JenisData Metode Pengumpulan Data Uji Normalitas

7. Kota Medan √ × 8. Kota Pematang Siantar √ √ Sampel 5 9. Kota Sibolga √ √ Sampel 6 10. Kota Tanjung Balai √ √ Sampel 7 11. Kota Tebing Tinggi √ × 12. Kota Padang Sidempuan √ √ Sampel 8 13. Kota Gunungsitoli √ × 14. Kota Padang √ √ Sampel 9 15. Kota Padang Panjang √ × 16. Kota Payakumbuh √ √ Sampel 10 17. Kota Sawahlunto √ √ Sampel 11 18. Kota Solok √ × 19. Kota Pariaman √ × 20. Kota Bukit Tinggi √ × 21. Kota Dumai √ √ Sampel 12 22. Kota Pekanbaru √ √ Sampel 13 23. Kota Batam √ × 24. Kota Tanjung Pinang √ × 25. Kota Jambi √ √ Sampel 14 26. Kota Sungai Penuh √ √ Sampel 15 27. Kota Palembang √ × 28. Kota Prabumulih √ × 29. Kota Lubuklinggau √ × 30. Kota Pagar Alam √ × 31. Kota Bengkulu √ × 32. Kota Bandar Lampung √ √ Sampel 16 33. Kota Metro √ √ Sampel 17 34. Kota Pangkal Pinang √ ×

3.6 JenisData

Jenis data yang digunakan dalam penelitian iniadalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu catatan, ataupun laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan..

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melakukan teknik dokumentasi, yaitu peneliti mengumpulkan data sekunder, mencatat dan mengolah data yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8 Teknik Analisis

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata- rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi.

2. Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS.Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik.Syarat-syarat tersebut adalah harus terdistribusi secara normal, artinya bebas dari adanya gejala multikolonieritas, gejala autokorelasi, dan gejala heterokedastisitas.Untuk itu sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik.Uji asumsi klasik yang dilakukan peneliti meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Menurut Erlina 2011: 101,”tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. “ Salah satu cara untuk menguji normalitas distribusi data dengan menggunakan alat bantu SPSS yaitu menggunakan statistic nonparametric- Kolmogorov-Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Zhitung dan Ztabel dengan kriteria sebagai berikut : 1 Jika Zhitung Kolmogorov Smirnov Ztabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikan α 0,05 maka distribusi data dikatakan normal. 2 Jika Zhitung Kolmogorov Smirnov Ztabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikan α 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi data yang tidak normal, diantaranya: 1. Transformasi data ke bentuk lainnya Pelanggaran asumsi normalitas biasanya disebabkan bentuknya menceng skew, sehingga untuk mengatasinya dapat mengubah nilai atau mentransformasikan nilai ke dalam bentuk log. Dengan mentransformasikannilai- nilai observasi data ke dalam bentuk log diharapkan dapat membentuk distribusi yang normal. 2. Trimming Trimming adalah membuang data yang outlier. Nilai outlier bisa ditentukan dengan kriteria nilainya lebih kecil dari µ- 2σ atau lebih besar dari µ+2σ. Metode ini juga mengecilkan sampelnya. 3. Winsorizing Winsorizing yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu, menjadi nilai maksimum dan minimum yang diizinkan. Nilai observasi yang lebih kecil dari µ- 2σ akan diubah menjadi µ-2σ dan nilai observasi yang lebih besar µ+2σ akan diubah menjadi nilai µ+2σ.

b. Uji Multikolinieritas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DANA BAGI HASIL, DAN KEMANDIRIAN FISKAL TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

1 16 106

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerinta

0 3 14

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerinta

0 4 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Pro

0 2 15

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Propi

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Di Yogyakarta Periode Tahun 2007-2013.

0 2 6

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH,PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL.

0 3 7

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA Pengaruh Anggaran Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal.

0 1 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Ko

0 1 14