ini dapat
berakibat pada kegagalan dalam kinerja performance failure. Untuk menghindari hal tersebut, maka diperlukan pemahaman dan pengukuran yang lebih mengenai beban
kerja. Menurut Suarfi 2016, pengukuran kerja yang dilakukan secara berkelanjutan
memberikan umpan balik, yang merupakan hal yang penting dalam upaya perbaikan secara terus menerus. Salah satu kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu
time study. Pengukuran kerja yang dimaksudkan adalah pengukuran waktu standar atau waktu baku. Pengertian umum pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk
menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seseorang operator dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal.
Proses pengukuran waktu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu pengukuran waktu secara langsung dan pengukuran waktu secara tidak langsung.
Disebut secara langsung karena pengamat berada di tempat di mana objek sedang diamati. Pengamat secara langsung melakukan pengukuran atas waktu kerja yang
dibutuhkan oleh seorang operator obyek pengamatan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pengukuran secara langsung terdiri dari dua cara, yaitu pengukuran
dengan menggunakan stop watch dan sampling kerja. Sedangkan pengukuran waktu secara tidak langsung adalah pengamat tidak berada secara langsung di lokasi objek
pengukuran. Secara garis besar pengukuran kerja mempunyai peran sangat penting untuk:
Universitas Sumatera Utara
1. Memastikan tercapainya rencana kerja yang telah disepakati. 2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kerja dan membandingkannya dengan
rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja. 3. Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam rangka upaya
memperbaiki kinerja organisasi.
2.2. Perhitungan beban kerja dengan menggunakan Work Sampling