Penelitian Yang Relevan LANDASAN TEORI

36 Pengalaman usaha identik dengan lamanya waktu seseorang menjalankan usahanya. Hal ini memberikan asumsi semakin lama seseorang menekuni usahanya, maka akan membuat orang tersebut akan berpengalaman juga dalam usahanya. 3 Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan masalah penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga mereka dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemempuan social dan kemampuan individu yang optimum. Menurut Suryana 2003: 3 bahwa “ selain bekal kemampuan, wirausaha juga perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan”. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia karena pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan tetapiu juga meningkatkan ketrampilan bekerja yang berdampak pada peningkatan produktifitas kerja. 4 Lokasi Usaha Pemilihan lokasi usaha untuk dagang tidaklah mudah. Pedagang harus mampu melihat segala kemungkinan dari sudut pandang suatu lokasi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah faktor pesaing dan kondisi linhkungan tempat berjualan. Pada dasarnya para pedagang harus memilih lokasi tempat usaha yang strategis dan mudah dijangkau oleh para konsumen agar pendapatan yang diperoleh pedagang dapat maksimal. 5 Sikap Usaha Sikap seorang pedagang merupakan sikap dalam mengembangkan usahanya, adanya sikap usaha dagang dalam diri pedagang menunjukan adanya jiwa wiraswasta, yaitu adanya sikap untuk maju dan bekerja lebih giat.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian terdahulu yang membahas tentang kredit Program Pengembangan kecamatan PPK dilakukan oleh Lismining Tyas Budi Utami pada tahun 2006 dengan judul “Implementasi Pemberian Kredit Program Pengembangan Kecamatan PPK Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang commit to users 37 Golongan Ekonomi Lemah Di Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan Tahun 2006”. Dari penelitian tersebut dapat diketehui bahwa pemberian kredit PPK dalam meningkatkan pendapatan pedagang golongan ekonomi lemah yang meliputi: tahap persiapan pendataan, sosialisasi program dan pembentukan kelompok, tahap pelayanaan pencairan dana, dan pengembalian angsuran, pembinaan dan pelaporan. Program Pengembangan Kecamatan memberikan bantuan kepada pedagang golongan ekonomi lemah dalam perbaikan ekonominya, selain itu terjadi banyak hambatan yang dialami pedagang golongan ekonomi lemah maupun hambatan dari pihak pengelola PPK. Hambatan yang dialami pedagang adalah kesulitan dalam membayar angsuran pinjaman. Hambatan dari pihak pengelola adalah masalah lokasi penerima bantuan yang rata-rata jauh dan belum dipergunakannya kredit PPK untuk tambahan modal. Penelitian yang penulis susun ini memiliki memiliki beberapa relevansi dengan penelitian yang penulis temukan diatas yaitu pada prinsipnya dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan PNPM Mandiri Perdesaan sama dengan pelaksanaan dari Program Pengembangan Kecamatan PPK, Objek yang diteliti adalah para pedagang. Dampak yang ditimbulkan dari pemberian kredit adalah berupaya untuk meningkatkan pendapatan para pedagang, metode yang digunakan diskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya, lokasi penelitian yang penulis pilih berada di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ria Nuri Fitriawati pada tahun 2008 dengan judul “Implementasi Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pnpm Mandiri Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Golongan Ekonomi Lemah Di Kecamatan Plupuh kabupaten Sragen Tahun 2008 ”. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa 1 Prosedur pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan, meliputi: pembentukan kelompok, pencairan dana, pengembalian pembayaran angsuran. 2 Pendapatan pedagang golongan ekonomi lemah setelah mendapat kredit PNPM Mandiri Perdesaan mengalami peningkatan yang berbeda-beda. 3 Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam proses pemberian pengajuan kredit PNPM Mandiri Perdesaan yaitu sedikit mengalami masalah dalam proposal. commit to users 38 Sedangkan dalam proses pengajuan kredit yang dilakukan oleh pedagang ada yang berpendapat prosesnya cepat tapi ada juga yang mengatakan lama. 4 Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan atau kendala tersebut yaitu para pedagang golongan ekonomi lemah tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya pasrah dan menunggu. Sedangkan untuk jumlah kredit yang cair dan tidak sesuai dengan jumlah pengajuan, pengurus UPK berjanji untuk pengajuan kredit berikutnya akan diberikan sesuai dengan permohonan kredit. Penelitian diatas memiliki relevansi dengan penelitian yang penulis susun yaitu setelah penulis melakukan observasi terhadap PNPM Mandiri Perdesaan ternyata diketahui bahwa prosedur pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan, meliputi: pembentukan kelompok, pencairan dana, pengembalian pembayaran angsuran. Pemberian kredit dari PNPM Mandiri Perdesaan diupayakan untuk membantu penambahan rmodal terhadap para pedagang sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan para pedagang,

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Implementasi Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Golongan Ekonomi Lemah

0 7 77

IMPLEMENTASI PEMBERIAN KREDIT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PEDAGANG GOLONGAN EKONOMI LEMAH DI KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2009

2 9 99