Tabel 2.5 Path Loss Exponent dalam berbagai lingkungan
Environment Path Loss Exponent
Free Space 2
Urban Area Cellular Radio 2.7 – 3.5
In building line-of-sight 1.6 – 1.8
Obstructed in building 4 - 6
Obstructed in factories 2 - 3
Dalam mengukur jarak antara reader dan tag menggunakan RSSI, persamaan 2.7 dapat diubah menjadi model propagasi log-distance path loss seperti pada
persamaan 2.5 Pu, 2009.
= − 10 × 3 × log
10
2.9
Persamaan 2.9 merupakan persamaan log-distance path loss untuk menghitung pengurangan jumlah sinyal yang diterima pada daerah vakum free-space. Saat
didalam ruangan, sinyal selalu dipengaruhi oleh refleksi, refraksi, dan atenuasi. Untuk mengimbangi nilai atenuasi dalam ruangan, maka perlu ditambahkan fade margin pada
persamaan 2.9 seperti tertera pada persamaan 2.10 Pathak, et al., 2014.
= − 10 × 3 × log
10
+ U
V
2.10
Dimana X
s
merupakan nilai fade margin. Nilai fade margin berbeda pada setiap lingkungan dan harus dihitung secara empiris untuk masing-masing lingkungan. Pada
daerah perkantoran biasanya nilai fade margin berkisar 10 dBm Pathak, et al., 2014.
2.7. Triliteration
Metode trilateration adalah metode yang menggunakan jarak antara beberapa lokasi yang menjadi referensi reader dengan lokasi yang akan dicari tag sebagai jari-jari
lingkaran dimana titik pusat masing-masing lingkaran berada pada lokasi referensi reader kemudian titik perpotongan lingkaran-lingkaran tersebut merupakan lokasi
yang sedang dicari tag. Metode ini membutuhkan setidaknya tiga buah titik referensi
Universitas Sumatera Utara
untuk dapat menentukan titik yang akan dicari. Ilustrasi metode Trilateration dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Ilustrasi Metode Trilateration Zhang, et al., 2009
Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa 3 buah lingkaran yaitu p1x1, y1, p2x2, y2, p3x3, y3 memiliki jari-jari yang berbeda. Jari-jari dari masing-masing lingkaran yang
terbentuk merupakan jarak dari masing-masing reader ke tag. Posisi tag yang akan dicari yaitu px, y merupakan titik potong antara ketiga lingkaran tersebut. Untuk
mencari titik p x, y dapat dilakukan dengan cara menggunakan teori pythagoras seperti ditunjukkan pada persamaan 2.11 Pu, 2011.
T
= W
T
− W + X
T
− X = W
− W + X
− X
Y
= W
Y
− W + X
Y
− X 2.11
Jika disusun ulang persamaan 2.7 untuk mencari titik x, y maka akan didapatkan persamaan 2.8 Pu, 2011:
W = 6Z
Y
+ 9Z
TY
+ [Z
T
2 W
T
Z
Y
+ W Z
TY
+ W
Y
Z
T
X = 6U
Y
+ 9U
TY
+ [U
T
2 X
T
U
Y
+ W U
TY
+ W
Y
U
T
2.12
Dimana,
6 = W
T
+ X
T
−
T
9 = W + X
− [ = W
Y
+ X
Y
−
Y
2.13
Universitas Sumatera Utara
Dan
U
Y
= W
Y
− W U
TY
= W
T
− W
Y
U
T
= W − W
T
Z
Y
= X
Y
− X Z
TY
= X
T
− X
Y
Z
T
= X − X
T
2.14
Jika persamaan 2.14 diselesaikan maka akan didapatkan titik px,y.
2.8. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang Indoor Positioning System telah digunakan dengan menggunakan beberapa metode. Pu et al pada tahun 2011 melakukan penelitian tentang penggunan
RSSI dalam pengaplikasian teknik indoor localization. Metode yang digunakan pada penelitian ini dapat digunakan oleh berbagai macam Wireless Sensor Network.
Penelitian ini menyatakan bahwa untuk menambah akurasi dari sistem yang dibuat, dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang environmental characterization dan
penggunaan RSSI harus diteliti lebih lanjut. Pada tahun 2013, Mahiddin et al, menggunakan metode trilateration untuk
menentukan posisi seseorang di dalam ruangan. Penelitian ini menggunakan kekuatan sinyal Wi-Fi dengan standarisasi IEEE 802.11g Networking. Penelitian ini dilakukan
dengan cara User menggunakan aplikasi Wi-Fi Analyzer pada smartphone untuk mendapatkan presentase kekuatan sinyal kemudian merubah presentase kekuatan sinyal
tersebut untuk mendapatkan jarak antara User dengan masing-masing Access Point. Posisi User dapat ditentukan dengan metode trilateration. Penelitian ini hanya bersifat
tahap awal untuk kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan mempertimbangkan transmission barrier seperti dinding.
Firaldi pada tahun 2014 menggunakan metode trilateration dan dibantu dengan teknik fuzzy untuk menganalisa pola kehadiran mahasiswa pada jurusan teknik
informatika Universitas Maritim Raja Ali Haji. Penelitian ini menggunakan metode penentuan jarak yang diajukan oleh Mahiddin et al pada tahun 2011. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini menentukan pola kehadiran mahasiswa dengan menggunakan teknik fuzzy untuk melihat apakah terdapat kecurangan absensi terhadap mahasiswa tersebut. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem dapat mengenali pola kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan didalam ruang kelas. Adapun rangkuman dari penelitian
terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu No.
Judul Penelitian
Metode Keterangan
1 Indoor Location
Tracking using Received Signal
Strength Indicator Chuan-
Chin Pu et al. 2011
Various Indoor
Localization Technique
Penelitian ini menggunakan RSSI
sebagai metode ranging kemudian menerapkannya
ke beberapa metode Localization seperti
Trilateration, Triangulation dll.
2 User Position
Detection In An Indoor Environment
Nor Aida Mahiddin
2013 Trilateration
Penelitian ini hanya mengajukan metode
penentuan lokasi didalam ruangan.
3 Analisa Pola
Kehadiran Mahasiswa Dalam
Perkuliahan Dengan Teknologi RFID
Studi Kasus: Jurusan Teknik Informatika
Umrah Yukiko
Firaldi 2014
Trilateration Penelitian ini menerapkan
teknologi RFID dengan memanfaatkan metode
trilateration untuk menganalisa pola
kehadiran mahasiswa dengan menggunakan
teknik fuzzy
Adapun perbedaan yang dimiliki oleh penulis dengan penelitian terdahulu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Pu et al 2011: Pada penelitian ini sistem yang dihasilkan tidak diimplementasikan pada
permasalahan tertentu. Penelitian mengajukan metode dasar dalam mencari lokasi dalam ruangan menggunakan RSSI sebagai variabel pengukur jarak. Perbedaan
penelitian ini ada pada penghitungan jarak dimana penelitian ini menambahkan variabel fade margin. Perbedaan selanjutnya terletak pada pengimplementasian
sistem dimana penelitian ini tidak mengimplementasikan hasil sistem ke masalah yang spesifik sedangkan penulis mengimplementasikan sistem yang dihasikan untuk
mengawasi beban kerja pegawai. 2. Mahiddin et al2013:
Pada penelitian ini tidak diaplikasikan metode yang diajukan ke masalah tertentu. Selain itu, penelitian ini menggunakan perangkat Wi-Fi. Adapun perbedaan pada
skema input pada sistem yaitu pada penelitian ini permintaan penentuan lokasi tidak dilakukan secara otomatis, melainkan dengan cara User menggunakan aplikasi Wi-
Fi Analyzer untuk mendapatkan presentase kekuatan sinyal kemudian memasukkan nilai tersebut kedalam sistem. Sedangkan penelitian yang diajukan oleh penulis,
proses input data dilakukan secara seamless. Sistem akan melakukan ping terhadap tag yang telah terdaftar setiap beberapa waktu kemudian sistem akan menyajikan
data tersebut dalam bentuk peta 2 dimensi secara otomatis. Adapun perbedaan lainnya yaitu penulis menggunakan teknik penentuan jarak yang berbeda dengan
penelitian ini. penulis menggunakan signal decay model untuk menentukan jarak antara reader dengan tag.
3. Firaldi 2014 Penelitian ini mengaplikasikan metode yang diajukan dalam penelitian Mahiddin et
al2011 sebagai basis untuk melakukan penentuan posisi dan kemudian menganalisis posisi tersebut untuk melihat apakah ada kecurangan dalam absensi
mahasiswa menggunakan teknik fuzzy. Perbedaan penulis dengan penelitian ini seperti yang sudah disebutkan dalam poin sebelumnya adalah perbedaan metode
penentuan jarak dan juga pengaplikasian sistem. Penulis mengaplikasikan sistem untuk melakukan monitoring terhadap pegawai untuk kemudian mendokumentasi
jam kerja dan beban kerja pegawai tersebut sebagai sarana pengawas untuk melihat kinerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang