Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

mentransformasikan nilai ke dalam bentuk log. Dengan mentransformasikannilai- nilai observasi data ke dalam bentuk log diharapkan dapat membentuk distribusi yang normal. 2. Trimming Trimming adalah membuang data yang outlier. Nilai outlier bisa ditentukan dengan kriteria nilainya lebih kecil dari µ- 2σ atau lebih besar dari µ+2σ. Metode ini juga mengecilkan sampelnya. 3. Winsorizing Winsorizing yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu, menjadi nilai maksimum dan minimum yang diizinkan. Nilai observasi yang lebih kecil dari µ- 2σ akan diubah menjadi µ-2σ dan nilai observasi yang lebih besar µ+2σ akan diubah menjadi nilai µ+2σ.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variable independen.Model regresi yang baik seharusnya tidk terjadi korelasi di antara variable independen. Menurut Ghozali 2005 : 91, untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dijelaskan berikut ini. 1 Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independennya banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas.Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3 Multikolinearitas dapat juga dilihat dari a nilai tolerance dan lawannya b variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya.Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1 Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untukmelihat apakah dalam suatu model regresi linearada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kealahan pada periode t-1.Auto korelasi muncul karena observasi yangberurutan sepanjang tahun yang berkaitan dengan lainnya. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin- Watson.Panduan mengenai angka D-W untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada tabel D-W, yang bisa dilihat pada buku statistik yang relevan. Namun demikian secara umum bisa diambil patokan: 1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3 Angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.

d. Uji Heteroskedasititas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DANA BAGI HASIL, DAN KEMANDIRIAN FISKAL TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

1 16 106

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerinta

0 3 14

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerinta

0 4 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Pro

0 2 15

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Propi

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Di Yogyakarta Periode Tahun 2007-2013.

0 2 6

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH,PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL.

0 3 7

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA Pengaruh Anggaran Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal.

0 1 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Ko

0 1 14