50 Trianggulasi peneliti merupakan hasil penelitian baik data ataupun simpulan
mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain.
4. Trianggulasi teori
Trianggulasi jenis ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Jenis triangulasi yang digunakan untuk mencapai validitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Menurut Lexi J. Moleong 2000: 178
menegaskan bahwa, “Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk kepentingan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Triangulasi data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa
sumber untuk mengumpulkan data dengan permasalahan yang sama. Artinya dari berbagai sumber yang diperoleh di cek, recek, dan cross cek dan kemudian diuji
keabsahannya. Hal ini dilakukan dengan membandingkan hasil dari pengalaman, wawancara, dan analisis dokumen. Dengan demikian hasil akhir dari analisis
mencapai tingkat mutu dan kevalidan yang tinggi.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses urut-urutan data dengan mengorganisasikan data kedalam suatu pola, kategori dan satuan urutan uraian dasar teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pola penelitian induktif yang diolah dengan teknik saling terjalin atau interaktif mengalir. Tehnik interaksi
mengalir yaitu model analisis yang menyatu dengan proses pengumpulan data dalam suatu rangkaian tertentu atau merupakan suatu siklus. Proses analisis data
dengan model interaktif meliputi tiga komponen yaitu, pengumpilan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi.
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut : 1.
Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan selama data yang dibutuhkan belum memadai,
dan akan dihentikan apabila data-data yang diperlukan telah memadai untuk
commit to users
51 mengambil keputusan. Data kualitatif terutama terdiri dari kata-kata, bukan
angka-angka. Data yang diperoleh dari wawancara, observasi maupun dokumentasi tersebut dikumpulkan menjadi satu untuk diproses lanjut.
2. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci. Laporan tersebut perlu direduksi, dirangkum, dan dipilah-pilah hal
yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola atau temanya. Jadi laporan lapangan sebagai bahan disingkatkan, direduksi, disusun lebih
sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam, juga
mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.
3. Penyajian data
Data yang tertumpuk, akan sukar untuk ditangani, sukar mencari hubungan antara data yang satu dengan yang lain dan sukar pula melihat gambaran
keseluruhan untuk mengambil kesimpulan. Oleh karena itu, agar dapat melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tetentu dari penelitian perlu dibuat
penyajian data. 4.
Penarikan simpulan atau verifikasi Sejak semula peneliti berusaha mencari data yang dikumpulkan, kemudian
mencari pola, tema hubungan, persamaan hal-hal yang sering muncul dan sebagainya. Jadi dari data yang diperoleh kemudian dibuat suatu kesimpulan.
Kesimpulan mula-mula bersifat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data, kesimpulan itu akan lebih mantap yaitu pernyataan yang
telah memiliki landasan kuat dari proses analisis data yang dilakukan. Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dapat segera ditarik kesimpulan
yang bersifat sementara, sehungga diperoleh kesimpulan yang mantap.
commit to users
52 Lebih jelasnya berikut ini peneliti sajikan skema model analisis interaktif:
Gambar 2: Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif Sumber: Mathew B. Milles dan A. Michael Huberman, 1992: 20
H. Prosedur Penelitian