Kondisi Mitra Binaan 1. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Kesulitan Penyediaan Modal

5.4. Kondisi Mitra Binaan 5.4.1. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Kesulitan Penyediaan Modal Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menjawab mengalami kesulitan dalam penyediaan modal yaitu sebanyak 32 orang responden 64. Sedangkan lainnya menjawab sangat sulit dalam penyediaan modal yaitu 1 orang responden 2. Kesulitan dalam hal modal sangat sering terjadi kepada pemilik usaha, terlebih lagi usaha kecil menengah, tersendatnya perputaran modal membuat usaha pun menjadi tidak lancar, banyak hal yang bisa membuat modal tidak berputar, seperti hasil penjualan yang tidak masuk ke dalam kas ataupun pembukuan keuangan, mencampur antara uang dagang dengan uang kebutuhan pokok sehari-hari, menghutangkan kepada orang lain dan hutang tidak di bayar-bayar sesuai dengan kesepakatan dan lain sebagainya. Data mengenai distribusi responden berdasarkan kesulitan penyediaan modal, disajikan dalam tabel 5.17 berikut ini: Tabel 5.17 Kesulitan Penyediaan Modal No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Sangat sulit Sulit Biasa saja Tidak sulit 1 32 10 7 2 64 20 14 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014

5.4.2. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Pemenuhan Modal

Universitas Sumatera Utara Data mengenai distribusi responden berdasarkan pemenuhan modal responden, disajikan dalam tabel 5.18 berikut ini: Tabel 5.18 Pemenuhan Modal No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Sangat terpenuhi Terpenuhi Biasa saja Tidak terpenuhi 2 45 2 1 4 90 4 2 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan dalam tebel 5.18 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yakni sebanyak 45 orang responden 90 menjawab setelah menjadi mitra binaan telkom modal yang diperlukan terpenuhi. Minoritas responden yaitu 1 orang responden 2 mengatakan modal tidak terpenuhi, berdasarkan hasil angket menunjukkan alasan tidak terpenuhinya modal yang diperlukan responden adalah karena pinjaman yang dimohonkan kepada telkom tidak diberikan sesuai dengan permohonan responden, hal tersebut menunjukkan bahwa pinjaman yang dimohonkan tidak sesuai dengan jenis usaha dan potensi pengembalian yang dimiliki responden.

5.4.3. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Perputaran Siklus Modal

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan, dapat diketahui bahwa seluruh responden yaitu sebanyak 50 orang responden 100 menjawab bahwa siklus modal yang dimiliki oleh responden berputar seperti seharusnya. Universitas Sumatera Utara Responden memberikan alasan bahwa semenjak telkom memberikan pengarahan bagaimana cara mengatur modal yang baik dan benar, responden tidak kesulitan lagi dalam mengatasi permodalan yang sering tersendat-sendat seperti sebelumnya ketika belum menjadi mitra binaan telkom.

5.4.4. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Kesulitan Pengembalian Modal

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kesulitan pengembalian modal responden, disajikan dalam tabel 5.19 berikut ini: Tabel 5.19 Kesulitan Pengembalian Modal No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya Tidak 9 41 18 82 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mey 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab tidak ada kesulitan dalam pengembalian modal yakni sebanyak 41 orang responden 82. Minoritas responden menjawab mengalami kesulitan dalam mengembalikan modal yakni sebanyak 9 orang responden 18. Hal tersebut dikarenakan responden belum menerapkan metode- metode yang diajarkan oleh telkom agar modal dapat berputar dan mudah untuk mengembalikan modal dagang kembali. Faktor sulitnya pengembalian modal juga salah satunya dikarenakan omzet usaha yang kurang dan frekuensi memberikan hutang kepada orang lain dengan pengembalian yang kurang lancar yang menyebabkan sulitnya mengembalikan modal menjadi dagangan kembali. Universitas Sumatera Utara

5.4.5. Pelaksanaan Manajerial Berdasarkan Pengelolaan Manajemen Keuangan

Data mengenai distribusi responden berdasarkanpengelolaan manajemen keuangan responden, disajikan dalam tabel 5.20 berikut ini: Tabel 5.20 Pengelolaan Manajemen Keuangan No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Dapat mengatur Biasa saja 43 7 68 14 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mey 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20 dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebanyak 43 orang responden 68 menjawab dapat mengatur mengelola manajemen keuangan dengan baik. Minoritas responden sebanyak 7 orang responden 14 mengetakan biasa saja dalam pengelolaan manajemen keuangan. Responden yang menjawab bisa saja itu seperti bisa mengerjakannya tetapi kadang- kandang mereka lupa bagaimana mengatur manajemen yang baik, dikarenakan faktor usia mereka sudah mulai lupa-lupa dalam hal membuat pembukuan arus kas. Pengelolaan manajemen keuangan berfungsi untuk mengetahu pemasukan dan pengeluaran usaha, pengelolaan manajemen yang baik akan membuat arus kas pemasukan dan pengeluaran juga menjadi baik, dengan manajemen keuangan kita bisa mengelola mana pemasukan yang harus ditabung dan mana yang harus diputarkan kembali menjadi modal. Universitas Sumatera Utara

5.4.6. Pelaksanaan Manajerial Berdasarkan Kesulitan Pengelolaan Manajeman Keuangan

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kesulitan pengelolaan manajemen keuangan, disajikan dalam tabel 5.21 berikut ini: Tabel 5.21 Kesulitan Pengelolaan Manajeman Keuangan No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya Tidak 6 44 12 88 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21 diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 44 orang responden 88 menjawab tidak kesulitan dalam pengelolaan manajemen keuangan. Minoritas responden yaitu sebanyak 6 orang responden 12 menjawab kesulitan dalam pengelolaan manajemen keuangan. Hal tersebut dikarenakan responden sebelum menjadi mitra binaan telkom tidak menggunakan menejemen keuangan, setelah menjadi mitra binaan telkom responden diharuskan memiliki manajemen keuangan, untuk mengontrol arus kas usaha responden, karena responden baru bergabung menjadi mitra binaan telkom responden masih sedikit bingung mengenai manajemen keuangan, tetapi responden mengatan akan belajar lagi bagaimana mengelola manajemen keuangan yang baik. Universitas Sumatera Utara

5.4.7. Pelaksanaan Manajerial Berdasarkan Kesesuaian Arahan Manajerial

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kesesuaian arahan manajemen, disajikan dalam tabel 5.22 berikut ini: Tabel 5.22 Kesesuaian Arahan Manajerial No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya Tidak 48 2 96 4 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22 diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 48 orang responden 96 menjawab arahan manajerial yang diberikan telkom sesuai dengan yang dilaksanakan oleh mitra binaan. Seperti pembuatan buku arus kas responden harus bisa membedakan mana yang harus digunakan sebagai modal, mana keuntungan untuk ditabung dan mana yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, responden juga menjawab telkom memberikan arahan untuk mitra binaan yang bergerak dibidang olahan pangan agar olahannya sesuai dengan standart BPOM dan mencantumkan label halal. Minoritas responden sebanyak 2 orang responden 4 menjawab arahan yang dilakukan oleh mitra binaan belum seperti yang diinstruksikan telkom, dikarenakan seperti yang telah diuraikan sebelumnya, mitra binaan masih mengelami kesulitan dalam hal pengelolaan manajemen. Universitas Sumatera Utara

5.4.8. Pemasaran Berdasarkan Kondisi Pemasaran Produk

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kondisi pemasaran produk, disajikan dalam tabel 5.23 berikut ini: Tabel 5.23 Kondisi Pemasaran Produk No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 5 Sangat baik Baik Biasa saja Tidak baik Sangat tidak baik 4 15 13 16 2 8 30 26 32 4 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5. 23 diketahui bahwa sebanyak 16 orang responden 32 menjawab kondisi pemasaran produk responden tidak baik sebelum mendapatkan pinjaman dana dari telkom seperti responden tidak melakukan sama sekali pemasaran karena habisnya modal dan memburuknya keuangan responden. Selebihnya 15 orang responden 30 menjawab kondisi pemasaran produk baik setelah mendapatkan pinjaman dana dari telkom karena bisa membeli bahan mentah untuk diolah kembali menjadi dagangan, itu diperuntukkan bagi usaha yang bergerak di bidang olahan pangan, sedangkan bagi yang bergerak di bidang mebel mereka bisa membelimembuat bahan bakunya kembali. Responden yang menjawab pemasaran produknya biasa saja yaitu sebanyak 13 orang responden 26 hal ini disebabkan responden memiliki jenis usaha yang tidak perlu adanya pemasaran produk seperti penjualan dapot air minum ataupun kedai kelontong. 4 Universitas Sumatera Utara responden lainnya menjawab pemasaran produk sangat baik karena jenis usaha yang dimilikinya memang membutuhkan pemasaran produk contonya industri tekstil seperti pakaian jadi, tas, sepatu dan lain sebagainya. 2 responden lainnya menjawab pemasaran produk sangat tidak baik, responden menjelaskan karena pada saat itu usaha responden tersendat, modal tidak berputar, persediaan produksi untuk dipasarkanpun minim serta rendahnya penghasilan pada saat itu. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa kondisi pemasaran produk yang tidak berjalan lancar dikarenakan kekungan modal pada saat itu. Pemasaran produk dilakukan agar konsumen mengenal dan menyukai produk yang ditawarkan, dengan mutu dan kualitas yang baik.

5.4.9. Pemasaran Berdasarkan Jenis Pemasaran produk

Data mengenai distribusi responden berdasarkan jenis pemasaran yang dilakukan oleh telkom, disajikan dalam tabel 5.24 berikut ini: Tabel 5.24 Jenis Pemasaran No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 5 Pameran Spanduk dan brosur Siaran di radio Panjualan produk langsung ke pasaran Lainnya 15 10 3 7 15 30 20 6 14 30 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.24 diketahui bahwa sebanyak 15 orang responden 30 menjawab jenis atau cara pemasaran yang dilakukan oleh telkom untuk membantu mitra binaan dalam memasarkan produk adalah dengan pameran dan lainnya seperti menggunakan produk mitra binaan diacara-acara resmi telkom sehingga produk mitra binaan secara langsung dipublikasi dan dipromosikan oleh telkom. Selebihnya sebanyak 3 orang responden 6 menjawab pemasaran produk dilakukan melalui siaran di radio-radio, seperti promosi di iven PRSU Pekan Raya Sumatera Utara diberitahukan bahwa telkom mensponsori acara tersebut dengan menyediakan hiburan maupun kuliner, kuliner tersebut adalah milik mitra binaan, seperti itu kurang lebih cara telkom secara langsung maupun tidak langsung memasarkan produk mitra binaannya.

5.4.10. Pemasaran Berdasarkan Perluasan Cakupan Wilayah Pemasaran Produk

Data mengenai distribusi responden berdasarkan perluasan cakupan wilayah pemasaran, disajikan dalam tabel 5.25 berikut ini: Tabel 5.25 Perluasan Cakupan Wilayah Pemasaran No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya Tidak 47 3 94 6 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5. 25 diketahui bahwa kebanyakan responden mengatakan pemasaran yang dilakukan oleh telkom mampu Universitas Sumatera Utara memperluas cakupan wilayah pemasaran yakni sebanyak 47 orang responden 94. Responden yang menjawab tidak mampu memperluas cakupan wilayah pemasaran sebanyak 3 orang responden 6 hal itu dikarenakan bidang usaha yang digeluti oleh responden seperti dapot air, perbengkelan dan penjualan sembako dan lain sebagainya tidak memerlukan promosi produk, karena bidang usaha yang membutuhkan promosi itu seperti, usaha mebel, industri, usaha kuliner dan lain sebagainya.

5.4.11. Pemasaran Berdasarkan Peningkatan Jumlah Produk

Data mengenai distribusi responden berdasarkan peningkatan jumlah produk, disajikan dalam tabel 5.26 berikut ini: Tabel 5.26 Peningkatan Jumlah Produk No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Sangat meningkat Meningkat Biasa saja 2 45 3 4 90 6 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada produk 5.26 diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 45 orang responden 90 menjawab terjadi peningkatan jumlah produk dari mitra binaan telkom. Minoritas responden sebanyak 2 orang responden 4 menjawab sangat meningkat, peningkatan jumlah produk yang dialami oleh responden dikarenakan sudah mendapat pinjaman dana dari telkom, Universitas Sumatera Utara dengan meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan maka peningkatan penjualan juga akan terjadi, dengan begitu pendapatan pun akan meningkat.

5.4.12. Kualitas Produk Mitra Binaan Berdasarkan Kualitas dan Mutu Produk

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kualitas dan mutu produk yang ditawarkan oleh mitra binaan di pasaran, disajikan dalam tabel 5.27 berikut ini: Tabel 5.27 Kualitas dan Mutu Produk No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Sangat bagus Bagus Biasa saja 5 42 3 10 84 6 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tebel 5.27 diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 42 orang responden 84 menjawab kualitas dan mutu produk menjadi bagus setelah mendapatkan pinjaman dari telkom, dengan tambahan modal yang didapat dari telkom para pelaku wirausaha berusaha agar konsumen tetap setia dengan produk mereka, dengan cara meningkatkan mutu dan kualitas produk walaupun dengan harga yang cukup tinggi, namun tidak semua konsumen mengutamakan mutu dan kualitas terutama ibu-ibu, ibu-ibu rumah tangga biasanya sangat jeli dalam membeli dan menyeleksi harga produk, mereka lebih menginginkan dengan harga yang relatif terjangkau mendapatkan produk yang berkualitas apalagi produk yang sudah mempunyai merek. Minoritas responden sebanyak 3 orang responden 6 menjawab kualitas dan mutu produk mereka biasa saja karena Universitas Sumatera Utara mereka tidak merubah kualitas mutu produk meraka tetapi hanya menambah produk saja, menurut mereka kualitas produk mereka sudah standart jadi tidak perlu lagi untuk memperbaiki mutu dan kualitas produk.

5.4.13. Kualitas Produk Berdasarkan Harga Produk

Data mengenai distribusi responden berdasarkan harga produk, disajikan dalam tabel 5.28 berikut ini: Tabel 5.28 Harga Produk No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya Tidak 27 23 54 46 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.28 diketahui bahwa mayoritas respenden sebanyak 27 orang responden 54 menjawab manaikkan harga produk mereka, karena mutu dan kualitas produk mereka juga ditingkatkan. Minoritas responden sebanyak 23 orang responden 46 menjawab mereka tidak menaikkan harga produk mereka dikarenakan harga bahan-bahan belum naik, jika harga bahan naik baru mereka menaikkan harga dagangan mereka, seperti itulah kurang lebih hasil wawancara dan hail angket yang didapat dari responden. Harga produk juga menentukan kelancaran penjualan bila harga yang dipatok sesuai dengan kualitas barang yang ditawarkan pembelipun tidak ragu untuk mengeluarkan bajet yang tinggi. Apabila produksinya baik dan dapat menimbulkan kepuasan dihati konsumen maka mereka dapat menjadi pelanggan yang setia. Universitas Sumatera Utara

5.4.14. Kualitas Produk Berdasarkan Jenis dan Variasi Produk

Data mengenai distribusi responden berdasarkan jenis dan variasi produk, disajikan dalam tabel 5.29 berikut ini: Tabel 5.29 Jenis dan Variasi Produk No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Sangat banyak Banyak Biasa saja Tidak banyak 6 22 8 14 12 44 16 28 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.29 diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab memiliki jenis dan variasi produk yang banyak di toko mereka yaitu 22 orang responden 44. Variasi dan jenis produk yang banyak membuat konsumen merasa lebih senang berbelanja ke toko responden karena pilihan barangnya beragam dan tidak membosankan. Sedangkan lainnya menjawab tidak banyak memiliki jenis dan variasi produk yaitu 14 orang responden dengan persentase 28. Hal tersebut karena produksi dan penjualan yang berlangsung tidak pesat, berdasarkan hasil angket responden memberikan alasan kurang pandai dalam memilih barang-barang yang sedang tren di pasaran dan model terbaru, responden yang memberikan alasan tersebut adalah salah satu resonden dengan bidang usaha tekstil. Universitas Sumatera Utara 5.5. Sosial Ekonomi Mitra Binaan 5.5.1.Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Peningkatan Pendapatan Usaha Data mengenai distribusi responden berdasarkan peningkatan pendapatan usaha, disajikan dalam tabel 5.32 berikut ini: Tabel 5.30 Peningkatan Pendapatan Usaha No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Meningkat Tetap 47 3 94 6 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5. 32 diketahui bahwa responden yang menjawab terjadi peningkatan pendapatan usaha responden ada sebanyak 47 orang responden 94. Sedangkan yang mengatakan pendapatan usahanya tetap, ada sebanyak 3 orang responden 6. Peningkatan pendapatan yang dialami oleh mitra binaan tak lepas dari bantuan dana berupa pinjaman modal yang diberikan melalui program kemitraan, dimana program tersebut bertujuan untuk membantu para pemilik usaha kecil untuk mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan perekonomian keluarga. Universitas Sumatera Utara

5.5.2 Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Pendapatan Hasil Usaha

Data mengenai distribusi responden berdasarkan pendapatan hasil usaha, disajikan dalam tabel 5.31 berikut ini: Tabel 5.31 Pendapatan Hasil Usaha No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Rp. 10.000.000 Rp. 11.000.000 – Rp. 20.000.000 Rp. 21.000.000 – Rp. 30.000.000 38 7 5 76 14 10 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.31 diketahui bahwa pendapatan hasil usaha respsonden bervariasi tergantung dari jenis usaha yang dimiliki responden. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, responden yang memiliki usaha dengan modal yang cukup besar berpenghasilan lumayan besar dan sebaliknya responden yang memiliki modal tidak terlalu besar berpenghasilan sesuai dengan modal yang dimiliki. Mayoritas responden yang meminjam dari telkom adalah usaha kecil menengah, dengan usaha yang beranekaragam yaitu jumlah responden sebanyak 38 orang responden 76. Minoritas responden yang berpenghasilan antara RP. 21.000.000- Rp.30.000.000 ada sebanyak 5 orang responden 10, dengan pinjaman modal yang cukup besar dengan usaha seperti industri dan mebel. Universitas Sumatera Utara

5.5.3. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Sumber Pendapatan Tambahan

Data mengenai distribusi responden berdasarkan jika menjawab sumber pendapatan tambahan, disajikan dalam tabel 5.32 berikut ini: Tabel 5.32 Sumber Pendapatan Tambahan No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya Tidak 20 30 40 60 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.32 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yakni sebanyak 30 orang responden 60 menjawab tidak memiliki sumber pendapatan tambahan. Minoritas responden yakni sebanyak 20 orang responden 40 menjawab memiliki sumber pendapatan tambahan. Responden memiliki pendapatan tambahan dikarenakan masih kurangnya pendapatan pokok yang didapat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari- hari dari pendapatan pokok. Responden juga mengatakan hasil pendapatan dari pendapatan tambahan ini adalah untuk membantu kekurangan dari pendapatan pokok, sebagian reponden lain mengatakan pendapatan tambahan ini untuk infestasi, simpanan masa depan dan sebagai pencarian selingan dari responden, dengan pendapatan tambahan ini setidaknya kepala keluarga telah banyak terbantu oleh bantuan anggota keluarga lain. Universitas Sumatera Utara

5.5.4. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Jenis Sumber Pendapatan Tambahan

Data mengenai distribusi responden berdasarkan jenis sumber pendapatan tambahan, disajikan dalam tabel 5.33 berikut ini: Tabel 5.33 Jenis Sumber Pendapatan Tambahan No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Petani Nelayan Supir angkot Lainnya 5 1 3 10 10 2 6 20 Jumlah 19 38 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.33 diketahui bahwa jenis sumber pendapatan tambahan dari responden bervariasi. Berdasarkan hasil wawancara, ada seorang responden yang memiliki pendapatan tambahan sebagai nelayan karena rumahnya dekat dengan laut, sehingga jika siang bisa berdagang dibantu dengan istri dan anak sehingga pada malam bisa pergi mencari ikan ke laut, hasil tangkapan dari laut kemudian dijual di pasar dan uangnya bisa digunkan untuk keperluan lain. Responden yang memiliki pendapatan tambahan sebagai supir angkot hanya membawa angkot milik juragan angkot di siang hari dan malam harinya berjualan makanan kaki lima. Begitu pula dengan petani, mereka hanya mengurus kebun dibelakang rumah yang hasil panen dari kebun tersebut dijual ke penadah atau juragan dan digunakan sebagai pendaptan tambahan mereka, hasil kebun yang mereka tanam seperti pohon coklat, ubi, kelapa, sayuran dan beberapa buah-buahan, Universitas Sumatera Utara tetapi tidak semua hasil panen dijual ada sebagian yang disimpan untuk dikonsumsi sendiri oleh responden.

5.5.5. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Sisa Pendapatan Tambahan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan, dapat diketahui bahwa seluruh responden yaitu sebanyak 50 orang responden 100 memiliki sisa pendapatan tambahan setelah pendapatan tersebut digunakan untuk keperluan sehari- hari dan untuk ditabung, dengan menabung kita diajarkan lebih lemat, karena harus menyisihkan sebagian uang kita untuk disimpan, ada uang disaat penting karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan ketika butuh uang untuk keperluan yang sangat mendesak, dengan menabung kita juga diajarkan melatih disiplin dan juga terhindar dari hutang, belajar mengatur uang itu penting agar lebih sabar dan hidup lebih sederhana. Universitas Sumatera Utara

5.5.6. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Tempat Penyimpanan Penghasilan

Data mengenai distribusi responden berdasarkanTempat Penyimpanan Penghasilan, disajikan dalam tabel 5.34 berikut ini: Tabel 5.34 Tempat Penyimpanan Penghasilan No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 5 Simpan sendiri Bank Koperasi Infestasi Lainnya 5 36 3 5 1 10 72 6 10 2 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mey 2014 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.37 diketahui bahwa mayoritas responden menyimpanmenabung sisa dari penghasilan di bank yaitu sebanyak 36 orang responden 72. Hal ini karena menabung di bank lebih aman, nyaman, dan lebih praktis untuk melakukan transaksi jual beli, dari pada menabung di koperasi, infestasi, atau simpan sendiri. Minoritas responden lain mengatakan menyimpanmenabung dilainnya berjumlah 1 orang responden 2. Menurut responden menabung dilainnya itu adalah ikut seperti arisan tetapi dengan sistem menabung, dan responden bisa kapan saja mengambil uangnya kembali. Universitas Sumatera Utara

5.5.7. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Jumlah Anak yang Duduk Dibangku Sekolah

Pendidikan merupakan hal yang sangat sulit penting bagi seluruh kemajuan dan wadah pembelajaran bagi setiap orang, dengan pendidikan setiap orang dapat mengasah ilmu dan meningkatkan kecerdasan berfikir. Data mengenai distribusi responden berdasarkanjumlah anak responden yang duduk di bangku sekolah, disajikan dalam tabel 5.35 berikut ini: Tabel 5.35 Jumlah Anak Responden yang Duduk di bangku Sekolah No Jawaban Jumlah jiwa Persentase 1 2 3 4 5 1 orang 2 orang 3 orang 3 orang Tidak ada 8 14 14 8 6 16 28 28 16 12 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.38 diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab memiliki 2 dan 3 orang anak yang sedang duduk dibangku sekolah yaitu sebanyak 14 orang responden 28 sebagian dari responden adalah yang berumur 31-50 tahun sehingga sebagian besar dari responden memiliki anak yang masih duduk dibangku sekolah. Sedangkan responden yang menjawab tidak memiliki anak yang sedang duduk dibangku sekolah yaitu sebanyak 6 orang responden 12 responden yang menjawab tidak memiliki anak yang sedang duduk Universitas Sumatera Utara dibangku sekolah karena anak responden sudah tamat sekolah dan memiliki pekerjaan selain itu ada juga yang sudah menikah,

5.5.8. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sekolah Anak

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Sekolah Anak Responden, disajikan dalam tabel 5.36 berikut ini: Tabel 5.36 Tingkat Pendidikan Sekolah Anak Responden No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 SD SMPsederajat SMAsederajat Perguruan tinggisederajat 24 anak 31 anak 78 anak 30 anak 14,72 19 47,9 18,40 Jumlah 163 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tebel 5.39 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan sekolah anak responden didominasi oleh anak yang masih bersekolah dan duduk dibangku SMAsederajat yaitu sebanyak 78 orang anak responden 47,9. Selebihnya responden menjawab tingkat pendidikan anak responden yang masih duduk dibangku SD yakni sebanyak 24 orang anak responden 14,72. Hal ini dikarenakan umur responden yang berada diusia produktif dan menurut hasil wawancara yang dilakukan, bahwa responden rata-rata menikah di bawah umur 30 tahun sehingga anak-anak dari responden kebanyakan berumur remaja menuju dewasa. Pendidikan yang dikenyam oleh anak responden juga Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa responden memiliki kesadaran yang cukup tinggi akan pendidikan untuk anak-anak responden, karena pendidikan merupakan bekal hidup yang sangat berharga.

5.5.9. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Anak Responden yang Putus Sekolah

Data mengenai distribusi responden berdasarkanAdakah Anak Responden yang Putus Sekolah, disajikan dalam tabel 5.37 berikut ini: Tabel 5.37 Adakah Anak Responden yang Putus Sekolah No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ada Tidak ada 3 47 14 86 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.40 dapat diketahui bahwa ada anak responden yang putus sekolah yakni sebanyak 3 orang anak responden 14, menurut hasil angket dan wawancara yang dilakukan, masing-masiing responden memberikan alasan yang berbeda, salah satu responden menjawab anak mereka putus sekolah karena anak tersebut bandal dan tidak mau bersekolah lagi, dan anak responden lebih suka bekerja dan membantu orang tua berjualan dan bekerja dari pada bersekolah. Responden juga menjelaskan bahwa responden sudah mengupayakan agar anaknya bersekolah, namun anak tersebut tetap tidak mau bersekolah. Responden yang lain mengatakan anaknya putus sekolah dikarenakan Universitas Sumatera Utara menikah, responden lainnya menjawab anak responden putus sekolah karena kekurangan biaya sekolah dan sulitnya kehidupan responden waktu itu.

5.5.10. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Jumlah Anak Responden yang Putus Sekolah

Data mengenai distribusi responden berdasarkan jumlah anak yang putus sekolah disajikan dalam tabel 5.38 berikut ini: Tabel 5.38 Jumlah Anak Responden yang Putus Sekolah No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Bersekolah Sudah tidak bersekolah Putus sekolah 108 52 3 66,26 31,90 1,84 Jumlah 163 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa responden yang memiliki anak putus sekolah sebanyak 3 orang anak responden dimana ketiga responden menjawab anak yang putus sekolah hanya satu orang dari tiap keluarga. Putus sekolah anak ditengah jalan berakibat kepada pengingkatan jumlah pengangguran karena kemampuan yang dimiliki anak putus sekolah tidak mencukupi untuk mengisi lapangan pekerjaan yang semangkin canggih yang membutuhkan keahlian khusus, selain itu anak-anak yang mengganggur akan semangkin didesak oleh kebutuahn yang terus meningkat, mendorong untuk bertindak kriminalitas seperti pencurian, perampokan pembunuhan dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

5.5.11. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Tingkat Putus Sekolah Anak

Data mengenai distribusi responden berdasarkanTingkat Putus Sekolah, disajikan dalam tabel 5.39 berikut ini: Tabel 5.39 Tingkat Putus Sekolah No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 SMPsederajat SMAsederajat 2 1 66,66 33,34 Jumlah 3 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.42 dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir anak responden yang putus sekolah yaitu 2 orang anak 66,66 mereka putus sekolah ditingkat SMPsederajat dan 1 orang anak responden 33,34 putus sekolah ditingkat SMAsederajat. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri dimana mereka memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung jawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seseorang yang tidak memiliki masa depan dengan baik, seperti halnya anak-anak responden yang memilih berhenti sekolah, mereka tidak bisa lagi mengontrol anak mereka karena sudah terbiasa dimanjakan dan dituruti semua keinginan dari anak yang belum tentu menurut mereka baik, tetapi tidak baik bagi orang tua. Universitas Sumatera Utara

5.5.12. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Alasan Anak Responden Putus Sekolah

Data mengenai distribusi responden berdasarkanAlasan Anak Responden Putus Sekolah, disajikan dalam tabel 5.40 berikut ini: Tabel 5.40 Alasan Anak Responden Putus Sekolah No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Kesulitan ekonomi Kemauan anak 1 2 33,34 66,66 Jumlah 3 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.40 dapat diketahui bahwa alasan anak responden putus sekolah dikarenakan kesulitan ekonomi yaitu 1 orang responden 33,34, responden menjelaskan pada saat itu mereka sangat kesulitan dalam hal keuangan, jangankan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, untuk makan saja sulit, hingga tidak bisa lagi membayar uang sekolah anak maka dari itu anak memutuskan untuk berhenti bersekolah dan memilih bekerja. Sedangkan anak yang putus sekolah dikarenakan kemauan anak responden sendiri yaitu sebanyak 2 orang anak 66,66, salah satu diantaranya mengatakan bahwa anak mereka berhenti bersekolah karena bandal dan tidak mau bersekolah lagi, anak menganggapbersekolah itu membosankan dan bersekolah itu tidak perlu tinggi-tinggi yang penting sudah tahu dasar ilmu pengetahuannya saja sudah cukup. Responden juga menjelaskan bahwa responden sudah mengupayakan agar anaknya bersekolah, namun anak tersebut tidak mau bersekolah lagi. Ada juga responden yang memberikan alasan anaknya tidak mau bersekolah lagi karena anak memilih Universitas Sumatera Utara menikah dan ikut dengan suaminya dari pada bersekolah, anak responden berpendapat untuk apa bersekolah lagi jika nanti harus ke dapur, mengurus anak dan suami lebih baik uang untuk keperluan sekolah dipergunkan untuk keperluan orang tuanya saja.

5.5.13. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Kesadaran untuk Berobat Responden dan Keluarga

Kesehatan dirasakan sangat penting guna kelancaran dalam melakukan aktifitas dalam menjalankan produktifitas, karena tanpa memiliki kesehatan yang fit akan terjadi kemerosotan produksi. Data mengenai distribusi responden berdasarkan Tingkat Kesadaran Responden utnuk Berobat, disajikan dalam tabel 5.41 berikut ini: Tabel 5.41 Kesadaran untuk Berobat Responden No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya Tidak 47 3 94 6 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.41 menunjukkan bahwa mayoritas responden akan berobat jika mereka sakit dan mengganggu aktifitas sehari-hari. Jika responden mengalami gejala-gejala penyakit responden akan melawan penyakit dengan cara tetap beraktifitas tetapi tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan jam istirahat karena itu ketika responden mengalami sakait yang ringan responden tidak perlu berobat hanya perlu istirahat saja, alternatif yang lain adalah dengan meminum obat tradisional yang dibuat sendiri. Universitas Sumatera Utara

5.5.14. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Tingkat Keparahan Sakit Responden dan Keluarga

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Tingkat Keparahan Sakit Responden dan Keluarga, disajikan dalam tabel 5.42 berikut ini: Tabel 5.42 Tingkat Keparahan Sakit Responden dan Keluarga No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Parah Biasa saja Tidak parah Sangat tidak parah 8 21 18 3 16 42 36 6 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.42menunjukkan bahwa jumlah terbesar 21 orang responden 42 menjawab mereka akan pergi berobat ketika pnyakitnya masih biasa saja, hal itu dikarenakan bahwa lebih baik segera mengobati ketika penyakitnya masih ditingkat biasa saja dari pada ketika harus sudah parah baru diobatin, karena akan lebih sulit sembuh saat penyakitnya menjadi kronis. Responden yang menjawab akan berobat jika penyakitnya tidak parah yakni sebanyak 18 orang responden 36, yang menjawab akan berobat jika penyakitnya parah sebanyak 8 orang responden 16 dan yang menjawab sangat tidak parah ada 3 orang responden 6 bagi responden kesehatan itu mahal harganya. Universitas Sumatera Utara

5.5.15. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Jenis Penyakit yang Diderita Responden

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kualitas dan mutu produk, disajikan dalam tabel 5.43 berikut ini: Tabel 5.43 Jenis Penyakit yang Diderita Responden No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 5 Demam dan flu Asam urat Sakit gigi Magh dan asam lambung Sakit kulit 37 4 3 5 1 74 8 6 10 2 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mey 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.43 menunjukkan bahwa responden terbanyak 37 orang responden 74 menjawab sakit demam dan flu adalah sakit yang paling sering dialami oleh responden biasanya dikarenakan kondisi tubuh yang kurang fit maka lebih mudah terserang virus, keadaan cuaca juga mempengruhi keadaan kondisi kesehatan responden. Responden yang minoritas mengalami sakit kulit sebanyak satu orang responden 2. Universitas Sumatera Utara

5.5.16. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Tempat untuk Berobat Responden

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kualitas dan mutu produk, disajikan dalam tabel 5.44 berikut ini: Tabel 5.44 Tempat untuk Berobat Responden No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 5 Rumah sakit Puskesmas Pengobatan tradisional Hanya membeli obat saja Lainnya 9 17 2 20 2 18 34 4 40 4 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.44 menunjukkan bahwa jumlah terbesar sebanyak 20 orang responden 40 menjawab jika mereka sakit mereka biasanya hanya membeli obat saja di apotik dibarengi dengan istirahat yang cukup mudah-mudahan penyakit yang diderita responden lekas sembuh. Selain membeli obat saja ada juga responden yang berobat ke puskesmas yaitu sebanyak 17 orang responden 34, hal ini dikarenakan berobat kepuskesmas lebih ringan biayanya dari pada berobat ke rumah sakit dan juga responden lebih percaya berobat ke puskesmas atau ke dokter dari pada ke pengobatan tradisional dan lainnya. Responden yang berobat ke rumah sakit adalah responden yang menderita penyakit parah yang tidak bisa dilakukan di puskesmas. Responden yang hanya menggunakan pengobatan tradisional dan lainnya yaitu 2 orang responden 4 Universitas Sumatera Utara pengobatan yang digunakan seperti berurut ke tukang urut dan minum ramu-ramuan tradisional.

5.5.17. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Sumber Biaya Berobat Responden

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kualitas dan mutu produk, disajikan dalam tabel 5.45 berikut ini: Tabel 5.45 Sumber Biaya Berobat Responden No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Pemerintah gratis Biaya sendiri Askes Jamsostek 4 39 5 2 8 78 10 4 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mey 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.45 dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab biaya berobat menggunakan biaya sendiri yaitu sebanyak 39 orang responden 78. Minoritas responden sebanyak 2 orang responden 4 berobat dari jamsostek karena salah satu dari keluarga mereka bekerja di suatu perusahaan dan mendapat tanggungan kesehatan dari perusahaan. Universitas Sumatera Utara

5.5.18. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Rata-rata Makan dalam Sehari

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden mempunyai pola makan teratur yaitu 3 kali dalam sehari. Pola makan yang teratur akan membawa dampak yang baik bagi tubuh responden. Pola makan yang teratur dan tubuh yang sehat akan mendukung usaha dan kegiatan responden dalam mencari nafkah dan penghasilan.

5.5.19. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Mengkonsumsi Daging dalam Seminggu

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Mengkonsumsi Daging dalam Seminggu, disajikan dalam tabel 5.46 berikut ini: Tabel 5.46 Mengkonsumsi Daging dalam Seminggu No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 3 kali 2 kali 1 kali Tidak pernah 4 8 36 2 8 16 72 4 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.46 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengkonsumsi daging dalam seminggu 1 kali yaitu 36 orang responden 72. Minoritas responden tidak pernah mengkonsumsi daging dalam seminggu yaitu 2 orang 4. Responden memberi alasan mengapa mereka tidak pernah ataupun jarang mengkonsumsi daging, selain dikarenakan harga daging yang Universitas Sumatera Utara mahal juga karena responden ada yang menderita penyekit darah tinggi. Responden lebih sering mengkonsumsi hasil laut ataupun sungai, selain harganya yang terjangkau dan mudah didapat. Hal ini tentu tidak sesuai dengan menu empat sehat lima sempurna, yang mengatakan baik mengkonsumsi daging. Daging mengandung protein hewani dan protein yang diperlukan tubuh dalam pembentukan sel-sel yang rusak di dalam tubuh.

5.5.20. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Mengkonsumsi Susu dalam Seminggu

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Mengkonsumsi Susu Dalam Seminggu, disajikan dalam tabel 5.47 berikut ini: Tabel 5.47 Mengkonsumsi Susu dalam Seminggu No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 5 Tiap hari Lebih dari 3 kali 3 kali Kurang dari 3 kali Tidak pernah 2 13 15 17 3 4 26 30 34 6 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.47 menunjukkan bahwa jumlah terbesar responden yaitu 17 orang responden 34 menjawab mengkonsumsi susu kurang dari 3 kali dalam seminggu, karena responden tidak terlalu suka minum susu, sedangkan responden yang menjawab 3 kali sehari berjumlah 15 orang responden Universitas Sumatera Utara 30 menurut mereka mengkonsumsi susu sangat baik bagi tubuh. Sebahagian dari responden mempunyai persediaan susu di rumah untuk anggota keluarga responden. Susu yang mengandung zat kalsium yang tinggi membantu pertumbuhan tulang dan menguatkan otot-otot tubuh. Selain itu susu mengandung unsur-unsur separti zat kalium, omega, protein, yang diperlukan oleh tubuh manusia.

5.5.21. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Mengkonsumsi Telur dalam Seminggu

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Mengkonsumsi Telur Dalam Seminggu, disajikan dalam tabel 5.48 berikut ini: Tabel 5.48 Mengkonsumsi Telur dalam Seminggu No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 3 kali 2 kali 1 kali 5 27 18 10 54 36 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.48 menunjukkan mayoritas responden mengkonsumsi telur 2 kali dalam seminggu yaitu 27 orang responden 54. Minorotas responden mengkonsumsi telur 3 kalidalam seminggu yaitu 5 orang responden 10. Telur biasanya dikonsumsi berdampingan dengan nasi oleh kebanyakan responden saat sarapan. Mereka menyatakan bahwa telur memiliki kandungan protein yang tinggi, mudah dalam mengelola, dan harga yang sangat terjangkau. Responden lain memberikan alasan mengapa tidak terlalu sering Universitas Sumatera Utara mengkonsumsi telur karena lebih suka mengkonsumsi makanan lain dan ada yang tidak terlalu suka mengkonsumsi telur. Telur memiliki kandunga protein yang sangat tinggi.protein dibutuhkan tubuh untuk menjaga kekebalan tubuh manusia. Mengkonsumsi telur dalam takaran yang sewajarnya membuat tubuh lebih sehat, tetapi jika berlebihan akan menimbulkan gangguan kesehatan, seperti masalah kulit.

5.5.22. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah Responden

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Status Kepemilikian Rumah Responden, disajikan dalam tabel 5.49 berikut ini: Tabel 5.49 Status Kepemilikan Rumah Responden No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Milik sendiri Sewa kontrak Peninggalan orang tua Rumah dinas 37 7 4 2 74 14 8 4 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.49 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki rumah sendiri sebanyak 37 orang responden 74, responden yang mampu membangun rumah sendiri dapat dikatakan kondisi sosial ekonominya sudah cukup baik, sedangkan yang menyewa atau kontrak sebanyak 7 orang responden 14, responden yang mengatakan rumah mereka adalah rumah peninggalan orang tua yaitu sebanyak 4 orang 8 responden juga menjelaskan Universitas Sumatera Utara rumah tersebut sebenarnya adalah rumah warisan keluarga yang yang ditinggalkan kedua orang tua mereka untuk dirawat dan juga sebangai tempat berkumpul sanak saudara, karena responden adalah anak paling tua, responden yang mejawab rumah yang mereka tempati adalah rumah dinas yakni sebanyak 2 orang responden 4. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pendapatan yang cukup untuk mengumpulkan dana untuk membantu membangun rumah sendiri.

5.5.22. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Tipe Rumah Responden

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Tipe Rumah Responden, disajikan dalam tabel 5.50 berikut ini: Tabel 5.50 Tipe Rumah Responden No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Permanen Semi permanen 44 6 88 12 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.50 diketahui bahwa 44 orang responden 88 menjawab menghuni rumah permanen, hal ini menunjukkan bahwa kondisi sosial dan ekonomi mitra binaan yang cukup baik, didukung oleh pelajaran dan pendapatan mitra binaan yang sudah mencukupi kebutuhan perekonomian keluarga. Sedangkan 6 orang 12 responden menghuni rumah semi permanen, biasanya memiliki rumah didaerah gunung atau pinggir pantai yang mempunyai perternakan ataupun budidaya ikan. Rumah sebagai tempat berlindung dari pengaruh luar manusia, seperti iklim, musuh penyakit dan sebagainya, rumah juga memberikan Universitas Sumatera Utara rasa aman dalam artian keadaan keluarga dimasa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi sosial dan ekonomi mitra binaan yang cukup tinggi dan didukung oleh pekerjaan dan pendapatan mitra binaan yang sudah mencukupi kebutuhan keluarga sehingga responden dapat membangun rumah permenen yang layak dihuni.

5.5.23. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Jarak Rumah dengan Tempat Usaha Responden

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Jarak Rumah Dengan Tempat Usaha Responden, disajikan dalam tabel 5.51 berikut ini: Tabel 5.51 Jarak Rumah Dengan Tempat Usaha Responden No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 50 meter 100 meter 150 meter 200 meter 26 13 7 4 52 26 14 8 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.51 menunjukkan bahwa sebanyak 26 orang responden 52 lebih banyak menjawab memiliki tempat usaha yang 50 meter dari tempat tinggal responden, responden membuka tempat usaha yang menyatu dengan tempat tinggalnya seperti ruko atau membuka usahanya dipekarangan rumahnya. Selebihnya yaitu sebanyak 4 orang responden 8 Universitas Sumatera Utara menjawab jarak rumah dengan tempat usaha responden 200 meter dari jarak rumah, responden menyewa sebuah toko dan ada juga yang mengatakan bahwa toko tempat berjualan responden adalah milik responden sendiri, responden memilih untuk tidak berdekatan dengan tempat tinggal responden, jadi ketika senja tiba mereka menutup toko dan pulang kerumah, tidak tinggal di dalam toko mereka.

5.5.24. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan dengan Siapa Responden Pergi Berlibur

Berlibur merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan seseorang atau beberapa orang selain bekerja. Kegiatan yang umum dilakukan untuk melakukan rekreasiberlibur adalah pariwisata,olahraga, permainan, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan.Data mengenai distribusi responden berdasarkan Dengan Siapa Pergi Berlibur, disajikan dalam tabel 5.52 berikut ini: Tabel 5.52 Dengan Siapa Pergi Berlibur No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Keluarga isterisuami anak Keluarga besar 42 8 84 16 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tebel 5.52 diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 42 orang responden 84 menjawab pergi berlibur bersama dengan keluarga istrisuami dan anak. Rekreasi bersama istrisuami dan anak juah lebih menyenangkan karena lebih memperkuat hubungan orang tua dan anak secara sikis, emosional dan juga akan lebih memperkuat keharmonisan keluarga inti. Universitas Sumatera Utara Melalui rekreasi dapat menghilangkan kejenuhan dalam bekerja karena dalam keseharian selalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga jarang menghabiskan waktu libur bersama. Sebanyak 8 orang responden 16 menjawab pergi berlibur bersama dengan keluarga besar, hal ini dikarenakan kedekatan tali persudaraan responden dengan keluarga jadi tidak nikmat jika berpergian tidak bersama dengan keluarga besar, biasanya liburan dengan keluarga bersar dilakukan saat libur besar seperti hari raya dan libur besar lainnya.

5.5.26. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Frekuensi Pergi Berlibur

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Frekuensi Pergi Berlibur, disajikan dalam tabel 5.53 berikut ini: Tabel 5.53 Frekuensi Pergi Berlibur No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 1 kali dalam 2 minggu 1 kali dalam sebulan 1 kali dalam setahun 2 kali dalam setahun 6 31 6 7 12 62 12 14 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.53 diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 31 orang 62 menjawab pergi berlibur bersama keluarga 1 kali dalam sebulan. Minoritas responden sebanyak 6 orang responden 12 menjawab pergi berlibur bersama keluarga 1 kali dalam setahun. Berlibur atau rekreasi merupakan sarana yang bisa dimanfaatkan untuk mengeratkan satu keluarga. Universitas Sumatera Utara Masing-masing anggota keluarga memiliki kesibukan sehingga jarang menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Rekreasi atau liburan merupakan kebutuhan rohaniah setiap orang, dengan rekreasi dapat menghilangkan kejenuhan dalam berkerja dan menambahkan keharmonisan antar anggota keluarga.

5.5.27. Sosial Ekonomi Mitra Binaan Berdasarkan Tempat Tujuan Rekreasi

Data mengenai distribusi responden berdasarkan Tempat Tujuan Rekreasi, disajikan dalam tabel 5.54 berikut ini: Tabel 5.54 Tempat Tujuan Rekreasi berlibur No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 5 Pantaidanau Pegunungan Mallplaza Luar negeri Lainnya 18 9 14 1 8 36 18 28 2 16 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer, Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tebel 5.54 diketahui bahwa responden yang mempunyai tujuan berrekreasi ke mallplaza alasan responden adalah karena dekat dan tidak mengeluarkan banyak biaya dan hanya cuci mata saja yaitu sebanyak 14 orang responden 28. Selebihnya sebanyak 1 orang responden 2 menjawab pergi berliburberrekreasi ke luar negeri, berlibur keluar negeri yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan jasa travel dengan modal tidak trerlalu besar tetapi bisa berwisata ke luar negeri. Universitas Sumatera Utara Diketahui bahwa responden yang mempunyai tujuan berrekreasi ke pantai atau danau yakni sebanyak 18 orang responden 30, alasan responden karena dekat dengan rumah dan tempatnya sangat cocok untuk berrekreasi ataupun berpiknik dengan keluarga. Selebihnya responden menjawab pergi berrekreasi ke gunung yakni 9 orang responden dan lainnya menjawab ke kebun binatang ataupun ke taman bermain dengan membawa anak-anak mereka.

5.6. Uji Hipotesa