signifikan terhadap Belanja Modal.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan teori dengan faktor – faktor yang penting yang telah
diketahui dalam suatu masalah tertentu. Penelitian ini mengunakan empat variable indepen yaitu pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana
bagi hasil dan dana alokasi umum serta satu variable dependen yaitu belanja modal.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Pertumbuhan ekonomi merupakan angka yang menujukkan kenaikan kegiatan perekonomian suatu daerah setiap tahunnya. Tanggung jawab agen
pemerintah daerah kepada prinsipal masyarakat adalah memberikan pelayanan Pendapatan Asli Daerah
X2 Dana Bagi Hasil
X3 Dana Alokasi Umum
X4
Belanja Modal Y
Pertumbuhan Ekonomi X1
publik public service yang baik kepada masyarakat melalui anggaran belanja modal. Karena pertumbuhan ekonomi yang baik harus didukung dengan
infrastruktur atau sarana prasarana yang memadai guna memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat. Sedangkan sarana dan prasarana tersebut didapatkan dari
pengalokasian anggaran belanja modal yang sudah dianggarkan setiap tahunnya dalam APBD. Dengan demikian, ada hubungan antara pertumbuhan ekonomi
dengang pengalokasian belanja modal Yovita 2011. Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari
hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan da lain-lain PAD yang sah. Pelaksanaan otonomi daerah bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan publik dan memajukan perekonomian daerah. Untuk meningkatkan pelayanan publik pemerintah dapat memaksimalkan
sumberdaya yang dimiliki agar bisa membiayai infrastruktur atau sarana dan prasarana daerah melalui alokasi belanja modal Ardhani 2011
Dana bagi hasil merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi daerah dengan
memperhatikan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DBH merupakan sumber pendapatan
daerah yang cukup potensial dan merupakan salah satu modal dasar pemerintah daerah dalam mendapatkan dana pembangunan dan memenuhi belanja daerah
yang bukan berasal dari PAD selain DAU dan DAK. Sehingga semakin besar DBH maka belanja modal juga semakin besar. Sebaliknya, jika semakin kecil
DBH makan belanja modal juga semakin kecil Wandira 2013.
Dana alokasi umum merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dengan demikian, terjadi transfer yang cukup signifikan dalam APBN dari pemerintah
pusat ke pemerintah daerah. Pemerintah daerah dapat menggunakan dana perimbangan keuangan DAU untuk memberikan pelayanan kepada publik yang
direalisasikan melalui belanja modal Solikin 2010 dalam Ardhani 2011.
2.3.2 Hipotesis penelitian
Erlina 2011 “Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.”Proposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat idpercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau kontruk yang menjelaskan atau memprediksi
fenomena-fenomena. Berdasarkan tinjauan teoristis dan kerangka konseptual yang telah
diuraikan diatas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : H
1
: Apakah Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh secara parsial terhadap belanja modal?
H
2
: Apakah Pendapatan Asli Daerah berpengaruh secara parsial terhadap belanja modal?
H
3
: Apakah Dana Bagi Hasil berpengaruh secara parsial terhadap belanja modal?
H
4
: Apakah Dana Alokasi Umum berpengaruh secara parsial terhadap belanja modal?
H
5
: Apakah Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum berpengaruh secara
simultan terhadap belanja modal?
BAB I PENDAHULUAN