3.3. Analisis Sistem
3.3.1. RSSI Ranging Dalam mengukur jarak antara reader dan receiver menggunakan RSSI, model
propagasi log-distance path loss digunakan. Sebagai contoh sebuah reader A beropersai pada frekuensi 900 MHz. Tag I terbaca pada reader A dengan nilai kekuatan sinyal -77
dBm. Untuk mengukur jarak dari reader A ke tag I dengan menggunakan log-distance path loss dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung P
rd0
dengan menggunakan persamaan Free-space Path Loss. Nilai panjang gelombang l adalah 0.333 meter dikarenakan reader bekerja pada
frekuensi 900 MHz.
= − 20× log
10
4R S
= − 20× log
TL
43.141 0.333
= −31. 9
2. Setelah nilai referensi P
rd0
didapatkan, maka perlu dicari nilai path loss exponent n dengan menggunakan persamaan 2.8 atau dapat merujuk ke tabel 2.4. Dengan
merujuk ke tabel 2.4 maka nilai n pada lingkungan dalam gedung dengan banyak halangan adalah 6. Nilai X
s
pada gedung perkantoran biasanya -10 dBm. 3. Setelah seluruh paramater telah didapatkan maka dapat dilakukan pengukuran jarak
dengan menggunakan Log-distance path loss.
` a
=
` a
b
− 10 × 3 × log
TL L
+ U
c
−77 = −31. − 60 × log
TL
+ 10 = 10
ffgT.h iL
= 8.4 Maka jarak antara reader A dengan tag I didalam lingkungan tersebut adalah 3.9 meter.
3.3.2. Trilateration Setelah didapatkan nilai jarak dari 3 buah reader, maka dapat dilakukan estimasi lokasi
dari tag yang akan dicari. Sebagai contoh terdapat 3 buah reader yaitu reader A, B, dan
Universitas Sumatera Utara
C dengan posisi masing-masing dalam bentuk koordinat x, y; reader A4, 4, B30, 10 dan C15, 30. Jarak antara tag I dengan masing-masing reader adalah A6, B9
dan C4.5. Adapun langkah dalam menentukan posisi tag menggunakan metode trilateration sebagai berikut:
1. Menggunakan rumus phytagoras untuk menyelesaikan posisi x, y. Masing-masing data reader dimasukkan ke dalam sistem persamaan 2.11.
6 = 4 − W
+ 4 − X 9
= 30 − W + 10 − X
4. = 1 − W
+ 30 − X
2. Lalu persamaan tersebut disusun ulang untuk mencari titik x, y seperti pada persamaan 2.12.
W = 4
+ 4 − 6
30 − 10 + 30 + 10
− 9 4 − 10 + 1
+ 30 − 4.
10 − 4 2 4 30 − 10 + 30 4 − 10 + 1 10 − 4
X = 4
+ 4 − 6
1 − 30 + 30 + 10
− 9 4 − 30 + 1
+ 30 − 4.
30 − 4 2 4 1 − 30 + 30 4 − 30 + 1 30 − 4
3. Setelah persamaan tersebut diselesaikan maka nilai x, y adalah 14.271, 15.306. Maka posisi tag I berada pada koordinat 14.271, 15.306.
3.3.3. Perhitungan Presentase Waktu Produktif dan Uji Keseragaman Data Presentase waktu produktif dapat menggunakan persamaan 2.1. Misalkan jumlah
pengamatan pegawai sebanyak 120 kali dan jumlah idle dari pegawai tersebut adalah 30 kali dalam satu hari. Maka presentase waktu produktif dapat dihitung sebagai
berikut:
+ = .0ℎ 2343 − 6+ 702
.0ℎ 82343 + =
120 − 30 120
+ = 0.7
Batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dalam uji keseragaman data dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.2 dan 2.3. Misalkan jumlah pengamatan
sebanyak 1470 kali dan produktivitas dalam satu minggu seorang pegawai adalah 93 atau 0,93, maka batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dapat dihitung seperti
berikut:
Universitas Sumatera Utara
9:6 = 8 + 3 8 1 − 8
3 9:6 = 0,93 + 3
0,93 1 − 0,93 1470
9:6 = 0,949 9:9 = 8 − 3
8 1 − 8 3
9:9 = 0,93 − 3 0,93 1 − 0,93
1470 9:9 = 8 − 3
8 1 − 8 3
9:9 = 0,910
3.3.4. Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.4. Misalkan
jumlah pengamatan yang dilakukan dalam satu minggu adalah 1470 kali. Produktivitas rata-rata seorang pegawai dalam satu minggu adalah 93 atau 0.93 dan tingkat
keyakinan yang digunakan adalah 95 dengan derajat ketelitian 5. Maka uji kecukupan data dapat dihitung sebagai berikut:
′ = 1 − 8
A 8
′ = 2
1 − 0.93 0.0
∗ 0.93
m
= 120.4 ≈ 120
Dikarenakan nilai N’ N atau 120 1470 maka data telah mencukupi.
3.3.5. Work Load Analysis WLA Beban kerja seorang pegawai dihitung dengan menggunakan persamaan 2.5. Misalkan
produktivitas rata-rata seorang pegawai dalam satu minggu adalah 93 dengan Rating Factor 20 dan Allowance 10. Maka perhitungan beban kerja pegawai adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
92B3 :2C = × 1 + EF × 1 + 6GG × 0,01 92B3 :2C = 0.93 × 1 + 0,2 × 1 + 0,1
92B3 :2C = 1,2276
Beban kerja dari pegawai tersebut adalah 1,2276 atau 122,76. Beban kerja tersebut berada diatas normal dan penyesuaian selanjutnya harus dilakukan oleh user dari sistem
ini.
3.4. Perancangan Sistem