Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Kelemahan PT Perseroan Terbatas: 1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang terkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan. 2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya untuk usaha tertentu. 3. Biaya pembentukannya relatif tinggi. 4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktifitas perusahaan harus dilaporkan kerena segala aktifitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan http:www.slideshare.netrizalnurfalahapa-perseroan-terbatas diakses pada tanggal 28 Maret 2014.

2.7. Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Definisi CSR menurut The Word Business Council For Sustainable Development WBCSD adalah komitment dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Menurut Widjaja dalam Siagian, 2008:13 merumuskan definisi tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu kewajiban perusahaan untuk Universitas Sumatera Utara merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Corporate social responsibility adalah komitment perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkunganUntung, 2009:1. Memang tidak bisa dipungkiri adanya anggapan bahwa tanggung jawab sosial bukanlah aktifitas utama bagi pelaku bisnis. Fokus utama bisnis adalah mendongkrak laba,tetapi tidak sedikit kemudian yang mengakui perlunya tanggung jawab sosial itu. Namun, sifatnya hanya instrumental. Artinya, tanggung jawab sosial perusahaan sebagai tujuan utama. Anggapan ini membawa perusahaan hanya sekedar sarana untuk menggapai maksimalisasi profit sebagai tujuan utama. Anggapan ini membawa perusahaan melihat tanggung jawab sosial sebagai aktifitas yang termasuk pada ”Jantung Hati” kegiatan bisnis, ironisnya dengan berbagai alasan, barang kali penganut aliran inilah yang dominan saat iniWibisono, 2007:34. Keberadaan perusahaan idealnya bermanfaat untuk masyarakat sekitar, prinsip dasar CSR adalah pemberdayaan masyarakat setempat yang notabene miskin agar terbebas dari kemiskinan, maka dari itu selain memberdayakan masyarakat, dari sisi perusahaan, jelas agar oprasional berjalan lancar tanpa gangguan, jika hubungan antar perusahaan dan masyarakat tidak mesra, bisa dipastikan ada masalah. Pelaksanaan program CSR belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Hal tersbut disebabkan oleh minimnya perhatian perusahaan terhadap pelaksanaan CSR. Berdasarkan uraian tersebut, tampak bahwa manfaat CSR bagi perusahaan antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan. b. Mendapatkan lisensi untuk beroprasi sacara sosial c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. d. Melebarkan akses sumberdaya bagi oprasional usaha. e. Membuka peluang pasar yang lebih luas. f. Mereduksi biaya, misalnya tekait dampak pembuangan limbah. g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. h. Memperbaiki hubungan dengan regulator. i. Meningkatkan semangat dan produktifitas karyawan. j. Peluang mendapatkan penghargaanUntung, 2009:6. Kesukarelaan dalam konsep CSR bukan dipahami sebagai bisa memilih untuk menjalankan atau tidak menjalankan, melainkan justru bagaimana menjalankan tanggung jawab sosial itu di luar yang diatur dalam segulasi. Perencanaan CSR yang strategis akan mampu menjadikan program ini sebagai investasi sosial untuk memperdayakan masyarakat, agar mereka mampu seutuhnya menopang kehidupan ekonomi dan sosial secara mandiri, bertahap dan berkelanjutan. Kontribusi CSR adalah kontribusi berkesinambungan terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, yaitu bekerja sama dengan karyawan, keluarga mereka, kontribusi lokal, dan masyarakat luas untuk memperbaiki kualitas hidup dengan cara cara yang dapat diterima oleh bisnis dan juga pembangunan itu sendiri adalah nilai dasar CSR. Tiga pilar penting untuk merangsang pertumbuhan CSR yang mampu mendorong Pembangunan ekonomi berkelanjutan, pertama, mencari bentuk CSR yang refektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan unsur lokalitas. Kedua, mengkalkulasi kapasitas sumberdaya manusia dan institusi untuk merangsang pelaksanaan CSR. Ketiga, peraturan serta kode etik dalam dunia usaha. Universitas Sumatera Utara Pada akhirnya tiga pilar ini tidak mampu bekerja dengan baik tanpa dukungan sektor publik untuk menjamin pelaksanaan CSR oleh perusahaan sejalan dan seiring dengan strategi pengembangan dan pembangunan sektor publik Untung, 2009:34-36.

2.8. Pengertian Sosial Ekonomi