Kemampuan Kognitif Siswa Landasan Teori

oleh individu yang lain. Pemberian tugas kelompok lebih komunikatif pada proses belajar. Tugas kelompok memiliki kelebihan antara lain: 1 melatih siswa dalam bekerja sama, 2 melatih siswa untuk berdiskusi, 3 memupuk rasa sosial, 4 memberi kesempatan pada siswa yang kurang paham untuk belajar pada siswa yang lebih paham. Tugas kelompok juga mempunyai kelemahan, yaitu: 1 tugas dikerjakan oleh seorang siswa, 2 bagi siswa yang kurang mampu semakin tidak mengerti.

9. Kemampuan Kognitif Siswa

Adanya suatu penilaian merupakan salah satu bagian dari kegiatan atau usaha. Melalui kegiatan ini, kita dapat mengetahui sejauh mana hasil dari suatu kegiatan. Dalam proses pembelajaran di sekolah, hasil yang didapat biasanya disebut dengan kemampuan kognitif yaitu hasil yang dicapai oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hal ini akan memberikan masukan bagi guru untuk mengetahui seberapa banyak siswa mampu menguasai materi yang diterima selama proses pembelajaran tersebut berlangsung. Prestasi belajar mencakup tiga aspek penilaian yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Menurut Bloom dalam Syaiful Sagala 2008: 233, hasil belajar dibagi menjadi tiga domain yaitu: a. domain kognitif mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam kemampuan yang disusun secara hierarkis dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analysis, sintesis dan penilaian; b. domain afektif mencakup kemampuan- kemampuan emosional dalam mengalami dan menghayati sesuatu hal yang meliputi lima macam kemampuan emosional disusun secara hierarkis yaitu: kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai dan karakterisasi diri; c. domain psikomotor yaitu kemampuan-kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan terdiri dari: gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan jasmani, gerakan-gerakan terlatih dan komunikasi nondiskursif kemampuan melakukan komunikasi dengan isyarat gerakan badan. Berikut akan dijelaskan aspek kognitif sebagai prestasi belajar siswa. Kognitif adalah sesuatu yang berhubungan dengan atau melibatkan suatu kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan termasuk kesadaran, perasaan, dan sebagainya atau usaha mengenai sesuatu melalui pengalaman sendiri, juga suatu proses pengenalan dan penafsiran lingkungan oleh seseorang serta hasil perolehan pengetahuan. Cara penalaran atau kognitif seseorang terhadap suatu objek selalu berbeda-beda dengan orang lain. Artinya objek penalaran yang sama mungkin akan mendapat penalaran yang berbeda dari dua orang atau lebih. Jadi, karena berbeda dalam penalaran, berbeda pula dalam kepribadian, maka terjadilah perbedaan individu. Aspek kognitif ini, secara garis besar meliputi jenjang-jenjang yang dikembangkan oleh Bloom yang telah direvisi, diantaranya adalah sebagai berikut: a. mengingat remember , mendapatkan kembali dari ingatan pengetahuan faktual, b. memahami comprehension , mengonstruksi makna, c.menerapkan applicate , menerapkan atau menggunakan prinsip – prinsip, d.menganalisis analyse , menjelaskan hubungan atau maksud secara keseluruhan, e. mengevaluasi evaluate , membuat judgement berdasarkan kriteria dan standar, f. menciptakan create , merumuskan hipotesis Richard I. Arends, 2008 : 84-85. Salah satu tujuan belajar adalah tercapainya kemampuan kognitif. Siswa dikatakan berhasil dalam belajarnya bila mampu mengingat kembali pengetahuan dan memahami dan mengerti tentang isi pelajaran yang telah dipelajari. Selain itu siswa juga mampu untuk menggunakan generalisasi, menilai dan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok serta mampu menggabungkan unsur pokok tersebut menjadi struktur baru.

10. Materi Pokok Bahasan Tekanan

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP

1 23 161

Pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen ditinjau dari pemberian tugas pada pokok bahasan usaha di smp n 1 Karanganyar tahun ajaran 2005 2006

0 29 224

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KETRAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS

0 12 171

PEMBELAJARAN PEMANTULAN CAHAYA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMP

0 15 227

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 79

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

REMIDIASI PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DILENGKAPI PEMBERIAN TUGAS PADA POKOK BAHASAN TEKANAN DI SMP

0 4 76

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH MELALUI METODE PROYEK DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR DAN KREATIVITAS SISWA

2 10 176

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10