pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah dalam menggali pendanaan
dalam pelaksanaan otoda sebagai perwujudan asas
desentralisasi Dana Bagi Hasil Dana Bagi Hasil DBH adalah
dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi
daerah penghasil berdasarkan angka persentase tertentu untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi Rasio
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari
APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi Rasio
Belanja Modal Belanja modal adalah
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Rasio
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sangadji dan Sopiah 2010, “ populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas : subyek atau obyek dengan kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan”. Populasi pada penelitian ini adalah kota yang melaporkan realisasi APBD dan Pertumbuhan Ekonomi atas dasar harga konstan pada
pemerintah kota di Pulau Sumatera pada tahun 2011-2013.
Tabel 3.2 Daftar Populasi Pemerintahan Kota di Pulau Sumatera
No Kota
1. Kota Banda Aceh
2. Kota Sabang
3. Kota Lhokseumawe
4. Kota Langsa
5. Kota Subulussalam
6. Kota Binjai
7. Kota Medan
8. Kota Pematang Siantar
9. Kota Sibolga
10. Kota Tanjung Balai
11. Kota Tebing Tinggi
12. Kota Padang Sidempuan
13. Kota Gunungsitoli
14. Kota Padang
15. Kota Padang Panjang
16. Kota Payakumbuh
17. Kota Sawahlunto
18. Kota Solok
19. Kota Pariaman
20. Kota Bukit Tinggi
21. Kota Dumai
22. Kota Pekanbaru
23. Kota Batam
24. Kota Tanjung Pinang
25. Kota Jambi
26. Kota Sungai Penuh
27. Kota Palembang
28. Kota Prabumulih
29. Kota Lubuklinggau
30. Kota Pagar Alam
31. Kota Bengkulu
32. Kota Bandar Lampung
33. Kota Metro
34. Kota Pangkal Pinang
Menurut Sangadji dan Sopiah 2010:186, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik non probability sampling dengan carapurposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Adapun pertimbangan yang ditentukan oleh penulis sebagai kriteria sampel adalah:
1. Kota di Pulau Sumatera yang telah melaporkan Laporan Realisasi APBD
pada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia http:www.djpk.kemenkeu.go.id.
2. Pertumbuhan Ekonomi Kota berturut-turut antara tahun 2011-2013 atas
dasar harga konstan 2000 terpublikasi di Badan Pusat Statistika www.bps.go.idsumut
.
3. Kota di Pulau Sumatera yang laporan APBDnya telah memakai format
Standar Akuntansi Pemerintahan. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka sampel yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.3 Daftar Sampel Pemerintahan Kota di Pulau Sumatera
No. Kota
Populasi Kriteria
Sampel
1. Kota Banda Aceh
√ √
Sampel 1 2.
Kota Sabang √
× 3.
Kota Lhokseumawe √
√ Sampel 2
4. Kota Langsa
√ ×
5. Kota Subulussalam
√ √
Sampel 3 6.
Kota Binjai √
√ Sampel 4
7. Kota Medan
√ ×
8. Kota Pematang Siantar
√ √
Sampel 5 9.
Kota Sibolga √
√ Sampel 6
10. Kota Tanjung Balai
√ √
Sampel 7 11.
Kota Tebing Tinggi √
× 12.
Kota Padang Sidempuan √
√ Sampel 8
13. Kota Gunungsitoli
√ ×
14. Kota Padang
√ √
Sampel 9 15.
Kota Padang Panjang √
× 16.
Kota Payakumbuh √
√ Sampel 10
17. Kota Sawahlunto
√ √
Sampel 11 18.
Kota Solok √
× 19.
Kota Pariaman √
× 20.
Kota Bukit Tinggi √
× 21.
Kota Dumai √
√ Sampel 12
22. Kota Pekanbaru
√ √
Sampel 13 23.
Kota Batam √
× 24.
Kota Tanjung Pinang √
× 25.
Kota Jambi √
√ Sampel 14
26. Kota Sungai Penuh
√ √
Sampel 15 27.
Kota Palembang √
× 28.
Kota Prabumulih √
× 29.
Kota Lubuklinggau √
× 30.
Kota Pagar Alam √
× 31.
Kota Bengkulu √
× 32.
Kota Bandar Lampung √
√ Sampel 16
33. Kota Metro
√ √
Sampel 17 34.
Kota Pangkal Pinang √
×
3.6 JenisData