Teknik Pengumpulan Data Bidang Program Kemitraan

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan atau informasi menyangkut masalah yang diteliti dengan memperlajari dan membenah buku, surat kabar, maupun tulisan yang ada kaitannya terhadap masalah yang diteliti. 2. Studi lapangan yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta–fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dengan demikian, instrumen penelitian disini adalah alat–alat yang digunakan dalam rangka studi lapangan yang dalam penelitian sosial dikenal tiga jenis, yaitu: 3. Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan pengumpulan data dengan responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian. 4. Penyebaran kuesioner angket, yaitu kegiatan mengumpul data dengan cara menyebar daftar pertanyaan yang diperlukan dalam penelitian Siagian, 2011:206-207.

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Korelasi Product Moment yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara data-data interval atau juga data rasio Siagian, 2011: 230. Taraf korelasinya disimbolkan dengan r, yang dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: r xy = � ∑ ��− ∑ �∑ � √[� ∑ � 2 − ∑ �² | � ∑ �²−∑ �²] Universitas Sumatera Utara Keterangan: � �� = Koefisien korelasi product moment N = Jumlah sampel X = Skor distribusi variabel X Y = Skor distribusi variabel Y Nilai r dari hasil perhitungan korelasi Product Moment berada diantara -1 sampai dengan 1, dengan ketentuan bahwa: 1. Apabila nilai r = -1, maka korelasi variabel x dengan variabel y negatif sempurna 2. Apabila nilai r = 0, maka tidak terdapat korelasi antara variabel x dengan variabel y 3. Apabila nilai r = 1, maka korelasi variabel x dengan variabel y positif sempurna Untuk menggambarkan jenis hubungan digunakan ketentuan dari Guilfrod yaitu sebagai berikut: 1. +0,70 – ke atas : Hubungan positif yang kuat 2. +0,59 - +0,69 : Hubungan positif yang mantap 3. +0,30 - +0,49 : Hubungan positif yang sedang 4. +0,10 - +0,29 : Hubungan positif yang rendah 5. +0,01 - +0,09 : Hubungan positif yang tak berarti 6. 0,0 : Tak ada hubungan Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 4.1.1. Sejarah Berdirinyaa PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Pada awalnya PERUMTEL bernama Post–enTelegraaftdients yang didirikan pada tahun 1884 dengan Staasblad Nomor. 52. Bahkan pada sampai tahun 1905 tercatat 38 Perusaan Telekomunikasi di Indonesia, namun pada tahun 1906 diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda dan diubah menjadi Post,Telegraaf En Telefoondiest PTT berdasarkan Staasblad Nomor.395 atau dengan kata lain lebih dikenal dengan nama PTT–Dienst. Pada tahun 1927 ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan Staasblad Nomor. 419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijivenment IBW, Undang Undang Perusahaan Negara. Jawatan PTT–Dienst ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perpu Nomor. 19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia tentang persyaratan suatu perusahaan Negara dan PTT–Dienst memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan tersebut dan tetap menjadi Perusahaan Negara PN. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 240 tahun 1961, tentang Pendirian Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi disebutkan bahwa Perusahaan Negara sebagaimana dimaksud pada pasal 2 IBW dilebur ke dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN Pos dan Telekomunikasi. Melihat adanya perkembangan terhadap peraturan yang telah dibuat, maka pemerintah memandang perlu untuk membagi PN Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 dua Perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Universitas Sumatera Utara Nomor.29 tahun 1965, maka berdirilah Perusahaan Pos dan Giro PN Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi PN Telekomunikasi diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor.30 tahun 1965 tentang pendirian perusahaan Negara Telekomunikasai. Bentuk ini dikembangkan menjadi Perusahaan Umum Perum Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah Nomor. 36 tahun 1974, dalam Peraturan Pemerintah tersebut dinyatakan Perusahaan Umum Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam Negeri maupun luar Negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar Negeri pada saat itu juga diselenggarakan PT. Indonesia Satellite Corporation Indosat yang masih berstatus perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Perundangan Negara bagian Delaware, Amerika Serikat. Pada akhir tahun 1980 Pemerintah Negara Republik Indonesia mengambil kebijakan untuk membeli seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini dari American Cabledan Radio Corporation, dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum, Pemerintah mengeluarkan peraturan Nomor. 53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan sebagi badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam Negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggaraan telekomunikasi untuk umum Internasional. Memasuki Replita V lima Pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrasctural diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainya. Selain hal tersebut penyelenggara telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional, oleh sebsb itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 25 tahun 1991 mengenai bentuk Perusahaan Umum PERUM dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan Persero Universitas Sumatera Utara Telekomunikasi Indonesia atau Telkom sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor. 9 tahun 1989. Sejak saat itu berdirilah Perusahaan Perseroan Persero Telekomunikasi atau Telkom.

4.1.2. Logo dan Makna PT. Telkom Indonesia, Tbk Gambar 1

Logo PT. Telkom Indonesia, Tbk Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel, Simplifikasi logoini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo inimerupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan“Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U”yakni “the world is in your hand”. Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut. 1. Expertise: makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME Telecommunication, Information, Media and Edutainment. 2. Empowering: makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar. 3. Assured: makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Universitas Sumatera Utara 4. Progressive: kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. 5. Heart: simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. 6. Expert Blue pada teks Telkom: melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi. 7. Vital Yellow pada telapak tangan: mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis. 8. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah: mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

4.1.3. Kredo PT. Telkom, Tbk

Adapun kredo yang dimiliki oleh PT. Telkom “the world in your hand”. Sehingga pelanggan dapat melakukan komunikasi tanpa harus terbatas oleh tempat, jarak, waktu, dan sarana yang dugunakan, karena semua tersedia dalam genggaman kita pelanggan. 4.1.4. Visi, Misi dan Tujuan PT.Telekom Indonesia, Tbk 4.1.4.1. Visi Adapun Visi PT.Telkom Indonesia, Tbk adalah: Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutaiment dan Services TMES di kawasan regional.

4.1.4.2. Misi

a. Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Universitas Sumatera Utara b. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. Visi dan misi ditetapkan berdasarkan keputusan komisariat PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09KEPDK2012 pada tanggal 30 mei 2012. Corporature Culture : The New Telkom Way Basic Belief : Always The Best Core Values : Solid, Speed, Smart Key Behaviors : Imagine, Focus, Action

4.1.4.3. Tujuan Serta Inisiatif Strategis

1. Pusat Keunggulan. 2. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. 3. Percepatan implementasi broadband melalui layanan konvergen. 4. Pengelolaan portofolio nirkabel. 5. Mengintegrasikan solusi ekosistem Telkom Group. 6. Berinvestasi di layanan teknologi informasi. 7. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment. 8. Berinvestasi di bisnis wholesale dan peluang bisnis internasional yang strategis. 9. Memaksimalkan nilai aset di bisnis yang saling terkait. 10. Mengintegrasikan Next Generation Network “NGN” dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management “OBCE” untuk mencapai penyempurnaan beban biaya.Inisiatif strategis ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09KEPDK2012 yang ditetapkan pada 30 Mei 2012. Universitas Sumatera Utara

4.1.5. Stuktur Organisasi

Telkom telah mencanangkan sebuah grand strategy menuju sustainable competitive growth, dengan sasaran sebagai berikut: 1. Pertumbuhan organik yang akan dicapai dengan penguatan bisnis inti melalui fokus pada strategi segmentasi pelanggan yaitu layanan konsumer, layanan enterprise, dan layanan wholesale dan internasional, yang didukung oleh 10 juta sambungan dan POST dan 5 juta sambungan speedy. 2. Pertumbuhan inorganik yang akan dicapai melalui strategi relateddiversification berupa pengembangan bisnis baru, pengelolaan portofolio strategis, serta membangun sinergi antara kami dan entitas anak kami. Melalui implementasi yang efektif dari strategi-strategi tersebut, dipandang perlu adanya beberapa hal sebagai berikut: 1. Direktur yang fokus menangani segmen layanan wholesale dan internasional. 2. Direktur yang fokus menangani pengembangan portofolio bisnis. 3. Mekanisme atau model parenting yang mampu membangun sinergi antara Entitas Anak dengan Induk Perusahaan maupun antar-Entitas Anak. Pada tahun 2012 Telkom telah melakukan beberapa perubahan menyangkut pembagian tugas dan wewenang Direksi, sebagai berikut: 1. Mengalihkan tugas dan wewenang penanganan bisnis di segmen wholesale dan internasional, dari semula di bawah Direktur Enterprise Wholesale “EWS” menjadi di bawah Direktur Compliance Risk Management “CRM”. Dengan demikian Direktur EWS dapat lebih fokus pada pengembangan segmen bisnis enterprise. Universitas Sumatera Utara 2. Menambah tugas dan wewenang Direktur CRM untuk menangani segmen bisnis wholesale dan internasional, selain tugas dan wewenangnya sebagai Direktur CRM. 3. Menyesuaikan tugas dan wewenang Direktur IT, Solution Strategic Portfolio “ITSSP” agar lebih fokus pada upaya inovasi dan pengembangan portofolio bisnis, dengan mengalihkan sebagian aktivitas Direktorat ITSSP, khususnya yang terkait dengan pengelolaan dan pendayagunaan IT dan tarif, menjadi di bawah Direktorat Network Solution “NWS”. 4. Menambah tugas dan wewenang Direktur NWS untuk menangani pengelolaan dan pendayagunaan IT serta service operation management, untuk mendukung upaya pengembangan bisnis yang sudah berjalan established. Selain itu, untuk membangun sinergi yang lebih efektif di lingkungan Telkom Group, Kami membentuk struktur Dewan Eksekutif beranggotakan empat Direktur Utama dari Entitas Anak. Dewan Eksekutif menjalankan tugas advisoryterkait dengan formulasi strategi, perencanaan, penetapan kebijakan serta pemantauan kinerja, untuk masing-masing lini bisnis yaitu bisnis seluler, bisnis internasional, bisnis IME dan bisnis menara telekomunikasi. 4.2.Gambaran Umum Tentang Unit Telkom Community DevelopmentCenter

4.2.1. Direksi Perusahaan Perseroan persero PT. Telekomunikasi Indonesia Menimbang :

a. Bahwa pembentukan organisasipusat pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan Community Development Center yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi Nomor KD.51PS 150COP-B00300002006 tanggal 13 September Universitas Sumatera Utara 2006, telah menjadi landasan dalam pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL secara terpusat yang diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. b. Bahwa keputusan direksi tersebut masih diperlukan penyempurnaan agar organisasi community development center CDC mampu secara efektif menjalankan peran dalam mewujudkan misi perusahaan sebagai good corporate citizenship dengan cara yang memadai dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan regulasi. c. Bahwa penyelarasan organisasi sebagaimana dimaksud pada butir b. Diatas perlu diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Direksi. Mengingat : a. Anggaran dasar perusahaan perseroan persero PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang telah diumumkan dalam Berita Negara R.I Nomor 5 tanggal 17 Januari 1992, tambahan Berita Negara R.I Nomor 210, sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir telah diumumkan dalam Berita Negara R.I No.51 tanggal 27 juni 2006 tambahan Berita Negara R.I No. 666. b. Keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa RUPSLB tanggal 28 februari 2007, sebagaimana dinyatakan dalam akta barita acara RUPSLB nomor 16 dibuat oleh Dr. A. Partomuan Pohan, S.H.LLM. c. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-5MBU.2007 tanggal 27 April 2007. Universitas Sumatera Utara Tentang Program Kemitraan dan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. d. Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan Persero PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk, nomor KD. 04PS150CTG-102006 tanggal 13 januari 2006 tentang Organisasi Kantor Perusahaan. Menetapkan : Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan Persero PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Community Development Center

4.2.2. Visi:

Adapun visi dari Unit Telkom Community Development adalah Ingin tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan terbesar di Sumatera bersama masyarakat melalui program pemberdayaan berbagai komunitas.

4.2.3. Misi:

Adapun misi dari Unit Telkom Community Develpoment adalah: 1. Memberikan dampak positif bagi telkom 2. Meningkatkan kompetensi pengelola usaha kecil 3. Memberikan benofit bagi komunitas di sekitar lingkungan usaha Telkom

4.2.4. Maksud

Adapun maksud dari di bentuknya Unit Telkom Community Develpoment adalah: 1. Memberdayakan potensi usaha kecil 2. Memanfaatkan kemampuan Telkom untuk membantu pengembangan usaha kecil Universitas Sumatera Utara 3. Meningkatkan hubungan sosial Telkom dengan komunitas masyarakat dan lingkungan perusahaan

4.2.5. Tujuan

Adapun tujuan dari dibentuknya Unit Telkom Community Development adalah: 1. Menumbuhkan dan meningkatkan usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri 2. Meningkatkan peran usaha kecil adalah pembentukan produk nasional, perluasan lapangan kerja, dan meningkatkan ekspor. 3. Pengingkatan dan pemerataan pendapatan serta memperoleh stuktur perekonomian Nasional. 4. Menciptakan keseimbangan sosial dan menggalang kebersamaan dengan masyarakat sekitar lingkungan perusahaan sehingga tercipta iklim yang kondusif bagi pelaksanaan oprasional Sesuai dengan hasil keputusan Direksi PT.Telkom Nomor Tel.228PR110UH2003 tanggal 13 Mei 2003 tentang Pembentukan Organisasi Pusat Pengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, tepatnya dalam Pasal 4 ayat 1 sampai 3 tentang kelengkapan organisasi, bahwa Organisasi Telkom TCD terdiri atas: 1. Kepala Pusat 2. Usaha Kesekretariatan 3. Bidang Perencanaan dan Pengendalian 4. Bidang Shared Services 5. Sub-Center Program Kemitraan dan 6. Sub-Center Program BL ayat1 Telkom TCD adalah unit bisnis perusahaan yang secara stuktural berada di bawah Direktur SDM dan Bisnis Pendukung ayat 2. Universitas Sumatera Utara

4.2.6. Pola Pengorganisasian

CDC adalah unit bisnis perusahaan yang secara stuktural berasal di direktorat human capital general affair HCGA dalam menyelenggarakan perannya, CDC mengelola program-programnya dengan mekanisme sebagai berikut: a. Thema untuk PKBL diarahkan oleh Direktur Utama. b. Secara stuktural penyelenggaraan oprasional PKBL dilaksanakan dengan supervisi oleh direktur HCGA dan pertanggung jawaban atas efektifitas penyelenggaraannya dilaporkan kepada Direktur Utama melalui Direktur HCGA. c. Penyelenggaraan oprasional di area dikendalikan langsung oleh SGM CDC dan dilaksanakan oleh Manager CD Area. d. SGM CDC melaksanakan koordinasi program, thema, serta pelaksanaan kegiatan bersama dengan seluruh Unit Bisnis. CDC memberikan layanan pengelolaan dana PKBL diseluruh wilayah operasi Telkom, dalam menjalankan fungsinya, CDC melakukan business prosess in- sourching dengan unit-unit bisnis dan menjalin hubungan langsung dengan mitra binaan serta masyarakat di masing-masing area, untuk menjalankan fungsinya, kantor perusahaan melalui CDC mengalokasikan biaya pegawai, biaya gedung dan fasilitas kerja.

4.2.6.1. Organisasi CDC

Organisasi CDC terdiri atas: Universitas Sumatera Utara a. Pimpinan CDC, yaitu Senior General Manager CDC. b. Pengelola fungsi dukungan managemen yaitu: 1 Senior manager perencanaan dan pengendalian. 2 Senior manager keuangan. 3 Manager sekretariat c. Pengelola oprasional yaitu: 1 Senior manager program kemitraan. 2 Senior manager program bina lingkungan. 3 Manager community development CD Area

4.2.6.2. Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Community

Development CenterCDC Senior General Manager SGM bertanggung jawab atas pengelolaanpenyelenggaraan aktifitas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL secaraefektif, efisien dan terkontrol. SGM memiliki kewajiban untuk menyusun rencana kerjadan anggaran PKBL dan operasional, menetapkan sasaran Program Kemitraan dan BinaLingkungan PKBL di wilayah operasi perusahaan Universitas Sumatera Utara serta merumuskan strategipencapaian dan mensuspervisi implementasinya, melakukan evaluasi dan seleksi ataskelayakan usaha dan menetapkan calon mitra binaan secara langsung, menyiapkan danmenyalurkan dana program kemitraan kepada mitra binaan dan dana program Bina Lingkungan kepada masyarakat, mengendalikan anggaran biaya Program Kemitraan danBina Lingkungan PKBL dan operasional. Manager Sekretariatan bertanggung jawab atas kelancaran dan efektifitas dukungankesekretariatan, administrasi dan logistik. Untuk melaksanakan tanggung jawabnyaManager sekretariatan menjalankan proses utama sebagai penyelenggaran perankesekretariatan dan dukungan administrasi perkantoran dan kepegawaian, termasukaktifitas komunikasi internal dan eksternal dan sebagai penyelenggara fungsi logistik. Senior Manager bidang perencanaan dan pengendalian bertanggung jawab atasperumusan, pemanduan penerapan, serta pengendalian strategi bisnis CommunityDevelopment Center CDC, serta memastikan terlaksananya kegiatan yang mengacupada bussiness plan, dan hasilnya sesuai dengan Kontrak Manajemen. Pelaksanakan tanggung jawab tersebut Senior Manager bidang perencanaan danpengendalian menjalankan proses utama, yaitu perencanaan dan pengembangan bisnis, evaluasi program dan performansi, dukungan pengelolaan sistem informasi ProgramKemitraan dan Bina Lingkungan PKBL, penyusunan proses bisnis, evaluasiimplementasi proses bisnis. Senior Manager Keuangan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaankeuangan Community Development Center CDC. Senior manager dalam melakukan tanggung jawabtersebut menjalankan proses utama yaitu menyusun anggaran,melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyerapan Universitas Sumatera Utara anggaran,penyelenggaraan Cash Management dan Financial Management, melakukan analisakeuangan, dukungan informasi financial, melakukan penyusunan laporan keuangan. Senior Manager bidang Kemitraan bertanggung jawab untuk mengenali turbulensilingkungan, penetapan sasaran layanan dan melakukan supervisi pelaksanaan programkemitraan serta pengintegrasian dan penyelarasan kapabilitas Community Developmentarea. Senior Manager bidang Kemitraan bertugas menjalankan proses utama yakni perencanaan program kemitraan, pengembangan sistem dan prosedur programkemitraan, implementasi program Kemitraan, Implementasi program hibah kemitraan,pengelolaan komunitas kemitraan, evaluasi dan pengawasan program kemitraan sertamemonitoring dan pelaporan. Senior Manager bidang Bina Lingkungan bertanggung jawab atas pengelolaan danpenyelenggaraan akitfitas program Bina Lingkungan di wilayah operasi perusahaansecara sistematik, efektif dan efisien. Tanggung jawab Senior bidang Bina Lingkungan yaitu menjalankan proses utama untuk melakukanperencanaan program Bina Lingkungan, pengembangan sistem dan prosedur programBina Lingkungan, implementasi program Bina Lingkungan, pengelolaan komunitas Bina Lingkungan, evaluasi dan pengawasan program Bina Lingkungan serta memonitoringdan pelaporan. Manager Community Development Area bertanggung jawab atas efektifitas dankelancaran pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL diwilayahnya dan dalam pelaksanaan operasionalnya, manager CD area bertanggungjawab langsung kepada Senior General Manager Community Development Center.Manager Community Development area dalam melaksanakan perannya ditugaskan untukmelaksanakan aktifitas dengan lingkup melaksanakan Universitas Sumatera Utara survey dan evaluasi terhadap calon penerima Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL, menyalurkan danaProgram Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL, melakukan pembinaan terhadapmitra binaan, melakukan kegiatan collection penagihan kepada mitra binaan,mengadministrasikan piutang dan tunggakan serta membuat laporan.

4.2.6.3 Lingkup Peran CDC

CDC adalah corporate support yang dibentuk untuk menjalankan peran sebagai berikut: a. Pengelola dana PKBL. b. Penyelenggara PKBL sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi BUMN. CDC Bertanggung Jawab atas hal-hal sebagai berikut: a. Menyusun strategi dan rencana pengembangan PKBL. b. Menyusun dan mengendalikan anggaran PKBL. c. Membangun, menyelenggarakan dan mengelola komunitas kemitraan dan bina lingkungan seluruh wilayah kerja oprasional perusahaan secara sistematis, efektif, dan efisien. d. Menyusun rincian program sesuai kebutuhan unit-unit bisnis dan provinsi. e. Mangatur dan menyelaraskan program pelaksanaan PKBL. f. Mengontrol dan mengendalikan pelaksanaan tahap-tahap PKBL. g. Mengelola proses pemenuhan berbagai persyaratan administratif dan aspek legal yang berkaitan dengan tahapan proses pengelolaan PKBL. h. Menetapkan pengelolalan proses internal. Universitas Sumatera Utara i. Mengelola sistem informasi PKBL. Pengelolaan dana PKBL oleh CDC merupakan wujud tanggung jawab perusahaan dalam mengelola dana yang berasal dari bagian laba perusahaan sebagaimana diatur oleh pemerintah melalui peraturan menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-05MBU2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Dana PKBL yang dimaksud pada uraian yang telah disebutkan tersebut bukan secara terpisah dari pembukaan perusahaan dan dipertanggung jawabkan oleh CDC melalui direksi kepada menteri negara BUMN setelah diaudit tersendiri, dalam menjalankan fungsinya, CDC beroperasi dibawah supervisi direktur HCGA dan melaporkan pertanggung jwabannya kepada direktur utama melelui direktur HCGA.

4.2.6.4. Tugas Tanggung Jawab dan Wewenang SGM CDC

1 CDC dipimpin oleh satu posisi yaitu Senior General Manager, yang selanjutnya disebut SGM CDC. 2 SGM CDC bertanggung jawab atas pengelolaan penyelenggaraan aktifitas PKBL secara efektif, efisien dan terkontrol. 3 Utuk melaksanaakan tanggung jawab sebagai mana dimaksud pada uraian sebelumnya, SGM CDC mempunyai kewajiban sebagai berikut: a. Menyusun recana kerja dan anggaran PKBL oprasional. b. Menetapkan sasaran PKBL di wilayah operasi perusahaan serta merumuskan strategi pencapaian dan mensupervisi implementasinya. c. Melakukan efaluasi dan seleksi atas kelayakan usaha dan menetapkan calon mitra binaan secara langsung. Universitas Sumatera Utara d. Menyiapkan dan menyalurkan dana program kemitraan kepada mitra binaan dan dana program bina lingkungan kepada masyarakat. e. Melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap mitra binaan f. Mengendalikan anggaran biaya PKBL dan operasional. g. Mengintegrasikan dan menyelaraskan kapabilitas fungsional di jajaran CDC guna mencapai sasaran yang ditetapkan. h. Mengawasi dan mengendalikan personil dijajarannya, serta bertanggung jawab atas pengawakan, pelatihan serta tugas-tugas terkait untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. i. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan PKBL j. Menjalankan peran sebagai pakar expert didalam pengelolaan PKBL. k. Membina hubungan dengan relasi yang menyediakan bantuan dan informasi yang di perlukan organisasi. 4. SGM CDC diberikan wewenang untuk : a. Menetapkan Pemberian Pinjaman Kepada Mitra Binaan Dan Pemberian Bantuan Kepada Masyarakat. b. Menetapkan Pemegang Imprest Fund Dana PKBL. c. Memberikan Ijin Pembukaan Rekening di CD Area. d. Menetapkan Alokasi Anggaran PKBL per Area. e. Memberi Informasi Kepada Pihak Luar Lingkungan CDC tentang Rencana, Kebijakan, Langkah Dan Kinerja Organisasi Sesuai Dengan Ketentuan Dan Etika Perusahaan. 5. Dalam menjalankan perannya, SGM CDC berinteraksi dengan: a. Direktur Utama, dalam hal arahan thema serta pelaporan Universitas Sumatera Utara b. Direktur HCGA, dalam hal supervisi implementasi kebijakan dan pelaporan c. Direktur Keuangan, dalam hal pencairan dana PKBL. d. Pimpinan Unit Bisnis dalam hal koordinasi penyelenggaraan dan pengelolaan PKBL. e. SGM Finance Center, dalam hal koordinasi dukungan fungsional SDM. f. SGM HR Center, dalam hal koordinasi dukungan fungsional SDM. g. SGM ISC, dalam hal koordinasi pengelolaan information system. 6. Dalam pelaksanaan tugasnya, SGM CDC di bantu oleh: a. Manager Sekertariat b. Senior Manager Perencanaan dan Pengendalian c. Senior Manager Keuangan d. Senior Manager Kemitraan e. Senior Manager Bina Lingkungan f. Para Manager Community Development Area

4.3. Bidang Program Kemitraan

1 Bidang program kemitraan dipimpin oleh seorang senior manager yang selanjutnya disebut SM Program Kemitraan, bertanggung jawab kepada SGM CDC. 2 SM Program Kemitraan bertanggung jawab menemukenali turbulensi lingkungan, penetapan sasaran layanan dan melakukan supervisi pelaksanaan program kemitraan, serta pengintegrasian dan penyelarasan kapabilitas CD Area. Universitas Sumatera Utara 3 Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud, SM Program Kemitraan menjalankan proses utama: a. Perencanaan program kemitraan. b. Pengembangan sistem dan prosedur program kemitraan. c. Implementasi program kemitraan. d. Implementasi program hibah kemitraan. e. Pengelolaan komunitas kemitraan. f. Evaluasi dan pengawasan program kemitraan. g. Monitoring dan peleporan. 4. Dalam menjalankan perannya, SM Program Kemitraan dibantu oleh: a. Manager Distribusi Dan Pembinaan. b. Manager Evaluasi Dan Analisa. c. Manager Pengelolaan Piutang. 5. Dalam menjalankan perannya, SM Program Kemitraan berinteraksi dengan manajer CD Area, dalam hal penetapan dan penyaluran dana Program Kemitraan Kepada Mitra Binaan.

4.4. Community Development Area